Share

55. Pulang Bersama

Penulis: Rosa Uchiyamana
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-30 20:31:09

Pukul sebelas malam, Julian baru keluar dari kantornya. Hampir setiap hari ia memang selalu lembur. Hidupnya ia dedikasikan untuk pekerjaan. Karena toh ia belum memiliki seseorang yang akan menunggunya di rumah.

Hujan turun cukup deras saat ia keluar dari lobi. Ryan–sang sekretaris, membuka payung besar dan memayungi atasannya itu menuju mobilnya yang sudah terparkir di depan lobi.

“Aku akan nyetir sendiri,” kata Julian sambil meminta kunci mobil.

Ryan tampak khawatir. “Tapi, Pak. Ini sudah tengah malam dan hujan, Anda pasti lelah juga setelah seharian bekerja.”

“Fisikku nggak selemah itu, Ryan.” Julian berdecak lidah, ia menengadahkan telapak tangan, meminta kunci mobil.

Akhirnya Ryan pun menyerahkan kunci mobil pada bosnya. Julian melajukan kendaraan itu di bawah hujan yang cukup deras, dengan kecepatan sedang. Karena ia juga belum ingin pulang ke rumah.

Saat Julian sedang fokus mengemudi, tiba-tiba seekor kucing melintas di hadapannya, membuat Julian sontak menginjak rem.

Ju
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Langit
kapan sih mereka cerainya tuh, ksel aku tuj liatnya
goodnovel comment avatar
Langit
kira lu nih kenapa sih, mata lu burem cwok sebaik julian msak ga minat mlah bertahan sma laki kek anj gtu. klo aku yg jdi kira udh tak ceritain semua2nya sma julian. ngapain bertahan sma kai yg kek batang gtu
goodnovel comment avatar
Suci Wulantica
gak sadar ternyata udh bab 55 berati udh waktunya Kira bangkit dong yak udh diatas 50 bab biasanya gitu ihiiiy
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   56. Maaf

    Kira berjalan melewati gang sempit tersebut. Jas Julian yang dikenakannya membuat tubuhnya terasa sedikit hangat.Hingga tak lama kemudian ia keluar dari gang samping pos satpam komplek perumahan. Lantas Kira menyeret kakinya yang sudah terasa pegal menuju rumah Kai.Bagaimana kabar Luna?Itu yang terlintas dalam benak Kira selama dalam perjalanan tersebut. Begitu melewati rumah Violet, Kira sempat terdiam dan memandangi rumah tersebut dengan perasaan campur aduk.‘Luna sudah pulang belum, ya? Apa jangan-jangan dia dirawat?’ batin Kira sambil menghela napas panjang.Ia melanjutkan langkahnya dan tak sampai lima menit kemudian Kira sudah tiba di depan rumah Kai. Satpam membukakan pintu untuknya dan terkejut kala melihat kondisi Kira yang pulang sendiri tengah malam.“Non Kira baik-baik saja?” tanya salah seorang satpam dengan tatapan khawatir.Kira tersenyum kecil, mengangguk. “Saya baik-baik saja, Pak. Terima kasih.”“Sepertinya ada yang khawatir sama Non Kira.” Satpam itu menoleh ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-31
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   57. Mengusik Pikiran

    Kai tidak bisa memejamkan matanya. Ia berguling ke kiri dan kanan demi mendapatkan kenyamanan. Namun, ia seolah-olah tidak bisa menemukan ketenangan dalam tidurnya. Kebersamaan Kira dan Julian memenuhi benak Kai, membuat Kai akhirnya bangkit sambil mengumpat, “Sialan! Apa yang mereka lakukan?” Kai berusaha mengabaikan perasaan marahnya saat teringat dengan bagaimana Julian menyentuh Kira. Toh, ia tidak peduli Kira mau pergi dengan siapapun, akan tetapi hatinya berkata lain. Kai tidak bisa mengabaikannya. Mendengus kasar, Kai akhirnya turun dari ranjang. Ia berjalan mondar-mandir di tengah kamar, sambil sesekali mengusap tengkuk. Lalu mengumpat ketika bayangan Kira bersama dengan Julian kembali melintas di benaknya. Sial. Sial. Sial. “Apa yang aku pikirkan?” keluh Kai sambil duduk di tepian ranjang dan memijat pelipis. Seharusnya ia tidak peduli pada Kira dan Julian. Namun, entah mengapa kebersamaan mereka berdua yang singkat itu sangat mengusik pikirannya? Sementara itu

