Beranda / Romansa / Ikatan Yang Ditakdirkan / 94. Cepat Bawa Aku Pergi!

Share

94. Cepat Bawa Aku Pergi!

Penulis: Happy_autunm
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-28 23:24:53
⚠️Harap Bijak Membaca Bagian Ini⚠️

Bagi pembaca yang tidak nyaman harap melewatinya. Untuk yang membaca, saya harap kalian dapat bersikap bijak dan dapat memetik pembelajaran terkait pentingnya sex education untuk anak di zaman yang seperti sekarang ini. sekali lagi saya memohon kebijaksanaan pembaca semua🙏

Zayyad sangat terkejut kala mendengar suara Erina dan Irsyad. Ia segera menarik diri, mengakhiri ciuman yang penuh gairah itu. Tapi tidak pernah menduga, Alina akan menekan kepalanya dan kembali melanjutkannya. Zayyad membulatkan matanya terkejut, 'Apa Alina tidak sadar kini di ruang tamu tidak hanya mereka?'

Seperti yang Zayyad pikirkan, Alina sama sekali tidak menyadari keberadaan neneknya dan Irsyad yang kini tengah menonton adegan ciuman mereka dengan tatapan terkejut.

Karena di pertengahan lautan yang membara itu, Alina lagi-lagi diingatkan dengan salah satu bagian tergelap masa lalunya. Bayang-bayang gadis kecil yang kelaparan, demi memohon sepotong roti, ia dengan polosn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   95. Berhenti Bersikap kanak-kanakan!

    Alina dan Zayyad sudah berada di dalam kamar. Alina di atas ranjang, duduk menyandarkan punggungnya di kepala ranjang, sedangkan Zayyad duduk di sofa dengan buku di tangannya. Suasana hening dan atmosfer yang tidak menyenangkan memenuhi kamar besar itu.Alina yang tengah berpura-pura memainkan ponselnya, diam-diam melirik ke arah Zayyad, 'Apa dia masih marah karena kejadian tadi?' tanya Alina dalam hati, merasa kacau. Sejak kejadian di ruang tamu itu, wajah Zayyad terlihat muram dan mulutnya tidak berbicara sepatah katapun. Alina sadar, ia telah salah menampar Zayyad. Seharusnya ia dapat membedakan dengan jelas, gaya mereka melakukannya tidak sama.Zayyad diliputi keraguan dan tidak melukainya. Tidak seperti ayahnya yang menggebu dan menyakitinya."Zayyad!" Panggil Alina, ragu. Suaranya cukup pelan, tapi di ruang yang cukup hening itu. Harusnya Zayyad bisa mendengarnya.Tapi setelah beberapa saat berlalu, yang terdengar hanyalah suara lembaran halaman buk

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   96. Alina Sebenarnya Sakit

    Ya, cukup!Alina sungguh tidak ingin mendengar kata itu lagi keluar dari mulut seseorang— yang disayanginya. Kemarin ia baru saja mendengarnya dari nenek, dan sekarang Zayyad?Ini adalah kali kedua Zayyad mengatakai dirinya 'misandris'. Tidak tau kenapa, rasanya jauh lebih menyesakkan dari yang terakhir kali."Dulu katamu, 'fakta aku ini Misandris atau tidak— itu tidak penting! Itu bukan sesuatu yang harus di permasalahkan.." Alina masih mengingat ucapan Zayyad hari itu dengan jelas. Itu tersimpan cukup baik dalam memorinya. Kata-kata sederhana yang berhasil menyakinkan dirinya, dia menjadi seperti ini 'membenci pria'— bukanlah kesalahannya."Tapi dari pernyataan mu tadi, aku menyadari satu hal. Kata-kata mu hari itu padaku, hanya seuntai kalimat untuk menghibur dirimu sendiri. Fakta kau seorang 'gynophobic', kau sangat menyangkan hal itu. Tapi kau tidak pernah mau mengakuinya. Hanya saja malam itu, Kau melihat dirimu ada dalam wujud ku,

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   97. Pergi Meninggalkan Vila Di Pagi Buta

