Beranda / CEO / Istri Bayaran Sang CEO / Bab 59 Gugup dan Khawatir

Share

Bab 59 Gugup dan Khawatir

Penulis: Dhesu Nurill
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Aku sudah mengambil keputusan, Bu. Tapi untuk saat ini, aku benar-benar ingin istirahat. Nanti mungkin sore, aku akan keluar sebentar."

Darren akhirnya pergi dari hadapan Danita. Wanita itu tidak merasa yakin dengan ucapan yang diberikan oleh anaknya. Dia pun berpikir untuk mencari tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi kepada Amarudin.

Tanpa perlu waktu lama, akhirnya pria di seberang sana pun menerima panggilan dari Danita.

"Selamat pagi, Bu. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Amarudin.

Pria di seberang sana merasa kaget, karena sang nyonya tiba-tiba saja memanggilnya di pagi hari. Tidak seperti biasanya, lalu Danita juga akan bilang kalau hari ini dia tidak bisa menyamar sebagai OG. Tentu saja takut kalau misalkan Darren curiga jika Danita tiba-tiba saja pergi tanpa memberi kabar, sementara pria itu seharian akan di rumah sampai sore.

Danita mulai uring-uringan. Dia benar-benar harus memastikan dulu kalau Aluna itu ada di kantor atau mungkin di tempat lain. Padahal, Danita pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 60 Kastil Milik Darren

    Selama dalam perjalanan juga Aluna mulai berpikir macam-macam, karena sebelumnya dia belum pernah bertemu dengan calon mertuanya, yaitu Danita. Dia berpikir kalau orang tua Darren itu mungkin lebih galak dan seperti mertua-mertua yang ada di sinetron. Memikirkannya saja membuat Aluna merasa stres sendiri. Tetapi kalau tidak seperti ini, wanita itu tidak akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, mengingat besok mereka harus menikah. Entah bagaimana reaksi ibunya nanti kalau tahu Darren tidak masuk sebab perbuatan Aluna kemarin. Tetapi satu hal yang pasti, Aluna harus memastikan dulu apa yang sebenarnya terjadi kepada Darren, sampai pria itu tidak menghubunginya. Bahkan Darren tidak memberitahu dirinya kalau tidak akan ke kantor hari ini. Sementara itu, di sisi lain Amarudin berusaha untuk menghubungi wanita paruh baya. Dia harus memberitahu perihal kedatangan Aluna. Kalau tidak, maka penyamaran wanita paruh baya itu akan terbongkar. Untunglah saat itu Danita sedang memainkan ponse

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 61 Menjenguk Darren

    Setelah masuk ke dalam ruangan, dia dikagetkan lagi dengan semua arsitektur tempat itu yang begitu indah. Benar-benar seperti kastil, lebih besar dan megah. Salah satu satpam menyuruh Aluna untuk duduk. Setelahnya tak lama kemudian ada beberapa wanita paruh baya memakai pakaian khas maid, itu adalah ART yang ada di sini.Namun bukannya merasa senang, gadis itu malah jadi gugup sendiri. Takut jika Darren melakukan sesuatu yang aneh untuknya. Bagaimana kalau misalkan dia dijebak dengan semua rencana yang Darren buat? Biasanya pria itu akan melakukan hal aneh padanya. "Silakan, tunggu sebentar, ya, Nona. Saya akan bertanya dulu kepada Tuan Darren. Apakah Nona langsung masuk kamarnya atau tunggu di sini." Aluna langsung terperangah dan saat itu juga sang gadis langsung berpikiran kalau memang semua ini adalah rencana Darren. Kalau benar begitu, maka sang gadis tidak akan mau meminta maaf. Sebaliknya dia akan memaki-maki Darren karena sudah mempermainkannya seperti ini. Padahal semalama

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 62 Bukan Kebetulan

    Darren yang saat itu juga baru bangun hanya terdiam. Dia berpikir kalau saat ini pria itu sedang bermimpi bertemu dengan Aluna, karena menurutnya tidak mungkin gadis itu mau menghampirinya. Mengingat bagaimana tabiat Aluna selama ini. Jadi, pria itu berpikir kalau sekarang sedang bermimpi. Untuk beberapa saat mereka saling pandang. Maid yang ada di luar pun merasa malu sendiri melihat aktivitas mereka saat ini. Jadi, tanpa permisi wanita paruh baya itu pun meninggalkan mereka berdua. Tiba-tiba saja Darren tersenyum, membuat Aluna semakin tidak bisa berkutik. Gadis itu malah semakin mematung, sampai jari jemarinya tidak bisa digerakkan sama sekali kala melihat senyuman Darren untuk pertama kalinya. Pria itu terlihat melengkungkan bibir yang begitu tulus. Ini tabu, karena selama ini Darren jarang sekali tersenyum kepadanya. Yang dilakukan pria itu hanyalah marah-marah dan terus-terusan saja menyiksanya. Darren semakin yakin itu mimpi saat melihat kalau Aluna hanya diam saja. Pria it

