Setelah Leona berbicara, Danzel seketika terkejut. Kesadarannya mulai pulih saat mendengar suara familier ini. Ini bukan suara Meghan, melainkan suara ....Danzel tidak bisa memastikan suara siapa ini, tetapi dia sangat yakin bahwa wanita ini bukan Meghan. Itu artinya, dia tidak boleh menyentuh wanita ini.Begitu memikirkannya, Danzel sontak mencengkeram pergelangan tangan Leona. Hanya saja, dia tetap duduk di kursinya. Setelah menggertakkan gigi, Danzel memerintahkan dengan suara yang sangat serak, seolah-olah dia sudah tidak minum berjam-jam, "Pergi sekarang juga!"Teriakan yang mendadak ini membuat Leona gemetaran sesaat. Sementara itu, Meghan terperangah mendengarnya. Meghan tidak bisa melihat wajah Danzel, tetapi ucapan dan situasi ini ....Heh .... Meghan pun tersenyum mengejek, sedangkan hatinya terasa sangat sakit. Tanpa melontarkan sepatah kata pun, dia langsung meninggalkan ruang presdir.Setelah turun dari lift dan melewati lobi Grup Lewis, Meghan baru menyadari bahwa tangan
Setelah berlari keluar, para reporter itu pun merasa sangat puas. Meskipun tidak sempat bertanya, mereka sudah memotret adegan panas barusan.Sementara itu, Leona tersenyum angkuh saat melihat para reporter itu pergi. Jika dipikir-pikir, semua berjalan dengan sempurna kali ini. Setidaknya, kejadian ini akan menjadi makin menarik setelah dirilis di internet.Leona awalnya ingin pergi, tetapi hatinya kembali tergerak saat mengingat penampilan Danzel barusan. Dia merasa sangat beruntung karena reaksi obat itu sangat kuat. Jika Danzel tidak kuat menahannya, Leona pasti sudah berhubungan badan dengannya tadi.Setelah ragu-ragu sejenak, Leona yang berdiri di depan ruang kantor presdir pun berjalan ke ruangan di sebelahnya. Tempat ini adalah ruang kantor Remy, yang sebelumnya adalah ruangan Leona saat masih menjadi sekretaris Danzel.Leona pun masuk tanpa menutup pintu karena khawatir Danzel tidak bisa menemukannya. Pada saat yang sama, Danzel perlahan-lahan bangkit dari kursinya. Sesudah men
Hasilnya lebih menggemparkan daripada yang dibayangkan Leona sebelumnya. Leona sangat senang sampai-sampai mengabaikan sikap dingin Danzel kepadanya tadi. Saat ini, berita dan fotonya sudah dirilis. Tentu saja, lebih bagus jika masalahnya makin heboh.Saat memikirkan hal ini, Leona mengeluarkan ponsel untuk menelepon pihak media. Tujuannya kali ini sangat sederhana, yaitu mempekerjakan pasukan siber. Leona tidak mempunyai koneksi dalam ranah ini. Jadi, dia hanya bisa meminta bantuan kepada reporter gosip.Kalau ada berita baru, para reporter ini akan mendapatkan uang tambahan. Siapa pun tidak akan menolak hal yang menguntungkan seperti ini.Selain itu, jika Leona mempekerjakan pasukan siber, beritanya akan makin heboh. Para reporter juga akan mendapatkan uang yang lebih banyak. Pihak media yang dicari Leona pun sangat antusias."Nona Leona tenang saja. Kami pasti akan membuat beritanya seheboh mungkin.""Nona Leona, jangan khawatir. Kami pasti akan merahasiakannya. Selain itu, kami aka
Di sisi lain, Danzel yang sudah meninggalkan kantor turun ke lantai 1 dengan menaiki lift. Saat melewati meja resepsionis, langkah Danzel tiba-tiba melambat. Di atas meja resepsionis yang bersih, terdapat sebuah termos makanan ....Danzel maju dan melihat termos makanan itu. Dia tiba-tiba teringat bahwa dirinya pernah melihat termos makanan ini di dalam vila.Beberapa waktu yang lalu, penyakit lambungnya kumat. Asisten Danzel takut makanan di luar tidak higienis sehingga dia membawa makanan dari rumah untuk Danzel setiap hari. Waktu itu, asistennya membawa termos makanan ini. Begitu memikirkan hal ini, Danzel langsung teringat sesuatu dan segera membuka termos makanan.Aroma merebak dari dalam termos makanan. Danzel mengambil sendok dan meminum supnya. Rasanya tetap hangat dan tidak hambar. Danzel sudah bisa memastikan kemungkinan yang dipikirkannya tadi. Ini adalah sup yang dibawa Meghan dan Meghan sendiri yang membuatnya. Kalau begitu, masalah yang terjadi di kantor sebelumnya ....
