Share

Ancaman Willie Nelson

Penulis: Junn_Badranaya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-06 17:01:02

"Hahaha ... kau ini benar-benar wanita yang bodoh, Luna. Ternyata sangat mudah menipu dirimu. Aku tidak menyangka akan hal ini,"

Sebuah suara yang telah dikenalinya tiba-tiba muncul dari sudut lain. Sesaat berikutnya, begitu Luna menoleh, ia segera melihat ada Willie yang sedang berjalan dengan angkuh.

Di kanan kirinya ada dua orang pria bertubuh tinggi. Sepertinya mereka adalah pengawal yang sengaja dibawa Willie.

Luna sontak terkejut karena tidak menyangka dengan kejadian ini.

"Willie ..." ia bergumam perlahan karena saking kagetnya.

"Kenapa? Apakah kau kaget, Nona George?" tanya Willie sambil tersenyum sinis.

Luna tidak menjawab. Dia hanya menatap Willie dengan perasaan berkecamuk.

"Luna, kau harus ingat bahwa malam ini, aku tidak akan membiarkanmu pergi!" ucap Willie dengan nada mengancam.

"Willie, apa maksudmu?" Luna masih belum mengerti sepenuhnya dengan ucapan anak dari Jordan Nelson tersebut.

"Tidak perlu banyak tanya lagi. Sekarang juga, kau harus mau mencium kakiku! A
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Ditampar Untuk Kedua Kalinya

    Willie tidak percaya dengan ancaman yang diberikan oleh David. Dia justru malah tersenyum sinis dan menganggap bahwa itu adalah sebuah lelucon. Dalam waktu yang bersamaan, Luna pun tidak mempercayai semua ucapan David. Dia tetap bersikeras ingin meminta maaf dan berlutut di bawah kaki David. "Luna, tolong percayalah kepadaku kali ini saja. Aku pastikan bahwa Willie akan segera menerima akibatnya," kata David yang masih mencoba untuk membuat Luna percaya. "Tidak, David!" Luna menolak keras-keras ucapan David. "Aku tetap akan berlutut. Sebenarnya aku sendiri tidak sudi, tapi, semua ini kulakukan demi melindungi Keluarga George," Luna hanya bisa menahan kesal ketika berkata demikian. Kalau bukan demi keluarga besarnya, niscaya dia tidak akan mau melakukan perintah tersebut. Tapi setelah dipikir-pikir, dia lebih memilih mengorbankan harga dirinya, daripada harus mengorbankan keluarganya. "Luna, mengapa kau keras kepala sekali?" tanya David sambil sedikit mengeluh. "Sejak kecil aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Sosok David Smith

    "Tidak, Ayah. Aku tidak tahu siapa dia sebenarnya. Aku hanya tahu bahwa David adalah suami dari Luna George dan dia seorang pria miskin yang tidak berguna," jawab Willie sambil menundukkan kepalanya. "Bodoh! Benar-benar anak bodoh!" Jordan kembali memaki Willie karena saking marahnya kepada sang anak. "Dia itu adalah seseorang yang sedang menyamar. Apa yang kau lihat selama ini, itu tidak sesederhana seperti apa yang ada dalam pikiranmu," Willie langsung tertegun setelah mendengar ucapan ayahnya. Seketika dirinya khawatir. Benarkah David adalah seseorang yang sedang menyamar? Benarkah ddia telah salah menyinggung orang? Suasana di sana hening untuk sesaat. Setelah bisa menguasai diri, Jordan segera bercerita. "Dia itu sebenarnya merupakan orang yang paling disegani. Tuan David adalah Ketua dari sebuah organisasi terbesar yang sangat ditakuti. Jangankan aku, bahkan para pejabat sendiri merasa sungkan kalau mendengar namanya," "Setiap ucapannya adalah perintah! Dia tidak berbeda

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Dipecat

    "Aku masih ingat semaunya, Tuan," "Bagus. Kalau begitu, coba kau praktekkan sekarang juga!" Willie tersentak. Dia mengangkat wajahnya untuk sesat. Namun tanpa berkata sepatah kata pun, Willie langsung kembali bersujud dan bahkan benar-benar mencium kaki David Smith. Suami dari Luna George itu tersenyum simpul saat melihat apa yang dilakukan oleh Willie. 'Rupanya dia tidak main-main. Sepertinya Jordan telah menceritakan siapa aku,' batin David Smith sambil memperhatikan Willie. Sementara itu, setelah Willie selesai melakukan 'tugasnya', maka dengan segera David menyuruhnya untuk berdiri."Kali ini aku akan memaafkanmu, Willie. Tapi kalau di lain hari kau melakukan hal yang sama lagi, maka jangan pernah berharap bahwa aku akan memberikan maaf untuk kedua kalinya," ucap David tanpa ekspresi. Selesai berkata seperti itu, dia pun langsung pergi dari restoran tanpa menghiraukan Willie Nelson dan para pengunjung yang sejak tadi melihat kejadian tersebut. Waktu berganti pagi. Luna suda

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Saras?

