Share

Bab 14 Aku Curiga

Author: Panda
last update Last Updated: 2023-08-15 15:19:27
Meghan menoleh dengan perlahan, melihat dagu Danzel yang tegas itu sedang menyunggingkan sebuah senyuman tipis. Selain itu, sepertinya ada sebuah jejak lembap di kemeja pria ini ....

Mengingat posisi tidurnya tadi yang bersandar di bahu Danzel, ingin sekali rasanya Meghan melompat dari pesawat sekarang juga.

"Kenapa? Tidurmu kurang nyenyak? Sepertinya tidak begitu ...," ujar Danzel dengan nada yang agak mengejek. Sebelum Danzel menyelesaikan ucapannya, Meghan sudah beranjak dari tempat duduknya hendak kabur.

Namun, kecepatan langkahnya tidak bisa menandingi kecepatan tangan Danzel. Tangannya dengan kuat menahan pergelangan tangan Meghan.

"Selain melarikan diri, kamu masih punya cara lain nggak?"

"Bukan urusanmu! Apa kamu nggak pernah dengar ungkapan 'kualitas lebih penting dari kuantitas'? Nggak perlu banyak cara, yang penting caranya efektif saja!" ujar Meghan sambil menatap Danzel dengan menggertakkan giginya.

Meghan berusaha mengibas lengannya, mencoba melepaskan diri dari genggaman Danzel. Tak disangka, Danzel malah mempererat cengkeramannya sehingga Meghan kehilangan keseimbangan dan terjatuh di kursi.

"Sia ...." Baru saja Meghan hendak mengumpat, tetapi detik berikutnya, wajah tampan Danzel telah berada di hadapannya.

"Nyonya, sekarang ini kita sedang berada di pesawat. Kamu tidak bisa kabur ke mana pun."

Meghan mengedipkan matanya menatap pria di hadapannya ini. Sejujurnya, paras Danzel memang sangat rupawan. Sayangnya, citra ini langsung hancur begitu Danzel bersuara.

Sambil menahan debaran jantungnya, Meghan berkata dengan pelan, "Kamu juga tahu sekarang ini kita sedang berada di pesawat, apa kamu bisa menjaga jarak? Kalau sampai orang lain melihat kita ...."

Setelah berkata demikian, Meghan baru menyadari kejanggalan dalam perkataannya. Melihat senyuman Danzel yang melebar, Meghan merasa semakin canggung. Dalam kabin ini, hanya ada mereka berdua. Begitu tirai kabin ini ditutup, tidak akan ada lagi orang yang melihat mereka.

Ketika Meghan mencoba mendorong tangan pria itu, tangannya yang lain kembali dicengkeram oleh Danzel. "Nona Meghan, saat ini kita adalah suami istri yang sah. Sepertinya nggak cocok kamu menyuruhku menjaga jarak?"

Meghan memutar bola matanya sambil mengumpat dalam hati. Sah apanya! Kenapa semakin lama semakin tebal saja muka pria ini!

Untung saja, saat ini pesawat sudah bersiap untuk mendarat. Begitu keluar dari pesawat, Meghan langsung bergegas ke hotel, ingin segera melepaskan diri dari pria itu. Namun, tak disangka, ketika sedang berdiri di meja resepsionis hotel menunggu proses check-in, Meghan melihat pria itu lagi.

Danzel duduk di sebuah kursi dengan santai dan melambaikan tangan ke arahnya. "Nona Meghan."

Meghan merasa frustrasi. "Tuan Danzel, aku curiga sepertinya perjalanan ini memang sengaja diatur olehmu."

"Aku lebih suka kalau kamu menyebutnya takdir," sahut Danzel dengan mengangkat alisnya.

Sambil berkata demikian, Danzel berdiri dari kursinya dan berjalan menuju lift. Meghan berdiri di depan pintu lift, menatap kartu kamar dan melihat angka lift yang sedang bergerak naik. Ketika akhirnya kedua orang itu berhenti di lantai yang sama, yaitu lantai 12, emosi Meghan langsung meledak.

"Wesley! Aku mau ganti hotel!"

Tidak masalah kalau hanya menginap di hotel yang sama, tetapi mereka bahkan tinggal di lantai yang sama. Takdir macam apa ini!

