Share

Bab 7 Ternyata Benar

Author: Ainuncepenis
last update Last Updated: 2024-08-18 18:05:36

Adrian yang terlihat gelisah berdiri di depan pintu kamar dan tidak lama seseorang keluar dari kamar.

"Bagaimana? tanya Adrian.

"Nona Greesel yang memang sedang datang bulan dan hal itu juga menyebabkan nyeri pada perutnya," jawab wanita itu.

Adrian yang memang tidak percaya sama sekali dengan Greesel dan sampai Adrian membawa Dokter untuk memeriksa kondisi yang sebenarnya Greesel.

'Jadi dia benar-benar berhalangan,' batin Gavin yang terlihat masih kesal.

"Baiklah tuan, kalau begitu saya permisi dulu!" ucap wanita itu. Adrian hanya menganggukkan kepala dan wanita itu langsung pergi.

Adrian membuang kasar nafas dengan mengusap kasar wajahnya. Dia masih terlihat begitu frustasi dengan gagalnya malam pertama mereka berdua.

Bukan karena Adrian ngebet dengan malam pertama itu. Tetapi Adrian hanya ingin semua berjalan dengan cepat dan tidak ingin waktu terbuang sia-sia.

Jika Adrian yang masih frustasi berbeda dengan Greesel yang sudah berganti pakaian dan dia juga sudah mandi. Greesel yang terlihat jauh lebih fresh yang duduk di pinggir ranjang.

Tangan Greesel memegang perutnya yang terasa begitu nyeri sesuai dengan apa yang dikatakan Dokter tadi.

"Untuk apa juga aku harus berbohong. Aku wanita yang tahu diri dan tidak mungkin berani mencari alasan dan apalagi mengulur-ngulur waktu. Aku juga tidak sampai kepikiran jika aku akan berhalangan pada saat hari pernikahan," gumam Greesel.

Dia cukup kaget dengan kedatangan Dokter ke kamarnya atas perintah Adrian dan lebih kaget lagi saat Dokter itu yang memeriksa yang terjadi pada dirinya dan lebih tepatnya memastikan apakah dia benar-benar berhalangan atau hanya pura-pura saja.

Ting.

Greesel melihat ponselnya yang hidup dan masuk notif pesan. Greesel yang ternyata menerima pembayaran uang muka seperti janji di awal pernikahan. Jika sebelumnya Adrian sudah memberikan 500 juta dan sekarang Adrian mentransfer seluruhnya sesuai dengan perjanjian di muka dan sisanya akan dibayar setelah pekerjaan Greesel selesai.

"Kenapa dia langsung membayar ku? bukankah tadi dia terlihat begitu marah kepadaku?" Greesel sama sekali tidak menduga hal itu dan bahkan Greesel juga tidak menunggu sisa pembayaran di muka itu. Karena adiknya yang sudah selesai dioperasi dan yang dia butuhkan memang hanya 120 juta.

"Lalu di mana, tuan Adrian?" Greesel bertanya-tanya.

**

Pernikahan yang sudah terlewatkan, malam yang penuh drama juga terlewatkan dan sekarang Adrian dan Greesel yang berada di dalam mobil dengan keduanya yang duduk di jok belakang yang disetiri oleh supir pribadi Adrian yang tak lain asistennya yang pertama Tio.

Pasangan pengantin baru itu hanya diam dan tanpa ada obrolan sama sekali di dalam mobil. Mereka memang bukan pasangan suami istri pada umumnya dan wajar saja hal itu terjadi yang mana mereka terlihat sama-sama memiliki kesibukan masing-masing.

Jika Greesel sejak tadi melihat keluar jendela yang melihat jalanan dan berbeda dengan Adrian yang sibuk pada ponselnya yang melihat beberapa email yang masuk dalam pekerjaannya.

