Share

Bab 180

"Sampai aku puas," jawab Michael.

Irene menggigit bibirnya dan menurunkan tatapannya untuk menatap gelas anggur di tangan Michael. Lampu di dalam ruangan ini menyinari wajah Irene, bulu matanya yang agak bergetar entah mengapa membuatnya terlihat cantik.

Seakan-akan bisa membaca pikirannya Irene, Michael berkata, "Kamu takut aku akan memanfaatkanmu kalau kamu mabuk? Aku memiliki banyak sekali cara untuk mendapatkan hati seorang wanita, jadi aku nggak memerlukan cara ini. Kalaupun sekarang aku menindasmu di sini, sepertinya semua orang juga akan diam saja."

Benar juga. Dalam hatinya, Irene mentertawakan dirinya yang sudah berpikir terlalu jauh.

Dia menerima gelas anggur itu dan langsung mengangkat kepalanya untuk meminum anggur merah itu.

Anggur ini terasa pahit, tetapi juga manis.

Irene sebenarnya tidak pandai minum-minum. Dulu, saat dia harus bersosialisasi untuk pekerjaannya, dia juga hanya minum sampanye.

Karena pada saat itu dia masih berpacaran dengan Martin, tidak ada orang yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status