    Alina dan Zayyad sama sekali tidak turun untuk makan malam.Di saat hari sudah sangat larut, dimana Erina dan Irsyad yang memutuskan untuk menginap di vila Zayyad, mereka sudah tertidur pulas kecuali Zayyad dan Alina yang sama-sama masih terjaga.Zayyad belum kembali ke kamar, memilih menenangkan dirinya di ruang yang di penuhi debu itu karena sudah lama tidak terpakai. Karena tidak bisa tidur, memikirkan pertengkarannya tadi dengan Alina, ia pun memilih untuk bersih-bersih ruang besar itu semalaman.Di samping itu, Alina berdiam diri di atas ranjang, memainkan ponselnya seperti biasa. Melihat Zayyad yang belum juga muncul di kamar, tidak tau kenapa perasaannya semakin sesak. Ada jenis emosi yang ingin membuatnya marah, tapi ia tidak mengerti apa itu.Tepat di pagi buta, Alina yang tidak tidur semalaman, terus beranjak dari ranjang membereskan beberapa set pakaiannya dan memasukkannya kedalam koper, "Harusnya, aku memang tidak berada disini sejak aw

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-31
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   98. Kalian Berdua Bertengkar?

    "Jadi, kali ini kau pergi begitu saja ke kota Z tanpa memberitahu siapapun?"Maya sudah menjemput Alina dari stasiun dan sekarang mereka sudah berada di rumah sewa Alina yang ada di kota Z. Maya memutuskan untuk menginap, menemani Alina yang sepertinya lagi ada masalah.Alina baru saja menyapu lantai ruang tamu dan kamarnya yang cukup berdebu. Pergi duduk di dapur, ia melihat Maya yang sedang merebus mie instan untuk makan malam mereka berdua."Ya" Alina tertunduk lesu. Menuangkan air putih ke gelas kaca bening yang ada di meja, ia menghabiskannya sekali tegukan."Katakan padaku, sebenarnya ada masalah apa antara kau dan Zayyad?" Sejauh ini Alina sama sekali tidak bercerita mengenai secuil kisah rumah tangganya dengan Maya. Curhat saja pun tidak. Maya pun tidak bertanya dan mereka pun cukup lama tidak saling menelpon.Akhir-akhir ini Maya disibukkan dengan mengurus nilai-nilai anak-anak yang baru saja menyelesaikan ujian akhir semester. Sebagai wal

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-31
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   99. Tidak Ada Roti Bakar Keju

    "Kau serius menolak panggilan nenekmu?" Tanya Maya. Itu adalah kali pertama ia melihat Alina menolak panggilan dari neneknya. Sekarang mereka berdua sudah bersantai di atas kasur. Karena baru saja selesai makan, mereka memutuskan untuk duduk bersama dan melanjutkan cerita perihal masalah Alina yang pergi begitu saja dari kota Y setelah bertengkar dengan Zayyad. "Aku lelah may!" Alina melempar asal ponselnya ke atas bantal, "Nenek pasti menyalahkan aku, mengatai aku kenapa kekanak-kanakan sekali pergi begitu saja ke kota Z tanpa memberitahu siapapun! Dan ujung-ujungnya selalu membela Zayyad tanpa peduli perasaan ku sama sekali.." Alina menghela nafas berat. Tidak mengira awalnya ia menikah untuk membahagiakan neneknya, tapi siapa yang tau akan datang hari dimana ia mengecewakan neneknya dengan pernikahannya itu. Tapi biar bagaimanapun, ia ingin neneknya mengerti dirinya seperti neneknya mencoba mengerti Zayyad. Itu tidak mudah baginya menjalin hubungan dengan

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-01
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   100. Kembalilah Dalam Pelukan Suamimu

    Zayyad mengawali hari baru, tanpa menemukan sosok tubuh yang berbaring di sampingnya. Matanya tersenyum pahit, melihat sisi sebelah ranjangnya yang terlihat lapang dan sepi. Ada rasa hampa dihatinya, kala tidak menemukan wajah cantik dan rambut acak-acakan Alina, yang biasa menyambutnya ketika ia membuka mata di awal pagi. Menjalani rutinitas paginya seperti biasa, Zayyad tak lupa menyiapkan sarapan semangkuk bubur untuk Erina dan sepiring roti bakar untuk Alina. Irsyad baru saja melangkah ke dapur, meminum segelas air. Melihat Zayyad meletakkan sepiring roti bakar keju di atas meja, ia langsung bertanya, "Sejak kapan kau sarapan dengan roti keju?" Selama yang Irsyad tau, cucunya yang monoton itu selalu memiliki sarapan yang sama di setiap paginya— sepiring roti selai kacang. Zayyad tidak pernah mengubah menu sarapannya itu, seakan ia tidak akan pernah bosan. "Ini untuk Alina" Zayyad menatap sepiring roti bakar keju yang sudah ada di atas meja, dengan p

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-02
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   101. Apa Kau Tulus Pada Zayyad?

