Share

Bab 42. Kartika

Kartika terlihat mondar-mandir saja di depan pintu, sementara, Ardi menantunya dari tadi dihubungi belum juga tersambung.

"Ini, pasti ada apa-apanua. tidak biasanya Puspa pergi dengan baju begitu glamor."

Pasalnya Kartika melihat dengan matanya sendiri, Puspa menunggu jemputan taksi, dan penampilannya bak toko berjalan. semua emas nampak dipakainya. bajunya begitu gemerlap. Tapi nyatanya hingga malam belum juga kembali.

Kartika menghubungi ci Amoy.

"Ci, tolong aku, kamu di mana?"

Tak lama terlihat Ci Amoy datang, dengan tergopoh-gopoh mendatangi rumah Kartika.

"Ada apa? mengapa kau menangis segitunya?!" cecarnya heboh.

Kartika mengusap air matanya.

"Ayo, kita cari Laras?"

"Hah, gila kau! mau cari kemana? heh. sabar lah apa ada kabar dari kepolisian?"

"Tak ada kabar, aku takut, Laras mati ... atau diperkosa atau .... " hik hik hik, kembali Kartika menangis dalam pelukan sahabatnya.

kembali pada keadaan Laras. Karena dirasakan sudah tak ada lagi suara ribut-ribut, Laras melongok melih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status