Meghan tertawa setelah mendengar perkataan Ryan. Kabar baik ini memang membuat Meghan tidak jadi marah. Beberapa hari yang lalu, Meghan sudah mengirimkan aransemen lagu yang belum selesai karena didesak Ryan. Setelah menyelesaikan rekaman dan merilis lagunya, Ryan mendapatkan banyak penilaian bagus.Meghan sebenarnya tidak memedulikan penilaian ini, tetapi dia tentu merasa senang jika banyak orang yang menyukainya. Saat ini, penjualan lagu itu sudah menembus angka puluhan ribu padahal baru resmi dirilis 2 hari yang lalu. Ini adalah prestasi yang bagus."Selamat, Ryan," kata Meghan. Sebagai teman, dia menyelamati Ryan dengan tulus.Ryan menimpali, "Meghan, kamu yang membantuku dalam pembuatan album kali ini. Jadi, aku mau memberimu hadiah sebagai ucapan terima kasih.""Hadiah?" ucap Meghan yang masih mengantuk. Dia yang belum merespons perkataan Ryan mengucek-ngucek matanya."Iya, hadiah. Seharusnya sekarang sudah sampai. Silakan Nona Meghan turun untuk menerima hadiahnya," ujar Ryan.S
Danzel yang mendengar suara mendongak. Dia diam-diam mendesah saat melihat Meghan dan kucingnya yang terlihat akrab. Sebenarnya, Danzel bukan tidak suka kepada binatang. Akan tetapi, tubuhnya menunjukkan reaksi penolakan terhadap binatang sehingga dia tidak bisa mendekati mereka.Saat Meghan duduk di depan meja makan, kucing itu langsung berlari ke bawah meja makan. "Meow ..."Mendengar suara ini, Danzel yang sedang makan pun berhenti, lalu melihat ke bawah. Dia bertatapan dengan kucing yang lasak ini."Meow ...." Kucing itu mengeong lagi dan terlihat tidak ramah kepada Danzel.Danzel tertegun sejenak, lalu tersenyum melihat kucing itu. Apa kucing itu masih mengingat masalah tadi karena Danzel hampir membuangnya? Sepertinya kucing ini pendendam.Katanya, hewan peliharaan mengikuti sifat majikannya. Sepertinya, ucapan ini tidak ada salahnya. Saat memikirkan hal ini, Danzel memandang Meghan dan diam-diam tersenyum. Ketika makan, Danzel dan Meghan tetap tidak berbicara.Sebenarnya, Danzel
Malam ini, tidak peduli bagaimana Hubert membujuknya, Meghan tetap bersikeras tinggal di kamar Danzel. Dia membantu mengganti botol infus dan terus mengecek suhu tubuh Danzel. Setelah suhu tubuh Danzel kembali normal, hari mulai terang.Meghan tidak tidur semalaman. Melihat Danzel yang masih setengah sadar, Meghan juga merasa gelisah. Dia memikirkan banyak hal, tetapi tetap saja tidak bisa menyimpulkan apa pun.Ketika hari sudah pagi, Hubert masuk untuk mengecek kondisi Danzel. Dia bertanya, "Nyonya, bagaimana keadaan Tuan Danzel?""Seharusnya nggak masalah lagi," jawab Meghan. Begitu Hubert masuk, Meghan segera berdiri dan hendak pergi.Hubert menimpali, "Nyonya mau ke mana? Seharusnya Tuan Danzel akan sadar sebentar lagi."Justru karena itulah Meghan berniat cepat pergi. Dia tidak ingin Danzel salam paham. Meghan menjaga Danzel semalaman karena salah paham kepada Danzel. Ini adalah bentuk permintaan maaf Meghan kepada Danzel dan sudah seharusnya Meghan berbuat seperti ini.Namun, kal
