Share

35. Lela Demam

Author: Blue Rose
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Hendra menginap di mansion semalam, hingga paginya pulang ke Bogor karena ada rapat penting Sore harinya.

Sosoknya juga sudah tidak sebugar dulu, ia butuh istirahat sebelum melakukan aktifitas ngantornya setelah perjalanan jauh.

Meski sudah pergi, Hendra telah meninggalkan ganjalan dalam hati Bara tentang seseorang yang ia sukai. Di keluarga mereka, menikah tanpa cinta sudah biasa, tapi tidak dengan Bara yang menikah karena cinta.

Sekarang pun ia tidak tau, apakah ia bisa keluar dari zona itu atau tidak. Apakah ia akan menerima perjodohan dari ayahnya dan melupakan perasaannya pada Lela?

Saat ia memasuki kamar Baby Dam saat baru pulang kantor, ia melihat Lela sedang tertidur di sana.

Namun posisinya terlihat tidak nyaman, sehingga ia berinisiatif untuk memindahkannya. Hingga saat ia menyentuh Lela, ia merasakan panas menjalar di tubuh lemah itu.

"La! Bangun La!"

Wajah Lela juga terlihat pucat, ia merasa panik sesaat dan membangunkan Lela. Namun, Lela hanya mengerang tanpa
Blue Rose

Bab selanjutnya nanti malam ygy≧﹏≦

| 18
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ibu Susu Anak Dosenku   36. Menghindar

    Benar apa kata Radit, ini adalah ketakutan Bara karena tak bisa bersama Lela. Ia bahkan sekarang memilih lembur dan tak pulang selama dua hari. Jujur saja, tidak melihat Lela dan putra tercintanya membuat ia bad mood. Bahkan emosinya jadi mudah terpancing, sampai membuat Dika kualahan menghadapinya. Sudah dua orang yang kena semprot pagi ini gara-gara kesalahan kecilnya. Dika pun rasanya ingin menangis, ia dicurhati dua karyawan itu ingin resign gara-gara Bara. Paahal dua karyawan itu adalah karyawan lama yang sangat penting bagi perusahaan. "Permisi, Pak, ini kopinya," ujar Dika masuk membawa kopi. Bara hanya berdehem tak menoleh padanya seolah tak berminat. Namun, bukannya langsung pergi Dika malah berdiri di depan mejanya seolah ragu ingin mengatakan sesuatu. "Ada apa lagi?" "Anu Pak... kalau boleh tau apakah Bapak sudah makan?" tanyanya. Bara mengeryit heran, "Ngapain tanya? Kayak biasalah, kamu gak perlu nanya lagi makan siang saya, beliin aja." Tuh kan, ditan

  • Ibu Susu Anak Dosenku   37. Gosip di Kantor

    "Banyak yang ngomongin ini loh, Pak." "Ngaco aja kamu! Dah sana pergi," usir Bara kesal. "Yeu... valid Pak, semua orang juga punya foto Lela yang gendong Dede Damien." Bara berpikir, semoga ini tak mengganggu Lela dan ia tak boleh tau. "Keep aja informasi ini buat kalian aja, jangan sampe Lela tau. Kalo sampe dia kepikiran, ini berpengaruh pada asi-nya." Dika tersenyum penuh arti, masih saja bosnya denial dengan perasaannya sendiri. Semua orang yang mengenal Bara dengan baik pasti tahu bahwa ia sedang jatuh cinta pada Lela. Dika yang secara tidak langsung ikut andil dalam rekrutmen Ibu susu waktu itu, tentu tahu perjalanan Lela untuk sampai diterima sebagai ibu Asi Baby Dam. Namun, ia sempat tidak tahu bagaimana perkembangan mereka berdua karena ia fokus di kantor. Akan tetapi fakta bahwa Bi Tati memberinya saran untuk mengirim Lela ke sana, akhirnya membuatnya tahu bahwa perkembangan hubungan mereka cukup baik. Meskipun dari sisi Lela ia terlihat pasif, sementara Bara ya