    Pintu ruangan tiba-tiba terbuka. Selanjutnya segera terlihat ada seorang wanita muda yang berjalan masuk dengan langkah perlahan. Langkah wanita itu sangat mantap. Wajahnya pun cantik. Sayangnya, kecantikan tersebut seakan tertutup oleh keangkuhannya. "Saras, kau ... "Luna George sangat terkejut setelah tahu bahwa orang yang datang itu adalah Saras. Suami dari Willie Nelson yang selama ini mempunyai masalah dengan dirinya. "Kenapa? Apakah kau terkejut, Luna George?" Luna tidak bisa menjawab. Dia benar-benar terkejut setengah mati. Begitu juga dengan Manager Luis sendiri. Setelah ia melihat kemunculan Saras, dirinya tidak tahu lagi harus berkata apa.Manager Luis kemudian bangkit berdiri dan segera mempersilahkan Saras duduk di kursi yang sebelumnya ia duduki. Saras lalu berjalan dan duduk di kursi yang sudah disediakan. Terhadap keterkejutan Luna, dia sama sekali tidak heran. Malah dirinya merasa sangat senang. "Kau pasti tidak menyangka bukan, kalau aku adalah Direktur Utama d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Semua Ini Gara-gara Kamu, David!

    "Tentu saja. Memangnya kau masih punya masalah dengan Saras yang lain?" kata Luna George terlihat sangat gemas kepada David Smith. Dia sungguh tidak habis pikir, mengapa di dunia ini ada manusia sebodoh dan sepolos David Smith? "Jadi maksudmu, Saras itu adalah ..." "Direktur Utama di perusahaan tempat aku bekerja. Dan secara tiba-tiba saja dia memecatku," ucapnya memotong perkataan David Smith. "Sekarang kau mengerti, bukan, kenapa Saras melakukan ini kepadaku?" "Itu karena kita mempunyai masalah dengannya," "Benar. Dan ini semua gara-gara kamu, David. Gara-gara kamu!" Kekesalan dan kemarahan Luna George semakin meluap. Dia tidak harus berbuat apa menghadapi situasi semacam ini."Coba kalau saat itu kau tidak ikut menghadiri pesta pernikahan mereka. Atau kalau saat itu kau menuruti permintaan mereka berdua, mungkin hal seperti ini tidak akan pernah terjadi," Kalau membayangkan peristiwa itu, Luna benar-benar marah. Dia marah kepada Willie Nelson dan Saras Albert, dia pun marah

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Masalah Keluarga George

    Saat ini Luna sudah berada di dalam ruang utama rumah Keluarga George. Di sana ada beberapa orang yang hadir. Mereka adalah kedua orang tua Luna, neneknya, dan juga beberapa kerabat dekatnya. Semua orang-orang itu duduk di hadapan meja bundar yang terbuat dari batu marmer. Ukuran meja itu pun cukup besar. Di atasnya tersedia banyak hidangan yang lezat dan menggugah selera. Ruang utama atau ruang pertemuan Keluarga George ternyata cukup mewah. Di setiap sudut dinding tersedia beberapa lukisan yang langka dan mahal harganya.Ada pula lukisan keluarga besar mereka."Luna, apakah kau kemari seorang diri?" tanya ibu Luna yang bernama Elena George."Iya, Bu," jawab Luna sambil mengangguk. "Suamimu yang tidak berguna itu tidak ikut?" Nyonya Elena kembali menegaskan. "Tidak, Bu," "Baguslah. Dia memang tidak perlu diajak kemari. Toh kehadirannya juga tidak akan membawa manfaat apa-apa," Agatha George, nenek atau istri dari Arthur George ikut berbicara. "Kalau diajak kemari, paling-paling