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 63 Mengakui Kesalahan

    Sudah 5 menit berlalu mereka saling diam. Saat ini Darren dan Aluna berhadapan di kamar pria itu. Darren melakukan itu, takut kalau sampai Danita marah lagi kepadanya. Walaupun sekarang dia bertanya-tanya kenapa Danita tadi datang, lalu tiba-tiba kembali pergi. Hanya saja pertanyaan itu harus disimpan terlebih dahulu, karena saat ini ada yang lebih penting. Yaitu mengurusi kedatangan Aluna yang tiba-tiba saja hadir tanpa permisi dengan alasan yang begitu mengagetkan. Kebetulan di kamar Darren ada sofa yang biasa dipakai untuk menonton TV. Jadi, mereka bisa saling berhadapan. Aluna menunduk, dia benar-benar malu mengingat kejadian hari ini. Harusnya dari tadi dia itu tidak datang ke rumah Darren. Harusnya dia juga mendengarkan kata Amalia agar tidak keluar, karena besok adalah hari pernikahan. Mau ditaruh di mana mukanya? Terlebih Darren tiba-tiba saja mencium Aluna, setelah itu kembali berekspresi menyebalkan di depannya. Darren menghela napas panjang, lalu menyandarkan punggungny

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 64 Nasihat yang Menohok

    Tempat pukul 10.00 pagi akhirnya Aluna pun keluar dari rumahnya Darren. Dia sama sekali tidak bertemu dengan Danita dan itu memang sudah direncanakan oleh wanita paruh baya itu. Dia hanya bisa mengintai dari CCTV, tapi tidak termasuk di dalam kamar Darren. Ya, karena kamar anaknya itu bebas dari CCTV sesuai dengan keinginan Darren. Tentu saja karena itu adalah sebuah privasi. Sebenarnya dari tadi ingin sekali menemui Aluna dan menceritakan banyak hal sebelum menjadi menantunya, tetapi ada misi yang belum terlaksana. Apalagi dia harus mengungkap kejahatan yang dilakukan Siska dan juga beberapa kasus yang ada di perusahaan anaknya. Darren harus tahu semua itu. Memang sepertinya dia harus mengirimkan satu orang untuk menjadi mata-mata di perusahaan, agar tahu mana yang berkhianat dan mana yang bekerja dengan benar. Darren pun mengantarkan Aluna sampai gerbang rumah. Dia tidak mau sampai Danita melihat kalau dirinya tidak melakukan apa-apa untuk gadis itu atau akan ada perdebatan di ru

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 65 Uring-uringan

    "Kenapa Ibu selalu mengancamku, sih? Bisakah Ibu sekali-kali mendukungku atau memberikan nasihat yang baik? Bukan malah menakut-nakutiku seperti itu," ucap Darren tiba-tiba saja membuat Danita terkesiap. Biasanya pria itu anti sekali jika mengungkapkan perasaannya yang sedang dia pikirkan atau dirasakan. Tetapi untuk kali ini wanita paruh baya itu sungguh kaget saat tahu kalau Darren tiba-tiba saja berkata seperti itu. Kala dia putus dengan Monica pun pria itu memilih untuk menyendiri dan menjauh dari hiruk pikuk, termasuk dari ibunya. Namun sekarang tiba-tiba saja Darren seperti ini. Ini sungguh menarik bagi Danita, yang sudah dipastikan kalau Aluna itu bukan gadis sembarangan yang bisa membuat anaknya uring-uringan seperti sekarang. "Tumben kamu bilang seperti itu? Biasanya kalau kamu ada masalah tentang wanita diam saja. Bahkan menjauh dari Ibu dan sama sekali tidak mau bercerita, tapi kenapa sekarang malah mengatakan hal seperti itu? Kamu butuh saran dari Ibu? Dukungan dari Ibu

