Malam ini, tidak peduli bagaimana Hubert membujuknya, Meghan tetap bersikeras tinggal di kamar Danzel. Dia membantu mengganti botol infus dan terus mengecek suhu tubuh Danzel. Setelah suhu tubuh Danzel kembali normal, hari mulai terang.Meghan tidak tidur semalaman. Melihat Danzel yang masih setengah sadar, Meghan juga merasa gelisah. Dia memikirkan banyak hal, tetapi tetap saja tidak bisa menyimpulkan apa pun.Ketika hari sudah pagi, Hubert masuk untuk mengecek kondisi Danzel. Dia bertanya, "Nyonya, bagaimana keadaan Tuan Danzel?""Seharusnya nggak masalah lagi," jawab Meghan. Begitu Hubert masuk, Meghan segera berdiri dan hendak pergi.Hubert menimpali, "Nyonya mau ke mana? Seharusnya Tuan Danzel akan sadar sebentar lagi."Justru karena itulah Meghan berniat cepat pergi. Dia tidak ingin Danzel salam paham. Meghan menjaga Danzel semalaman karena salah paham kepada Danzel. Ini adalah bentuk permintaan maaf Meghan kepada Danzel dan sudah seharusnya Meghan berbuat seperti ini.Namun, kal
Setelah memastikan bahwa akunnya tidak salah, Gary sangat bersemangat. Dia sudah mengawasi begitu lama, akhirnya dia bisa menemukan peretas itu. Gary tidak berani menunda dan bergegas ke kantor presdir sambil membawa laptopnya. Dalam perjalanan, dia bahkan hampir menabrak beberapa karyawan.Di kantor presdir, Danzel yang sedang memeriksa hasil kinerja di kuartal sebelumnya melihat Remy berjalan masuk dan melapor, "Pak Danzel, Manajer Departemen Teknis menunggu di luar." Sambil bicara, Remy berusaha menahan tawanya.Mendengar Remy menyebut Manajer Departemen Teknis, Danzel langsung antusias. Belakangan ini, Danzel tidak punya urusan lain untuk bertemu dengan Gary. Jadi, kalau Gary datang sekarang, ini pasti berhubungan dengan kabar peretas itu. Danzel memberi perintah, "Suruh Gary masuk."Ketika Remy membuka pintu untuk membiarkan Gary masuk, Danzel baru tahu alasan Remy menahan tawanya. Kala ini, Manajer Departemen Teknis Grup Lewis berkeringat dan memeluk laptopnya dengan erat. Dia te
Meghan memiliki identitas sebagai presdir, dokter, dan musisi. Kini, dia juga seorang hacker. Dibandingkan dengan 3 identitas sebelumnya, identitas Meghan kali ini benar-benar membuat Danzel terkejut. Pasalnya, semua identitas Meghan tidak saling berkaitan dan sekarang bertambah satu lagi."Hacker K ...," gumam Danzel dengan pelan. Setelah menyelidiki di internet, dia menemukan bahwa status K lebih tinggi dari dugaannya. Bisa dikatakan bahwa K adalah hacker yang paling berpengaruh di dunia peretas.Saat ini, perasaan Danzel tidak karuan. Pikirannya penuh dengan berbagai pertanyaan yang membuat dia bingung. Ketiga identitas Meghan yang sebelumnya telah membuat Danzel terkejut, sedangkan identitas kali ini membuatnya merasa kagum.Jika dipikir-pikir, masalah peretasan waktu itu bahkan tidak bisa diatasi oleh Gary. Begitu Meghan yang turun tangan, masalahnya selesai hanya dalam waktu beberapa menit, seolah-olah tidak ada kesulitan sama sekali.Danzel memegang dagunya sambil tersenyum bang