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Memikirkan Jalan Keluar

    Semua orang yang ada di ruangan itu serentak memandang ke arah Luna. Mereka memasang wajah yang serupa. "Apa idemu itu, Luna?" tanya Laura dengan cepat. "Katakan sekarang juga, Luna," Nyonya Agatha langsung menyambungnya. Luna diam beberapa saat. Sekarang gantian, giliran dia sendiri yang memandangi orang-orang tersebut. Sebetulnya Luna sendiri tidak yakin dengan ide itu. Tapi apa mau dikata, yang ada di pikirannya saat ini hanya ide itu saja. "Ayo, Luna. Jangan buat kami mati penasaran," Nyonya Agatha kembali bicara. Dia sudah tidak sabar ingin mendengar ide dari Luna. "Bagaimana kalau kita meminta maaf secara langsung kepada Keluarga Albert? Mungkin ... mungkin hal itu akan mampu menyelesaikan masalah ini. Aku yakin, bagaimanapun juga, keluarga itu pasti masih mempunyai hati nurani. Apalagi kalau kita datang dengan sukarela," kata Luna sedikit gugup. Begitu mendengar ide yang dimaksud olehnya, ekspresi wajah semua orang kembali berubah. Mereka benar-benar kaget dan tidak meny

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Keputusan David Smith

    "Aku tidak mempunyai ide lain kecuali hanya bertemu dengan Keluarga Albert dan meminta maaf secara terang-terangan. Menurutku, itu adalah jalan keluar yang terbaik," kata Luna masih dengan jawaban dan ide yang sama. "Tidak boleh. Hal itu tidak boleh dilakukan," ucap David sambil menggelengkan kepalanya. "Hal tersebut sama saja dengan merendahkan martabat Keluarga George sendiri," "Lalu aku harus bagaimana?" suara Luna tiba-tiba meninggi. Sepertinya dia mulai dikuasai lagi dengan emosi. Ia menatap David dengan tajam. Kemudian berkata lebih lanjut, "Lagi pula, semua ini awalnya gara-gara dirimu, David. Sudah aku katakan berulang kali, kalau saat itu kau tidak ikut ke acara di Gedung Berlian, mungkin hal seperti ini tidak akan pernah terjadi," "Semenjak peristiwa itu, hidupku selalu tidak tenang. Aku selalu dihantui oleh rasa bersalah yang mendalam. Terutama kepada Keluarga George," David tetap diam. Dia tidak ingin berdebat dengan Luna. Baginya, berdebat dengan wanita a

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03

Bab terbaru

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Organisasi Naga Hitam III

    Sean sedikit gugup. Dia segera menoleh ke arah Daniel yang baru saja masuk ke dalam ruangan. "Pelindung Daniel, tahan dulu emosimu. Aku bisa menjelaskan semuanya," katanya berusaha menenangkan Daniel. "Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, Sean," ucap Daniel yang langsung menyebut namanya. "Apapun alasanmu, jawabannya tetap sama. Kau sudah tidak menganggap Empat Pelindung yang sebelumnya. Lebih dari itu, artinya kau juga sudah tidak menghargai Tuan Dewa Iblis," Suasana di sana langsung tegang. Ketegangan saat ini lebih dari sebelumnya. Sean kebingungan. Dia tidak tahu harus menjawab apa."Katakan saja sejujurnya, Sean. Sekarang kau sudah tidak bisa berbohong lagi," Ketika semua orang sedang terdiam, tiba-tiba Valentino muncul dari luar. Dia tampak tersenyum sinis saat menatap ke arah Sean. "Valentino, kau ...," "Kenapa? Kau terkejut, bukan?" senyuman Valentino semakin melebar. Dia sudah lama menunggu saat-saat seperti ini. "Dugaanmu benar, orang yang telah menyebarkan semua inf

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Organisasi Naga Hitam II

    Sean sangat penasaran terkait kedatangan David dan Daniel. Dia yakin, alasan kenapa mereka kemari bukan karena ingin berkunjung saja. "Baiklah, sambut kedatangan mereka sebaik mungkin," ucap Sean memberi perintah kepada anggota yang melapor. "Baik, Ketua," Anggota itu kemudian segera pergi. Dia langsung membuat persiapan untuk menyambut kedatangan David dan Daniel. "Tuan, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" tanya Daniel sambil berbisik di sisi telinga David. "Kau diam saja. Biar aku yang mengurusnya," Daniel mengangguk. Dia tidak banyak bicara lagi. David kemudian mengajak Daniel dan Luna untuk masuk ke dalam markas. Begitu mereka tiba di depan pintu masuk, dua puluh orang segera menyambutnya. Mereka memberikan hormat dengan cara membungkukkan badan kepada David. "Salam kepada Tuan Dewa Iblis. Selamat datang kembali di markas Organisasi Naga Hitam," kata dua puluh orang itu secara bersamaan.David hanya tersenyum simpul. Ia kemudian memberi isyarat supaya mereka kembali