Masalah tadi malam sudah terlupakan di antara mereka berdua. Adrian yang mungkin sudah bisa menerima jika Greesel memang berhalangan dan tidak mungkin bisa melayani dirinya.

Dratttt-dratt-drattt-drattt.

Tiba-tiba ponsel Greesel berdering yang membuat Greesel melihat layar ponsel tersebut yang ternyata panggilan dari ibunya. Greesel menoleh Adrian yang tetap fokus pada pekerjaannya dan tampak cuek.

Mungkin saja Adrian tidak peduli atau bahkan tidak menganggap jika ada wanita di sebelahnya.

Greesel menghela nafas dan langsung mengangkat panggilan telepon tersebut.

"Assalamualaikum Bu!" sapa Greesel.

Ekor mata Adrian melirik ke arah Greesel mungkin saja dia kepo.

"Kamu itu kemana aja, Nduk. Ibu semalaman di rumah sakit menunggu kamu dan kamu malah tidak pulang?" wanita yang terdengar ditelepon tersebut begitu panik.

"Maaf Bu, Greesel tidak mengatakan apa-apa kepada Ibu. Greesel ada pekerjaan penting dan nanti kita bicara di rumah sakit ya," ucap Greesel gugup dan bahkan bicara sangat pelan yang takut mengganggu kenyamanan Adrian.

Tetapi Adrian terlihat begitu penasaran yang telinganya bergerak-gerak yang seperti nguping pembicaraan istrinya itu.

"Baiklah kalau begitu, Nduk. Ibu tunggu di rumah sakit," jawab Ibu.

"Iya Bu. Assalamualaikum," Greesel yang langsung menutup panggilan telepon tersebut.

Greesel yang terlihat menghela nafas perlahan ke depan, "aku bahkan tidak meminta restu kepada ibu tentang pernikahanku. Aku tidak tahu bagaimana cara mengatakan ini kepada ibu dan memang sangat tidak mungkin jika aku mengatakan terpaksa menikah untuk biaya operasi Vano. Aku mungkin bisa menyampaikan semua ini pelan-pelan nanti. Aku berharap ibu bisa mengerti," batin Greesel dengan wajah gelisah.

Pernikahan yang memang sangat mendadak tidak membuat Greesel punya kesempatan untuk menyampaikan kepada ibunya. Dia juga tidak pulang seharian dan jelas ibunya akan mencari dia, karena hal itu tidak pernah terjadi sama sekali.

Di tengah lamunan dan pemikiran Greesel, mobil mewah itu memasuki pekarangan rumah, Greesel terlihat heran yang masih tetap melihat keluar jendela dan melewati beberapa pohon-pohon yang sangat tinggi yang tersusun sangat rapi.

Greesel merasa seperti masuk ke dalam istana kerajaan. Dari gerbang utama mobil itu berjalan cukup jauh yang membuat Greesel semakin bingung dan ada niat untuk bertanya kepada Adrian,.tetapi dia tidak berani sama sekali. Dia harus sadar jika mereka hanya memiliki status pernikahan tetapi pernikahan kontrak. Dia tetap hanya sebagai pelayan di Hotel.

Mobil itu berhenti tepat di depan istana yang sangat mewah, dengan banyak pengawal yang memakai pakaian senada menundukkan kepala. Beberapa dari mereka juga langsung membuka pintu mobil yang membuat Greesel sedikit kaget dan tidak tahu harus bersikap apa ketika pengawal itu menundukkan kepala di depannya yang mempersilahkan dia untuk keluar dari mobil.

Hal itu sangat aneh bagi Greesel. Karena biasanya dia yang memperlakukan atasan seperti itu dan sekarang dia diperlakukan seperti itu. Sementara Adrian sudah keluar dari mobil.

"Nona silahkan turun!" titah pengawal itu yang menunggu-nunggu Greesel.

"Ba-baik," jawabnya dengan terbata dan langsung menginjakkan kakinya ke tanah.

