Di sisi lain, Danzel yang sudah meninggalkan kantor turun ke lantai 1 dengan menaiki lift. Saat melewati meja resepsionis, langkah Danzel tiba-tiba melambat. Di atas meja resepsionis yang bersih, terdapat sebuah termos makanan ....Danzel maju dan melihat termos makanan itu. Dia tiba-tiba teringat bahwa dirinya pernah melihat termos makanan ini di dalam vila.Beberapa waktu yang lalu, penyakit lambungnya kumat. Asisten Danzel takut makanan di luar tidak higienis sehingga dia membawa makanan dari rumah untuk Danzel setiap hari. Waktu itu, asistennya membawa termos makanan ini. Begitu memikirkan hal ini, Danzel langsung teringat sesuatu dan segera membuka termos makanan.Aroma merebak dari dalam termos makanan. Danzel mengambil sendok dan meminum supnya. Rasanya tetap hangat dan tidak hambar. Danzel sudah bisa memastikan kemungkinan yang dipikirkannya tadi. Ini adalah sup yang dibawa Meghan dan Meghan sendiri yang membuatnya. Kalau begitu, masalah yang terjadi di kantor sebelumnya ....
Meghan tertawa setelah mendengar perkataan Ryan. Kabar baik ini memang membuat Meghan tidak jadi marah. Beberapa hari yang lalu, Meghan sudah mengirimkan aransemen lagu yang belum selesai karena didesak Ryan. Setelah menyelesaikan rekaman dan merilis lagunya, Ryan mendapatkan banyak penilaian bagus.Meghan sebenarnya tidak memedulikan penilaian ini, tetapi dia tentu merasa senang jika banyak orang yang menyukainya. Saat ini, penjualan lagu itu sudah menembus angka puluhan ribu padahal baru resmi dirilis 2 hari yang lalu. Ini adalah prestasi yang bagus."Selamat, Ryan," kata Meghan. Sebagai teman, dia menyelamati Ryan dengan tulus.Ryan menimpali, "Meghan, kamu yang membantuku dalam pembuatan album kali ini. Jadi, aku mau memberimu hadiah sebagai ucapan terima kasih.""Hadiah?" ucap Meghan yang masih mengantuk. Dia yang belum merespons perkataan Ryan mengucek-ngucek matanya."Iya, hadiah. Seharusnya sekarang sudah sampai. Silakan Nona Meghan turun untuk menerima hadiahnya," ujar Ryan.S
Danzel yang mendengar suara mendongak. Dia diam-diam mendesah saat melihat Meghan dan kucingnya yang terlihat akrab. Sebenarnya, Danzel bukan tidak suka kepada binatang. Akan tetapi, tubuhnya menunjukkan reaksi penolakan terhadap binatang sehingga dia tidak bisa mendekati mereka.Saat Meghan duduk di depan meja makan, kucing itu langsung berlari ke bawah meja makan. "Meow ..."Mendengar suara ini, Danzel yang sedang makan pun berhenti, lalu melihat ke bawah. Dia bertatapan dengan kucing yang lasak ini."Meow ...." Kucing itu mengeong lagi dan terlihat tidak ramah kepada Danzel.Danzel tertegun sejenak, lalu tersenyum melihat kucing itu. Apa kucing itu masih mengingat masalah tadi karena Danzel hampir membuangnya? Sepertinya kucing ini pendendam.Katanya, hewan peliharaan mengikuti sifat majikannya. Sepertinya, ucapan ini tidak ada salahnya. Saat memikirkan hal ini, Danzel memandang Meghan dan diam-diam tersenyum. Ketika makan, Danzel dan Meghan tetap tidak berbicara.Sebenarnya, Danzel
Malam ini, tidak peduli bagaimana Hubert membujuknya, Meghan tetap bersikeras tinggal di kamar Danzel. Dia membantu mengganti botol infus dan terus mengecek suhu tubuh Danzel. Setelah suhu tubuh Danzel kembali normal, hari mulai terang.Meghan tidak tidur semalaman. Melihat Danzel yang masih setengah sadar, Meghan juga merasa gelisah. Dia memikirkan banyak hal, tetapi tetap saja tidak bisa menyimpulkan apa pun.Ketika hari sudah pagi, Hubert masuk untuk mengecek kondisi Danzel. Dia bertanya, "Nyonya, bagaimana keadaan Tuan Danzel?""Seharusnya nggak masalah lagi," jawab Meghan. Begitu Hubert masuk, Meghan segera berdiri dan hendak pergi.Hubert menimpali, "Nyonya mau ke mana? Seharusnya Tuan Danzel akan sadar sebentar lagi."Justru karena itulah Meghan berniat cepat pergi. Dia tidak ingin Danzel salam paham. Meghan menjaga Danzel semalaman karena salah paham kepada Danzel. Ini adalah bentuk permintaan maaf Meghan kepada Danzel dan sudah seharusnya Meghan berbuat seperti ini.Namun, kal
