Share

Organisasi Naga Hitam?

David hanya bisa menghela nafas berat. Melihat sikap Luna yang sudah sulit untuk diajak bicara, maka dia tidak berani memaksa lagi. David Smith segera pergi ke belakang meninggalkan Luna yang sedang diliputi amarah.

Keesokan harinya, Luna bangun sebelum matahari pagi muncul di ufuk sebelah barat. Dia segera mempersiapkan dirinya untuk berangkat ke kantor secepat mungkin.

"Aku harus berangkat lebih awal dari yang lain," gumamnya kepada diri sendiri.

Setelah selesai mempersiapkan diri, Luna segera sarapan. Tidak lama setelah itu dia langsung mengambil kunci mobil.

"Luna, tumben kau berangkat pagi-pagi sekali. Apakah di kantormu ada acara?" tanya David Smith yang tiba-tiba muncul dari sudut ruangan.

"Itu bukan urusanmu," kata Luna menjawab dengan nada ketus.

Dia tidak lagi menghiraukan pria yang tidak berguna itu. Luna segera pergi bahkan tanpa berpamitan kepada David.

"Sepertinya dia masih marah kepadaku," gumam David seraya memandangi punggung Luna George.

Beberapa waktu kemudian, akhirnya Luna telah tiba di kantornya tepat pukul enam. Suasana kantor pada saat itu memang terlihat sepi.

Kecuali satpam dan cleaning service, rasanya belum terlihat lagi ada karyawan kantor yang berangkat.

"Selamat pagi, Nona Luna," kata satpam menyapanya.

"Pagi," jawab Luna sambil sedikit tersenyum.

"Heran, kenapa hari ini, semua karyawan datang pagi-pagi sekali? Apakah ada pekerjaan yang harus diselesaikan dengan cepat, Nona?" satpam tersebut tiba-tiba bertanya sesuatu.

Pertanyaan itu sontak membuat Luna kaget. Keringat panas dan dingin langsung membasuh seluruh tubuh.

Seketika itu juga dia langsung over thinking, Luna sangat yakin, pasti saat ini semua orang sedang membicarakan dirinya dan David.

'Kenapa nasibku sangat sial? Ya Tuhan, cobaan apa lagi yang akan kau berikan kepadaku,'

Luna George membatin. Dia ingin kembali ke rumah, tapi tentu saja hal itu tidak bisa dilakukan. Jadi, terpaksa ia harus memberanikan diri dan menghadapi sesuatu yang akan terjadi nanti.

"Nona Luna, apakah kau baik-baik saja?" tanya satpam kebingungan karena melihat Luna melamun cukup lama.

"Oh, aku baik-baik saja. Hari ini memang ada meeting mendadak. Semua karyawan diharuskan untuk berangkat pagi sekali," jawab Luna berbohong.

"Oh, pantas saja. Baiklah, silahkan masuk, Nona,"

Luna menjawabnya dengan senyuman. Setelah mengambil nafas dalam tiga kali, dia secara berjalan masuk ke dalam gedung.

Begitu tiba di dalam, ternyata semua karyawan tidak ada yang langsung masuk ke ruangan masing-masing. Mereka tampak berkumpul di ruang depan.

"Nah, itu dia. Hai Luna, selamat pagi," salah seorang wanita yang bekerja di sana segera menyapa begitu melihat kedatangannya.

"Luna, sampai sekarang aku masih kagum dengan kejadian kemarin,"

"Ya, aku juga. Tidak disangka, Keluarga Nelson yang terkenal, ternyata sampai dibuat bersujud di bawah kaki suamimu,"

"Kalau saja kemarin tidak pulang lebih awal, mungkin kau pun akan menyaksikan kejadian yang sangat luar biasa ini,"

"Kau benar-benar hebat Luna. Meskipun suamimu berpenampilan sangat sederhana, tapi dia mempunyai wibawa yang luar biasa,"

"Sebenarnya, siapa suamimu itu?"

Mendengar cerita semua orang, Luna langsung dibuat pusing tujuh keliling. Dia tidak tahu apakah mereka sedang membicarakan hal yang sebenarnya memang terjadi, ataukah cuma mengada-ngada saja.

Yang jelas, apa yang terjadi di pagi ini benar-benar membuatnya kaget setengah mati.

"Terimakasih atas pujian kalian semua. Dan untuk siapa suamiku, dia tak lebih hanya pria sederhana saja," kata Luna menjawab seperlunya.