    Maya sudah mengganti pakaiannya dengan baju rumahan milik Alina. Pergi ke dapur, ia mencuci sayur dan siap memasak. Alina juga datang ikut membantu. Mengambil wortel, meletakkannya di atas telenan, ia memotongnya bulat-bulat, "May..kau serius tidak ingin menemani ku satu hari lagi?" Alina sungguh sangat bersyukur, karena masih ada Maya yang bersedia mengurusinya yang pengangguran ini. Jika tidak, mungkin ia sudah kelaparan dari semalam sampai sekarang. "Hari ini saja! Besok kau kembali ke kota Y" Maya mengecilkan nyala api kompor dan mulai mengaduk sayur bayam yang sedang direbus didalam panci. Alina berhenti memotong wortel, terus pergi memeluk Maya dari belakang, ia dengan manjanya menyandarkan dagunya di atas pundak sahabatnya itu, "May.. ayolah besok juga ya?" "No!" Maya menggelengkan kepalanya. "May..aku masih butuh waktu untuk sendiri. Besok..sehari saja lagi, ya??" "Engga!" Maya dengan tegas menolak. "May.. ayolah, kalau

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   102. Rencana Maya

    "Aku gak tau!" Zayyad mengedikkan bahu. Ia sungguh tidak tau kapan ia memiliki perasaan yang seperti itu terhadap Alina, "Yang jelas.. setelah aku menikahi Alina, sedikit demi sedikit, ada rasa egois yang muncul dalam diriku. Rasa memiliki yang membuat ku tidak ingin melepasnya..." Rasa egois, yang membuatnya menerima sebuah tamparan keras dari Alina. Mengenang momen itu, Zayyad tersenyum samar. "Baguslah! Jadi, kakek tidak perlu menyesal. Karena sudah sepakat dengan Erina, menjodohkan kalian berdua" Irsyad yang tidak punya hal apa-apa lagi yang harus dikerjakan di dapur, bersiap untuk pergi. Tapi sebuah pertanyaan dari Zayyad, menahan langkahnya. "Apa menurut kakek pernikahan kami dapat bertahan lama?" Irsyad berbalik. Melihat cucunya yang tertunduk lesu. Sorot matanya sendu dan wajahnya seperti seseorang yang tidak memiliki semangat hidup. Penampilan Zayyad yang begitu, berhasil membuat Irsyad mengenang dirinya dulu. Yang pernah pupus

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04

Bab terbaru

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Extra Chapter: Pernikahan Yang Bahagia 2

    Setelah makan siang, Zayyad mau tak mau harus bergegas ke perusahaan karena urusan mendesak. Alina yang tiduran santai di kamar, masih merasa penasaran sebenarnya apakah ada yang spesial dengan hari itu.Baru saja Alina membuka ponselnya dan sebuah notifikasi muncul. Tidak lain itu adalah pengingat anniversary pernikahannya dengan Zayyad yang ke enam."Ah, jadi hari ini anniversary pernikahan kami yang ke enam" Tanpa sadar mata Alina berkaca-kaca. Masih teringat dulu tekadnya yang akan segera bercerai dengan Zayyad setelah semuanya usai. Tapi tak mengira jalan takdir begitu indah, membuat hatinya luluh dan memutuskan untuk mempertahankan ikatan sucinya dengan Zayyad."Kira-kira aku beri kejutan apa ya?"Tepat di malam harinya. Alina mendapat telfon dari Maya. Seperti tebakannya, si kembar sedang nangis-nangis menolak pulang dan merengek minta menginap di rumah Maya. Kebetulan besok adalah akhir pekan, mereka tidak ke sekolah, akhirnya Alina memberi izin, "Janji gak buat repot aunty Ma

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Extra Chapter: Pernikahan Yang Bahagia 1

    Alina duduk santai di atas sofa setelah menyelesaikan pekerjaan rumah. Ferdi yang hanya fokus mengurusi hal-hal di luar vila, sudah menyelesaikan pekerjaannya dan pulang lebih awal. Sebelum itu Ferdi pamit pada Alina dan tentunya Alina tidak lagi judes seperti dulu. Perubahan sikap Alina itu membuat Ferdi sangat bersyukur.Alina melipat kedua kakinya di atas sofa dan memegang semangkuk buah strawberry di tangan. Menyalakan televisi, Alina menonton acara gosip pagi yang membosankan sambil mengemil strawberry segar kedalam mulutnya.Begitulah keseharian yang Alina jalani jika seorang diri di rumah. Zayyad pergi ke perusahaan dan anak-anak ke sekolah. Hanya Alina seorang yang berdiam diri di rumah. Tentunya hal itu tidak lagi membosankan, karena Alina sudah cukup terbiasa menjalani hari-hari panjangnya sebagai ibu rumah tangga."Sayang, aku pulang"Alina terkejut. Mendapati seseorang berbisik halus di telinganya dan kedua tangan besar yang memijat lembut pundaknya. Dengan strawberry di a