Sekarang Greesel lebih jelas lagi melihat istana mewah itu tinggi menjulang ke atas dengan bangunan klasik Eropa. Sudah seperti istana castle yang pernah dilihat Greesel dalam negeri dongeng.

Greesel harus mengagumi tempat itu yang membuat kepalanya terus berkeliling melihat luasnya rumah tersebut dengan pekarangan yang begitu asri dan terawat dengan rapi.

"Jangan hanya berdiri di sana ayo masuk!" suara dingin itu mampu membuyarkan lamunannya dan ternyata itu Adrian yang menegur dia.

Greesel menganggukan kepala yang menyusul Adrian dengan mereka berdua menaiki anak tangga menuju pintu utama rumah tersebut.

Di depan pintu itu terlihat tiga wanita satu di depannya yang sekitar berusia 50 tahunan yang terlihat elegan dan bijak dari paras wajahnya dan sementara dua lagi yang berada di belakangnya yang terlihat masih muda dengan pakaian senada yang sepertinya pelayan di rumah itu.

"Tuan Eyang besar sudah menunggu di ruang keluarga!" ucap wanita itu dengan menundukkan kepala.

"Baiklah!" Adrian mengangguk dan tiba-tiba menggenggam tangan Greesel yang membawa Greesel yang masih bengong masuk ke dalam rumah.

Greesel yang pasti sangat terkejut dengan tangannya yang digenggam begitu erat yang bahkan mampu membuat jantungnya berdebar dengan kencang.

Ketika Adrian dan Greesel yang sudah memasuki rumah ketiga pelayan itu mengikut dari belakang.

Bersambung

Related chapters

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Episode 8 Apa Status Sosial Kami Tidak Se jajar.

    Sampai akhirnya Greesel memasuki rumah mewah dan luas tersebut. Kepalanya tidak hentinya berkeliling. Harus mengakui takjub dengan kediaman Adrian yang memang seperti istana."Silahkan, tuan!" langkah Adrian berhenti di dekat meja makan.Di sana terlihat Eyang besar dan juga seorang pemuda yang sebaya dengan Adrian."Kalian baru sampai?" sapa Eyang."Iya!" sahut Adrian datar dan menghampiri meja makan. Mata pria yang duduk di samping Eyang melihat genggaman tangan Adrian dan Greesel."Ayo! kita sarapan bersama," sahut Eyang. Pelayan itu yang sudah meninggalkan tempat tersebut."Kami tadi sudah sarapan," jawab Adrian yang sepertinya sangat malas bergabung.'Kenapa tuan Adrian berbohong. Kapan aku sarapan bersama dia,'batin Greesel bingung. Mungkin juga perutnya yang lapar. Karena saat pesta pernikahan dia juga tidak makan dan di tambah lagi dengan tadi pagi yang juga belum memakan apapun."Tapi tidak ada salahnya. Kamu dan istri kamu sarapan untuk pertama kali di rumah ini," tegas Eyan

    Last Updated : 2024-08-19
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Episode 9 Penjelasan.

    Greesel dan Adrian yang sudah berada di dalam kamar yang disiapkan oleh Eyang. Kamar yang begitu sangat luas dengan tempat tidur king size lemari yang panjang berwarna putih ditambah lagi dengan furniture mewah yang berada di dalam kamar itu dari sofa, televisi, dan yang lainnya. Tidak seperti ruang rumah Adrian saat pertama kali Greesel masuk, yang mana Greesel masih punya kesempatan untuk melihat di sekitarnya, tetapi sekarang justru dia tertunduk berdiri di depan Adrian dengan kedua tangannya yang saling mengatup dengan memencet jarinya. "S-saya benar-benar minta maaf, tuan! dengan apa yang sudah saya lakukan di meja makan tadi," ucapnya terbata. Dia sangat menyadari kesalahan yang sudah membuat malu Adrian. Untung saja Adrian jujur dengan asal usul Greesel. Jadi tidak ada yang harus diperbaiki dan pasti Eyang mengerti. "Kau seharusnya bisa menempatkan dirimu dan jangan membawa tabiatmu ke rumah ini!" tegas Adrian. "Maafkan saya tuan!" Greesel kembali mengucapkan kata maaf

    Last Updated : 2024-08-20
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 10 Kaget.