  • Ibu Susu Anak Dosenku   38. Tak Jadi Menghindar

    Bara memutuskan untuk tidak menghindari Lela lagi, ia butuh istirahat juga. Ia tak ingin gila duluan sementara anaknya masih bayi. Ia pulang jam 17.00 WIB di hari ke-3 setelah Lela mengantarkan makan siang untuknya, tetapi setelah itu ia akan pergi ke Jerman untuk perjalanan bisnis.Ia sudah bicara pada Bi Hera untuk menyiapkan keperluannya untuk keberangkatannya besok.Ketika ia melangkah masuk ke dalam rumah, ia agak bingung karena merasakan kehadiran orang yang memperhatikannya. Hingga sebuah suara mengejutkannya. "Bara!" panggil seseorang. Ia menoleh dan mendapati Neneknya dari pihak ayahnya--Hendra. Ia terkejut, bagaimana neneknya ada di sana. "Nenek?" tanyanya. Wanita tua itu masih terlihat bugar, ia memiliki jarak usia sekitar 13 tahun dengan almarhum suaminya tetapi ia adalah istri keduanya. Ingat kan, bahwa nenek dan kakek kandungnya, dari pihak ibu atau ayahnya sama-sama bercerai dan menikah lagi? Intinya Nenek yang sekarang ada di hadapannya adalah nenek tirinya. Sa

  • Ibu Susu Anak Dosenku   39. Meninggalkan Lela Bersama Lampir

    Mereka pindah ke ruang keluarga, santai mengobrol ringan sebelum masuk ke pembicaraan utama. "Kamu gak penasaran kenapa kami ke sini?" tanya Yuni dengan nada sok asik. Bara tersenyum santai, "yang pasti gak lagi gabut kan, Nek?" tanyanya. "Haha! Kamu bisa aja," ujar Yuni tertawa garing. Eva hanya tersenyum saja melihat interaksi mereka yang mulutnya manis tapi ekspresinya jelas saling tidak suka. Bagaimana tidak, Bara adalah pewaris utama keluarga Crazy Rich Raniero, sementara anak kandung Yuni hanya diberi bisnis yang nilainya tidak ada seperempat dari bisnis utama keluarga Raniero. "Tentu saja kami ke sini karena Papi kamu cerita tentang calon istrimu, jadi kami penasaran ingin melihat." Bara menghela napas, sudah ia duga pasti akan dicepuin ayahnya sendiri. "So?" "Kami ingin kamu pikir-pikir lagi. Kamu adalah pewaris keluarga terpandang, setidaknya kamu harus memilih seseorang yang bisa membantumu meluaskan bisnis." Mendengar itu berkali-kali membuat Bara muak, entah ayah

  • Ibu Susu Anak Dosenku   40. Kangen

    Sepeninggalan Bara, Lela melakukan aktivitasnya seperti biasa. Akan tetapi di siang harinya, saat ia akan pergi karena sudah izin ingin menemui temannya terkait diskusi Skripsi, Yuni menghentikannya. "Kamu kira dengan Bara memanjakan kamu, sekarang kamu aman sama saya?" tanyanya menyeringai. Ia duduk di kursi meja makan usai makan siang. "Maaf Nyonya Besar, saya sudah izin Pak Bara sebelum beliau pergi," balas Lela sopan. "Itu Bara, tidak dengan saya. Sekarang karena tidak ada Bara, yang harus kamu patuhi adalah saya. Ingat itu!" Lela hanya bisa mengangguk dan setuju dengan apapun yang diperintahkan Yuni. Wanita berusia 60 tahun itu yang masih terlihat cantik itu, menyuruhnya melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak ia kerjakan. Bahkan ia sampai membuat Baby Dam tantrum karena ia lama datang, sebab disuruh keluar beli sate. Tiada yang berani mengadu termasuk Bi Tati dan Eva, mereka hanya bisa menonton acara pembullyan itu. Saat Lela sedang menyusui Baby Dam, Bara men