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Catatan Sifaaz

    Dear, My loyal readers..❤️ Sebelumnya saya ingin berterima kasih sekali untuk kalian semua yang sudah mengikuti kisah cinta sederhana Alina dan Zayyad yang tentu saja fiktif, tapi saya berharap kisah ini dapat menjadi sedikit menginspiratif. Novel yang terdiri dari dua ratusan chapter lebih ini, pernah membuat saya beberapa kali ragu dan pesimis dalam menyelesaikannya. Saya merasa cerita ini berubah menjadi membosankan dan alurnya terasa tidak lagi menarik. Terkadang saya berpikir, "Siapa yang akan membaca karangan membosankan ini?" Tapi melihat vote-an dan membaca beberapa komentar kalian yang saya temui di beberapa akhir chapter, rasanya saya seperti baru saja menemukan oasis di padang pasir. Seketika semangat saya bangkit dan saya berpikir— saya harus segera menamatkan kisah ini dan jangan sampai membuat para pembaca setia saya kecewa. Jujur, dukungan dan komentar positif kalian, sangat berperan besar dalam proses saya menamatkan cerita yang penuh

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Epilog

    Kini Alina hidup bahagia dengan keluarga kecilnya. Tidak pernah terduga, semua itu bermula dari perjodohan yang diatur neneknya. Alina yang bertekad kuat untuk tidak menikah, akhirnya terikat dalam ikatan sakral pernikahan dengan seorang pria asing. Alina yang berpikir untuk bercerai setelah semuanya usai, tapi takdir malah membuatnya terjerat dengan Zayyad.Segalanya berawal dari paket bulan madu dan hotel. Disinilah tragedi bermula atau lebih tepatnya sekarang Alina berpikir— puncak dari rezeki tak ternilai harganya lahir di dunia ini. Yang tak lain 'si kembar'. Kado terindah dalam hidup Alina. Yang membuat Alina tak ragu untuk menghabiskan sisa hidupnya bersama dengan Zayyad, ayahnya si kembar.Lima tahun berlalu sudah. Vila Zayyad tidak lagi hening dengan keberadaan dua buah hati mereka. Zayyad yang sudah lama tak bekerja, memutuskan untuk kembali ke perusahaan demi menjadi sosok panutan ayah yang baik untuk putra putri mereka. Sedang Alina memutuskan untuk m

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   208. Menziarahi Kuburan

    Sekitar dua hari Alina terbaring di rumah sakit, Alina yang sudah tak tahan lagi membujuk Zayyad untuk segera membawanya pulang. Jikapun harus beristirahat, ia ingin merehatkan tubuhnya di rumah. Zayyad mengkonfirmasi ke dokter, apakah Alina dan anak mereka sudah bisa dibawa pulang. Setelah memperoleh izin dari dokter, mereka pun bersiap-siap untuk pulang. Maya turut membantu membereskan barang-barang. Di mobil, Alina duduk menggendong bayi perempuannya dan dan bayi laki-lakinya digendong Maya yang duduk di belakang. "Apa menurut mu kita perlu menyewa jasa babysitter?" Alina menoleh kearah Zayyad yang fokus mengemudi. Ini adalah pertama kalinya bagi Alina. Tapi tidak taunya sudah dapat dua saja. Alina takut akan linglung kebingungan merawat si kembar seorang diri nanti. "Tidak perlu. Kita kan sama-sama gak bekerja. Jadi menurutku, kita berdua saja sudah cukup" "Kamu yakin?" "Em" "Janji ya nanti mau ikut repot sama aku?" "Janji"

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   207. Kejutan Paling Indah