    Setelah membeli roti itu. Greesel yang kembali menghampiri Ibunya yang masih menunggu di luar. "Maaf Greesel lama, Bu!" ucap Greesel. "Tidak apa-apa, Nduk," sahut Asti. "Ini Ibu makan dulu," ucap Greesel yang memberikan roti itu. Asti mengangguk kepala. Wajah Asti masih terlihat tidak tenang yang pasti masih kepikiran dengan pernikahan yang dikatakan Greesel. "Ibu kenapa tidak di makan?" tanya Greesel yang melihat makanan itu tidak di sentuh sama sekali. "Kamu makanlah, Ibu tidak lapar," jawab Asti. "Ada apa, Bu? apa ada sesuatu yang mengganggu pikiran Ibu?" tanya Greesel. "Ibu hanya khawatir dengan kamu, Ibu tahu. Jika kamu tidak bahagia dengan pernikahanku," ucap Asti. Firasat seorang Ibu memang pasti akan ada ada. Perasannya yang tidak tenang, walau Greesel yang sudah berusaha untuk meyakinkan Asti. "Ibu, harus percaya pada Greesel dan semua akan baik-baik saja. Ibu tidak perlu mengkhawatirkan apapun!" ucap Greesel yang terus meyakinkan. Asti tersenyum dengan meme

    Last Updated : 2024-08-20
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 11 Keputusan Eyang

    Greesel dan Adrian yang sudah kembali di rumah Eyang. Mereka berdua yang memasuki kamar. "Aku akan tidur di ranjang dan kamu di sofa!" tegas Adrian yang langsung menentukan peraturan. Mata Greesel melihat sofa berwarna navy itu. Untuk sofa itu bisa di stel menjadi tempat tidur. Jadi pasti nyaman untuk Greesel. Sofa orang kaya jauh lebih empuk dari pada ranjang di rumahnya "Kau keberatan?" tanya Adrian. "Tidak!" Greesel menjawab dengan cepat sembari menggelengkan kepala. "Aku bahkan tidak mengatakan apa-apa sama sekali," jawab Greesel. "Bagus kalau begitu. Kau memang harus tahu diri dan tahu tempatmu di mana!" tegas Adrian. Greesel hanya mengangguk. "Siap-siaplah! Eyang menunggu kita makan malam!" tegas Adrian yang hendak pergi. "Tunggu sebentar!" Greesel menahan tangan Adrian dan langsung dengan cepat melepasnya yang merasa terlalu lancang. "Aku belum mengambil pakaianku di rumah! kapan aku bisa mengambil pakaianku?" tanya Greesel. "Kau tidak perlu membawa pakaian kotor dan

    Last Updated : 2024-08-21
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 12 Jabatan Baru.

    Adrian berada di dalam kamar yang berdiri di belakang Greesel yang duduk di sofa. Entah apa yang dilakukan Adrian di belakangnya yang terlihat menghubungi seseorang. "Baiklah! aku akan mengatur jadwalnya!" hanya kata itu yang diucapkan Adrian yang terdengar di telinga Greesel. Lalu Adrian mematikan telepon tersebut yang melihat ke arah Greesel yang masih tetap diam dan tidak mengatakan apa-apa. "Kau ikuti semua apa kata Eyang. Jika Eyang menyuruhmu untuk tetap bekerja di Hotel dengan posisi yang Eyang berikan maka terimalah!" tegas Adrian. Greesel hanya menganggukkan kepala. "Sebelum berangkat ke hotel Kau harus bertemu dengan seseorang yang setelah itu baru bekerja!" kata-kata Adrian membuat Greesel menoleh ke arah Adrian. "Se-seorang siapa?" tanya Greesel bingung. "Aku sudah membuat janji dengan salah satu guru yang akan mengajarimu, cara berbicara, cara makan, cara berpenampilan yang layak dan pantas untuk menjadi istriku dan tidak membuatku malu," jawab Adrian. "Maksudnya? a

