Irene mencari ponsel di sisi ranjangnya, lalu melihat jamnya. Waktu menunjukkan pukul tiga subuh, jadi Irene masih bisa tidur beberapa jam lagi.Saat dia hendak memejamkan matanya, dia tiba-tiba tersadar. Dia langsung duduk, kedua matanya yang bulat terbelalak dan ekspresinya tampak tidak percaya.Seorang pria sedang duduk di depan meja kecil di kamar kontrakan Irene sambil memainkan gelang perak yang sebelumnya Irene temukan di dalam kantongnya.Di bawah cahaya lampu yang redup, pria ini terlihat seperti sebuah lukisan, seakan-akan dia dilukis dengan kuas dan tinta yang paling bagus di dunia ini. Alisnya tebal, hidungnya mancung, bibirnya tipis. Matanya sangat indah, dengan sudut matanya sedikit terangkat. Tatapannya membawa aura yang sangat dingin.Saat pria ini menatap Irene, Irene merasa seakan-akan pria ini tidak nyata.Apakah pria ini benar-benar berada di dalam kamarnya? Apakah Irene sedang bermimpi?!"Sudah bangun, ya?" Suara pria ini memecahkan keheningan di dalam kamar.Irene
Sebentar .... Irene tiba-tiba menyadari sesuatu. Dia pun menatap pria itu dengan tatapan kebingungan. Bagaimana pria ini bisa tahu bahwa gelangnya berada di tempat ini?Irene menemukan gelang ini di kantong bajunya saat dia pulang kerja.Sedangkan pria ini malah mengetahui bahwa gelangnya berada di tangan Irene. Kemudian, dia harus mencari tahu tempat tinggal Irene dan menyelinap masuk tanpa bersuara ....Siapa sebenarnya pria ini? Mengapa dia bisa melakukan hal-hal seperti ini?"Karena kamu sudah memungut gelang ini, apa imbalan yang kamu inginkan? Asalkan nggak keterlaluan, aku bisa memberikan apa pun untukmu," kata Kris sambil menunduk dan menatap wanita di hadapannya ini.Sebenarnya, Kris bisa langsung pergi dengan gelang ini. Namun, saat dia melihat wanita yang sedang terlelap ini, dia memutuskan untuk tetap berada di dalam kamar ini.Dia pikir, mungkin dia ingin melihat mata wanita ini dalam keadaan terbuka.Sedangkan sekarang, wanita ini sudah membuka matanya. Matanya bulat, san
Irene pernah mendengar nama Kris Geraldo.Bagaimanapun, Keluarga Geraldo, tokoh besar di dunia hiburan, menguasai banyak industri di dunia hiburan. Ada yang bahkan mengatakan bahwa di dunia hiburan, Kris bisa membuat siapa pun menjadi terkenal dan bisa membuat siapa pun tidak bisa muncul lagi di dunia hiburan selamanya.Hal ini menunjukkan sebesar apa pengaruh Kris di dunia hiburan.Dulu, saat Irene masih berpacaran dengan Martin, dia juga pernah mendengar Martin mengungkit nama ini. Meskipun Keluarga Susanto termasuk keluarga kaya di Kota Cena, Keluarga Susanto masih kalah dari Keluarga Geraldo.Martin juga tentu saja tidak berkualifikasi untuk berteman dengan Kris.Irene juga pernah mendengar gosip beberapa wanita di Pusat Sanitasi Lingkungan tentang Kris. Katanya, meskipun Kris sangat dingin dan susah didekati, dia selalu gonta-ganti pacar.Selain itu, dia juga selalu membuat pacarnya terkenal. Namun, begitu mereka berpisah, dia akan bersikap sangat tegas dan bahkan bisa dibilang ke
Beberapa hari lagi, bekas luka ini juga akan memudar. Seperti hubungan Irene dengan Michael yang akhirnya akan memudar seiring dengan berjalannya waktu, seakan-akan segalanya tidak pernah terjadi.Irene mengepalkan tangannya dengan pelan dan berjalan keluar dari Pusat Sanitasi Lingkungan.Hanya saja, sebelum dia bisa pergi jauh, sebuah mobil Porsche berwarna perak menghalangi jalannya. Sebuah sosok yang tinggi turun dari mobil. Sosok ini ternyata adalah Kris, topik utama dalam pembicaraan beberapa gadis di Pusat Sanitasi Lingkungan."Ada apa?" tanya Irene."Aku mau traktir makan, sebagai ucapan terima kasih," kata Kris sambil langsung membuka pintu mobilnya, supaya Irene naik ke mobil."Aku nggak melakukan apa pun dalam pencarian gelangmu, jadi kamu nggak perlu berterima kasih padaku," kata Irene sambil melangkah melewati pria ini.Namun, baru saja dia mengambil satu langkah, Kris mengangkat tangannya untuk menghalangi jalan Irene. Dia menatap lekat-lekat ke arah Irene, tetapi tatapann