"Tapi, Bos, sepertinya sudah terlambat untuk ganti hotel sekarang. Terutama karena pihak penyelenggara acara ...."

"Kalau begitu, ganti kamar di lantai yang berbeda!"

Menghadapi kemarahan bosnya yang mendadak ini, Wesley tertegun seketika. Namun, dia tetap melakukan koordinasi ulang dengan staf hotel. Jika tidak, konsekuensinya akan sangat mengerikan.

Malamnya, Meghan bahkan meminta restoran hotel untuk mengirim makanan ke kamarnya karena takut bertemu dengan pria itu lagi. Namun, sayangnya, dia tetap saja tidak bisa menghindar. Sebab, kali ini malah pria itu yang mendatanginya.

Ketika Meghan sedang bersiap-siap untuk tidur, pintu kamarnya diketuk oleh seseorang. Lantaran mengira Wesley yang mengetuk pintu kamarnya, Meghan langsung membuka pintu tanpa banyak bertanya. Namun, alangkah terkejutnya dia ketika melihat Danzel berdiri di depan pintu.

Dibandingkan dengan siang hari, penampilan Danzel terlihat lebih santai sekarang. Dia telah mengganti pakaian formalnya dengan pakaian kasual. Rambut pendeknya tampak agak basah, jelas sekali dia baru saja mandi.

Ketika Meghan sedang melihat penampilan pria itu, Danzel juga sedang menilai penampilannya pada saat bersamaan. Meghan mengenakan piama yang longgar, menunjukkan lehernya yang menggoda. Wajahnya tampak agak lembap karena baru selesai mencuci muka. Baru belakangan ini Danzel menyadari bahwa wanita ini jarang sekali berdandan jika tidak ada pekerjaan di siang harinya.

Saat ini, penampilannya begitu polos bagaikan bunga teratai yang baru mekar.

"Tuan Danzel, kenapa kamu masih begitu bersemangat? Sudah jam segini masih belum mau tidur?"

"Kamu perhatian sekali denganku?" balas Danzel.

Meghan memaki dalam hati, 'Dasar narsis!"

Dengan bersandar di depan pintu, Meghan berusaha menghalangi Danzel agar dia tidak bisa melangkah masuk sedikit pun. Kemudian, dia berkata, "Tuan Danzel berpikir terlalu berlebihan. Aku khawatir bahwa besok aku tidak akan bisa tampil dengan kondisi yang baik."

Mendengar perkataannya, sudut bibir Danzel terangkat. Dia tidak ingin berseteru dengan wanita ini karena takut mengganggu kelancaran kompetisinya besok.

"Sebenarnya, aku hanya datang untuk memastikan keamananmu," ujar Danzel mengedipkan matanya sambil memandang Meghan dengan penuh pesona.

Tatapan Danzel ini tampak sangat misterius dan seksi. Mungkin orang lain akan luluh olehnya, tetapi bagi Meghan, tindakannya ini hanya akan berdampak sebaliknya.

"Kalau tidak diganggu oleh Tuan Danzel, aku merasa baik-baik saja," balas Meghan dengan nada sinis sambil menggelengkan kepala. Setelah itu, dia berbalik dan menutup pintu dengan keras. Untung saja, pintu itu tidak mengenai hidung Danzel yang mancung.

Danzel yang ditolak mentah-mentah, menatap pintu yang tertutup rapat itu dengan ekspresi muram. Kenapa sebelumnya dia tidak pernah menyadari bahwa nyali wanita ini begitu besar?

