Namun, tak disangka, Meghan malah bertemu dengan Monica di tengah jalan. Dalam hatinya mengumpat, 'Sialan, dunia ini benar-benar sempit!'Monica juga sepertinya tidak menyangka akan bertemu dengan Meghan di tempat ini. Emosinya yang telah ditahan sejak di lokasi kompetisi tadi, meluap dalam seketika. "Meghan! Apa maksudmu sebenarnya? Kamu memang sengaja mempermalukanku karena tahu aku akan ikut berpartisipasi dalam kompetisi kali ini, bukan?"Sambil berkata demikian, Monica melangkah maju dengan emosi yang menggebu-gebu. Dia kembali memarahi, "Kamu dan Kak Danzel sudah bercerai, sekarang kamu merasa tidak senang padaku dan ingin membuatku malu di depannya, bukan?"Kedua pertanyaan ini membuat Meghan terdiam seketika. Dia tidak tahu harus bagaimana merespons pertanyaan yang penuh drama dan delusional ini ....Pada akhirnya, Meghan hanya menghela napas tak berdaya. Kenapa dia tidak bisa lepas dari orang ini? Ketika Meghan hendak pergi, Monica tiba-tiba menarik lengannya. Dengan mata berk
Setelah turun dari pesawat, Meghan bahkan tidak menunggu Wesley dan langsung melarikan diri terbirit-birit. Awalnya, dia ingin kembali ke apartemen. Namun, setelah memikirkan bahwa barang-barangnya masih di vila Keluarga Lewis, Meghan mengganti tujuannya.Sesampainya di depan gerbang vila, Meghan diserbu oleh para wartawan. Melihat sekelompok wartawan yang mengerumuninya, Meghan ingin kabur. Namun, dia terperangkap di tengah kerumunan."Nona Meghan, apakah Anda benar-benar bercerai dengan Tuan Danzel? Apakah berita itu memang benar?""Apakah Grup Amore dan Grup Lewis akan bekerja sama di masa depan?""Mengenai masalah Tuan Danzel menemani Nona Leona di rumah sakit beberapa waktu lalu, apakah Anda punya komentar yang mau disampaikan?"....Pertanyaan yang bertubi-tubi itu membuat Meghan kewalahan. Melihat bahwa Danzel juga sudah hampir tiba, Meghan menjadi panik."Mengenai hubungan saya dan Tuan Danzel, kami akan mengadakan konferensi pers beberapa hari lagi dan akan menjawab pertanyaan
Danzel menepuk punggung tangan Leona dengan lembut, mengisyaratkannya untuk tenang. Akhirnya, setelah berpesan kepada dokter untuk menjaga Leona dengan baik, Danzel keluar dari ruang pasien dan menelepon Meghan.Pada dasarnya, suasana hati Meghan memang sedang buruk karena foto yang beredar tersebut. Pada saat-saat seperti ini, dia malah menerima telepon dari pelaku utama masalah ini.Meghan merasa jengkel melihat nama pria itu di layar ponselnya. Meskipun Meghan masih belum tahu siapa dalang di balik semua ini, yang jelas masalah ini harus segera diselesaikan."Ada masalah?"Sejak mereka tiba di kota ini, Danzel masih belum pernah bertemu dengan Meghan sama sekali. Meskipun mereka tinggal di rumah yang sama, hubungan mereka sekarang tidak memungkinkan bagi Danzel untuk mencari Meghan begitu saja.Saat ini, Danzel malah merindukan hari-hari di mana dia menghabiskan waktu bersama Meghan. Oleh karena itu, begitu mendengar suara Meghan melalui telepon, pandangannya seketika menjadi lembut
Di dekat pintu besar gerbang rumah sakit, Meghan menggerutu karena pergelangan tangannya masih dipegang oleh seseorang. Awalnya, dia mencari alasan untuk mengganti jubah putihnya di ruang ganti, serta berusaha menyelinap keluar secepatnya.Namun, tak disangka Meghan tetap saja tidak berhasil menghindari Danzel, baik dari pintu belakang ruang ganti maupun dari pintu samping. Mengingat seberapa banyak mata-mata yang mungkin ditempatkan oleh Danzel di seluruh rumah sakit ini, Meghan merasa kesal."Apa yang ingin kamu lakukan!" bentak Meghan. Dia menoleh dengan marah dan menatap pria yang berekspresi datar itu.Banyak sekali orang yang berlalu-lalang di rumah sakit ini, beberapa bahkan menoleh untuk menatap mereka dengan penasaran. Jika pria ini tidak tahu malu, Meghan tidak sudi mengikuti jejaknya."Sudah kubilang, aku mau makan denganmu untuk mengucapkan terima kasih," balas Danzel dengan tenang. Tangannya masih merasakan sensasi sejuk dari kulit wanita ini dan enggan untuk melepaskan ge
