Share

47. Eksekusi

"Hmphhh!"

"Hmphhh!"

"Hmphhh!"

Ketiga orang tua itu memberontak semakin keras ketika anak buah Dominic mulai menutup mulut mereka dengan menggunakan lakban hitam. Tapi Dominic tentu tidak menghiraukan protesan mereka. Apalagi Denita, dia tidak bersimpati sama sekali. Dia bahkan hanya melirik sekilas pada katrol yang berderit terdengar mengkhawatirkan dari atas atap gudang.

"Ayo mulai sekarang!" ujar Dominic seraya mengambil tempat duduk di pojok ruangan dengan Denita yang terus mengikuti dalam diam.

"Baik, Bos!" ujar ketiga pria itu sembari mulai mengenakan topeng di wajah masing-masing.

"Hmph!"

"Hmph!"

"Hmph!"

Bisa dilihat dengan jelas sepasang mata keriput dari mereka bertiga membelalak lebar. Ada ketakutan serta kemarahan yang terungkap dari sorot-sorot mata tua itu.

Seorang pria bertubuh tinggi dan kekar terlihat mulai mengutak-atik telepon genggam di tangannya. Setelah itu, dia menghadapkan layar telepon itu di depan wajah Pak Wirawan yang masih digantung secara terbalik.

"A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status