Ryan tiba-tiba melamun. Begitu tersadar, panggilannya telah berakhir. Ryan memijat keningnya yang terasa sakit, lalu menarik kursi yang ada di sampingnya untuk duduk. Dia lupa bahwa dirinya yang mengakhiri panggilan karena tidak tahu harus bicara apa lagi kepada Meghan.Sejak terakhir kali berada di Danau Yutu, Ryan telah menyadari perasaan Danzel terhadap Meghan. Hubungan mereka sama sekali tidak seperti rumor yang beredar, melainkan sangat baik dan harmonis. Lebih tepatnya, mereka terlihat seperti pasangan suami istri yang saling mencintai."Tuan Ryan, apa Tuan nggak enak badan? Apa Tuan mau istirahat dulu hari ini?"Begitu mendengar suara asistennya, Ryan tidak mengernyit lagi. Dia memaksa untuk tersenyum sembari berkata, "Ya. Hari ini cukup sampai di sini saja. Kalian semua pulang dan istirahatlah."Mendengar ini, para pekerja menghela napas lega. Sejak persiapan album baru Ryan dimulai, mereka hampir tidak ada waktu untuk beristirahat. Meskipun khawatir dengan kondisi Ryan, mereka
Bagi Leona, tawaran ini terlalu menggiurkan. Bisa dikatakan bahwa ini adalah impian terbesar dalam hidupnya. Melihat uluran tangan Ryan, Leona pun menggigit bibirnya sembari bertanya sekali lagi untuk memastikan. "Apa kamu serius dengan ucapanmu?""Sebagai jaminannya, bagaimana kalau aku mempertaruhkan reputasiku di dunia hiburan?" timpal Ryan. Setelah mendengar ucapan ini, Leona langsung merasa lega dan berjabat tangan dengan Ryan. Ekspresi Leona tiba-tiba berubah, seolah-olah takut bahwa pria ini akan menyesalinya. Melihat ini, senyuman Ryan makin lebar. Dia melangkah maju dan mempersilakan Leona masuk ke vilanya untuk makan siang."Tuan Ryan, apa kamu sudah punya rencana? Apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan ini?" tanya Leona lagi. Ryan tertawa dalam hatinya saat melihat Leona yang sangat semangat. Dia merasa bahwa Leona sangat lucu. Meski begitu, ekspresi yang terlihat di wajah Ryan hanya senyuman tipis. Dia berkata, "Nona Leona, sebenarnya menurutku kamu bisa langsung
Kecemburuan Danzel benar-benar membeludak. Dia sendiri bahkan tidak tahu mengapa dirinya mengatakan hal seperti ini. Sementara itu, Meghan menatapnya selama beberapa detik sebelum akhirnya terkekeh-kekeh. Entah dirinya yang gila atau pria ini yang gila. Namun, suasana seperti ini membuat hatinya seketika terasa hangat.Keesokan hari, Meghan tetap diantar oleh Danzel ke perusahaan. Keduanya sudah terbiasa dengan kebiasaan ini."Bu Meghan," sapa semua orang sambil membungkuk setelah melihat Meghan masuk. Meskipun sapaan ini awalnya hanya sekadar formalitas, sekarang mereka sudah menyapa atas kemauan sendiri.Bagaimanapun, mereka telah melihat kemampuan Meghan dari proyek Danau Yutu. Selain itu, mereka juga takjub dengan kinerja Meghan yang begitu gesit.Setelah masuk ke ruang kantor, Meghan membaca laporan hari sebelumnya seperti biasa. Kemudian, dia meletakkan dokumen tersebut dan tampak merenungkan sesuatu."Bu Meghan, ada apa?" tanya Winda yang berdiri di samping dengan penasaran."Ap
"Kamu tahu bahwa Efendy memenangkan proyek Ecogreen pada pelelangan sebelumnya, 'kan?" tanya Meghan.Wesley segera mengangguk. Meskipun tidak hadir di pelelangan, dia tentu memperhatikannya karena Meghan."Efendy bisa membayar harga yang begitu mahal karena mitranya dulu. Aku mau kamu mencari orang ini dan menemuinya," perintah Meghan."Bos ingin merebut proyek ini?" tanya Wesley. Dia sudah menjadi bawahan Meghan selama bertahun-tahun sehingga langsung bisa menebak pemikiran bosnya ini."Ambil uang dan cepat selesaikan tugas ini," pesan Meghan tanpa bertele-tele. Wesley pun mengiakan tanpa bertanya lagi.Keesokan pagi, Wesley sudah menemui mitra kerja sama Efendy. "Pak Sidarth, masalah ini sederhana saja. Semua orang tahu bahwa proyek Ecogreen ini nggak memiliki untung besar, apalagi keuntungan harus dibagi nanti.""Pak Wesley, maksudmu ...." Di dalam kafe, Sidarth merasa sangat gelisah saat duduk di depan Wesley."Aku akan memberimu keuntungan yang pasti, selama kamu menggagalkan proy