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-01
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   58. Mood Yang Buruk

    Kai mengetuk pintu kamar Kira, tapi ia tak mendapat sahutan. Ia memutar knop pintu itu. Tidak terkunci. Namun, Kai tidak menemukan Kira di dalam sana. Tempat tidurnya pun sudah rapi. Kai sempat berpikir bahwa Kira ada di dapur. Ia pun turun ke lantai satu, tapi ia hanya menemukan Ani yang tengah menata makanan di atas meja. “Ke mana Kira?” tanya Kai dengan kening berkerut. Ani menghentikan aktifitasnya sesaat, ia menatap majikannya yang belum berpakaian rapi. Ani menahan senyum karena biasanya Kira yang merapikan pakaian tersebut. “Non Kira sudah pergi tadi sebelum jam enam, Tuan.” “Sudah pergi?” Alis Kai saling bertaut. “Kenapa pagi-pagi sekali?” “Saya nggak tahu, Tuan. Tadi pagi Non Kira belum sempat sarapan karena buru-buru.” Kai mengembuskan napas kasar. Ia kembali ke kamar dan meraih ponsel dari nakas, lalu menghubungi nomor telepon Kira. Namun, panggilannya tidak diangkat. Sial. Akhirnya Kai mengancingkan kemejanya seorang diri sambil berdiri di depan cermin. Ia juga meny

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-02
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   59. Kejadian Tak Terduga

    “Setiap kali aku bertemu Julian, kamu tidak boleh ikut. Tugasmu akan digantikan Lia.”Sontak, Kira mengerutkan keningnya bingung. Ia tak mengerti kenapa Kai tiba-tiba memberi keputusan seperti itu.“Tuan, apa ada yang salah dengan kinerja saya?” tanya Kira sambil mundur satu langkah.Kai maju satu langkah, membuat jarak di antara mereka semakin terkikis. “Tidak ada,” jawab Kai seraya menatap wajah Kira lamat-lamat dengan tatapan sulit diartikan.“Lalu? Kenapa saya tidak diperbolehkan menemani Anda saat bertemu dengan Pak Julian?” Kira mendongak, balas menatap Kai. Ia terus mundur karena tidak ingin dekat dengan pria itu.Namun, Kai terus maju mendekati Kira. Hingga akhirnya bokong Kira membentur bagian belakang punggung sofa. Mata Kira terbelalak karena ia tak punya ruang lagi untuk menghindar.“Tuan Kaisar, apa yang Anda lakukan?” tanya Kira dengan nada tenang, berusaha menyembunyikan kepanikan yang menguasai dirinya.Satu sudut bibir Kai terangkat. “Kamu tanya kenapa aku nggak membo

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-03
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   60. Pesan Dari Julian

    “Honey, apa yang kamu lakukan pada wanita itu?” tanya Violet dengan bibir bergetar sesaat setelah Kira pergi dari ruangan tersebut.Kai mengusap wajahnya dengan kasar, satu tangannya yang lain berkacak pinggang. Namun, pria itu tampaknya tidak ingin menjelaskan lebih lanjut alasan ia dan Kira tiba-tiba berciuman.“Kenapa kamu datang tanpa memberitahuku, Vi? Bagaimana kondisi Luna sekarang? Kenapa kamu malah meninggalkannya?” tanya Kai, mengalihkan topik pembicaraan mereka.Mendengar pertanyaan tersebut, Violet pun tersenyum sinis. “Kenapa memangnya kalau aku datang tanpa memberitahumu? Kamu akan menyembunyikan aktifitasmu dengan asisten pribadimu barusan dariku?”“Vi, apa yang kamu lihat nggak seperti apa yang kamu pikirkan!” tegas Kai dengan tatapan serius, membuat Violet seketika terdiam.Violet selalu tidak ingin membuat Kai marah, jadi ia lebih memilih diam daripada menimpali ucapan lelaki itu.Kai menghampiri kursi kebesarannya dan duduk di sana. Sementara Violet datang menghampi

