Share

34. Sibuk Sendiri-Sendiri

Di sisi lain Ibu kota,

Widia yang sedang berbaring menikmati malam sendiri nan sepinya dengan ditemani lagu galau sembari maskeran, tiba-tiba dikagetkan oleh sebaris nama yang muncul tak terduga di layar ponselnya.

Keningnya pun tak ayal terlipat banyak, membuat sheetmask yang sudah menempel di wajahnya turut berkerut. Hatinya bertanya-tanya, untuk apa orang ini menghubunginya? Tumben amat!

Widia tidak langsung menjawab panggilan itu. Dia membiarkan waktu berlalu sementara hatinya penuh dengan pertimbangan. Apakah dia harus mengangkat telepon itu atau tidak?

Namun, karena hatinya didominasi oleh rasa penasaran, Widia lantas menjawab panggilan tak biasa itu.

"Halo," sapa Widia dengan ketus. Nadanya terdengar sedikit mendesis karena takut merusak masker di wajahnya.

"Halo, Wid. Ini Angga!" ucap orang di seberang memperkenalkan diri.

"Iya, tahu!" jawab Widia dengan acuh tak acuh.

"Wid, Denita ada di tempatmu?" tanya Angga.

"Enggak!" jawab Widia singkat.

"Kalau alamat Dominic, kam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status