    Di sinilah aku terbaring sekarang. Di atas ranjang rumah sakit, di mana aku berjuang keras melahirkan makhluk kecil yang sudah ku kandung sembilan bulan lamanya. Rasanya seluruh saraf dalam tubuhku seperti akan putus, tenaga ku seakan habis. Perasaan itu begitu baru bagiku dan terasa cukup nyata. Berada antara hidup dan mati demi memperjuangkan makhluk hidup baru. Detik itu aku terpikir, apakah seperti ini yang ibu rasakan dulu ketika melahirkan ku? Aku meremas kain seprai ranjang rumah sakit, mengigit bibir bawah ku dan kembali mengejan. Hingga entah kapan seorang pria datang menyingkap tirai dan bergegas masuk. Sesaat aku melirik siapa yang datang. Itu tak lain adalah sosok tubuh dari pemilik mata coklat bening yang paling menawan yang pernah ku temui— Zayyad. Seketika bola mata hitam ku bergetar pedih. Aku tak mengerti kenapa, serasa dunia ku berhenti berputar hingga beberapa detik. Aku melihatnya datang padaku. Meraih tangan ku dan menggenggamnya

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   206. Pergi Ke Kota Z

    "Nenek, engga lama lagi cicit mu akan segera lahir" Alina tersenyum dan berbicara seorang diri. Alina mengelus perut besarnya dan wajahnya terus menoleh ke samping. Seakan-akan ada neneknya yang duduk tepat disebelah nya.Pemandangan dari ruang tamu itu, diam-diam di intip oleh Maya dan Zayyad. Maya menghela nafas berat dan menoleh pada Zayyad, "Kau lihat sendiri kan!" Maya bersuara pelan tapi tak mengurangi emosi marah dan kesal yang terukir jelas di raut wajahnya, "Sebulan sudah berlalu lagi dan Alina masih saja begitu. Zayyad, apa kau akan terus membiarkannya seperti ini?"Zayyad diam, memilih untuk tidak berkata apa-apa. Bukan hanya Maya yang mengkhawatirkan keadaan psikis Alina tapi dirinya pun juga. Hanya ia memutuskan untuk yakin, percaya dan sabar menanti. Kalau Alina akan segera menjadi Alina yang dulu— istrinya yang arogan, keras kepala dan tangguh."Kalau bukan karena aku menghargai keputusanmu sebagai suami dari Alina. Aku pasti akan memb

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   205. Perselisihan Maya Dan Zayyad

    Delapan bulan akhirnya berlalu sudah. Aura ibu hamil dari seorang Alina kian sempurna. Emosinya pun tampak jauh lebih stabil dari trimester pertama dan kedua. Perut Alina membesar dan itu cukup besar nyaris membuat Maya curiga kalau dugaannya itu benar. Bayi yang dikandung sahabatnya itu adalah kembar.Banyak baju yang Alina tidak muat memakainya dan nyaris sobek. Alhasil Zayyad membeli banyak baju khusus untuk ibu hamil buat Alina yang masih tinggal di rumah almarhum neneknya itu.Zayyad mengira kondisi Alina akan segera membaik, tapi ternyata sebaliknya. Istrinya itu mulai berhalusinasi kalau Erina masih hidup dan masih bersama dengan mereka di rumah kecil itu."Kamu udah siap buat buburnya?" Alina datang ke meja makan dan melihat Zayyad yang baru saja menghidangkan semangkuk bubur hangat."Sudah" Zayyad tersenyum. Ada setitik kesedihan jauh di dasar mata coklat bening itu."Kalau begitu aku bawa ke kamar nenek ya" Alina mengambil mangkuk bubur d

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   204. Alina Pergi Meninggalkan Vila

    Tiga hari setelah kabar duka itu. Para kerabat dari pihak Irsyad dan rekan Erina berdatangan ke vila Zayyad setiap malamnya untuk membaca Yasin. Termasuk dengan Maya dan keluarganya yang sudah hadir sejak hari pemakaman. Mereka menginap di vila Zayyad membantu Zayyad mengurus segala keperluan.Zayyad benar-benar lemah tak bertenaga dengan keadaan ini. Sepasang matanya terlihat kuyu dan tubuhnya mengurus. Ia sedih dengan kepergian Erina yang begitu mendadak. Salah seorang wanita di samping Alina yang baru-baru ini menjadi pengecualian dari rasa takutnya.Zayyad pun tak berdaya menghadapi dua orang yang di sayangi nya yang jelas begitu drop dengan kenyataan pahit ini. Kakeknya terus jatuh bangun tak sadarkan diri dan Alina yang sampai hari ini menolak kenyataan kalau Erina sudah meninggal.Tepat di hari pemakaman, kakeknya tersungkur jatuh mencium tanah dan Alina mengurung diri seharian di kamar neneknya dengan sepiring nasi goreng yang sudah basi. Nasi goreng yan

DMCA.com Protection Status