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-03
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   61. Makan Siang Berdua

    Setelah membaca pesan dari Julian tersebut, tanpa sadar Kai mengetatkan rahangnya. Ia kembali masuk ke ruangannya sambil melonggarkan ikatan dasinya yang terasa mencekik leher. ‘Brengsek!’ maki Kai dalam hati sambil melempar ponsel ke atas sofa. ‘Kenapa juga aku harus marah?’ Kai mengembuskan napas kasar. Ia duduk di kursinya, fokus pada pekerjaan dan berusaha mengabaikan pesan dari Julian. Namun, sial! Bayangan saat ia berciuman dengan Kira dan pesan dari Julian datang silih berganti memenuhi benaknya, membuat Kai menggeram kesal sambil mengusap wajah dengan kasar. Ia bangkit dari kursinya, mondar-mandir di tengah ruangan seperti beruang kebingungan. Sesekali ia mengumpat. Kai sendiri bingung kenapa dirinya ingin marah saat ini? Tak bisa begini terus, Kai pun mengambil ponselnya dari sofa dan menghubungi nomor telepon Kira. Akan tetapi panggilannya tidak diangkat. Sial! Sial! Sial! Di sisi lain, Kira yang baru selesai memesan makanan pun terkejut kala ponselnya bergetar. Ia m

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-03
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   62. Hubungan Khusus

    Tanpa membuang-buang waktu, detik itu juga Kai melangkahkan kakinya lebar-lebar menghampiri meja Julian dan Kira.“Kira!” panggil Kai dengan suara baritonnya yang dalam.Mendengar namanya dipanggil dan menyadari kehadiran seseorang di samping meja, sontak Kira menoleh, ia terkejut kala melihat Kai sudah berada di sampingnya.“Tuan Kaisar?” gumam Kira sambil menarik tangannya yang semula ditepuk-tepuk pelan oleh Julian. Kira segera berdiri. “Ada apa Anda datang kemari?”Kai tidak menjawab, ia hanya menatap Kira dan Julian bergantian.Julian pun tak kalah terkejutnya. Julian tak menyangka Kai akan datang setelah ia menyebutkan tempat ia dan Kira makan siang.“Hey, Bung!” Julian berdiri dan meninju pelan lengan atas Kaisar. “Ada apa? Kamu benar-benar khawatir aku akan menculik asisten pribadimu?” candanya sambil terkekeh-kekeh.Kai mendengus kecil, kalau bukan temannya, Kai pasti sudah melayangkan tatapan tajam pada Julian. “Aku tidak takut, karena dia juga nggak akan berani pergi dariku

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-04
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   63. Mengawasi Kira

    “Sampai jumpa lagi, terima kasih sudah bersedia makan siang denganku.” Julian tersenyum manis ke arah Kira. Kira balas tersenyum, mengangguk. “Sama-sama. Hati-hati dijalan.” Julian ikut mengangguk, ia menatap ke arah Kai dengan tatapan curiga, sebab sejak tadi temannya itu tampak berbeda setiap kali menatap Kira. Namun, Julian tidak menunjukkan kecurigaannya. Pria itu langsung naik ke dalam mobil begitu sopirnya tiba. “Ikut naik mobil bersamaku,” ucap Kai sesaat setelah kepergian Julian. “Nggak perlu, Tuan, saya jalan kaki saja. Lagipula jarak dari sini ke kantor tidak terlalu jauh,” tolak Kira dengan halus sambil tersenyum. Melihat senyuman itu, Kai pun membuang muka dan menelan salivanya. Lalu berkata dengan nada tegas, “Naik! Jangan menolak!” Kira mengembuskan napas sepelan mungkin, lalu akhirnya mengangguk karena tidak ingin membuat keributan di tempat umum. Ia pun naik ke dalam mobil Kai. Kai mengemudikan mobilnya sendiri. Suasana di dalam mobil terasa canggung. Bayangan s