Related chapters

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 15 Sudah Pasti Menang

    Keesokan harinya, di lokasi kompetisi piano. Monica sedang melakukan persiapan di belakang panggung. Lebih tepatnya, dia sedang menikmati perhatian dari para pria yang mendekatinya.Dengan penampilan dan latar belakang Monica, sulit untuk tidak menjadi pusat perhatian para pria. Meskipun dia tidak menyukai para pria itu, tetap saja Monica menikmati perasaan dikelilingi oleh pria-pria ini.Setelah selesai berdandan, Monica melihat sebuah sosok yang tidak asing dari sudut matanya. Dia langsung menyingkirkan pria di sisinya dan berjalan dengan langkah mantap sambil berkata, "Kak Danzel, kamu benar-benar datang."Menurut sepengetahuan Monica, Danzel sangat jarang menghadiri acara seperti ini. Jelas sekali, kali ini pria itu datang demi dirinya. Memikirkan hal ini, Monica menjadi kegirangan. Hal ini tidak hanya menandakan bahwa dia menempati posisi yang istimewa di hati Danzel. Dengan kehadiran pria ini, Monica juga sangat yakin bahwa dia pasti akan menang dalam kompetisi kali ini.Kompetis

    Last Updated : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 16 Ternyata Dia Orangnya

    Monica melihat Meghan sedang duduk di tengah-tengah kursi juri dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Sementara itu, Danzel yang duduk di kursi tamu undangan, sama terkejutnya dengan Monica.Dalam tiga tahun pernikahan mereka, Danzel sama sekali tidak ingat Meghan pernah berlatih piano."Selanjutnya, mari kita sambut peserta berikutnya, Monica Oswald."Mendengar perkataan pembawa acara, Monica merasa gemetar di hatinya. Sambil menggertakkan giginya, Monica melihat tatapan Meghan yang seolah-olah sedang berkobar. Atas dasar apa wanita ini bisa lebih hebat darinya!Namun, karena melihat Danzel duduk di kursi tamu undangan, Monica berusaha berjalan ke panggung utama dengan tegar. Dia harus mendapatkan perhatian Danzel kali ini.Mendengar tepuk tangan dari penonton, senyum Monica terasa kaku. Bahkan, wajahnya terlihat lebih mirip dengan menangis daripada tersenyum. Melihat adegan ini, Meghan yang duduk di kursi juri langsung tertawa terbahak-bahak.Entah mengapa, sepanjang permainan pianon

    Last Updated : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 17 Aku Adalah Sponsor Acara Ini

    Gadis yang menolongnya saat itu adalah ... Meghan? Kalau begitu, bukankah selama ini dia membalas budi pada orang yang salah?Setelah mengakhiri panggilan itu, Danzel kembali ke lokasi acara dengan perasaan yang rumit. Bertepatan dengan selesainya sebuah lagu dimainkan, ujung jari Meghan meluncur dari tuts piano. Meskipun awalnya dia tidak ingin naik panggung, Meghan sangat menikmati setiap detik yang dia habiskan dengan bermain musik.Mendengar tepuk tangan yang riuh di bawah panggung, Meghan tersenyum dan membungkuk 90 derajat ke arah penonton. Begitu melihat Danzel yang duduk di kursi tamu, senyum Meghan langsung berubah. Dia mengangkat alisnya menatap Danzel, seakan sedang menantang pria itu."Sekarang, mari kita kembalikan panggung ini kepada para peserta," kata Meghan. Melihat pembawa acara yang mengangguk setuju, Meghan tersenyum tipis dan berjalan turun dari sana tanpa menghiraukan Monica.Dua jam kemudian, hasil kompetisi diumumkan dan Monica kalah. Sebenarnya, kekalahan ini a

    Last Updated : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 18 Memihak pada Nyonya

    Namun, tak disangka, Meghan malah bertemu dengan Monica di tengah jalan. Dalam hatinya mengumpat, 'Sialan, dunia ini benar-benar sempit!'Monica juga sepertinya tidak menyangka akan bertemu dengan Meghan di tempat ini. Emosinya yang telah ditahan sejak di lokasi kompetisi tadi, meluap dalam seketika. "Meghan! Apa maksudmu sebenarnya? Kamu memang sengaja mempermalukanku karena tahu aku akan ikut berpartisipasi dalam kompetisi kali ini, bukan?"Sambil berkata demikian, Monica melangkah maju dengan emosi yang menggebu-gebu. Dia kembali memarahi, "Kamu dan Kak Danzel sudah bercerai, sekarang kamu merasa tidak senang padaku dan ingin membuatku malu di depannya, bukan?"Kedua pertanyaan ini membuat Meghan terdiam seketika. Dia tidak tahu harus bagaimana merespons pertanyaan yang penuh drama dan delusional ini ....Pada akhirnya, Meghan hanya menghela napas tak berdaya. Kenapa dia tidak bisa lepas dari orang ini? Ketika Meghan hendak pergi, Monica tiba-tiba menarik lengannya. Dengan mata berk

    Last Updated : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 19 Menjadi Kakak Ipar Sungguhan?