Winda menemani Meghan datang ke vila. Dia bisa melihat jelas bahwa Meghan memiliki perasaan yang dalam terhadap vila ini, semacam ikatan kuat yang tidak bisa dilepaskan. Winda awalnya merasa penasaran, tetapi tidak berani bertanya karena melihat situasi saat ini.Setelah Meghan selesai mengelilingi seluruh vila dan hendak pergi, Winda berkata, "Bu Meghan, nggak ada urusan mendesak lagi di perusahaan. Kita nggak perlu kembali secepat ini."Mendengar ini, Meghan berbalik menatap Winda sembari tersenyum dan menyahut, "Tidak masalah. Vila ini sudah menjadi milikku, aku bisa datang kapan saja."Meghan yang terlihat sedih barusan seketika terlihat berbeda. Karisma yang dipancarkannya sungguh tidak bisa diabaikan. Untungnya, Meghan bisa menenangkan dirinya dengan cepat."Kita pergi ke Grup Amore," perintah Meghan. Winda segera memutar arah saat mendengar perintah ini. Kemudian, dia melirik kaca spion tengah sambil bertanya, "Bu, bukankah masih ada rapat di Grup Oswald?""Rapatnya bisa ditunda
Leona melontarkannya tanpa ragu sedikit pun. Dia sudah sering berlatih dalam hatinya supaya bisa terlihat sempurna. Ketika berbicara, dia bahkan bersandar pada tubuh Raymond sembari tersenyum manis."Oh, begitu? Kalian benar-benar berjodoh," sahut Meghan dengan tidak acuh. Dia menyesap tehnya, lalu menyingkirkan berbagai pikiran dalam benaknya.Faktanya, Meghan datang mengunjungi Raymond hanya untuk menanyakan ini. Jawaban Leona yang terkesan begitu lancar pun membuat Meghan seketika tidak bisa berkata-kata.Kedengarannya memang masuk akal, tetapi apa benar seperti itu? Meghan pun merasa ada yang aneh. Namun, topik pembicaraan seketika berubah. Meghan dan Raymond mulai membicarakan tentang musik.Tidak berselang lama, Danzel dan Meghan pun bangkit dan berpamitan untuk pulang. Raymond yang berdiri di halaman untuk mengantar keduanya keluar perlahan-lahan menunjukkan ekspresi dingin. Kemudian, dia menatap Leona sambil mengejek, "Ternyata, kamu pintar sekali dalam menipu."Ketika melihat
Para media tidak mungkin melewatkan kabar mengejutkan ini. Pada dasarnya, vila Raymond sangat terbuka sehingga reporter bisa memotret dengan bebas. Raymond tentu mengetahuinya, tetapi dia tidak keberatan. Makin media memperhatikan, maka orang-orang akan makin memercayainya.Jadi, Raymond sengaja membawa Leona pergi jalan-jalan supaya para reporter bisa memotretnya. Begitu keluar, Leona langsung bersandar di bahu Raymond, bahkan keduanya bergandengan dengan mesra.Namun, begitu masuk ke mobil, ekspresi Raymond seketika menjadi dingin dan jijik. Di sisi lain, Leona memandang ke luar jendela menatap semua kamera reporter. Dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menjelaskan perasaan ini.Leona menoleh dan bertanya, "Kamu mau bawa aku ke mana?"Raymond memejamkan matanya, lalu menjawab dengan tidak acuh, "Nggak usah banyak tanya."Leona mengepalkan tangan karena merasa kesal dirinya dikendalikan oleh seseorang. Tatapannya pun dipenuhi kebencian.Sekitar 20 menit kemudian, mobil berhenti di se