  • Ibu Susu Anak Dosenku   41. Dibully

    "Dia bukan siapa-siapa, hanya Ibu Asi untuk anakku," balas Bara seolah sedih dengan kenyataan itu. Akan tetapi Bella dan Aaric tau bahwa Bara merasa berat mengatakannya, artinya apa yang ia katakan tidak dari kejujuran. Bara memang pebisnis, pandai berakting dan bisa menguasai ekspresinya saat bertemu klien, tapi tidak jika ada di depan ibunya, ia akan menjadi Bara yang murni. Bella pun menggenggam tangan Bara, menatapnya penuh simpati. "Sayang, aku tau betapa beratnya ada di posisi kamu. Andai Mami bisa, ingin rasanya Mami membiarkanmu hidup dalam pelukan Mami. Namun fakta bahwa kamu pewaris tahta keluarga Raniero membuat Mami gak bisa berbuat apa-apa untukmu, bahkan terhadap orang yang kamu cintai." Bara mencoba menahan air matanya, ia mengangguk seraya berkata. "Aku paham itu, Mi. Mami gak perlu lakuin apapun, cukup biarkan aku cerita pas aku pingin didengar." "Tentu saja Sayang, apapun buat anak Mami," balas Bella tersenyum. Mereka pun lanjut makan, terakhir makan

  • Ibu Susu Anak Dosenku   42. Calon Istri Bara

    Bukankah tidak perlu diberitahh lagi, ia sudah pernah melihat Dena sebelumnya. Lela bingung kenapa sekarang ia duduk di antara para wanita elit yang sedang minum teh. Ia diminta datang dan berdiri di depan mereka, di sebuah taman di bawah Paviliun indah bergaya Eropa kuno. Lela berdiri sebagaimana posisinya yang seharusnya karyawan di sana. Kalau diibaratkan sebuah kerajaan, mereka adalah para wanita Raja, sementara Lela hanyalah Dayang yang tidak memiliki kekuatan untuk menolak perintah mereka. Dirinya mulai tidak nyaman ketika para wanita itu menatapnya dengan tatapan tajam, sambil menyombongkan pencapaian mereka. "Sebenarnya kamu adalah kandidat yang tepat untuk menjadi istri Bara. Nggak ada orang yang lebih baik dari kamu, apalagi kamu adalah bagian dari keluarganya Raniero yang tahu betul apa saja yang menjadi visi misi keluarga ini." Lela tak perduli dengan apa yang mereka katakan tapi kenapa tatapan Yuni selalu mengarah padanya saat membanggakan Dena? "Emang sudah s

  • Ibu Susu Anak Dosenku   43. Kena Blacklist

    Nambah satu lampir di mansion hari ini, siapa lagi kalau bukan Dena. Gadis itu menggunakan Yuni sebagai tameng. Dirinya tahu persis bahwa tanpa Yuni ia tidak bisa menjadi tamu yang baik di mansion tersebut, karena Bara sudah menandainya sebagai orang yang masuk di Blacklist. Setiap ia masuk mansion pun, banyak pekerja mension yang tidak menyukainya bagaimana Bara tidak menyukainya. Sikapnya yang angkuh, sering menghina orang, juga membuat mereka kewalahan untuk melayaninya, karena permintaannya yang banyak. Ia juga sering mengganggu Tuan mereka, hal itu yang melatarbelakangi para pekerja di mansion akhirnya tidak respect padanya. Meskipun begitu, mereka tetap profesional sehingga ketika Dena datang ke sana di bawah perlindungan Yuni, mereka tetap mematuhinya, begitu juga dengan Lela. Lela sadar bahwa sekarang dialah sebagai objek pembullyan mereka. Mereka berusaha untuk menjatuhkan mentalnya agar ia keluar dari sana secepatnya. Ingin rasanya ia berkata bahwa ketika kontraknya sele