    Setelah turun dari pesawat, Meghan bahkan tidak menunggu Wesley dan langsung melarikan diri terbirit-birit. Awalnya, dia ingin kembali ke apartemen. Namun, setelah memikirkan bahwa barang-barangnya masih di vila Keluarga Lewis, Meghan mengganti tujuannya.Sesampainya di depan gerbang vila, Meghan diserbu oleh para wartawan. Melihat sekelompok wartawan yang mengerumuninya, Meghan ingin kabur. Namun, dia terperangkap di tengah kerumunan."Nona Meghan, apakah Anda benar-benar bercerai dengan Tuan Danzel? Apakah berita itu memang benar?""Apakah Grup Amore dan Grup Lewis akan bekerja sama di masa depan?""Mengenai masalah Tuan Danzel menemani Nona Leona di rumah sakit beberapa waktu lalu, apakah Anda punya komentar yang mau disampaikan?"....Pertanyaan yang bertubi-tubi itu membuat Meghan kewalahan. Melihat bahwa Danzel juga sudah hampir tiba, Meghan menjadi panik."Mengenai hubungan saya dan Tuan Danzel, kami akan mengadakan konferensi pers beberapa hari lagi dan akan menjawab pertanyaan

    Last Updated : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 20 Bagaimanapun, Dia Wanita Idamannya

    Danzel menepuk punggung tangan Leona dengan lembut, mengisyaratkannya untuk tenang. Akhirnya, setelah berpesan kepada dokter untuk menjaga Leona dengan baik, Danzel keluar dari ruang pasien dan menelepon Meghan.Pada dasarnya, suasana hati Meghan memang sedang buruk karena foto yang beredar tersebut. Pada saat-saat seperti ini, dia malah menerima telepon dari pelaku utama masalah ini.Meghan merasa jengkel melihat nama pria itu di layar ponselnya. Meskipun Meghan masih belum tahu siapa dalang di balik semua ini, yang jelas masalah ini harus segera diselesaikan."Ada masalah?"Sejak mereka tiba di kota ini, Danzel masih belum pernah bertemu dengan Meghan sama sekali. Meskipun mereka tinggal di rumah yang sama, hubungan mereka sekarang tidak memungkinkan bagi Danzel untuk mencari Meghan begitu saja.Saat ini, Danzel malah merindukan hari-hari di mana dia menghabiskan waktu bersama Meghan. Oleh karena itu, begitu mendengar suara Meghan melalui telepon, pandangannya seketika menjadi lembut

    Last Updated : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 21 Merindukan Masakanmu

    Di dekat pintu besar gerbang rumah sakit, Meghan menggerutu karena pergelangan tangannya masih dipegang oleh seseorang. Awalnya, dia mencari alasan untuk mengganti jubah putihnya di ruang ganti, serta berusaha menyelinap keluar secepatnya.Namun, tak disangka Meghan tetap saja tidak berhasil menghindari Danzel, baik dari pintu belakang ruang ganti maupun dari pintu samping. Mengingat seberapa banyak mata-mata yang mungkin ditempatkan oleh Danzel di seluruh rumah sakit ini, Meghan merasa kesal."Apa yang ingin kamu lakukan!" bentak Meghan. Dia menoleh dengan marah dan menatap pria yang berekspresi datar itu.Banyak sekali orang yang berlalu-lalang di rumah sakit ini, beberapa bahkan menoleh untuk menatap mereka dengan penasaran. Jika pria ini tidak tahu malu, Meghan tidak sudi mengikuti jejaknya."Sudah kubilang, aku mau makan denganmu untuk mengucapkan terima kasih," balas Danzel dengan tenang. Tangannya masih merasakan sensasi sejuk dari kulit wanita ini dan enggan untuk melepaskan ge

    Last Updated : 2023-08-15
  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 22 Tamu Tak Diundang