Begitu mendengarnya, Leona tertegun sesaat. Kemudian, dia mendapati tatapan nakal Raymond dan para wanita di ruang privat ini. Seketika, Leona pun merasa dirinya tengah dipermalukan.Namun, jika gagal membujuk Raymond, Leona tidak ada cara lagi untuk bersaing dengan Meghan. Setelah memikirkan ini, Leona memejamkan mata dan mengesampingkan harga dirinya. Dia segera menerima gelas di tangan Raymond.Dengan diiringi sorakan di sekitar, Leona akhirnya meneguk habis anggur tersebut. Ketika meletakkan gelas itu kembali, Raymond malah tiba-tiba meraih pergelangan tangannya. Leona seketika terduduk di sofa, bahkan tidak berani bersuara meskipun tangannya sakit."Kenapa mencariku?" tanya Raymond.Leona mengernyit saat mencium bau alkohol di sekujur tubuh Raymond. Dia menjawab dengan nada kesal, "Tentu saja untuk bekerja sama."Mendengar ini, Raymond tampak merenung selama beberapa detik. Kemudian, dia mengangguk dan menyahut, "Boleh saja kalau mau kerja sama, tapi kamu harus tidur denganku sema
Monica telah mendengar tentang kepulangan Raymond. Dia tentu tahu bahwa Leona diancam oleh pria ini. Awalnya, Monica mengira Leona telah membuat persiapan matang sehingga tidak akan ada masalah yang terjadi.Tanpa diduga, Meghan malah baik-baik saja, justru Leona yang jatuh sakit dan menolak untuk bertemu dengan siapa pun. Meskipun Monica tidak mengetahui detailnya, dia tahu bahwa dirinya pasti akan terkena masalah sebentar lagi.Setelah memikirkan kemungkinan ini, Monica pun ketakutan hingga bersembunyi di kamarnya. Saat ini, Efendy masuk dan menghela napas melihat penampilan pucat Monica.Efendy tentu tahu seberapa hebat metode yang dimiliki Meghan. Itu sebabnya, dia sempat menolak rencana yang disusun oleh Leona. Jika mereka bernasib baik, reputasi Meghan pasti akan hancur. Jika mereka bernasib buruk, akibat yang harus ditanggung sungguh tak terbayangkan.Akan tetapi, tidak ada gunanya lagi membahas semua ini. Bagaimanapun, Monica adalah putrinya. Efendy tidak tega untuk menyalahkan
Saat ini, ada sedikit cahaya yang memasuki ruangan sehingga Leona bisa melihat wajah Raymond dengan jelas. Begitu melihatnya, Leona sampai lupa untuk batuk.Setelah kerja sama waktu itu, Raymond langsung pergi ke luar negeri sehingga keduanya tidak pernah berjumpa lagi.Saat ini, Raymond justru berdiri tepat di hadapannya. Leona bisa terbunuh kapan saja tadi. Raymond menatapnya dengan tatapan menghina. Matanya yang merah dan auranya yang kuat membuat Leona bergidik ngeri.Leona sampai mengalihkan pandangannya ke tempat lain karena tidak berani menatap Raymond. Ketika tersadar dari keterkejutannya, dia baru menyadari bahwa Raymond sudah pergi. Namun, pintu yang terbuka lebar seolah-olah sedang memberi tahu Leona bahwa dia tidak sedang berhalusinasi.Beberapa jam kemudian, kantor polisi tempat Meghan dikurung tiba-tiba mendapatkan sebuah paket anonim. Begitu dibuka, hanya terlihat sebuah alat perekam suara. Setelah ditekan, terdengar pula percakapan antara 2 orang.Berdasarkan catatan da
"Apa yang terjadi?" Hanya dalam beberapa detik, mata Danzel sudah memerah. Dia memegang ponselnya dengan ekspresi garang.Remy yang berdiri di samping tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dia tahu siapa yang terkena masalah. Bagaimanapun, hanya Meghan yang bisa membuat Danzel seemosional ini."Semuanya, kita akhiri rapat ini dulu," ujar Remy. Semua orang pun saling bertatapan sebelum berdiri dan keluar.Di sisi lain, Danzel hampir menggila setelah mendengar penjelasan Winda. Dia mengakhiri panggilan, lalu menatap Remy dan menginstruksi, "Batalkan semua rapat dan pertemuan sore ini, cepat panggil pengacara kemari!"Begitu mendengar kata pengacara, Remy tidak berani menunda sedikit pun. Dia segera keluar untuk menghubungi pengacara.Setengah jam kemudian, Danzel membawa pengacara ke kantor polisi tempat Meghan berada. Karena baru penyelidikan, Meghan hanya ditempatkan di sebuah ruang interogasi.Sesuai aturan, seharusnya tidak boleh ada yang mengunjungi Meghan. Akan tetapi, para polisi ti
