Keesokan paginya, Meghan dan Alisa yang baru bangun mendengar suara pintu diketuk. Saat ini, Meghan sedang mencuci muka. Dia segera keluar begitu mendengar suara ketukan pintu.Setelah membuka pintu, Meghan melihat Edmund berdiri di depan pintu dan di belakangnya ada seorang wanita. Tidak perlu dipastikan lagi, wanita ini adalah orang yang membuat Alisa terluka.Edmund mengangguk kepada Meghan begitu melihatnya. Kemudian, dia menarik lengan kekasihnya dan berjalan masuk.Bagaimanapun, dahi Alisa terluka. Jadi, dia merasa pusing ketika baru bangun. Alhasil, Alisa pun terkejut saat melihat Edmund tiba-tiba muncul di hadapannya. Alisa baru saja ingin mengeluh, tetapi ekspresinya menjadi muram sewaktu melihat wanita di belakang Edmund."Alisa ...," ucap Edmund. Dia mengernyit, lalu melihat kekasihnya dan berkata, "Mengenai masalah semalam, kita sudah sepakat. Minta maaf kepada Alisa."Meghan menutup pintu, lalu bersandar di dinding sambil melipat kedua tangannya di dada. Dia mengamati situ
Edmund tertegun sesaat setelah mendengar ucapan Meghan, tetapi dia tidak berkomentar. Alisa terluka karena dirinya, jadi dia sudah cukup merasa bersalah. Sekarang, kekasihnya malah berbalik menyalahkan Alisa sehingga Edmund tidak bisa menahan amarahnya lagi.Ketika mendengar Meghan menyebutkan bahwa masalah ini akan diselesaikan di pengadilan, wanita itu tiba-tiba mengerahkan kekuatannya dan melepaskan diri dari cengkeraman Edmund. Dia berseru, "Pengadilan? Kamu menakut-nakutiku, ya? Aku ini Nona Besar Keluarga Zorya!""Keluarga Zorya?" celetuk Meghan. Dia bukan sengaja bertanya balik, tetapi benar-benar tidak pernah mendengar tentang keluarga ini.Meghan tampak kebingungan. Hanya saja, bagi wanita dari Keluarga Zorya itu, dia merasa Meghan kurang berwawasan. Wanita itu berujar, "Huh, apa kamu nggak pernah mendengar tentang Grup Zorya? Keluarga kami berkecimpung di bisnis perhiasan dan aku ini anak kesayangan Keluarga Zorya!"Saat ini, Edmund yang berdiri di samping juga mengkhawatirka
Alisa tentu mengetahui kehebatan Meghan. Namun, perubahan drastis yang terjadi dalam waktu singkat tetap membuat Alisa terkejut. Alisa yang duduk di ranjang juga tidak merasa lega saat memandang wanita yang sedang menangis di depannya. Dia mendengar wanita itu berbicara, lalu melihat Meghan dan memperhatikan ekspresi Edmund ....Alisa mengernyit. Dia sudah mendapatkan permintaan maaf. Sementara itu, dia tidak kekurangan uang untuk membayar biaya pengobatan. Sebenarnya, Alisa hanya menginginkan sebuah penjelasan. Sekarang, masalahnya bisa dianggap selesai."Bawa dia pergi," ucap Alisa dengan suara yang sangat pelan.Edmund yang mendengar ucapan Alisa tidak berkomentar. Masih ada yang ingin dikatakannya, tetapi sekarang bukan saat yang tepat.Setelah Edmund dan mantan kekasihnya pergi, Meghan melihat luka Alisa dan bertanya dengan santai, "Apa kamu menyalahkan Edmund atas masalah ini?"Alisa tertegun sejenak sesudah mendengar pertanyaan Meghan. Kemudian, dia memandang Meghan dan tertawa,
Leona? Danzel agak terkejut saat Alisa tiba-tiba menyebut nama ini. Beberapa tahun yang lalu, Danzel sangat perhatian pada Leona. Pertama, Leona adalah wanita yang sangat pendiam dan penurut, tidak seperti kebanyakan wanita yang berisik. Kedua, alasan yang paling penting adalah Danzel mengira bahwa Leona yang telah menyelamatkannya saat kebakaran dulu. Meskipun belum ada bukti yang kuat, informasi yang telah terungkap bisa menjadi bukti. Danzel masih belum bisa memastikan apakah Meghan yang menyelamatkan dirinya. Namun, bisa dipastikan bahwa orang itu bukan Leona.Lantaran sudah dibohongi, kini Danzel hanya bisa memperlakukan Leona sebagai teman. Bagaimanapun juga, kebersamaan mereka selama bertahun-tahun telah sia-sia. Saat ini, Danzel akan menebusnya sebisa mungkin. Setelah memikirkan hal ini, Danzel akhirnya duduk di kursi yang ada di samping ranjang pasien. Alisnya yang semula berkerut menjadi rileks. "Jadi, kesimpulannya adalah Tuan Muda Danzel hanya memperlakukan Nona Leona