    Last Updated : 2024-08-22
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 13

    Pengumuman yang diberikan Eyang cukup mengejutkan semua staf yang termasuk Gracia. Apalagi sebelumnya Adrian tidak mengatakan apa-apa pada dia."Baiklah Saya rasa cukup itu saja yang saya sampaikan pagi hari ini. Saya tidak ingin mengganggu pekerjaan kalian dan kalian boleh kembali bekerja ke tempat masing-masing!" tegas Eyang.Para staf hotel menganggukan kepala dan mulai berbubaran satu persatu. "Greesel Eyang pulang dulu. Kamu sudah mendapatkan pekerjaan kamu dan orang-orang sudah tahu apa tugas kamu. Jadi kamu bisa tanyakan pada manajer pelayan sebelumnya apa saja yang harus kamu pegang dan kamu bisa lanjutkan pekerjaan dia," ucap Eyang."Baik Eyang," sahut Greesel dengan menundukkan kepala. "Kalau begitu selamat untuk bekerja di hari pertama kamu dengan posisi yang baru. Semoga kamu nyaman dengan posisi ini dan kamu bisa semakin berkembang," Eyang dengan tulus yang selalu memberikan semangat untuk Greesel."Makasih Eyang," Greesel hanya menunduk. Eyang tersenyum yang memegang p

    Last Updated : 2024-08-22
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 14 Pertengkaran.

    Greesel tadi tetap pada posisinya yang tetap menunduk dan berdiri di tempatnya dengan jari-jari yang saling memencet. "Aku katakan kepadamu Gracia. Aku tidak pernah mengurus pernikahan ini dan semua Eyang yang mengurus pernikahan ini. Aku menolak juga bahkan tidak bisa!" tegas Adrian dengan suara penuh dengan penekanan. "Kalian berdua sekarang benar-benar kompak ya. Jawaban kalian berdua sama yang tidak bisa menolak apa kata Eyang. Lalu Mau sampai kapan kalian berdua akan terus menuruti semua kemauan Eyang!" tegas Gracia yang bergantian melihat pasangan suami istri itu yang semakin emosi. "Apa maksud mu? Kenapa sekarang kau malah marah-marah seperti ini?" karena kata-kata Gracia membuat Adrian juga tersulut emosi. "Bagaimana aku tidak marah. Jika kamu sangat santai menghadapi semua ini, kamu mengatakan tidak bisa menolak permintaan Eyang. Karena pernikahan yang kamu adakan begitu mewah dan semua orang sekarang tahu jika kamu sudah menikah dengan Greesel dan karena pernikahan

    Last Updated : 2024-08-23
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 15 Shoping Dengan Suami.

    Greesel melakukan les di hari pertamanya dengan guru yang sudah disediakan Adrian guru yang sudah di sediakan Adrian. Guru wanita yang sekitar berusia 30 tahunan itu yang memakai kacamata terlihat elegan dari segi penampilan dan juga pembawaan tubuhnya. Dia benar-benar mengajari Greesel dengan telaten, dari cara berbicara dengan posisi duduk yang tepat, dari cara berjalan, cara berpakaian dan terutama cara makan dengan peralatan sendok yang jenisnya begitu banyak. Greesel mengalami sedikit kesulitan dalam menjalani pelajaran yang menurutnya sangat aneh itu. Dia pikir Dia sudah menjadi wanita anggun selama ini, tetapi ternyata masih sangat jauh dan belum ada apa-apanya. Walau Greesel tidak terlalu menyukai pelajaran itu, tetapi dia berusaha untuk profesional dan mengikuti tahap demi tahap. Sementara Adrian yang memang tidak menemani Greesel dan hanya mengantarkan saja. Jadi pembelajaran itu terbilang sangat privat bersama dengan guru tersebut. "Kamu memotong dengan cara sepert

    Last Updated : 2024-08-24

Latest chapter

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 170 Tammat.