"Luna, kau jangan berbohong. Ayolah, jelaskan siapa dan bagaimana latar belakang suamimu itu," seorang wanita berusia tiga puluhan tahunan terlihat sedikit memaksa supaya Luna mau bercerita.

Hal tersebut tentu saja langsung memancing rasa ingin tahu dari karyawan yang lainya.

"Benar, Luna. Setidaknya, tolong beritahu kami bagaimana caranya supaya bisa mendapatkan suami seperti dia?"

Beberapa orang di sekitarnya segera mengajukan pertanyaan serupa. Namun Luna tetap tidak tahu harus bicara apa.

"Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang. Tapi suatu saat nanti, aku pasti akan memberitahu kalian semua. Maaf ya," Luna berkata sambil tersenyum. Setelah itu dia langsung masuk ke ruangan pribadinya, tanpa menghiraukan orang-orang tadi.

Sesudah tiba di ruangan pribadi, Luna kembali berpikir keras.

Sampai sekarang dia masih bingung dan penasaran. Benarkah apa yang dikatakan orang-orang itu?

"Tidak, tidak mungkin," Luna bergumam dan menggelengkan kepalanya beberapa kali. "Keluarga Nelson itu bukan keluarga sembarangan. Mereka mempunyai kekuasaan yang cukup besar. Jangankan bersujud di bawah kaki pria miskin seperti David, bahkan disuruh bertekuk lutut di depan Keluarga George pun, rasanya sangat mustahil,"

"Ah, sudahlah. Setelah pulang nanti, aku akan langsung menanyakan semuanya kepada David," gumamnya kepada diri sendiri.

Bersamaan dengan semua kejadian tersebut, di rumahnya, David tampak sedang menyiram taman bunga yang ada di halaman rumah.

Setiap harinya dia memang selalu melakukan urusan wanita. Mulai dari mencuci, bersih-bersih rumah, bahkan sampai memasak makanan.

"Hahh ... akhirnya selesai juga. Sekarang aku tinggal membeli bahan-bahan makanan untuk dimasak nanti sore," gumam David sambil menyeka keringat di keningnya.

Sementara itu, tanpa sepengetahuan David, tiba-tiba sebuah mobil mewah tampak berhenti tepat di depan pintu gerbang rumahnya. Di belakang mobil tersebut, ada lagi dua mobil hitam lain yang bertugas menjadi pengawal.

Orang yang menaiki mobil paling depan segera turun. Disusul kemudian dengan empat orang lainnya.

Mereka semua mempunyai tubuh tinggi kekar dan mengenakan jas warna hitam. Semua barang-barang yang dikenakan olehnya, terbuat dari merk mewah dan terkenal.

"Bos, benarkah ini rumah orang yang sedang kita cari?" tanya salah satu dari mereka.

"Ya, aku sangat yakin. Ini pasti rumahnya,"

Baru saja dia selesai bicara, tiba-tiba David muncul sambil membuka pintu gerbang.

Begitu melihat kemunculannya, orang yang dipanggil bos langsung membungkuk hormat diikuti oleh empat orang lainnya.

"Tuan, akhirnya aku berhasil juga menemukanmu," katanya dengan penuh hormat.

"Siapa kau?" tanya David sambil memandangi lima orang itu secara bergantian.

"Perkenalkan, Tuan, namaku adalah Daniel. Aku salah satu dari Empat Pelindung Organisasi Naga Hitam,"

Organisasi Naga Hitam?

David cukup tersentak kaget setelah mendengar pengakuan orang itu. Dia tidak pernah menyangka, ternyata mereka masih mencari dirinya sampai saat ini.

"Hebat juga, ternyata kalian masih bisa menemukan keberadaanku," kata David sambil tersenyum sedikit.

"Seseorang telah memberikan informasi bahwa Tuan tinggal di wilayah Bukit Hijau," jawab Daniel.

"Apakah orangnya adalah Jordan Nelson?"

"Ya, benar, Tuan,"

"Sudah aku duga. Pasti dia yang memberitahukan semuanya,"

David Smith mengangguk-anggukkan kepalanya beberapa kali. Kemudian dia segera bertanya lagi.

"Mengapa kalian masih mencariku?"

"Saat ini kami sangat membutuhkan dirimu, Tuan,"

"Untuk apa? Bukankah Organisasi Naga Hitam juga sudah mempunyai Ketua yang baru?"

"Benar," kata Daniel sambil mengangguk. "Tapi, yang dapat menyelesaikan semua ini hanya Tuan sendiri. Saat ini organisasi kita sedang menghadapi masalah yang besar,"

"Masalah? Masalah apa?"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status