Hanya saja, sambil memakan makanan ini pun Irene masih saja tidak mengerti apa yang sebenarnya ingin Kris lakukan. Apakah Kris benar-benar hanya mentraktirnya makan untuk berterima kasih padanya?Saat mereka sedang makan, Kris tiba-tiba bertanya, "Nona Irene mantan pacarnya Martin Susanto, ya?"Tangan Irene yang memegang sendok tiba-tiba menjadi kaku. Dia menundukkan kepalanya dan mengiakan ucapan Kris. Seperti yang diduga, sebelum makan dengan Irene, orang seperti Kris pasti sudah menyelidiki latar belakang Irene."Alasan kamu berpisah dengannya karena kecelakaan mobil pada saat itu?" tanya Kris lagi."Terus kenapa?" Irene mengangkat kepalanya dan bertanya, "Tuan Kris, dulu orang yang kutabrak itu calon istrinya Michael Yunata. Di Kota Cena, siapa yang masih berani berpacaran denganku?""Aku berani," kata Kris.Irene seketika tercengang. Dia menatap pria di hadapannya dengan tatapan kebingungan, pikirannya seketika menjadi kosong."Bagaimana? Maukah kamu mencoba untuk berpacaran denga
Plak!Terdengar suara tamparan yang nyaring.Tamparan ini terlalu mendadak, sehingga Irene sama sekali tidak sempat bereaksi. Saat pipinya terasa sakit, barulah dia menyadari apa yang terjadi."Dasar wanita licik!" Orang yang menampar Irene berseru, "Nggak kusangka, kamu malah menyuruh Kris untuk membawamu makan di tempat seperti ini. Kamu hanyalah seorang artis kecil-kecilan kelas bawah, kamu kira kamu bisa menjadi pacarnya Kris? Biar kuberi tahu, nggak lama lagi, kamu akan dibuang olehnya!"Irene mengangkat kepalanya dan mengenali orang yang menamparnya!Orang ini adalah Rovida Claudia. Awalnya, Rovida adalah seorang artis kelas menengah yang sering memerankan beberapa peran sampingan. Namun, setelah berpacaran dengan Kris, dia menjadi terkenal berkat bantuan Kris.Sebelumnya, ada juga orang yang menebak-nebak apakah Rovida akan menjadi pacar terakhirnya Kris atau tidak. Bagaimanapun, Rovida berhasil mempertahankan posisinya paling lama di sisi Kris.Hanya saja, tak disangka, akhirny
Hanya saja, kali ini, Irene-lah yang menampar Rovida.Rovida memegang pipinya dengan ekspresi tidak percaya dan berseru, "Kamu ... kamu menamparku?!""Kalau kamu bisa menamparku, kenapa aku nggak bisa menamparmu?" tanya Irene. Bahkan jika dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya, Rovida juga tidak ada bedanya."Memangnya kamu siapa?! Kamu hanyalah artis kecil-kecilan kelas bawah, atas dasar apa kamu menamparku?!" Rovida hampir menggila karena amarahnya.Meskipun Irene bukanlah "artis kecil-kecilan" yang dikatakan Rovida ...."Kalau kamu? Atas dasar apa kamu menamparku? Kamu juga hanya artis kecil-kecilan. Dulu, kalau bukan berkat Kris, kamu kira kamu bisa menjadi seperti sekarang? Hari ini, kamu datang ke sini dengan penuh amarah juga hanya karena kamu takut kamu akan kehilangan semuanya yang kamu miliki setelah putus dengan Kris. Segalanya yang kamu miliki juga hanya didasarkan atas apa yang pria ini sudi berikan padamu. Kamu kira kamu lebih mulia dariku?" kata Irene.Ucapan Iren
Irene teringat akan beberapa berita yang pernah dia baca sebelumnya. Katanya, Kris sangat menyayangi Rovida. Jika Rovida ingin menjadi pemeran utama, keinginannya akan tercapai. Jika hubungan Rovida dengan sutradaranya kurang baik, sutradaranya akan diganti. Jika Rovida ingin merayakan ulang tahunnya di hotel termewah di Kota Cena, Kris akan menyewa seluruh hotel itu ....Kris begitu memanjakan pacarnya, jadi pantas saja semua orang mengira bahwa Rovida akan menikah dengannya.Namun, sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa semuanya akan berubah dalam sekejap mata.Sekarang, meskipun Rovida terus memelas, ekspresi pria ini sama sekali tidak terlihat bersimpati. Bahkan tatapannya sama sekali tidak berperasaan.Baik itu terhadap Rovida maupun terhadap Irene!Saat ini, Kris terlihat seperti ingin membantu Irene balas dendam, tetapi tatapannya terhadap Irene juga cuek dan dingin.Seakan-akan siapa pun tidak bisa benar-benar mendekati pria ini. Meskipun ada yang mendekatinya untuk sementa
"Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang
Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa
"Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m
"Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb
Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "
"Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul
Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol
Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal
Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun