Share

Mengejutkan

Author: Salim
last update Last Updated: 2023-10-12 15:00:35

Aku tidak percaya, raja sampai mengutus Komandan Prajurit Kerajaan untuk mencari Aruna. Gadis ini sekarang menjadi buronan no 1 di negeri ini, tapi kenapa raja ikut campur, padahal ini hanya masalah keluarga, masih banyak penjahat yang lebih berbahaya daripada ini.

Tiga prajurit melompat turun dari punggung Batterai, dua orang laki-laki memakai baju tangan panjang berwarna coklat, di lengannya terdapat kain warna hitam sampai bawah sikut, dengan rompi biru bergambar kepala Batterai yang sedang membuka mulut lebar, itu merupakan lambang dari Kerajaan Manggo. Mereka memakai celana panjang dengan warna serupa, sepatu boots setinggi betis berwarna hitam, pedang menyangkut di pinggangnya.

Satu lagi seorang wanita, dia memakai kaos putih dengan kemeja biru yang tidak di kancing. Lambang Kerajaan Manggo terdapat di punggung kemeja itu. Celana legging panjang berwarna hitam dengan garis biru di sampingnya. Sandal ber-hak tinggi berwarna coklat. Telinga kanan sampai leher b
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Indra, Reinkarnasi Para Dewa    Sahabat Sejati

    Anna keluar dari kepulan debu, penampilannya sangat mengesankan, kemeja birunya melekat pas di tubuhnya, rambut biru panjang kuncir kuda itu menjuntai-juntai. Raut wajahnya menatap ganas kearahku, pergelangan tangan kanannya berwarna biru. Apa dia mentato sebagian tubuhnya dengan warna biru?Aku semakin terkejut melihat satu bola matanya sebelah kanan berubah menjadi biru. Wajahnya mengerikan, benar yang dikatakan Rai, dia bukan Ras Human, dia manusia dari ras yang belum kami ketahui."Kalian tidak pantas berteman dengan tuan putri, beliau ibarat berlian sedangkan kalian besi yang berkarat." Anna terus perlahan maju menghampiri kami."Tidak ada alasan berteman dengan siapapun. Seorang buronan, tuan putri atau apapun itu, Aruna tetap teman kami." "Raja tidak akan membiarkan hidup untuk orang yang telah membawa putrinya kabur. Kalian akan dihukum mati, tubuh kalian akan menjadi santapan harimau lapar, atau ditembak mati.""Walaupun mati, itu tidak bisa memutuskan hubungan pertemanan kam

    Last Updated : 2023-10-12
  • Indra, Reinkarnasi Para Dewa    Makhluk Aneh

    Aku kira sumur ini tak berujung. Akhirnya setelah 30 menit tubuhku meluncur ke dalam bumi, aku dapat melihat setitik cahaya. Cahaya itu perlahan melebar dan aku tidak bisa percaya dengan apa yang aku lihat sekarang.Apa ini mimpi? Apa aku sudah berada di dunia kedua setelah kematianku. Aku ingat sekali aku masuk ke dalam sumur, tubuhku jatuh ke inti bumi, tapi lihatlah ini. Aku seakan terjun dari langit.Di bawah sana terdapat hutan lebat, kanopi-kanopi pohon terlihat lancip dari atas sini. Tubuhku terus melesat jatuh.Aku melihat Rai, tubuhnya terus melesat turun, hampir mencapai pucuk pohon, kecil sekali, jarak kami sangat jauh. Tiba-tiba sebuah makhluk menangkap tubuhnya, lalu membawanya pergi.Makhluk apa itu? Dia membawanya kemana? Aku tidak bisa melihatnya dengan jelas, dia seperti titik hitam kecil di dalam selembar kertas.Tubuhku terus meluncur cepat, pucuk pohon terlihat semakin besar, aku bisa melihat semuanya dari atas sini. H

    Last Updated : 2023-10-13
  • Indra, Reinkarnasi Para Dewa    Anak yang Terkutuk

    Sampai malam tiba, Aruna masih belum sadarkan diri. Aku dan Rai menjaganya malam ini, tidur di lantai ruang tenang. Warchi, Harchi dan Narchi tidur di kamar mereka masing-masing.Aku menatap langit-langit rumah, tadi Warchi menceritakan kejadian yang membuat Ras Olddes harus tinggal di bawah tanah, mereka mengasingkan diri demi melindungi Kerajaan Manggo.Ruangan yang terdapat satu tempat tidur, meja panjang, kursi-kursi, dan kotak-kotak kayu ini terasa sunyi sekarang setelah tadi bisik terdengar suara nyanyian dan burung hantu.Rasanya ada yang aneh kenapa di dalam bumi terdapat burung hantu, niatnya aku ingin bertanya dengan Rai, dia sudah tertidur duluan di sampingku.Besok pagi aku ikut ke perpustakaan bersama Rai dan Harchi. Kami harus tahu kejadian perperangan 3 saudara yang Warchi ceritakan tadi. Kenapa dia tega mengutuk seorang anak demi ambisinya menghancurkan Kerajaan Manggo.Buku itu kebetulan ada di pe

    Last Updated : 2023-10-13
  • Indra, Reinkarnasi Para Dewa    Narchi

    Malam kembali sunyi, suara nyanyian itu sudah berhenti, juga dengan deruan burung hantu, mereka berhasil menegur orang itu agar tidak bernyayi di malam hari.Sudah lewat tengah malam, tidak ada yang perlu dicemaskan, Anna tidak mungkin mengikuti kami sampai ke sini, dia mungkin sedang dimarahi karena misi yang dijalankannya gagal.Namun, jika raja tahu Aruna terjatuh ke dalam sumur, dia tidak perlu khawatir lagi, sebab Warchi ada di sini, raja sangat mengenalnya, mereka orang baik, tidak mungkin menghianatinya, dia akan memerintah perajurit untuk membawa Aruna pulang ke istana.Sebelum hari itu tiba, aku harus keluar dari kota ini, bagaimanapun juga mereka sudah mengecap aku dan Rai sebagai pencuri.Aku sangat lelah, aku mengantuk, kebelakang ini tubuhku sering terkena luka serius, aku akan beristirahat.Beberapa jam kemudian, cahaya terang menerpa wajahku, terasa hangat, mataku mengerjap-ngerjap."Selamat siang, Indra." Narchi menyapku, dia sudah berpakaian modis, memakai tas punggun

    Last Updated : 2023-10-17
  • Indra, Reinkarnasi Para Dewa    Perpustakaan Terbesar

    Ini hari yang sangat padat, jembatan gantung dipenuhi oleh pejalan kaki yang berbondong-bondong menuju tempat yang ingin mereka tuju.Ada banyak sekali jembatan gantung di kota ini. Samping kanan, kiri, atas dan bawah, semua itu dipadati pejalan kaki. Jembatan ini seperti jalan setapak di kota lain, mereka mengandalkan jembatan gantung ini untuk menyebrang jalan, mereka tidak perlu melompat dari dahan ke dahan.Walau hanya terbuat dari kayu dan diikat oleh tambang besar dan kuat, mereka tidak perlu khawatir atas keselamatan. Setiap jembatan terdapat lima orang yang bertugas merawat jembatan, mereka memastikan jembatan layak digunakan.Kami tidak akan bertabrakan dengan pejalan kaki yang lain karena jembatan ini sudah terbagi menjadi dua jalur. Jalur pulang dan jalur pergi. Tetapi kami tidak bisa menghindari dorongan dari orang lain yang terburu-buru ingin melewati jalan, kami harus berjalan cepat jika tidak ingin itu terjadi.Kota ini tidak terken

    Last Updated : 2023-10-17
  • Indra, Reinkarnasi Para Dewa    Sejarah Perang 3 Saudara

    "Hore!" Semua orang berteriak gembira. Akhirnya, musuh yang selama ini mengganggu mereka berhasil dikalahkan. Tiran, raja monster itu akhirnya kaku tidak bergerak, seluruh tubuhnya dilumuri tanah yang mengeras.Mereka sangat senang, berlompatan, menangis gembira, hidupnya tidak lagi dihantui oleh rasa takut. Mereka sudah bebas, tidak perlu lagi mengurung diri di dalam rumah keong.Manusia berwujud tupai memeluk Dewa Saler, orang itu bernama Warchi dan Pisces, seorang pendekar pedang sedang berdiri di sampingnya."Jangan menangis, Warchi. Pengorbananku tidak sia-sia, misiku untuk membebaskan negeri ini berhasil.""Terima kasih, Dewa Saler, tanpa bantuan mu, kami tidak bisa melawan para monster." Pisces menunduk, dia menancapkan pedang besarnya ke tanah."Kalian luar biasa, aku sangat bangga bisa bertarung bersama kalian." Tubuh Dewa Saler bersinar."Kami yang sangat beruntung bisa bekerja sama dengan kami, Dewa Sale

    Last Updated : 2023-10-17
  • Indra, Reinkarnasi Para Dewa    Suara Nyanyian itu Ternyata

    Harchi mengajak kami ke tempat spesial yang ada di kota ini, tempat itu tidak bisa kami temukan di kota lain.Harchi melompat turun dari jembatan gantung. Aku dan Rai mengikuti. Petugas penjaga jembatan berteriak, perbuatan kami sangat berbahaya.Harchi tidak memperdulikannya, dia segera melompat ke batang pohon lainnya. Dia sangat lincah kami tertinggal jauh, sesekali dia berhenti menunggu kami."Apa masih jauh?" Rai mengatur napasnya. "Membangun jembatan gantung adalah alternatif yang tepat," ucapnya."Kita sudah sampai," jawab Harchi.Mataku menyapu sekitar. "Kamu bawa kami kemana, Harchi, tempat apa ini?" tanyaku."Iya, tidak ada yang beda di sini." Rai menimpali.Harchi mendongak. "Lihat itu."Aku mengikuti, menatap atas. 'Wow, ini luar biasa'. Aku yakin Rai mengatakan itu di dalam hatinya. Ini memang menakjubkan, panel-panel itu saling menyambung dengan perantara kabel. Benda itu bercahaya, cahay

    Last Updated : 2023-10-17
  • Indra, Reinkarnasi Para Dewa    Tuan Putri itu Ternya

    Pagi harinya, Narchi berteriak, kami semua terkejut, terbangun. Rai bergegas mencari kedua pedangnya, dia sudah memasang kuda-kuda. Harchi berlari keluar kamar, dia masih memakai baju tidurnya. Aku tersentak duduk. "Ada apa?" Warchi membuka pintu kamar."I-itu, tuan putri." Narchi bergetar menunjuk Aruna."Aruna sudah sadar." Aku dan Rai mendekatinya.Aruna meringkuk ke pojok ruangan, tubuhnya bergetar. "Kalian siapa?" Aruna memberanikan diri untuk bertanya."Aruna kamu tidak perlu takut, mereka orang baik," ucapku.Warchi berjalan mendekati Aruna. "Tuan putri sudah sehat? Apa masih ada yang sakit?" Tubuhnya yang bungkuk berjalan dibantu dengan tongkat kayu."Aaa!" Aruna berteriak. Bumi bergetar, daun-daun berguguran, jembatan gantung bergoyang hebat, para pejalan kaki berlarian. Di luar sana keadaan sangat kacau, mereka pikir akan ada bencana besar.Aruna menimpah Warchi dengan bantal. "Jangan mendekat, aku be

    Last Updated : 2023-10-18

Latest chapter

  • Indra, Reinkarnasi Para Dewa    Masalah Baru

    Pagi-pagi sekali dikalah orang-orang masih tertidur lelap. Kami pergi ke tokoh Paman Linchi membawa uang yang dia butuhkan. Sekarang peraturan Kota Tree sudah diperbarui setelah Sadam kalah, mereka sedang sibuk membangun sekolah sihir menyebar ke seluruh penjuru kota. Sekolah harus tutup sore hari, tidak boleh buka sampai malam.Meskipun Sadam sudah tidak ada, mereka tetap mematikan setengah lampu saat malam hari, tidur malam. Tidak boleh ada toko yang buka 24 jam.Setiap satu hari dalam seminggu diberlakukan hari libur. Hari ini kami bertepatan pada hari libur, jalan gantung yang biasanya ramai menyadi lenggang.Paman Linchi membuka toko di rumahnya. Saat ini rumahnya masih tertutup. Harchi menekan tombol belnya. Dalam beberapa menit tidak ada jawab dari penghuni rumah, Harchi memutuskan menekan bel itu lagi. Kami masih menunggu, lalu ada tetangga melintas."Paman Linchi tadi aku lihat dia terburu-buru pergi kearah sana. Aku tidak tahu

  • Indra, Reinkarnasi Para Dewa    Gagal

    Aku kembali ketempat pertarungan panco, kali ini aku yang terlambat, mereka menungguku, duduk di atas balai."Aku pikir kau tidak akan datang," ucap salah satu dari kelima orang tersebut."Ini pemenang pertarungan kemarin?" tanya satu orang anak baru. Aku baru melihatnya hari ini.Mereka mengangguk."Baguslah kau datang, aku ingin sekali bertarung denganmu," ucap anak baru itu."Hei, kau saja belum tentu mengalahkan kami.""Iya. Aku hampir menang kemarin, kali ini tidak akan aku biarkan kalian semua mengalahkanku. Cepat keluarkan uang taruhannya."Aku mengeluarkan uang 100 Greal. Mereka menoleh kiri-kanan. "100 lagi taruhannya?" tanya orang yang kemarin hampir menang."Aku takut kalian kalah lagi. 100 Greal sebagai percobaan, bagaimana?""Baiklah kalau takut kalah, lagi pula ada anak baru di sini, dia pasti kaget." "Enak saja, aku pernah memenangkan 5 kali pertandingan ini sebelumnya."

  • Indra, Reinkarnasi Para Dewa    1500 Greal

    Paginya kami berpisah untuk mencari uang sesuai dengan yang sudah ditentukan kemarin. Aruna, Rai, dan Harchi pergi kepasar, Warchi menjaga rumah dan aku pergi ketempat pertandingan panco.Tempat ini masih sepi, mungkin aku datang terlalu pagi, mereka belum pada sampai. Aku duduk di dahan pohon, menguncang-uncang kaki. Para warga berlalu-lalang, tidak memperdulikan ku, sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.Aku melirik pergelangan tangan, ini sudah 30 menit aku menunggu, mereka belum sampai juga ke lokasi, apa kmhati ini pertarungan panci diliburkan?"Hei, ngapain kamu di sana," ucap seorang pria, kepalanya menengadah memandangku.Aku melompat ke lantai balai. "Aku pikir kalian tidak datang. Aku ingin bertarung panco lagi dengan kalian.""Kamu bertaruh berapa?" tanya orang itu."Aku hanya ada 100 Greal." "100 doang, itu terlalu kecil." "Pertandingan pertama kita bertaruh 100 Greal dulu, kalau aku menang, uang

  • Indra, Reinkarnasi Para Dewa    Mengumpulkan Uang

    Paman Linchi sibuk melayani para pembeli yang recet agar pesanannya segera dibuatkan. Paman Linchi menyuruh kami menunggunya di dalam rumah. Sampai sore hari Paman Linchi baru menghampiri kami, dia mengendurkan urat-uratnya. "Hari ini ramai sekali, aku tidak bisa beristirahat dari pagi sampai sore." Paman Linchi menarik kursi, dia duduk dihadapan kami."Maafkan aku telah mengganggu waktu istirahatmu, Paman Linchi," ucap Harchi sopan."Tidak masalah, Harchi, warungku ramai ini semua karena Narchi yang telah mengalahkan Sadam. Mereka sangat senang dan merayakannya dengan meminum madu. Kamu ingin bicara apa, Harchi, sepertinya sangat penting?""Tadi pagi aku dan mereka pergi ke pohon itu, paman, aku ingin menggunakan alat itu, tetapi waktu kami sampai benda itu sudah hancur. Gubuk Paman Linchi juga roboh.""Pemerintah kota yang menghancurkannya, mereka tidak ingin siapapun yang menggunakannya."Wajah Paman Linchi berubah menjadi te

  • Indra, Reinkarnasi Para Dewa    Paman Linchi

    "Lelah sekali, apakah masih jauh?" tanya Aruna, dia mengatur napasnya, keringatnya tidak dapat dihindari, mengalir deras terjun bebas ke bawah.Pagi-pagi sekali kami mengikuti Harchi memanjat pohon paling tinggi di kota ini. Dia bilang jalan satu-satunya agar keluar dari kota ini adalah dengan memanjat pohon ini, dia sana ada benda terlarang yang bisa melontarkan kami."Kenapa harus pagi-pagi sekali sih, aku masih ngantuk tahu, kemarin kita pulang sangat malam." Aruna masih mengomel dibawah sana. Aku dengannya beda dua dahan. Rai di samping Aruna, mendampinginya agar dia tidak pingsan."Karena itu watu yang cocok untuk ke atas sana, sebab jika ada orang yang melihat mereka akan melapor ke pemimpin kota dan kita akan dipenjara." Harchi berteriak, dia sudah sangat tinggi di atas kami."Kenapa dipenjara? Kita hanya memanjat saja kan, lagian siapa juga orang yang ingin memanjat pohon ini, cuma kita berempat." Aruna melihat kebawa, wajahnya pucat. "Tin

  • Indra, Reinkarnasi Para Dewa    Pemakaman

    Sebagian lampu-lampu mulai dipadamkan, pasir yang berada di tabung atas semakin sedikit, para warga memasuki rumah, menutup jendela dan pintu rapat-rapat.Aku menggendong Rai dipunggung, melompat dari dahan ke dahan. Harchi menggendong Aruna, dia dalam kantong bajunya terdapat sisa buku Narchi, dia sempat mengambilnya sebelum mengeluarkan teknik besar itu.Mereka tidak mengetahui bahwa Sadam sudah mati, kami belum mengumumkannya. Bagaimana kami bisa sempat memberitahu mereka jika kami saja bingung harus bagaimana memberitahu Warchi tentang Narchi. Dia sudah tua, aku takut Warchi akan terkejut dan menyusul Narchi.Sore ini kami bisa melompati dahan tanpa terburu-buru, tanpa berjaga-jaga dan khawatir Sadam akan datang. Malam ini telingaku tidak akan pernah mendengar suara jelek Sadam lagi."Kenapa Narchi, seharusnya aku saja." Warchi menghela napas ketika Harchi memberitahu dan memberikan sisa bulu Narchi kepada Warchi. "Besok pagi kita akan memakam

  • Indra, Reinkarnasi Para Dewa    Target Selanjutnya, Rai

    Kami semua terpaku. Narchi dimakan sekali lahap. Sadam melakukannya di depan kami. Aku sangat terkejut, bagaimana perasaan Harchi sekarang.Harchi memukul-mukul tanah, air matanya mengalir deras. "Maafkan aku …. Maafkan aku sebab tidak bisa melindungimu. Maafkan aku, Narchi …." Harchi menangis terisak-isak."Ini lezat sekali, tapi aku belum kencang." Sadam melirik Rai. "Selanjutnya pendekar itu." katanya.Aruna memeluk Rai, kepalanya menggeleng, matanya berkaca, bibirnya tertarik kebawah, dia memohon agar Sadam tidak mengambil Rai dari pelukannya.Aku tidak akan membiarkan Sadam memakan Rai, itu tidak boleh terjadi, bagaimanapun caranya aku harus menyelamatkan. Kalau Rai sampai dimakan, aku sangat bersalah dan hari ini merupakan hari yang sangat terburuk dalam hidupku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan temanku, aku tidak berguna. Aku berusaha menarik tubuhku, aku harus menyelamatkan Rai, apapun resikonya, walaupun kulitk

  • Indra, Reinkarnasi Para Dewa    Lepaskan Adikku

    Rai tidak berdaya, perutnya tertusuk. Aruna dan Narchi sedang mengobatinya. Harchi tidak bisa bertarung lagi, bulu emas Sadam membuatnya tertancap di dinding gua. Hanya aku harapan mereka, aku harus melakukannya.Sampai di tengah perjalanan, aku harap Sadam tidak menyadarinya, dia sedang menyembuhkan sayap emasnya.Senyap. Sadam tidak menyerang, dia juga kelelahan. Harchi menatapku penuh harapan, dia tidak mampu menarik tubuhnya keluar dari buku emas."Eh! Kau! Mau ngapain, anak muda!" Sadam melihatku, dia perlahan berdiri.Aruna dan Narchi terkejut, mereka yang sejak tadi tegang menyaksikanku."Kau tidak akan bisa menghancurkan gua ini!" Sadam menyerangku dengan satu bulu emasnya, sepertinya energinya mulai belum pulih.Aku menarik tubuhku, memanjat tambang dengan cepat, tetapi gerakan bulu emas Sadam lebih cepat, bulu itu menancap pahaku.Aku menyerngit, menahan sakit, pergerakan ku melambat. Namun, aku belum menyerah,

  • Indra, Reinkarnasi Para Dewa    Hanya Aku Harapan Mereka

    Bukkk"Au." Aruna mengaduh.Rencana kami gagal, Sadam sudah mengetahuinya. Aruna dan Narchi berdiri, mereka menyeka bajunya, perlahan mundur ketika Sadam mendekatinya."Berani-beraninya kau menipuku!" Sadam mengarahkan sayapnya ke arah Aruna dan Narchi.TengggRai menahannya.Aku berlari, kemudian menarik kakinya. Sadam terjatuh. Harchi melompat dia mengeluarkan tekniknya."Ball Magic. Hancurkan!" BummmBola sihir berwarna merah itu tidak terlalu besar, tapi ledakannya membuat bumi bergetar."Cepat lari!" Rai berteriak.Kami berhamburan, berlari keluar gua."Kalian tidak bisa lari dari sini!" Bulu besi Sadam memotong tali. Sebuah batu besar menggelinding menutup mulut gua.Sadam tertawa. "Aku bukan kalian saja yang bisa bertarung dengan licik, aku juga bisa melakukannya. Kalian akan mati disini!"Sadam melesat menyerang kami. Aruna dan Narchi bersembunyi di

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status