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-04

Bab terbaru

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   121. Istriku

    “Kira… kalau kamu butuh tempat untuk berlindung, berdirilah di belakangku. Aku siap melindungimu dan membantumu. Kapanpun,” ucap Julian sungguh-sungguh.Kira tertegun. Kata-kata Julian membuat lidahnya mendadak terasa kelu. Ia menunduk, menatap tangannya yang ada dalam genggaman Julian. Tangan itu terasa hangat, tapi entah mengapa Kira merasa ada yang salah. Ia cepat-cepat menarik tangannya dari genggaman pria itu.“Julian…,” gumam Kira akhirnya. “Kamu orang baik. Sangat baik bahkan, tapi aku nggak bisa mempermainkan perasaanmu.”“Aku tahu, Kira,” sahut Julian dengan tenang, ada kekecewaan yang terdengar dalam nada suaranya. “Aku tahu kamu belum siap, tapi aku cuma ingin kamu tahu bahwa kamu nggak sendirian, Kira. Ada aku yang selalu siap membantumu.”Kira mengangguk, akan tetapi ia tak tahu harus berkata apa untuk menanggapi ucapan Julian yang terlalu baik untuknya itu.Belum sempat Kira berkata-kata, ponselnya–yang sejak tadi ia abaikan, kembali bergetar. Sejujurnya sejak tadi ponse

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   120. Siap Menjadi Tempat Pelarianmu

    “Aku… nggak bisa bersamamu lagi.”Sontak, Violet terhenyak mendengarnya. Raut wajah wanita itu seketika berubah menegang. Kepalanya menggeleng cepat, seolah-olah tak ingin mempercayai apa yang barusan ia dengar.“Honey, a-apa yang kamu bicarakan?” Violet tertawa kering, matanya menatap Kaisar lurus-lurus dengan mata yang tiba-tiba menggenang. “Kamu… ingin meninggalkanku?”Kai mengembuskan napas berat. “Maafkan aku, Vi,” ucapnya dengan tenggorokan tercekat. “Aku rasa ini yang terbaik buat kita.”Sekali lagi, Violet menggelengkan kepalanya cepat. “Nggak! Kamu nggak serius, ‘kan?! Kamu pasti cuma bercanda, Honey.” Ia duduk dengan punggung menegang.Kai menatap mata wanita yang tampak berkaca-kaca itu. Ada rasa bersalah yang menghantam jiwanya, tapi bayangan wajah Kira pun terus berputar-putar dalam benaknya, membawa Kai pada posisi yang sulit.Kai akhirnya berdiri, menatap Violet dengan tegas. “Aku serius, Vi,” ucapnya, “aku sudah t

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   119. Pilihan Sulit

    “....Tapi jangan berharap lebih, Mas. Aku sudah kehabisan alasan untuk bertahan... selain ibuku.”Kata-kata yang diucapkan Kira membuat Kai tertegun. Tangan Kai mengepal. Rahangnya berkedut. Ada salah satu bagian dari dalam dirinya yang merasa sakit mendengar ucapan Kira.Kira pergi meninggalkan Kai yang membeku di tempatnya berdiri. Ia berjalan cepat menaiki tangga dengan perasaan nyeri yang tiba-tiba menyerang dada. Ia memang sudah kehabisan alasan untuk bersama Kai, selain karena ibunya yang butuh biaya pengobatan yang tidak sedikit.Saat Kira akan membuka pintu kamarnya, tiba-tiba saja sebuah tangan menarik tangannya, hingga badan Kira berputar dan berakhir berhadapan dengan Kai.Pria itu menatap Kira dengan tatapan kusut. “Aku serius saat mengatakan akan memperbaiki semuanya, Kira,” ucap Kai dengan suara rendah. “Aku tidak bercanda.”Kira melihat ada keseriusan yang tergambar dalam sorot mata suami di atas kertasnya itu. Lalu Kira tersenyum kecut. “Bukannya aku sudah tanya bagaim