Setelah memastikan bahwa akunnya tidak salah, Gary sangat bersemangat. Dia sudah mengawasi begitu lama, akhirnya dia bisa menemukan peretas itu. Gary tidak berani menunda dan bergegas ke kantor presdir sambil membawa laptopnya. Dalam perjalanan, dia bahkan hampir menabrak beberapa karyawan.Di kantor presdir, Danzel yang sedang memeriksa hasil kinerja di kuartal sebelumnya melihat Remy berjalan masuk dan melapor, "Pak Danzel, Manajer Departemen Teknis menunggu di luar." Sambil bicara, Remy berusaha menahan tawanya.Mendengar Remy menyebut Manajer Departemen Teknis, Danzel langsung antusias. Belakangan ini, Danzel tidak punya urusan lain untuk bertemu dengan Gary. Jadi, kalau Gary datang sekarang, ini pasti berhubungan dengan kabar peretas itu. Danzel memberi perintah, "Suruh Gary masuk."Ketika Remy membuka pintu untuk membiarkan Gary masuk, Danzel baru tahu alasan Remy menahan tawanya. Kala ini, Manajer Departemen Teknis Grup Lewis berkeringat dan memeluk laptopnya dengan erat. Dia te
Meghan memiliki identitas sebagai presdir, dokter, dan musisi. Kini, dia juga seorang hacker. Dibandingkan dengan 3 identitas sebelumnya, identitas Meghan kali ini benar-benar membuat Danzel terkejut. Pasalnya, semua identitas Meghan tidak saling berkaitan dan sekarang bertambah satu lagi."Hacker K ...," gumam Danzel dengan pelan. Setelah menyelidiki di internet, dia menemukan bahwa status K lebih tinggi dari dugaannya. Bisa dikatakan bahwa K adalah hacker yang paling berpengaruh di dunia peretas.Saat ini, perasaan Danzel tidak karuan. Pikirannya penuh dengan berbagai pertanyaan yang membuat dia bingung. Ketiga identitas Meghan yang sebelumnya telah membuat Danzel terkejut, sedangkan identitas kali ini membuatnya merasa kagum.Jika dipikir-pikir, masalah peretasan waktu itu bahkan tidak bisa diatasi oleh Gary. Begitu Meghan yang turun tangan, masalahnya selesai hanya dalam waktu beberapa menit, seolah-olah tidak ada kesulitan sama sekali.Danzel memegang dagunya sambil tersenyum bang
Ryan tiba-tiba melamun. Begitu tersadar, panggilannya telah berakhir. Ryan memijat keningnya yang terasa sakit, lalu menarik kursi yang ada di sampingnya untuk duduk. Dia lupa bahwa dirinya yang mengakhiri panggilan karena tidak tahu harus bicara apa lagi kepada Meghan.Sejak terakhir kali berada di Danau Yutu, Ryan telah menyadari perasaan Danzel terhadap Meghan. Hubungan mereka sama sekali tidak seperti rumor yang beredar, melainkan sangat baik dan harmonis. Lebih tepatnya, mereka terlihat seperti pasangan suami istri yang saling mencintai."Tuan Ryan, apa Tuan nggak enak badan? Apa Tuan mau istirahat dulu hari ini?"Begitu mendengar suara asistennya, Ryan tidak mengernyit lagi. Dia memaksa untuk tersenyum sembari berkata, "Ya. Hari ini cukup sampai di sini saja. Kalian semua pulang dan istirahatlah."Mendengar ini, para pekerja menghela napas lega. Sejak persiapan album baru Ryan dimulai, mereka hampir tidak ada waktu untuk beristirahat. Meskipun khawatir dengan kondisi Ryan, mereka
Bagi Leona, tawaran ini terlalu menggiurkan. Bisa dikatakan bahwa ini adalah impian terbesar dalam hidupnya. Melihat uluran tangan Ryan, Leona pun menggigit bibirnya sembari bertanya sekali lagi untuk memastikan. "Apa kamu serius dengan ucapanmu?""Sebagai jaminannya, bagaimana kalau aku mempertaruhkan reputasiku di dunia hiburan?" timpal Ryan. Setelah mendengar ucapan ini, Leona langsung merasa lega dan berjabat tangan dengan Ryan. Ekspresi Leona tiba-tiba berubah, seolah-olah takut bahwa pria ini akan menyesalinya. Melihat ini, senyuman Ryan makin lebar. Dia melangkah maju dan mempersilakan Leona masuk ke vilanya untuk makan siang."Tuan Ryan, apa kamu sudah punya rencana? Apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan ini?" tanya Leona lagi. Ryan tertawa dalam hatinya saat melihat Leona yang sangat semangat. Dia merasa bahwa Leona sangat lucu. Meski begitu, ekspresi yang terlihat di wajah Ryan hanya senyuman tipis. Dia berkata, "Nona Leona, sebenarnya menurutku kamu bisa langsung