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 66 Undangan Sudah Tersebar

    "Tanya sesuatu? Tanya apa? Kalau aku bisa menjawab, tentu saja aku menjawabnya. Lagian, kenapa kamu harus izin segala, sih? Biasanya juga langsung bertanya," ujar Aluna karena merasa heran saja Alika tiba-tiba meminta izin seperti itu. Seperti bukan sahabatnya saja. Alika menggigit bibir bawah, merasa takut jika Aluna marah kepadanya. Tetapi rasa penasaran ini mencuat, apalagi banyak sekali karyawan lain yang mendesaknya untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi sampai undangan itu tersebar luas di perusahaan. Secara pribadi Alika juga benar-benar takut jika Aluna dijahili oleh Darren karena setahunnya pria itu antipati terhadap wanita manapun dan juga rumor tentang ibunya yang mendesak pria matang itu untuk segera menikah sudah menyebar luas. Jadi, banyak sekali asumsi yang mengatakan kalau Aluna itu dijadikan istri palsu oleh Darren. Tetapi selain itu ada juga yang menuduh kalau Aluna adalah gadis mata duitan yang menggoda Darren hingga pria seperti Darren bisa menikahi sang

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 67 Hinaan Amar

    "Oh, kamu berani mengancam, ya? Songong sekali kamu! Mentang-mentang akan menjadi istrinya seorang bos, jadi kamu bisa berkata seperti itu. Ke mana saja kemarin menghindariku dan berbicara kalau kamu ini tidak mau berhubungan dengan siapa pun? Tetapi secara terang-terangan undangan itu tersebar. Ternyata kamu itu hanyalah seorang wanita munafik yang ingin mendapatkan harta kekayaan pria kaya seperti Pak Darren, kan?" terang Amar dengan penuh emosi. Aluna benar-benar tidak terima. Pria yang tidak tahu asal-usulnya ini menghina dirinya begitu saja. Padahal harusnya Amar itu tahu kalau posisinya itu tidak seperti yang disebutkan tadi. Dengan geram dia pun mendekat kepada Amar dan melotot. "Jaga ucapanmu, Amar! Kamu sudah kelewat batas. Semua yang kamu katakan itu fitnah. Kalau kamu berani mengucapkan hal seperti itu, akan kulaporkan kamu ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik dan perbuatan yang tidak menyenangkan. Pergi dari sini! Aku tidak mau lagi melihatmu dan jangan pernah m

Bab terbaru

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 140 Malu Bertemu

    Karyawan itu sudah keluar untuk tanda tangan, tetapi Aluna masih enggan untuk masuk ke ruangan Darren. Gadis itu merutuki diri. Kenapa juga harus satu lingkup ruangan dan hanya disekat tembok kecil yang terbuat dari kayu itu? Sama saja bohong!Dia benar-benar harus bisa bertemu dengan Darren. Sementara saat ini tangan dan tubuhnya terasa dingin. Jantung juga berdetak dengan sangat kencang, karena benaknya tiba-tiba saja teringat dengan kejadian tadi. Gadis itu sampai memukul-mukul kepalanya sendiri."Apa sih yang sudah aku lakukan tadi?! Ngapain juga aku ciuman sama Pak Darren?" gumamnya dengan perasaan yang sangat malu. Sungguh, ini pertama baginya. Walaupun memang Darren adalah suami Aluna, tetapi mereka sudah berjanji untuk tidak saling menyentuh. Ini benar-benar membuat dirinya kikuk sekali.Untungnya saat dia merasa kacau, tiba-tiba saja bel istirahat berbunyi. Dengan cepat Aluna pergi ke kantin. Dia sama sekali tidak masuk ke dalam untuk membereskan beberapa berkas. Sekarang ya

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 139 Tiba-tiba Dikecup

    Sepeninggalnya Danita, Darren hanya bisa terduduk lemah di kursi kebesarannya. Ada raut kekesalan sebab ternyata Danita sudah mengetahui semua yang terjadi kepada Aluna.Kalau masalah Aluna itu sih hal yang wajar. Tetapi bagaimana dia bisa mengaudit semua divisi dalam waktu 1 minggu? Sementara Darren tidak tahu siapa saja yang berkhianat kepadanya. Melihat itu Aluna pun mendekat. Saat ini dia harus berperan sebagai seorang istri yang baik, membimbing dan menemani Darren melewati semua ini. Walaupun agak canggung. Aluna menepuk pundak Darren, membuat pria itu menoleh dengan tatapan bingung. "Kalau misalkan Bapak butuh bantuan saya, saya akan lakukan itu," ungkap Aluna membuat Darren menautkan kedua alisnya."Maksud kamu apa?" "Iya, masalah audit itu. Kalau misalkan Bapak butuh bantuan, nanti saya dengan Alika akan mencoba mencari tahu siapa saja yang bermasalah di kantor ini," terang Aluna membuat Darren membulatkan mata tak percaya. "Ini beneran kamu, Aluna?" "Maksud Bapak?"Dar