Latest chapter

  • Ibu Susu Anak Dosenku   184. Pria Ter-hot

    "Haha! Kau pasti bercanda!" balas Bara kemudian menyesap kopinya. Melihat reaksi itu Juri terkekeh, "Hehe... aku serius." Bara sampai susah menelan kopinya, tetapi ia harus tetap santai. "Tapi kamu pacar sahabatku," ujar Bara mengingatkan. "I know, tapi cinta tak memandang siapa orangnya kan?" Bara menyeringai, "Lalu kenapa kau tidak naksir saja pada Kevin, kalau kau bilang cinta tak memandang siapa orangnya?" Kevin adalah teman Bara juga ia berpostur gemuk dan hobi makan berat. Kalau sekarang mungkin seperti mukbang, ia makan apapun dengan jumlah yang sangat banyak. Orang-orang seperti Juri menurut Bara menyebalkan. Jujurlah kalau cinta juga tentang persepsi. Kalau Juri bilang ia jatuh cinta padanya tanpa memandang siapa orangnya, harusnya ia bisa menyukai yang lain. Itu kata-kata yang dangkal. Jika benar Juri tak memandang siapa orangnya, maka Kevin tidak masalah baginya. Namun, Juri terus membully Kevin di masa lalu. Itu yang membuat Bara makin sebal padanya. "K

  • Ibu Susu Anak Dosenku   183. Masa Lalu

    "Minder kenapa? Lagian kan ada Papa sama Mama yang bisa ngatur semuanya." "Ya udah sih orang udah lewat." "Bisa aja kan kalo Bara mau, kenapa kalian gak ninggalin pasangan masing-masing?" "Mom! Please, Bara udah bahagia sama pasangannya," kecam Blenda. "Maksudnya si perempuan kampungan itu?" Blenda menghela napas, ia tak suka dengan sikap ibunya yang suka merendahkan orang itu. Maklum, ia anak orang kaya dari lahir dan menikah dengan ayahnya yang merupakan salah satu penguasa di negeri ini. "Gak usah marahlah, Mami kan cuma mau kamu menyelesaikan semuanya dengan jelas. Ceraikan saja Greg yang tidak tahu diri itu." Blenda menghela napas, "Akan aku pikirkan." ••• Bara baru selesai dengan pekerjaannya siang itu, kemudian memilih untuk istirahat. Ia sudah melewatkan satu jam waktu istirahat.Rasanya sangat lelah sekali karena harus membereskan semua kekacauan itu dan memulai dari awal. Ia benar-benar kelhilangan banyak pekerja, kepercayaan klien dan semua yang terkait de

  • Ibu Susu Anak Dosenku   182. Tak Menyangka

    "Seperti yang kamu denger kemarin, sedang diproses." Lela pun terkejut, "Apa gak ada keringanan?" Bara menoleh pada istrinya sambil mengancingkan jasnya. "Kita bicarain setelah aku balik dari Amerika ya." Setelah itu Bara menyeret kopernya, menciun dan memeluk istrinya sejenak sebelum benar-benar pergi. Kemudian, Lela menidurkan Baby Alesha sebelum akhirnya menyusul suaminya ke lantai dasar untuk mengantarnya pergi. "Kamu buru-buru banget ya," ujar Lela menahan tangan Bara yang akan masuk ke mobil. Bara pun berbalik dan menoleh melihat istrinya yang terlihat sedang tidak ingin ditinggal. Wajahnya cemberut dengan tatapan sedih, sepertinya ia masih kepikiran apa yang menimpanya. "Sayangku, aku harus cepet sampai di sana karena ini darurat banget. Aku usahain untuk selesain secepatnya ya." Lela mengangguk dan melepaskan pegangan tangannya pada lengan sama suami. Melihat itu, Bara pun menarik Lela ke dalam pelukannya lagi dan mencium kepalanya. "Udah ya, Sayang. Aku