    Akhirnya Dokter keluar dari ruangan oprasi."Bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya Adrian dengan panik."Alhamdulillah istri Anda baik-baik saja dan begitu juga dengan bayinya. Meski lahir secara prematur, tetapi sehat. Bayi tuan lahir tanpa kekurangan apapun dan sangat cantik," jawab Dokter."Alhamdulillah!" sahut semuanya dengan serentak yang merasa bersyukur dengan kabar baik yang diberikan Dokter."Lalu apa saya boleh menemui istri saya?" tanya Adrian."Kami akan memindahkan ke ruang perawatan sebentar. Jadi tuan mohon bersabar dan untuk bayinya masih dalam perawatan. Jadi untuk keluarga tidak boleh melihat secara keseluruhan, bergantian dan mengikuti prosedur," ucap Dokter."Baik Dokter," sahut Asti."Kalau begitu saya permisi dulu!" ucap Dokter pamit. Mereka semua menganggukkan kepala."Alhamdulillah kondisi Greesel sekarang baik-baik saja," sahut Eyang."Adrian selamat akhirnya bayi kalian berdua lahir juga," sahut Gracia."Iya Adrian. Aku terus tenang dengan kehadiran baik

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 169

    Akhirnya Adrian ke rumah sakit juga dengan sangat buru-buru dia memasuki rumah sakit tersebut mencari di mana ruangan sang istri yang sebelumnya sudah bertanya kepada Suster. Adrian yang tidak sendiri melainkan bersama Eyang. "Adrian, bukankah itu Ibu Greesel?" tanya Eyang dari kejauhan melihat hal itu."Iya Eyang. Ayo kita ke sana!" ajak Adrian dengan sangat buru-buru dan Eyang pun menurut yang mana mereka berdua langsung berlari. "Bu," sapa Adrian dengan panik."Adrian," sahut Asti."Bagaimana Greesel?""Apa yang terjadi sebenarnya?" tanyanya dengan penuh kepanikan."Greesel tadi jatuh di kamar mandi dan Ibu juga tidak tahu kenapa bisa terjadi seperti itu dan Greesel juga mengalami pendarahan ya membuat Ibu juga panik dan sampai sekarang Dokter belum keluar dari ruangan ICu," jawab Asti dengan sangat terbata-bata dan juga penuh dengan kekhawatiran. "Semoga saja Greesel tidak apa-apa," sahut Eyang.Asti hanya mengangguk saja. Eyang mencoba untuk menenangkan dengan merangkul bahu A

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 168

    "Greesel sudah! kamu dengarkan saja apa yang dikatakan Gracia dan semua yang dikatakan Gracia adalah benar. Kamu seharusnya bersyukur dengan kehadiran Gracia saat ini yang masih ingin membantu kamu. Jadi sudahlah kamu akhiri rasa marah kamu dengan Adrian walau ini tidak mudah. Aku sudah lelah menjadi kambing hitam di antara kalian," ucap Elang yang ikut menambahi memberikan masukan. "Greesel gunakan hati nurani kamu dan aku yakin kamu sangat mencintai Adrian. Jadi jangan egois atau menghukum Adrian dengan sangat berlebihan. Aku yakin hubungan kalian berdua pasti akan baik-baik saja. Jika kalian berdua sama-sama mau belajar satu sama lain," ucap Gracia yang tidak henti-hentinya memberikan saran. "Kedatangan kami hanya ingin mengatakan itu saja dan terserah kamu mau menyimpan, mendengarkan atau meresapi apa yang kami katakan. Kamu memiliki hak atas segalanya," ucap Elang."Ayo Gracia kita pulang dan biarkan saja Greesel menentukan sendiri jalan apa yang dia pilih," ucap Elang."Baikla