Setelah memastikan bahwa akunnya tidak salah, Gary sangat bersemangat. Dia sudah mengawasi begitu lama, akhirnya dia bisa menemukan peretas itu. Gary tidak berani menunda dan bergegas ke kantor presdir sambil membawa laptopnya. Dalam perjalanan, dia bahkan hampir menabrak beberapa karyawan.Di kantor presdir, Danzel yang sedang memeriksa hasil kinerja di kuartal sebelumnya melihat Remy berjalan masuk dan melapor, "Pak Danzel, Manajer Departemen Teknis menunggu di luar." Sambil bicara, Remy berusaha menahan tawanya.Mendengar Remy menyebut Manajer Departemen Teknis, Danzel langsung antusias. Belakangan ini, Danzel tidak punya urusan lain untuk bertemu dengan Gary. Jadi, kalau Gary datang sekarang, ini pasti berhubungan dengan kabar peretas itu. Danzel memberi perintah, "Suruh Gary masuk."Ketika Remy membuka pintu untuk membiarkan Gary masuk, Danzel baru tahu alasan Remy menahan tawanya. Kala ini, Manajer Departemen Teknis Grup Lewis berkeringat dan memeluk laptopnya dengan erat. Dia te
Leona melontarkannya tanpa ragu sedikit pun. Dia sudah sering berlatih dalam hatinya supaya bisa terlihat sempurna. Ketika berbicara, dia bahkan bersandar pada tubuh Raymond sembari tersenyum manis."Oh, begitu? Kalian benar-benar berjodoh," sahut Meghan dengan tidak acuh. Dia menyesap tehnya, lalu menyingkirkan berbagai pikiran dalam benaknya.Faktanya, Meghan datang mengunjungi Raymond hanya untuk menanyakan ini. Jawaban Leona yang terkesan begitu lancar pun membuat Meghan seketika tidak bisa berkata-kata.Kedengarannya memang masuk akal, tetapi apa benar seperti itu? Meghan pun merasa ada yang aneh. Namun, topik pembicaraan seketika berubah. Meghan dan Raymond mulai membicarakan tentang musik.Tidak berselang lama, Danzel dan Meghan pun bangkit dan berpamitan untuk pulang. Raymond yang berdiri di halaman untuk mengantar keduanya keluar perlahan-lahan menunjukkan ekspresi dingin. Kemudian, dia menatap Leona sambil mengejek, "Ternyata, kamu pintar sekali dalam menipu."Ketika melihat
Para media tidak mungkin melewatkan kabar mengejutkan ini. Pada dasarnya, vila Raymond sangat terbuka sehingga reporter bisa memotret dengan bebas. Raymond tentu mengetahuinya, tetapi dia tidak keberatan. Makin media memperhatikan, maka orang-orang akan makin memercayainya.Jadi, Raymond sengaja membawa Leona pergi jalan-jalan supaya para reporter bisa memotretnya. Begitu keluar, Leona langsung bersandar di bahu Raymond, bahkan keduanya bergandengan dengan mesra.Namun, begitu masuk ke mobil, ekspresi Raymond seketika menjadi dingin dan jijik. Di sisi lain, Leona memandang ke luar jendela menatap semua kamera reporter. Dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menjelaskan perasaan ini.Leona menoleh dan bertanya, "Kamu mau bawa aku ke mana?"Raymond memejamkan matanya, lalu menjawab dengan tidak acuh, "Nggak usah banyak tanya."Leona mengepalkan tangan karena merasa kesal dirinya dikendalikan oleh seseorang. Tatapannya pun dipenuhi kebencian.Sekitar 20 menit kemudian, mobil berhenti di se
Begitu mendengarnya, Leona tertegun sesaat. Kemudian, dia mendapati tatapan nakal Raymond dan para wanita di ruang privat ini. Seketika, Leona pun merasa dirinya tengah dipermalukan.Namun, jika gagal membujuk Raymond, Leona tidak ada cara lagi untuk bersaing dengan Meghan. Setelah memikirkan ini, Leona memejamkan mata dan mengesampingkan harga dirinya. Dia segera menerima gelas di tangan Raymond.Dengan diiringi sorakan di sekitar, Leona akhirnya meneguk habis anggur tersebut. Ketika meletakkan