    Bagi Meghan, perilaku Danzel yang terlalu berlebihan ini memang sulit dipahami. Kalaupun pria itu tidak bisa mencicipi makanan, lantas apa perlu melakukan usaha sebesar ini hanya untuk semangkuk mi?Meghan duduk di sofa sambil melanjutkan drama yang belum selesai ditonton sebelumnya. Dia teringat saat Danzel memerintahkan Hubert untuk mencatat langkah-langkah dan resep pembuatan mi kemarin. Hal itu membuatnya tertawa.Sementara itu, terdengar ketukan di pintu utama vila. Melihat pelayan yang buru-buru membukakan pintu, Meghan mengerutkan keningnya. Jarang-jarang dia bisa mendapat waktu libur, kenapa malah ada yang datang mengganggunya?Setelah menghentikan drama yang ditontonnya di televisi, Meghan baru saja berdiri ketika melihat Leona masuk."Halo, Nona Meghan," sapa Leona dengan ragu-ragu.Mendengar sapaannya yang terdengar canggung, Meghan duduk kembali. Dia menjawab dengan lembut dan memberi balasan atas sapaan itu."Silakan duduk, Nona Leona. Saya akan mengambilkan beberapa buah

    Last Updated : 2023-08-15

Latest chapter

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 338 Pesta Ulang Tahun

    Leona melontarkannya tanpa ragu sedikit pun. Dia sudah sering berlatih dalam hatinya supaya bisa terlihat sempurna. Ketika berbicara, dia bahkan bersandar pada tubuh Raymond sembari tersenyum manis."Oh, begitu? Kalian benar-benar berjodoh," sahut Meghan dengan tidak acuh. Dia menyesap tehnya, lalu menyingkirkan berbagai pikiran dalam benaknya.Faktanya, Meghan datang mengunjungi Raymond hanya untuk menanyakan ini. Jawaban Leona yang terkesan begitu lancar pun membuat Meghan seketika tidak bisa berkata-kata.Kedengarannya memang masuk akal, tetapi apa benar seperti itu? Meghan pun merasa ada yang aneh. Namun, topik pembicaraan seketika berubah. Meghan dan Raymond mulai membicarakan tentang musik.Tidak berselang lama, Danzel dan Meghan pun bangkit dan berpamitan untuk pulang. Raymond yang berdiri di halaman untuk mengantar keduanya keluar perlahan-lahan menunjukkan ekspresi dingin. Kemudian, dia menatap Leona sambil mengejek, "Ternyata, kamu pintar sekali dalam menipu."Ketika melihat

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 337 Mempublikasi

    Para media tidak mungkin melewatkan kabar mengejutkan ini. Pada dasarnya, vila Raymond sangat terbuka sehingga reporter bisa memotret dengan bebas. Raymond tentu mengetahuinya, tetapi dia tidak keberatan. Makin media memperhatikan, maka orang-orang akan makin memercayainya.Jadi, Raymond sengaja membawa Leona pergi jalan-jalan supaya para reporter bisa memotretnya. Begitu keluar, Leona langsung bersandar di bahu Raymond, bahkan keduanya bergandengan dengan mesra.Namun, begitu masuk ke mobil, ekspresi Raymond seketika menjadi dingin dan jijik. Di sisi lain, Leona memandang ke luar jendela menatap semua kamera reporter. Dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menjelaskan perasaan ini.Leona menoleh dan bertanya, "Kamu mau bawa aku ke mana?"Raymond memejamkan matanya, lalu menjawab dengan tidak acuh, "Nggak usah banyak tanya."Leona mengepalkan tangan karena merasa kesal dirinya dikendalikan oleh seseorang. Tatapannya pun dipenuhi kebencian.Sekitar 20 menit kemudian, mobil berhenti di se