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 138 Tawaran Balas Dendam

    "Nggak usah, Bu. Nggak usah lakukan apa-apa. Lagian Siska udah keluar dari perusahaan ini Pak, eh Mas Darren sudah memecatnya," ujar Aluna membuat Darren menoleh.Pria itu merasa tersentak saat Aluna tiba-tiba saja panggilan dengan kata Mas. Gadis itu sama sekali tidak canggung jika di depan Danita, tetapi kenapa di belakang semua orang Aluna selalu memanggilnya Pak? Alasannya tua. Ini benar-benar membuat Darren kesal. Namun, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau sampai menyakiti Aluna, bisa-bisa Danita juga melakukan hal yang sama kepadanya. Mungkin membuat Darren sengsara. Itu yang dipikirkan sang pria. "Tapi, itu tidak cukup, Sayang. Siska itu sudah keterlaluan, sampai menjambak kamu. Kalau misalkan dia menjambak harusnya kamu juga menjambaknya." Danita membuat Aluna terperangah sembari mengerjapkan mata. Dia tidak menyangka kalau wanita elegan seperti ini menyuruhnya balas dendam yang sama.Hanya saja Aluna tidak berpikir demikian."Tidak usah lah, Bu. Lagian menurutku ini

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 137 Tawaran Danita

    "Ibu!" seru Darren dan Aluna saat mengetahui kalau Danita datang.Wanita paruh baya itu memakai baju branded, penampilan bak seorang konglomerat. Benar-benar elegan. Dia sengaja tidak menyamar dan ingin memastikan terlebih dahulu apakah benar kalau Siska sudah keluar dari perusahaan ini. Sebab dia mendapat kabar dari Amarudin kalau Siska langsung dikeluarkan setelah menyakiti Aluna."Ibu, ngapain di sini?" tanya Darren. Dia berdiri menghampiri Danita, begitupun dengan Aluna.Gadis itu langsung menyalami sang wanita paruh baya, membuat Danita tersenyum. Benar-benar perilaku yang menyejukkan hati. "Kamu tidak apa-apa?" tanya Danita tiba-tiba saja kepada Aluna, membuat gadis itu menautkan kedua alis. Darren terdiam keheranan. Dia melihat pada kedua wanita berbeda usia tersebut. "Memang kenapa dengan Aluna?" Pertanyaan Darren yang salah membuat Danita langsung mendelik dengan tatapan marah. "Kenapa kamu bilang? Kamu tidak melaporkan apa yang sudah terjadi kepada menantu Ibu di sini, k

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 433 Menggila

    Raka semakin menggila. Dia bertanya kepada orang-orang yang tiba-tiba saja berkumpul mengelilingi pria itu. Dia seperti seseorang yang kemalingan sesuatu, sampai rasanya begitu menyakitkan. Tak tahu kalau ternyata anak yang begitu dicintainya menghilang tanpa jejak. Di saat keadaan kacau seperti ini, mata Raka menangkap sosok Bu Murni. Ya, tentu saja hanya wanita paruh baya itu yang sangat dekat kepada mantan istrinya. Tanpa diduga Raka langsung menghampiri Bu Murni. Membuat semua orang langsung mengalihkan pandangan mereka kepada dua orang itu. "Bu, Ibu tahu tidak ke mana Lusi dan Alia? Kenapa rumah ini tiba-tiba saja jadi kontrakan dan dikunci? Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Raka tampak frustrasi.Melihat itu, Bu Murni begitu kasihan. Tampak sekali kalau Raka putus asa dan sangat sedih. Tetapi, dia sudah janji kepada Lusi tidak akan memberitahukan ke mana wanita itu pergi. Karena kalau tidak, maka bahaya mungkin saja menyertai Lusi dan Alia. Apalagi Bu Murni tahu kejadian sa