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Organisasi Naga Hitam I

    Daniel tidak berani berkata lebih lanjut. Saat ini dia sudah merasa sedikit tertekan oleh aura pembunuh yang dilepaskan oleh David. "Dari mana kau mendapat informasi ini?" tanya David setelah merasa sedikit tenang. "Valentino yang mengabarkan langsung kepadaku, Tuan," David mengangguk. Sepertinya setelah bertemu dengan dia sebelumnya, Valentino kembali berpihak kepada David. Sehingga dia menyampaikan informasi ini. "Lalu, bagaimana dengan anggota yang masih memihak kepada kita?" "Aku belum tahu pasti, Tuan. Tapi sepertinya mereka akan berada dalam ancaman kalau keadaan ini terus dibiarkan," David merenung beberapa saat. Kalau benar apa yang disampaikan oleh Daniel, maka situasi di Organisasi Naga Hitam sedang tidak baik-baik saja. Sebagian anggota itu sudah sangat banyak. Apalagi di markas pusat mereka setidaknya ada sepuluh ribu anggota. Belum lagi mereka yang berada di markas cabang lainnya. Kalau ditotal, seluruh anggota yang berada di satu provinsi saja mungkin mencapai ju

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Berita Penting

    "Tentu saja tidak, Luna. Aku serius," kata David sambil menjawab dengan tersenyum. Dia kemudian duduk di sofa dan mulai membakar rokok. "Tapi ..., tapi kenapa mereka mau diperintah olehmu? Bukankah mereka adalah adalah orang-orang penting dengan jabatan tinggi, yang bahkan semua penduduk Kota Phoenix pun sangat menghormatinya?" Luna tidak habis pikir, mengapa orang-orang seperti Komisaris Jenderal Oscar dan Mayor Jenderal Freddy mau 'diperalat' oleh David? Wanita cantik itu tampak berdiri termenung untuk beberapa saat. Sepertinya Luna sedang memikirkan alasan dibalik hal tersebut. Ketika dia kebingungan, David terdengar bicara lagi. "Jangan lupakan siapa aku sebenarnya, Luna," ujarnya dengan santai. Kesadaran Luna seolah-olah baru kembali, setelah mendengar ucapan David, sekarang dia tidak terlalu penasaran.Tapi masih ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, apakah status Dewa Iblis begitu menakutkan sehingga orang seperti Komisaris Jenderal Oscar dan Mayor Jenderal Freddy pun m

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Panggil Lima Ribu Anggota!

    Perlu diketahui, Mayor Jenderal Freedy adalah orang yang berasal dari dunia militer ketentaraan. Di Kota Phoenix, ia memimpin setidaknya seribu tentara yang bertugas untuk menjaga keamanan kota dari berbagai macam ancaman yang dapat membahayakan. Semua orang di Kota Phoenix sangat menghormatinya, sama seperti mereka menghormati Komisaris Jenderal Oscar. Bahkan mungkin lebih dari itu. Karena alasan itulah para pengunjung tadi merasa takut sekaligus hormat kepada dua sosok tersebut. Namun tanpa sepengetahuan banyak orang, di hadapan David Smith, yang terjadi justru adalah sebaliknya. Bukannya David yang menghormati mereka, melainkan mereka yang sangat menghormati David. "Tuan, ada keperluan apa sehingga kamu mengundang kami kemari?" tanya Mayjen Freedy sudah tidak bisa menahan rasa penasaran. Sejak kedatangannya hingga saat ini, Mayjen Freedy sangat jarang memberikan senyuman. Berbeda dengan Komisaris Jenderal Oscar yang lebih sering tersenyum simpul ketika berbicara.

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Dua Petinggi

    "Tenang saja, Luna. Malam nanti aku akan bertemu dengan teman lama. Kamu tidak perlu khawatir," ujar David berusaha menenangkan Luna. Dia kemudian menyuruhnya untuk masuk lebih dulu ke mobil. Sedangkan David memanggil para security yang masih bersembunyi di sana. Mendengar David memanggilnya, mereka buru-buru menghampiri dengan rasa campur aduk. "Ada apa, Tuan?" tanya salah satu security dengan rasa takut dan penuh hormat. "Singkirkan mayat-mayat ini ke tempat aman. Bereskan semuanya secepat mungkin. Satu lagi, jangan sampai ada orang luar yang mengetahui tentang kejadian di sini. Kalau sampai ada yang tahu, aku rasa kalian sudah mengerti apa akibatnya," David bicara dengan nada datar. Ekspresi wajahnya tampak begitu dingin. Hal itu membuat semua security lebih ketakutan. "Baik, Tuan. Kami mengerti," jawab mereka secara bersamaan. "Bagus. Kerjakan sekarang juga!" Security itu mengangguk. Mereka langsung melaksanakan perintah yang telah diberikan oleh David. Setelah itu dia sen