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab I67

    Greesel yang berada di kamarnya yang terlihat membersihkan kamar. Krrekkk.Suara pintu kamar yang terbuka membuat Greesel menoleh dan melihat orang tersebut yang ternyata Asti."Ada kamu yang ingin bertemu dengan kamu," ucap Asti.Greesel menghela nafas yang melanjutkan kembali pekerjaan itu. "Kenapa harus mengatakan tamu agar Greesel pergi menemuinya," ucapnya."Apa maksud kamu Greesel. Bukan Adrian yang ingin bertemu dengan kamu tetapi ada dua orang dan Ibu tidak mengenalinya siapa. Dia mengatakan adalah teman kamu," ucap Asti yang membuat Greesel menelan salivanya."Teman!" tanyanya."Kamu sebaiknya coba lihat dulu. Ibu tidak mungkin berbohong kepada kamu," ucap Asti."Sebentar lagi. Greesel akan keluar," jawabnya.Asti menganggukan kepala dan langsung keluar dari kamar putrinya itu. "Teman! siapa yang ingin bertemu denganku?" tanyanya dengan kebingungan yang memang perasaan tidak memiliki teman selain teman kerjanya waktu di hotel. Greesel yang tidak ingin berpikir panjang yan

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 625

    Karena hubungan Gracia dan Elang yang akhirnya membaik yang sekarang mereka berdua berada di dalam mobil dengan Elang yang menyetir.Elang beberapa kali terus saja curi-curi pandang pada gadis di sebelahnya itu yang takut saja kalau gadis itu tiba-tiba menghilang. Sementara Gracia yang tampak cuek saja. Elang yang tiba-tiba saja sudah menggenggam tangan Gracia membuat Gracia menoleh. Elang tersenyum dan mencium punggung tangan tersebut yang meletakkan di atas pahanya. Gracia respon dengan baik yang tersenyum dengan tingkah Elang yang sepertinya sangat bucin."Kamu sebenarnya ingin membawaku ke mana?" tanya Gracia."Kerumahku," jawab Elang."Untuk apa?" tanya Gracia dengan dahi mengkerut. "Aku ingin membawa kamu kepada Eyang dan akan meminta Eyang untuk menikahkan kita berdua," jawab Elang."Secepat itu?" tanya Gracia yang cukup kaget. "Memang kenapa? apa tidak boleh melakukan hal itu dan kamu masih ragu menikah denganku?" tanya Elang."Bukan seperti itu. Aku hanya merasa kalau Eyan

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 164

    "Jadi jangn lagi terus membahas masalah ini dengan Elang. Dia tidak tahu apa-apa!" tegas Gracia yang membuat Adrian yang langsung terdiam."Pergi cari istrimu dan jangan kebiasaan main tangan!" ucapnya dengan kesal yang Benar-benar sangat muak dengan Adrian.Adrian yang tidak berbicara apapun langsung pergi dari hadapan Gracia dan sebelum itu dia melihatnya Elang terlebih dahulu.Gracia yang terlihat membuang nafas perlahan ke depan dan langsung menghampiri Elang."Kamu tidak apa-apa?" tanya Gracia dengan wajahnya yang terlihat sangat panik."Pergi begitu saja dan tidak meminta maaf terlebih dahulu. Seenaknya memukulku," kesal Elang."Sudahlah! kamu jangan membahas dia lagi," ucap Gracia yang akhirnya membantu Elang berdiri.Gracia dan Elang yang akhirnya duduk di salah satu bangku yang ada di dekat hotel. Gracia yang mengobati Elang."Apa masih sakit?" tanya Gracia yang membuat Elang menggelengkan kepala."Kamu kembali?" tanya Elang."Aku ada urusan," jawab Gracia."Jadi Greesel meny