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   118. Memperbaiki Semuanya

    ‘Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti Kira.’Kai tidak bisa memejamkan matanya malam itu. Peringatan dari Julian sore tadi terus terngiang-ngiang di telinga.Sial!Kenapa dirinya harus merasa terancam dengan kehadiran sosok Julian?Apalagi setelah Julian mengatakan secara terang-terangan bahwa dia menyukai Kira.Kai duduk di tepian ranjang, tangannya mengepal kuat-kuat. Ia tidak mengerti kenapa harus peduli pada hubungan Kira dan laki-laki itu? Padahal jika itu dulu, Kai mungkin tidak akan peduli sedikit pun pada apa yang dilakukan Kira.Lamunan Kai buyar tatkala ia mendengar ponselnya berdering. Siapa yang menghubunginya malam-malam begini? Kai bertanya-tanya dalam hati.Dengan terpaksa Kai meraih ponselnya yang tergeletak di nakas. Ia terdiam saat melihat nama Violet terpampang di layar.Saat itu juga, Kai mengusap wajahnya gusar. Benar. Seharusnya ia memperdulikan kekasihnya saja. Wanita yang lebih dulu ia cintai bahkan jauh sebelum pernikahannya dengan Kira berlangsung.Namun, en

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   117. Bisa Tanpa Kamu

    “Apapun hubunganku dengan wanita itu, itu bukan urusanmu, Julian.” “Tapi Kira adalah urusanku!” “Aku suaminya!” “Suami?” Julian mendengus kasar. Ia maju satu langkah, mendekati Kai sambil menatapnya tajam. “Suami mana yang tega membiarkan istrinya melahirkan sendirian demi wanita lain, Kai?” Mata Kai kembali membulat mendengar kata-kata itu. Ucapan Julian bagai batu yang menghantam dadanya begitu kuat, mengingatkan Kai akan kesalahannya di masa lalu. Sementara itu, Kira yang sejak tadi tampak syok setelah mendengar Julian yang tahu mengenai pernikahannya dengan Kai, kini semakin terkejut dengan fakta yang diketahui Julian. Padahal Kira sama sekali tidak pernah mengatakan apapun pada Julian terkait hubungannya dengan Kai. Kira menatap Julian dengan tatapan penuh kebingungan. Julian menoleh ke arah Kira, lalu tersenyum lembut, berbanding terbalik dengan nada tajamnya barusan. “Maaf, aku

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   116. Pengakuan Kai

    “Kai? Sedang apa kamu di sini?” Julian maju mendekati Kai dengan satu alis terangkat.Kira masih membeku di tempatnya berdiri, ia tidak menyangka bahwa suaminya itu akan menepati janjinya untuk kembali kepadanya.Kai lantas menatap Julian dengan tajam. “Aku ada urusan dengan Kira,” ujarnya, dingin, lalu menghampiri Kira dan meraih tangannya, yang membuat Kira terkejut dengan sikap Kai yang tiba-tiba itu.Kira menatap kedua lelaki itu bergantian. Seolah-olah ingin menyadarkan Kai bahwa saat ini mereka ada di hadapan Julian, dan Kai harus menjaga sikap jika tidak ingin Julian curiga.“Tu-Tuan, ada urusan apa?”Panggilan ‘tuan’ yang disematkan Kira membuat rahang Kai semakin mengeras. Kai menggenggam pergelangan tangan Kira dengan erat. “Kita bicara!”“Maaf, Tuan Kaisar.” Julian menahan tangan Kai yang menggenggam tangan Kira. Ia menatap Kai dengan sama tajamnya. “Hari ini Kira adalah pendampingku. Lagi pula… hari ini hari libur, kamu nggak berhak mengganggu Kira dengan urusan pekerjaan.