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 336 Tinggal Seatap

    Begitu mendengarnya, Leona tertegun sesaat. Kemudian, dia mendapati tatapan nakal Raymond dan para wanita di ruang privat ini. Seketika, Leona pun merasa dirinya tengah dipermalukan.Namun, jika gagal membujuk Raymond, Leona tidak ada cara lagi untuk bersaing dengan Meghan. Setelah memikirkan ini, Leona memejamkan mata dan mengesampingkan harga dirinya. Dia segera menerima gelas di tangan Raymond.Dengan diiringi sorakan di sekitar, Leona akhirnya meneguk habis anggur tersebut. Ketika meletakkan gelas itu kembali, Raymond malah tiba-tiba meraih pergelangan tangannya. Leona seketika terduduk di sofa, bahkan tidak berani bersuara meskipun tangannya sakit."Kenapa mencariku?" tanya Raymond.Leona mengernyit saat mencium bau alkohol di sekujur tubuh Raymond. Dia menjawab dengan nada kesal, "Tentu saja untuk bekerja sama."Mendengar ini, Raymond tampak merenung selama beberapa detik. Kemudian, dia mengangguk dan menyahut, "Boleh saja kalau mau kerja sama, tapi kamu harus tidur denganku sema

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 335 Tempat Rahasia

    Monica telah mendengar tentang kepulangan Raymond. Dia tentu tahu bahwa Leona diancam oleh pria ini. Awalnya, Monica mengira Leona telah membuat persiapan matang sehingga tidak akan ada masalah yang terjadi.Tanpa diduga, Meghan malah baik-baik saja, justru Leona yang jatuh sakit dan menolak untuk bertemu dengan siapa pun. Meskipun Monica tidak mengetahui detailnya, dia tahu bahwa dirinya pasti akan terkena masalah sebentar lagi.Setelah memikirkan kemungkinan ini, Monica pun ketakutan hingga bersembunyi di kamarnya. Saat ini, Efendy masuk dan menghela napas melihat penampilan pucat Monica.Efendy tentu tahu seberapa hebat metode yang dimiliki Meghan. Itu sebabnya, dia sempat menolak rencana yang disusun oleh Leona. Jika mereka bernasib baik, reputasi Meghan pasti akan hancur. Jika mereka bernasib buruk, akibat yang harus ditanggung sungguh tak terbayangkan.Akan tetapi, tidak ada gunanya lagi membahas semua ini. Bagaimanapun, Monica adalah putrinya. Efendy tidak tega untuk menyalahkan

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 334 Harus Menemukannya

    Saat ini, ada sedikit cahaya yang memasuki ruangan sehingga Leona bisa melihat wajah Raymond dengan jelas. Begitu melihatnya, Leona sampai lupa untuk batuk.Setelah kerja sama waktu itu, Raymond langsung pergi ke luar negeri sehingga keduanya tidak pernah berjumpa lagi.Saat ini, Raymond justru berdiri tepat di hadapannya. Leona bisa terbunuh kapan saja tadi. Raymond menatapnya dengan tatapan menghina. Matanya yang merah dan auranya yang kuat membuat Leona bergidik ngeri.Leona sampai mengalihkan pandangannya ke tempat lain karena tidak berani menatap Raymond. Ketika tersadar dari keterkejutannya, dia baru menyadari bahwa Raymond sudah pergi. Namun, pintu yang terbuka lebar seolah-olah sedang memberi tahu Leona bahwa dia tidak sedang berhalusinasi.Beberapa jam kemudian, kantor polisi tempat Meghan dikurung tiba-tiba mendapatkan sebuah paket anonim. Begitu dibuka, hanya terlihat sebuah alat perekam suara. Setelah ditekan, terdengar pula percakapan antara 2 orang.Berdasarkan catatan da

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 333 Pulang Secepat Mungkin

    "Apa yang terjadi?" Hanya dalam beberapa detik, mata Danzel sudah memerah. Dia memegang ponselnya dengan ekspresi garang.Remy yang berdiri di samping tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dia tahu siapa yang terkena masalah. Bagaimanapun, hanya Meghan yang bisa membuat Danzel seemosional ini."Semuanya, kita akhiri rapat ini dulu," ujar Remy. Semua orang pun saling bertatapan sebelum berdiri dan keluar.Di sisi lain, Danzel hampir menggila setelah mendengar penjelasan Winda. Dia mengakhiri panggilan, lalu menatap Remy dan menginstruksi, "Batalkan semua rapat dan pertemuan sore ini, cepat panggil pengacara kemari!"Begitu mendengar kata pengacara, Remy tidak berani menunda sedikit pun. Dia segera keluar untuk menghubungi pengacara.Setengah jam kemudian, Danzel membawa pengacara ke kantor polisi tempat Meghan berada. Karena baru penyelidikan, Meghan hanya ditempatkan di sebuah ruang interogasi.Sesuai aturan, seharusnya tidak boleh ada yang mengunjungi Meghan. Akan tetapi, para polisi ti

