Share

102. Kesempatan yang disia-siakan

Putra yang mengikuti Ridel dari belakang kewalahan, ketika motor butut Ridel justru melaju meninggalkan mobilnya.

Sedangkan Alex yang tahu betul motor butut Ridel bukanlah motor biasa, mau tidak mau harus mengemudi dengan kecepatan tinggi agar bisa menyusul sahabatnya itu.

Alex lega, ketika berhasil memblokir jalan Ridel.

Dengan kesal Ridel turun dari motornya, kemudian melangkahkan kakinya menuju mobil Alex yang menghadang jalannya.

"Apa yang kau lakukan, Brengsek! Apa kau mau meminta ku mundur dan menyerah pada para bedebah itu, ha? Bedebah yang telah membuat banyak korban? Begitu?" cetus Ridel kesal.

"Kata siapa? Aku dan Putra sudah memutuskan untuk ikut denganmu menempuh bahaya, demi warga yang tak berdosa."

"Tidak!"

"Ridel ... Ridel ... aku berada di sini bukan untuk negosiasi, tapi hanya sekedar pemberitahuan saja! Karena kau tak punya pilihan. Kalau tidak, orangtuamu akan tahu bagaimana posisi anaknya saat ini. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi orang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status