gelas itu kembali, Raymond malah tiba-tiba meraih pergelangan tangannya. Leona seketika terduduk di sofa, bahkan tidak berani bersuara meskipun tangannya sakit."Kenapa mencariku?" tanya Raymond.Leona mengernyit saat mencium bau alkohol di sekujur tubuh Raymond. Dia menjawab dengan nada kesal, "Tentu saja untuk bekerja sama."Mendengar ini, Raymond tampak merenung selama beberapa detik. Kemudian, dia mengangguk dan menyahut, "Boleh saja kalau mau kerja sama, tapi kamu harus tidur denganku sema
Monica telah mendengar tentang kepulangan Raymond. Dia tentu tahu bahwa Leona diancam oleh pria ini. Awalnya, Monica mengira Leona telah membuat persiapan matang sehingga tidak akan ada masalah yang terjadi.Tanpa diduga, Meghan malah baik-baik saja, justru Leona yang jatuh sakit dan menolak untuk bertemu dengan siapa pun. Meskipun Monica tidak mengetahui detailnya, dia tahu bahwa dirinya pasti akan terkena masalah sebentar lagi.Setelah memikirkan kemungkinan ini, Monica pun ketakutan hingga bersembunyi di kamarnya. Saat ini, Efendy masuk dan menghela napas melihat penampilan pucat Monica.Efendy tentu tahu seberapa hebat metode yang dimiliki Meghan. Itu sebabnya, dia sempat menolak rencana yang disusun oleh Leona. Jika mereka bernasib baik, reputasi Meghan pasti akan hancur. Jika mereka bernasib buruk, akibat yang harus ditanggung sungguh tak terbayangkan.Akan tetapi, tidak ada gunanya lagi membahas semua ini. Bagaimanapun, Monica adalah putrinya. Efendy tidak tega untuk menyalahkan
Saat ini, ada sedikit cahaya yang memasuki ruangan sehingga Leona bisa melihat wajah Raymond dengan jelas. Begitu melihatnya, Leona sampai lupa untuk batuk.Setelah kerja sama waktu itu, Raymond langsung pergi ke luar negeri sehingga keduanya tidak pernah berjumpa lagi.Saat ini, Raymond justru berdiri tepat di hadapannya. Leona bisa terbunuh kapan saja tadi. Raymond menatapnya dengan tatapan menghina. Matanya yang merah dan auranya yang kuat membuat Leona bergidik ngeri.Leona sampai mengalihkan pandangannya ke tempat lain karena tidak berani menatap Raymond. Ketika tersadar dari keterkejutannya, dia baru menyadari bahwa Raymond sudah pergi. Namun, pintu yang terbuka lebar seolah-olah sedang memberi tahu Leona bahwa dia tidak sedang berhalusinasi.Beberapa jam kemudian, kantor polisi tempat Meghan dikurung tiba-tiba mendapatkan sebuah paket anonim. Begitu dibuka, hanya terlihat sebuah alat perekam suara. Setelah ditekan, terdengar pula percakapan antara 2 orang.Berdasarkan catatan da
"Apa yang terjadi?" Hanya dalam beberapa detik, mata Danzel sudah memerah. Dia memegang ponselnya dengan ekspresi garang.Remy yang berdiri di samping tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dia tahu siapa yang terkena masalah. Bagaimanapun, hanya Meghan yang bisa membuat Danzel seemosional ini."Semuanya, kita akhiri rapat ini dulu," ujar Remy. Semua orang pun saling bertatapan sebelum berdiri dan keluar.Di sisi lain, Danzel hampir menggila setelah mendengar penjelasan Winda. Dia mengakhiri panggilan, lalu menatap Remy dan menginstruksi, "Batalkan semua rapat dan pertemuan sore ini, cepat panggil pengacara kemari!"Begitu mendengar kata pengacara, Remy tidak berani menunda sedikit pun. Dia segera keluar untuk menghubungi pengacara.Setengah jam kemudian, Danzel membawa pengacara ke kantor polisi tempat Meghan berada. Karena baru penyelidikan, Meghan hanya ditempatkan di sebuah ruang interogasi.Sesuai aturan, seharusnya tidak boleh ada yang mengunjungi Meghan. Akan tetapi, para polisi ti