  • Ibu Susu Anak Dosenku   181. Lela OVT-in Anak

    Lela menghela nafas melihat bagaimana media membicarakan tentangnya dan Bara. Terutama membahas soal dirinya yang pernah melakukan induksi laktasi. Banyak yang mengkritik mereka karena melakukan tindakam ilegal dan melanggar norma. Akan tetapi lewat perjanjian itu pula banyak pakar hukum yang bilang kalau itu tidak melanggar hukum. Ia sekarang pun sedang menyusui putrinya, dan teringat saat dulu menyusui Demian yang sekarang sudah mulai belajar dengan guru yang diundang ke Mansion. Terkait Damien, sebenarnya Bara sempat berpikir untuk tidak membiarkan Demian sekolah di sekolah biasa. Bara ingin Demian homeschooling saja. Lela jelas tidak setuju, karena jika itu terjadi, bisa saja Demien tidak bahagia. Artinya Lela akan setuju untuk membiarkan Demien homeschooling jika Demien yang menginginkannya, tidak ada paksaan dari mereka berdua sebagai orang tua. Lalu syaratnya, harus homeschooling yang tetap keluar rumah. Lela tidak ingin Demien tumbuh menjadi Tuan Muda yang tidak berbaur

  • Ibu Susu Anak Dosenku   180. Konferensi Pers 2

    Semua orang pun langsung terkejut dan mulai riuh dengan banyak obrolan di dalam sana. Sorotan cahaya kamera semakin menggila membuat Lela sampai harus memejamkan mata karena tidak kuat dengan silaunya yang dihasilkan dari kamera-kamera itu. Lalu Bara segera memberinya kacamata hitam untuk melindunginya. Ia benar-benar suami yang act of service. Lela dan Bara melakukan konferensi tidak membawa anak-anak, karena posisi itu tidak aman sehingga anak-anak harus dititipkan di rumah. Setelah itu, Bara pun bersuara lagi memecah keributan yang ada di sana. "Oke kita balik lagi! Sebenarnya agak aneh kalau kalian terkejut dengan fakta ini, karena sudah diungkapkan, dan sudah ada bukti. Rasanya apa yang kalian ragukan dari bukti itu karena tidak berasal dari saya langsung kan? Maka saya konfirmasi bahwa itu benar." Bara terus memberikan menarik ulur penjelasannya agar para wartawan berpikir kritis dan tidak asal menulis berita dan bertanya lagi. Namun, tentu saja itulah pekerjaan mer

  • Ibu Susu Anak Dosenku   179. Konferensi Pers 1

    "Untuk apa kalian tau?" tanya Bara balik. Sebenarnya ia main-main saja, tapi Bara akan menjelaskannya seperti kesepakatannya dengan sang istri sebelumnya. Orang yang ditanya malah bingung, sehingga Bara terkekeh melihatnya. Sebelum bicara lagi, Bara menatap mata para wartawan di sana. "Ya kalau kalian bingung menjawabnya, saya gak mau jawab. Kenapa?" Ia menjeda lagi, melihat istrinya yang duduk tenang dan terus bermain-main dengan pikiran mereka. "Ya harusnya kalian juga berpikir dong, kenapa kalian harus tahu, lalu apa sih yang membuat kalian harus tahu? Kenapa kami harus memberitahu kalian tentang apa yang tidak kami beritahu kepada kalian?" Diam lagi. Semua diam tanpa berani menjawab. "Nah hal seperti itu harusnya kalian dalami dulu sebelum bertanya. Pertanyaan kalian harus ada basisnya. Kalian tuh harus jelas membutuhkan informasi itu. Kalo cuma fomo atau viral, itu jadi hoax karena informasinya gak guna buat kalian. Lah iya, kenapa kalian harus tau? Kalau hanya ka