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   115. Mengabaikannya

    Kai melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Fokusnya terbagi antara jalanan di depannya, dan ponsel yang terus memanggil nomor telepon Kira. Akan tetapi, tidak ada satupun panggilannya yang Kira angkat. Ke mana wanita itu? Kai bertanya-tanya dalam hati. Ya, pada akhirnya ia memutuskan untuk memilih pergi, setelah memastikan Violet aman bersama Livia. Kai tidak bisa mengabaikan perasaannya, yang terus menerus gelisah karena teringat Kira. Mobil akhirnya berhenti di parkiran Dufan. Sementara itu ponselnya masih memanggil nomor telepon Kira. Namun, lagi-lagi panggilannya berakhir dengan sia-sia. Kini Kai berjalan mondar-mandir di depan pintu masuk sambil menempelkan ponselnya di telinga. Kali ini ia menghubungi Ani, menanyakan apakah Kira sudah tiba di rumah atau belum? “Belum ada, Tuan. Non Kira belum pulang,” jawab Ani di seberang sana. Kai mengusap wajah dengan gusar. Ia menyesal karena tidak meminta orang suruhannya untuk mengikuti Kira hari ini. Sebab, tadinya Kai ber

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   114. Teringat Kira

    ‘Aku bisa tanpa kamu.’Kata-kata Kira yang diucapkan beberapa saat yang lalu, terus terngiang-ngiang di telinga Kai.Kai tidak mengerti, entah mengapa kata-kata itu mampu menusuk jantungnya, membuat Kai tidak fokus mengemudi dan beberapa kali ia hampir menabrak mobil di hadapannya ketika berhenti di lampu merah.Kekecewaan yang tergambar di wajah Kira–yang sempat Kai lihat saat ia berbalik meninggalkannya, membuat dada Kai terasa sesak. Namun, Kai juga tidak bisa mengabaikan rasa khawatirnya pada Violet yang saat ini dilarikan ke UGD.Setibanya di rumah sakit beberapa saat kemudian, Kai langsung berlari menuju UGD sesuai lokasi yang disebutkan manajer Violet.Seorang wanita berambut pendek menghampiri Kai begitu Kai tiba. “Tuan? Mbak Violet lagi diperiksa oleh dokter,” ucap Livia–manajer Violet.“Apa yang terjadi? Kenapa bisa Violet kecelakaan waktu pemotretan?” tanya Kai dengan raut muka khawatir yang tak disembunyikan.“Violet jatuh dari tebing buatan di lokasi pemotretan outdoor, T

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   113. Malaikat Penolong

    ‘Kira, aku janji, aku akan datang menemuimu lagi. Jadi, tunggu aku di dalam, hm? Aku akan pergi sebentar saja. Tiketnya sudah aku kirimkan ke handphone kamu.’Itulah kata-kata terakhir yang diucapkan Kai sebelum pria itu pergi dari hadapan Kira.Kira tercenung. Ia masih membeku di tempatnya berdiri. Tanpa sadar, matanya menggenang dan memanas. Hatinya dirundung perasaan nyeri karena pria itu lebih memilih menemui kekasihnya ketimbang menemaninya masuk ke dalam tempat wisata itu.Pada akhirnya… tetap saja Violet yang menjadi prioritas utama Kai, dibanding Kira.Kira tersenyum kecut. Ia terlalu banyak berharap sehingga akhirnya merasa kecewa.Kira menarik napas dalam-dalam dan mendongakkan kepala sembari mengerjapkan matanya berkali-kali, menghalau air mata yang mendesak keluar.Ia lantas memeriksa pesan dari Kai. Pria itu telah mengirimkan e-tiket ke nomor ponselnya. Kira mengunduh e-tiket tersebut dan kembali tercenung karena mel

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status