Kebenaran terungkap begitu cepat, padahal berita tersebut belum beredar selama sehari. Para netizen benar-benar terkejut dengan perselisihan besar Keluarga Oswald ini, juga mengagumi kinerja Meghan yang begitu cepat.Sementara itu, di sebuah apartemen, Leona mendengus dingin setelah mendengar rekaman suara yang tersebar di internet. "Cih, Monica ini memang nggak berguna."Leona sungguh berang saat teringat pada Monica yang berjanji akan mengurus masalah ini dengan baik. Namun, beberapa saat kemudian, dia terkekeh-kekeh sinis.Untungnya, Leona sudah menyiapkan rencana cadangan. Setelah mengalami beberapa hal, dia sudah mengetahui kehebatan Meghan.Jadi, setelah berita tersebut dirilis, Leona pun memasang CCTV di depan apartemen Monica. Selain itu, CCTV ini terhubung langsung dengan komputernya. Sesudah mencari rekaman hari itu, semuanya pun terlihat dengan jelas.Terlihat Meghan yang membawa Winda menerobos masuk ke apartemen Monica. Larut malamnya, terlihat pula Monica yang pulang dala
Jika dibandingkan dengan beberapa kemungkinan yang belum pasti, semua orang tentu akan mempertimbangkan ancaman terang-terangan di depan mereka. Jelas, Axel merasa takut dengan desakan Meghan ini.Dengan tubuh yang gemetaran, Axel mengeluarkan ponsel dari sakunya dan membuka email yang diterimanya sebelumnya. Dia berucap, "Ini email-nya. Tapi, aku nggak tahu siapa pengirimnya karena anonim. Apa aku sudah boleh pergi?"Meghan tidak sempat memedulikan hal lain lagi sekarang. Setelah mencatat alamat email tersebut, dia langsung mengirimkannya kepada Bayangan.Beberapa menit kemudian, Meghan menerima sebuah alamat spesifik. Ada juga informasi tentang penyewaan rumah tersebut. Jelas, orang itu tidak benar-benar tinggal di sana.Sesudah memastikan lokasinya, Meghan menutup ponselnya dan berniat keluar. Akan tetapi, Danzel segera menghalanginya dan berkata, "Aku akan menemanimu.""Kamu khawatir aku tidak bisa berpikir dengan jernih?" tanya Meghan sembari tersenyum sinis saat melihat ekspresi
Begitu melihat berita yang tersebar di internet, Danzel langsung meninggalkan ruang kantornya tanpa sempat memedulikan hal lain. Perasaannya sungguh kacau sampai-sampai dia tidak bisa berpikir dengan jernih lagi.Danzel tidak pernah peduli dengan latar belakang Meghan. Menurutnya, tidak ada yang perlu ditanyakan dalam hal ini. Jika Meghan ingin menceritakannya, Danzel tentu akan mendengarkannya. Jika tidak, Danzel juga tidak keberatan karena dia tidak peduli.Jadi, begitu melihat berita tersebut, Danzel tanpa sadar berpikiran bahwa kenyataannya memang seperti itu. Setelah melihat wajah Meghan yang pucat dan dipenuhi amarah, hati Danzel terasa sakit. Tanpa memedulikan orang lain di ruang rapat, Danzel langsung maju untuk memeluknya."Istriku, jangan takut, masih ada aku di sini ...." Danzel tidak pintar menggombal. Namun, perkataan seperti ini justru membuat Meghan merasa lebih tenang.Tercium aroma tubuh Danzel yang wangi. Meghan memejamkan matanya dan menarik napas dalam-dalam sebelum