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 332 Diancam untuk Mengaku

    Kebenaran terungkap begitu cepat, padahal berita tersebut belum beredar selama sehari. Para netizen benar-benar terkejut dengan perselisihan besar Keluarga Oswald ini, juga mengagumi kinerja Meghan yang begitu cepat.Sementara itu, di sebuah apartemen, Leona mendengus dingin setelah mendengar rekaman suara yang tersebar di internet. "Cih, Monica ini memang nggak berguna."Leona sungguh berang saat teringat pada Monica yang berjanji akan mengurus masalah ini dengan baik. Namun, beberapa saat kemudian, dia terkekeh-kekeh sinis.Untungnya, Leona sudah menyiapkan rencana cadangan. Setelah mengalami beberapa hal, dia sudah mengetahui kehebatan Meghan.Jadi, setelah berita tersebut dirilis, Leona pun memasang CCTV di depan apartemen Monica. Selain itu, CCTV ini terhubung langsung dengan komputernya. Sesudah mencari rekaman hari itu, semuanya pun terlihat dengan jelas.Terlihat Meghan yang membawa Winda menerobos masuk ke apartemen Monica. Larut malamnya, terlihat pula Monica yang pulang dala

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 331 Lihat Siapa Lebih Cepat

    Jika dibandingkan dengan beberapa kemungkinan yang belum pasti, semua orang tentu akan mempertimbangkan ancaman terang-terangan di depan mereka. Jelas, Axel merasa takut dengan desakan Meghan ini.Dengan tubuh yang gemetaran, Axel mengeluarkan ponsel dari sakunya dan membuka email yang diterimanya sebelumnya. Dia berucap, "Ini email-nya. Tapi, aku nggak tahu siapa pengirimnya karena anonim. Apa aku sudah boleh pergi?"Meghan tidak sempat memedulikan hal lain lagi sekarang. Setelah mencatat alamat email tersebut, dia langsung mengirimkannya kepada Bayangan.Beberapa menit kemudian, Meghan menerima sebuah alamat spesifik. Ada juga informasi tentang penyewaan rumah tersebut. Jelas, orang itu tidak benar-benar tinggal di sana.Sesudah memastikan lokasinya, Meghan menutup ponselnya dan berniat keluar. Akan tetapi, Danzel segera menghalanginya dan berkata, "Aku akan menemanimu.""Kamu khawatir aku tidak bisa berpikir dengan jernih?" tanya Meghan sembari tersenyum sinis saat melihat ekspresi

  • Identitas Rahasia Istri Tuan Danzel   Bab 330 Menerima Email Anonim

    Begitu melihat berita yang tersebar di internet, Danzel langsung meninggalkan ruang kantornya tanpa sempat memedulikan hal lain. Perasaannya sungguh kacau sampai-sampai dia tidak bisa berpikir dengan jernih lagi.Danzel tidak pernah peduli dengan latar belakang Meghan. Menurutnya, tidak ada yang perlu ditanyakan dalam hal ini. Jika Meghan ingin menceritakannya, Danzel tentu akan mendengarkannya. Jika tidak, Danzel juga tidak keberatan karena dia tidak peduli.Jadi, begitu melihat berita tersebut, Danzel tanpa sadar berpikiran bahwa kenyataannya memang seperti itu. Setelah melihat wajah Meghan yang pucat dan dipenuhi amarah, hati Danzel terasa sakit. Tanpa memedulikan orang lain di ruang rapat, Danzel langsung maju untuk memeluknya."Istriku, jangan takut, masih ada aku di sini ...." Danzel tidak pintar menggombal. Namun, perkataan seperti ini justru membuat Meghan merasa lebih tenang.Tercium aroma tubuh Danzel yang wangi. Meghan memejamkan matanya dan menarik napas dalam-dalam sebelum

DMCA.com Protection Status