Share

Bab 181: Cemburu

Bab 181: Cemburu

**

Oh, Dewi Amor.., kenapa aku harus cemburu? Mengapa dadaku terasa sesak?

Bukankah memang tidak ada ikatan antara diriku dengan dirinya? Juga tidak ada janji-janji untuk hidup bersama dan saling setia?

Gelombang apa di dalam hati ini yang membuatku merasa seakan ditinggalkan oleh kapal layar yang terakhir?

Aku menjatuhkan kartu undangan di atas meja. Kutolehkan kepalaku ke kanan sedikit ke bawah, menatap kosong pada lantai.

Aku bersedekap, dengan satu tangan menangkup di depan mulut dan hidungku. Johan terus menatapku, berusaha menerjemahkan ekspresi yang memeta di raut wajahku.

Seakan mengerti tentang perasaanku, Johan mengalihkan perhatianku pada dua buah surat yang masih ia pegang. Masing-masingnya tersimpan di dalam amplop.

“Yang satu, dari Pak Latif. Yang satu lagi, dari Idah.”

Aku menerima amplop dari Johan namun tidak berniat untuk membuka dan membaca isinya.

Aku hanya memegang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status