Kebenaran terungkap begitu cepat, padahal berita tersebut belum beredar selama sehari. Para netizen benar-benar terkejut dengan perselisihan besar Keluarga Oswald ini, juga mengagumi kinerja Meghan yang begitu cepat.Sementara itu, di sebuah apartemen, Leona mendengus dingin setelah mendengar rekaman suara yang tersebar di internet. "Cih, Monica ini memang nggak berguna."Leona sungguh berang saat teringat pada Monica yang berjanji akan mengurus masalah ini dengan baik. Namun, beberapa saat kemudian, dia terkekeh-kekeh sinis.Untungnya, Leona sudah menyiapkan rencana cadangan. Setelah mengalami beberapa hal, dia sudah mengetahui kehebatan Meghan.Jadi, setelah berita tersebut dirilis, Leona pun memasang CCTV di depan apartemen Monica. Selain itu, CCTV ini terhubung langsung dengan komputernya. Sesudah mencari rekaman hari itu, semuanya pun terlihat dengan jelas.Terlihat Meghan yang membawa Winda menerobos masuk ke apartemen Monica. Larut malamnya, terlihat pula Monica yang pulang dala
Jika dibandingkan dengan beberapa kemungkinan yang belum pasti, semua orang tentu akan mempertimbangkan ancaman terang-terangan di depan mereka. Jelas, Axel merasa takut dengan desakan Meghan ini.Dengan tubuh yang gemetaran, Axel mengeluarkan ponsel dari sakunya dan membuka email yang diterimanya sebelumnya. Dia berucap, "Ini email-nya. Tapi, aku nggak tahu siapa pengirimnya karena anonim. Apa aku sudah boleh pergi?"Meghan tidak sempat memedulikan hal lain lagi sekarang. Setelah mencatat alamat email tersebut, dia langsung mengirimkannya kepada Bayangan.Beberapa menit kemudian, Meghan menerima sebuah alamat spesifik. Ada juga informasi tentang penyewaan rumah tersebut. Jelas, orang itu tidak benar-benar tinggal di sana.Sesudah memastikan lokasinya, Meghan menutup ponselnya dan berniat keluar. Akan tetapi, Danzel segera menghalanginya dan berkata, "Aku akan menemanimu.""Kamu khawatir aku tidak bisa berpikir dengan jernih?" tanya Meghan sembari tersenyum sinis saat melihat ekspresi
Begitu melihat berita yang tersebar di internet, Danzel langsung meninggalkan ruang kantornya tanpa sempat memedulikan hal lain. Perasaannya sungguh kacau sampai-sampai dia tidak bisa berpikir dengan jernih lagi.Danzel tidak pernah peduli dengan latar belakang Meghan. Menurutnya, tidak ada yang perlu ditanyakan dalam hal ini. Jika Meghan ingin menceritakannya, Danzel tentu akan mendengarkannya. Jika tidak, Danzel juga tidak keberatan karena dia tidak peduli.Jadi, begitu melihat berita tersebut, Danzel tanpa sadar berpikiran bahwa kenyataannya memang seperti itu. Setelah melihat wajah Meghan yang pucat dan dipenuhi amarah, hati Danzel terasa sakit. Tanpa memedulikan orang lain di ruang rapat, Danzel langsung maju untuk memeluknya."Istriku, jangan takut, masih ada aku di sini ...." Danzel tidak pintar menggombal. Namun, perkataan seperti ini justru membuat Meghan merasa lebih tenang.Tercium aroma tubuh Danzel yang wangi. Meghan memejamkan matanya dan menarik napas dalam-dalam sebelum