Mungkin karena suara Danzel yang terlalu kecil atau karena ucapan ini terlalu mengejutkan, bantal yang ada di tangan Meghan langsung terjatuh ke lantai. Dia mengedip-ngedipkan matanya karena masih belum paham dengan maksud ucapan Danzel, lalu bertanya, "Apa maksudmu?"Saat ini, Meghan dan Danzel memang tinggal seatap, tetapi Meghan merasa ada yang aneh dengan nada bicara dan ucapan Danzel barusan. Dia merasa agak terkejut.Meghan menatap Danzel, lalu menatap Alisa. Mereka berdua sedang menunggu jawaban darinya. Setelah menggertakkan giginya, dia membungkuk untuk mengambil bantal yang terjatuh di lantai dan menepuknya. Dia berusaha untuk menyembunyikan kegugupannya."Kamu pulang saja duluan. Aku harus menjaga Alisa di sini," jawab Meghan. "Jangan, aku nggak perlu dijaga olehmu. Lagi pula, kamu juga sudah mencarikan perawat untukku. Kamu tenang saja." Ucapan Alisa membuat Meghan ragu, sebenarnya wanita ini berpihak pada dirinya atau Danzel?"Kalau kamu tetap berada di sini, takutnya Ali
Meghan menggerakkan tubuhnya dengan perlahan dan menegakkan punggungnya. Dia menatap Danzel dengan penasaran sembari berkata, "Apa kamu hanya ingin menjelaskan hal ini? Aku sudah mengerti." Meghan memang tidak paham trik apa yang sedang dimainkan oleh pria ini. Namun, harus diakui bahwa dirinya merasa sangat tenang saat mendengar penjelasan Danzel tentang Leona. Melihat Meghan begitu serius, Danzel pun tidak mengernyit lagi. Danzel mengalihkan tatapannya dari wanita ini dan menatap cangkir yang kosong. Beberapa saat kemudian, dia berkata dengan pelan, "Aku juga ingin mengatakan, meskipun kontrak pernikahan kita hampir berakhir, masalah ini tidak boleh berakhir."Ucapan ini tidak sepenuhnya di luar dugaan Meghan. Namun, saat mendengar Danzel berkata seperti ini, Meghan masih terlihat bingung. Jika bukan karena Danzel berbicara dengan serius, Meghan pasti mengira pria ini masih belum bangun dari tidurnya tadi malam."Tuan Danzel, apa kamu sedang bercanda? Kontrak pernikahan kita hanya
Danzel benar-benar merasa lega setelah perjanjian ini selesai dibahas. Bagaimanapun, dia tentu harus berjuang karena sudah memastikan perasaannya kepada Meghan.Karena keputusan ini, sikap Danzel menjadi sangat baik terhadap Meghan. Terkadang, Meghan benar-benar kehabisan kata-kata dibuatnya.Pagi ini, setelah keduanya selesai makan sarapan, Meghan kembali ke kamarnya untuk mengambil jas dan dokumennya. Ketika turun, sosok Danzel sudah menghilang.Meghan mengira pria ini sudah berangkat ke kantor sehingga tidak peduli. Dia memakai jasnya sambil berjalan ke luar. Begitu membuka pintu, dia malah melihat Danzel sedang berdiri di luar. Dia bertanya, "Apa yang kamu lakukan?""Aku mau mengantarmu ke kantor," jawab Danzel yang perlahan-lahan menengadah dan tersenyum."Me ... mengantarku ke kantor?" Meghan mengulangi kata-kata Danzel, merasa dirinya tidak mengerti maksud pria ini.Kemarin malam, pria ini mengambilkan apel untuknya. Hari ini, pria ini membantunya memotong telur dan mentega. Sek
"Meghan!" Ketika jarak keduanya makin dekat, Efendy tidak bisa menahan diri lagi sehingga sontak berteriak.Saat ini adalah jam kerja, banyak karyawan Grup Oswald yang keluar masuk. Mereka pun menoleh dan mengamati saat mendengar teriakan ini.Meghan mengernyit dan memaksakan senyuman mendengarnya. Kemudian, dia baru bertanya, "Pak Efendy, apa ada masalah?"Danzel yang berdiri tidak jauh dari Meghan pun melipat lengannya di depan dada. Dia tidak berencana untuk maju. Meskipun keduanya tidak pernah membahas tentang masalah Keluarga Oswald, dia tahu bahwa Meghan tidak ingin dirinya ikut campur dalam urusan keluarga ini.Efendy melirik Danzel sekilas. Ketika melihat Danzel hanya diam, dia baru merasa lega dan membentak, "Meghan, kenapa aku nggak bisa masuk ke perusahaan! Pasti kamu yang mengatur semua ini, 'kan!""Kamu tidak perlu teriak-teriak begini. Aku masih muda, pendengaranku masih bagus," balas Meghan dengan ekspresi tidak berdaya.Danzel yang berdiri di belakang pun menunduk semba