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 135 Ancaman untuk Andri

    Siska mengepalkan kedua tangan dengan sangat erat. Dia benci dengan perkataan yang dilontarkan oleh Andri. mMeskipun memang dia tidak perawan saat melakukan hubungan itu dengan sang pria, harusnya Andri sadar diri kalau selama mereka berhubungan hanya dengan Andri lah Siska tidur. Tetapi ternyata pria itu sama sekali tidak memedulikannya dan malah mengejek wanita itu. "Iya, Mas. Memang aku akui, aku tidak perawan saat tidur denganmu. Tapi saat aku menjadi pacarmu, aku hanya melakukannya denganmu, Mas. Jadi, memang kamu yang harus bertanggung jawab!"Dari seberang sana terdengar tawa Andri yang begitu keras, membuat Siska bingung sendiri. "Itu mimpimu saja, Siska. Aku tidak akan pernah bertanggung jawab atas apa pun yang aku lakukan! Bukankah kita sama-sama saling suka? Kecuali aku merudapaksa kamu, itu baru aku akan bertanggung jawab." Mendengarnya Siska marah besar. Dia ingin sekali menampar pria itu. Sayangnya, tidak bisa karena mereka berjauhan."Kurang ajar kamu, Mas! Kamu ben

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 134 Hancur Bersamaan

    Saat ini Siska berjalan gontai memasuki kontrakan. Dia benar-benar tidak menyangka kalau akhirnya seperti ini. Padahal sudah dibayar besar oleh pihak perusahaan rival dari perusahaannya Darren, tetapi pada akhirnya semua harus hancur gara-gara perseteruannya dengan Aluna. Di sini Aluna yang salah, kenapa dia yang dipecat? Mentang-mentang istri bosnya. Seharusnya Darren yang bersikap adil dan bijaksana, begitu pikir Siska. Sang wanita pun merebahkan diri di kasur sembari melihat langit-langit. Dia tidak tahu harus berbuat apa, pasti sebentar lagi dirinya akan dicari oleh perusahaan yang mempekerjakan wanita itu. Entah akan dipecat atau diberikan hukuman, yang pasti Siska harus segera mengakhiri semua ini dengan cara pergi dari sini secepatnya. Di saat seperti itu, tiba-tiba saja ponselnya berbunyi. Di sana ada nama Andri. Dengan cepat sang wanita menerima panggilan dari kekasihnya. "Halo, Mas. Kamu di mana? Aku tadi cari-cari kamu di kantor. Tapi, tidak ada.""Diam!" seru Andri den

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 133 Bapak itu Tua!

    Aluna terdiam sejenak. Dia berusaha memilih kata-kata yang tepat untuk memberikan alasan, kenapa tidak mau memanggilnya Pak. "Sebenarnya, banyak alasannya, sih. Tapi sepertinya Bapak tidak usah tahu." "Kenapa? Kalau memang ada alasan, katakan saja." "Ya, saya takut Bapak marah dan malah menghukum saya lebih parah lagi." "Justru kalau kamu tidak mengatakannya, aku akan memberikan hukuman tiga kali lipat lebih dari sekedar mengganti panggilan." Mendengarnya Aluna terkesiap. Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Kalau seperti ini, tidak ada pilihan lain kecuali mengatakan apa yang dipikirkannya. "Begini, Pak. Pertama, usia Bapak itu lebih matang dari saya, jadi rasanya tidak pantas saja kalau misalkan saya memanggil Bapak dengan sebutan Mas." "Apa?!" Darren langsung berdiri, membuat Aluna terkesiap. "Jadi, menurutmu secara tidak langsung aku ini tua?"Dengan susah payah Aluna berusaha tenang. Dalam hati merutuk, tentu saja pria ini tua. 'Apa dia tidak sadar diri dengan usia

  • Istri Bayaran Sang CEO   Bab 132 Hukuman untuk Aluna

    "Aluna, masuk!"Suara bariton dari dalam membuat Aluna terkesiap. Dia meneguk saliva dengan susah payah. Padahal dari tadi dirinya berusaha untuk menghindari Darren dan di luar saja. Walaupun memang banyak pekerjaan, dia tidak peduli. kKarena dirinya benar-benar takut jika sang suami marah besar kepadanya. "Aluna, aku bilang masuk! Kalau kamu tidak masuk, hari ini juga Alika aku pecat!" Mendengar itu, sang gadis terkesiap dan langsung masuk. Jantungnya berdetak dengan sangat kencang kala melihat Darren tengah duduk membelakanginya. Bahkan gadis itu gemetar sekali.Dia sangat takut jika terjadi sesuatu kepadanya, karena Darren sudah membuat Aluna begitu ngeri dengan sikap dan suara itu.Tak lama kemudian Darren memutar kursi kebesarannya dan terlihat jika wajah sang pria tampak kesal. Tatapannya begitu tajam. Biasanya ini terjadi jika Darren sedang amarah. Saat masih jadi asistennya dan belum menikah, Aluna hafal betul jika bosnya ini kalau sudah memasang ekspresi seperti itu artin

DMCA.com Protection Status