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Ternyata Dia Adalah Pria yang Dibicarakan Banyak Orang

    "Apa?" Martin membelalakkan mata. Dia seakan tidak percaya dengan telinganya sendiri. "Bukankah sebelumnya kamu ingin bergabung dengan organisasi itu dan menjadi pengikut setia Dewa Iblis?" tanya David sambil mengerutkan kening. "Benar. Tapi, bagaimana mungkin aku bisa bergabung dengan organisasi itu?" "Kenapa tidak? Asal kamu bersedia, maka kamu bisa bergabung," "Maksudmu, kamu adalah ..." "Dewa Iblis. Dia adalah Dewa Iblis yang selama ini dibicarakan oleh banyak orang," ujar Daniel sepatah demi sepatah. "A-apa?" Martin kehabisan kata-kata. Dia tidak tahu harus bicara apalagi. Perasaan haru segera menyelimuti tubuhnya. "David, apakah ... apakah yang dikatakan oleh orang ini benar?" tanya Martin masih belum percaya. "Bukankah kamu sudah melihat buktinya sendiri?" Martin memukul kepala sendiri. Dia merasa sangat bodoh. Setelah sadar, dia langsung menjatuhkan dirinya untuk berlutut di hadapan David. "Bangunlah, Martin. Kamu tidak perlu melakukan hal ini,"

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Menebus Dosa

    David hanya tersenyum sinis. Dia tidak mengindahkan sama sekali rintihan Hugo. Karena tidak kuat menahan siksaan yang entah kapan ujungnya itu, akhirnya Hugo pasrah. Dia menggigit lidahnya sekuat tenaga sampai lidah itu putus. Tidak lama kemudian, Hugo tewas dengan kondisi mengenaskan. Darah segar memenuhi seluruh mulutnya. Begitu kepala Hugo terkulai, darah segar tersebut langsung meleleh keluar. "Ayah!" Melvin berteriak sekeras mungkin saat mengetahui kalau nyawa ayahnya sudah melayang. Dia ngin meronta dan membunuh David. Sayangnya, Melvin tidak bisa melakukan apapun. "David, apa yang kamu inginkan sebenarnya?" tanya Melvin dengan rasa takut yang mendalam. "Aku hanya ingin kalian tahu bahwa di atas langit masih ada langit," jawab David dingin. "Lalu ..., lalu apa yang akan kamu lakukan kepadaku?" "Bukankah sebelumnya kamu ingin membunuhmu?" Melvin diam saja. Dia tidak berani memberikan jawaban. "Jawab!" bentak David. "Iya, iya. Aku memang ingin membunuhku. Sayangnya kes

  • Identitas Rahasia sang Pria Tertindas   Berlutut Kalian Semua!

    Di Hotel Apartemen Awan Cerah. Bersamaan dengan semua kejadian, tidak lama setelah alat berat dan orang-orang itu datang, sebuah Supercar tiba-tiba muncul dan parkir di depan halaman. "Tuan Muda Arthur!" ucap Martin dan Jasmine secara bersamaan. Mereka memandangi mobil mewah tersebut dalam diam. Melvin dan Hugo Arthur keluar dari mobil secara bersamaan. Mereka berdiri tegak sambil memandangi Hotel Apartemen Awan Cerah dengan tatapan sinis. Melihat keduanya keluar, Jeff langsung berjalan menghampiri. Begitu isyarat diberikan, lima puluh alat berat itu segera dibunyikan kembali. Suara bergemuruh terdengar lagi. Tanah pun kembali bergetar. "Mana atasanmu itu?" tanya Hugo Arthur kepada Martin dan Jasmine. "Dia ..., dia sudah pulang, Tuan," jawab Jasmine gemetar karena ketakutan. "Suruh dia kembali ke sini!" "Su-sudah, Tuan. Nona sudah dalam perjalanan,""Baik, aku akan menunggunya. Aku ingin melihat reaksinya bagaimana," Suasana di sana langsung berubah menegangkan. Semua karya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status