Bagi Meghan, perilaku Danzel yang terlalu berlebihan ini memang sulit dipahami. Kalaupun pria itu tidak bisa mencicipi makanan, lantas apa perlu melakukan usaha sebesar ini hanya untuk semangkuk mi?Meghan duduk di sofa sambil melanjutkan drama yang belum selesai ditonton sebelumnya. Dia teringat saat Danzel memerintahkan Hubert untuk mencatat langkah-langkah dan resep pembuatan mi kemarin. Hal itu membuatnya tertawa.Sementara itu, terdengar ketukan di pintu utama vila. Melihat pelayan yang buru-buru membukakan pintu, Meghan mengerutkan keningnya. Jarang-jarang dia bisa mendapat waktu libur, kenapa malah ada yang datang mengganggunya?Setelah menghentikan drama yang ditontonnya di televisi, Meghan baru saja berdiri ketika melihat Leona masuk."Halo, Nona Meghan," sapa Leona dengan ragu-ragu.Mendengar sapaannya yang terdengar canggung, Meghan duduk kembali. Dia menjawab dengan lembut dan memberi balasan atas sapaan itu."Silakan duduk, Nona Leona. Saya akan mengambilkan beberapa buah
Meskipun sudah bisa menebak situasi ini, ketika mendengar Adel membantahnya dengan nada ketus, Meghan tetap saja tidak kuasa menahan kejengkelannya. "Bi Adel, apakah menurutmu cara berbicaramu ini sesuai dengan sikap dan identitasmu?"Meghan menghela napas dalam hati dan mematikan televisi. Dia hanya ingin menonton drama dengan tenang untuk bersantai, tapi kenapa hal semudah ini terasa begitu sulit baginya? Dia beranjak dari sofa, lalu berdiri di hadapan Leona dan Bibi Adel. Meghan mengamati wajah kedua orang itu dan ekspresinya perlahan-lahan menjadi dingin.Sadar bahwa sikapnya sebelumnya agak keterlaluan, nada bicara Adel pun melunak, "Bagaimanapun juga, Nona Leona adalah tamu. Nyonya, tidak seharusnya melakukan hal seperti ini, 'kan?""Kamu tadi memanggilku Nyonya, bukan?" tanya Meghan dengan lembut sambil memegang lengannya dan mengamati kedua orang di hadapannya. Sebenarnya Meghan tidak berniat untuk menjelaskan panjang lebar mengenai tuduhan tanpa bukti ini. Namun, dia juga tida
Ini bukan pertama kalinya Leona melihat ekspresi dan sikap Danzel seperti ini. Namun, dia belum pernah melihat pria ini menunjukkan sikap seperti ini padanya sebelumnya.Awalnya, Leona berencana untuk berpura-pura baik dan mengambil simpati dari Adel. Mungkin saja Adel akan berguna di masa depan. Namun, sekarang Leona bahkan tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.Yang membuat situasi menjadi makin serius saat ini, yaitu Danzel tidak mau lagi menuruti perkataannya. Ini adalah pertama kalinya Danzel tidak memanjakannya. Apakah hal ini ada hubungannya dengan Meghan?Pandangan Leona tidak sengaja melirik ke arah Meghan yang tampaknya hanya menyaksikan semua ini dengan santai. Hal ini membuatnya semakin marah.Pemecatan Adel sebagian besar memang karena Meghan, tetapi juga karena Danzel ingin memberikan peringatan kepada pelayan lainnya. Sebenarnya, pelayan di vila Keluarga Lewis bukannya memperlakukan Meghan dengan buruk, hanya saja mereka cenderung mengabaikannya. Meskipun Meghan sama
Leona menyantap makan malam ini dengan tidak berselera. Meskipun sebenarnya rasanya sangat lezat, bagi Leona, semua makanan ini terasa hambar.Setelah akhirnya makan malam selesai, Danzel pun kembali ke ruang kerjanya di lantai dua, Leona segera mengikutinya.Meghan juga baru saja hendak naik ke lantai atas untuk beristirahat. Namun, dia malah disambut oleh ekspresi menantang di wajah Leona. Melihat hal ini, Meghan tidak kuasa menahan tawanya. Dalam hatinya mencibir, entah apa saja yang ada dalam pikiran wanita ini.Di dalam ruang kerja, Danzel duduk di meja kerjanya dan menatap Leona dengan tajam. Sejak mengetahui luka Leona itu adalah bekas siraman air panas, perasaan Danzel terhadap wanita ini menjadi tidak menentu."Kak Danzel, sebelumnya kamu bilang akan membiarkanku bekerja di Grup Lewis. Lalu, pekerjaan apa yang akan aku lakukan nantinya?" tanya Leona.Mendengar pertanyaan itu, Danzel terkejut seketika. Saat menyetujui hal ini sebelumnya, sebenarnya dia hanya ingin cepat-cepat p