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 163

    Adrian hari ini ke hotel karena ada pekerjaan yang harus dia laksanakan. Karena Greesel memilih pergi dari rumah dan akhirnya acara yang sudah disiapkan Eyang tidak terjadi. Eyang tidak bisa melakukan apa-apa karena bukan lagi masalah pernikahan palsu yang direncanakan Adrian dan Greesel. Ini sudah menjadi urusan Greesel atas masa lalu kematian ayahnya yang melibatkan Adrian. Eyang sudah tidak memikirkan bagaimana rasa kecewanya telah ditipu oleh wanita yang sudah dianggap sebagai cucu sendiri. Dia hanya memberikan semangat kepada Adrian untuk menyelesaikan masalahnya dan dia juga berharap agar Greesel bisa kembali ke rumah dan berbicara dengannya. Tetapi apapun yang dilakukan Adrian ternyata tidak membuahkan hasil. Bahkan dia sudah pernah mencoba datang beberapa kali ke rumah Greesel dan Greesel yang tidak membiarkan dirinya untuk bertemu dengan suaminya. Asti juga tidak bisa melakukan apa-apa dan membiarkan Greesel dan Adrian yang menyelesaikan semua masalah mereka yang ter

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 162

    Greesel yang sudah berada di rumah Asti dengan Greesel yang berada di atas sofa dengan kepalanya yang di pangkuan Asti. Asti mengusap-usap rambut Greesel yang mencoba untuk menenangkan Greesel yang berbaring di pangkuannya."Ibu tahu apa yang kamu rasakan sayang. Ini memang sangat tidak mudah. Tetapi semua ini sudah menjadi takdir. Tidak ada yang bisa mengubahnya," ucap Asti yang mencoba untuk membuat pengertian."Sejak tadi Greesel menceritakan apa yang terjadi. Ibu tidak bereaksi apapun dan bahkan tidak kaget. Apa jangan-jangan sebenarnya Ibu sudah mengetahui semua ini?" tanya Greesel memastikan."Ibu memang mengetahui apa kaitan Adrian dengan kematian Papa kamu. Saat itu Mama juga kaget dan berpura-pura untuk tidak mengetahuinya. Ibu mencoba mencari tahu dan sepenuhnya bukanlah kesalahan Adrian," jawab Asti."Bagaimana mungkin ini bukan kesalahan dia. Dia seorang bos yang memiliki pendidikan. Dia seharusnya bisa melihat di sekelilingnya, jangan mengambil keputusan atau bertindak de

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 161

    Greesel yang tidak mengatakan apa-apa lagi yang kembali memasukkan pakaian itu ke dalam koper dan bahkan dia sudah selesai melakukannya dan merasa dengan cepat dan menurunkan dari atas ranjang. "Greesel!" Adrian menghentikan istrinya saat ingin pergi. "Kita bisa membicarakan semua ini, aku bisa menjelaskan semua kepada kamu. Aku mohon beri aku kesempatan!" ucap Adrian."Tidak ada kesempatan untuk orang yang sudah menghancurkan hidupku. Kamu adalah laki-laki manipulatif yang pernah aku kenal. Kamu sangat jahat Adrian!" tegas Greesel yang langsung menjatuhkan tangan Adrian begitu saja dan Greesel yang langsung pergi "Greesel tunggu!" Adrian yang tidak mungkin membiarkan Greesel dan langsung menyusul dengan Greesel yang bersusah payah membawa kopernya menuruni anak tangga. "Greesel! aku tidak akan membiarkan kamu pergi kemanapun!" tegas Adrian yang menghalangi jalan Greesel yang sudah berada di bawah anak tangga dengan kedua tangannya yang merentang. "Kamu minggir dari hadapanku sek

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status