  • Ibu Susu Anak Dosenku   178. Bujugin Istri

    "Sayang...." panggil Bara dengan manja. Lela terus memunggunginya di tempat tidur karena masih kesal dengan betapa jahatnya Greg dan betapa pasifnya Bara merespon hal itu. Padahal ia selalu melihat Bara yang galak pada karyawannya dan selalu tegas, tapi terhadap sahabat-sahabatnya ia bisa bersikap lemah lembut. "Say, kok masih marah sama aku sih? Aku udah minta maaf dan aku akan coba untuk beri dia sanksi, biar nggak kebiasaan," bujug Bara. "Itu kan yang kamu omongin, tapi faktanya kamu nggak ngelakuin itu. Kamu terlalu lembek sama Dokter Greg hanya karena persahabatan yang baik. Tapi kan kamu biasanya selalu ngikutin prinsip. Masa kamu gak tega sama dia?" Bara menghela napas, istrinya mulai melakukan konfrontasi. "Masalahnya aku juga terbatas sama keinginan dari Blenda. Dia nggak pengen aku ngungkapin permasalahan dalam rumah tangga mereka." "Ya tapi kamu dirugikan. Ini bukan hanya tentang Blenda, tapi kan kamu juga butuh keadilan. Kontrak yang harusnya dia tanda tangani seb

  • Ibu Susu Anak Dosenku   177. Ngedrop

    "Maaf... aku udah janji sama Blenda, kalau aku nggak akan membongkar hal itu." Lela merasa tidak adil, tapi bagaimana lagi semuanya sudah terjadi dan Blenda meminta agar mereka tidak buka mulut. Saat memikirkan itu, tiba-tiba. Bruk! Bara tergeletak di atas soda dengan lemas. "Mas!" Lela langsung berusaha menaikkan Bara ke atas kasur. Bara masih setengah sadar sehingga Lela tidak benar-benar mengangkat Bara sepenuunya. Ia kemudian menghubungi dokter keluarga Raniero yang lain. Sembari menunggu dokter datang, Lela pun mencoba untuk mengompres Bara dan memijit pelan-pelan badannya, agar ia lebih rileks. Namun, Bara masih mendengar suara Lela yang terus mengoceh karena sangat mengkhawatirkan suaminya. "Aku cuma butuh istirahat, Sayang. kamu nggak usah khawatir." Lela mendelik menatap suaminya, tidak setuju. "Hanya butuh istirahat apanya?! Kamu udah ngedrop banget! Kamu udah kecapean dari kemarin-kemarin. Kenapa sih, kamu susah banget kalau diajak istirahat? Kamu selalu p

  • Ibu Susu Anak Dosenku   176. Dendam Greg dan Dinda

    Bara meminta istrinya untuk tenang, sementara itu ia akan mengurus semuanya. Meski disuruh tenang di rumah, Lela tentu tak bisa melakukannya. Bagaimanapun ia perduli dengan suaminya yang sedang terkena musibah. Lagian apa-apaan Dinda dan Greg itu? Keduanya sudah diberi ruang untuk intropeksi, tapi malah mengabaikannya dan membuat perkara. Lela fokus kembali dengan anak-anaknya, menemani mereka dan menghabiskan waktu dengan mereka, sehingga masalah yang tadi pagi ia ketahui tidak lagi mengganggunya karena terlalu asik dengan anak-anaknya. Namun malam harinya, ketika Arum yang menemaninya mengurus anak-anaknya. Seperti biasa Bi Tati mulai mengabaikan beberapa tugasnya. Akan tetapi Lela masih saja mempertahankannya, ia belum mengatakan semua itu pada Bara karena takut Bara tak percaya juga. Di kamar Damien saat Damien dan Alesha tidur. Harusnya tidur siang, karena terlalu asyik bermain sore hari setelah mandi mereka berdua ketiduran. Apalagi Baby Alesha sedang lucu-lucunya. Arum

DMCA.com Protection Status