Beranda / Pernikahan / Ibu Susu Anak Dosenku / 33. Aku Lebih Cantik dari Dia

Share

33. Aku Lebih Cantik dari Dia

Penulis: Blue Rose
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-17 23:11:59

"Lela?" tanya Dena dengan tatapan kecewa.

"Iya, jadi berhenti ngejar aku."

Dena merasakan air matanya mulai keluar, selama ini ia menunggu Bara untuk lepas dari kekasih-kekasihnya, lalu istrinya tapi setelah menikah ia harus menerima kenyataan pahit itu lagi.

Ditolak oleh Bara, orang yang ia cinta untuk kesekian kalinya.

"Kenapa Kak Bara gak bisa liat aku sebagai perempuan yang mencintai, Kak Bara? Kenapa?!" tangisnya mulai histeris.

Kalau sudah begini Bara tidak bisa melakukan apapun selain membiarkannya menangis.

"Aku lebih baik dari dia, aku lebih cantik, aku lebih kaya, aku punya level yang sama dengan Kak Bara! Tapi kenapa dia bisa, dan aku gak bisa dapetin hati Kak Bara?! Kenapa?!"

Andai ia bisa jujur, ia juga tidak tahu kenapa Lela dengan mudah masuk ke dalam hatinya yang sudah berusaha ia kunci.

Mengapa semudah itu Lela meraih kepercayaannya, mengambil empatinya yang biasanya ia tutup dengan rapat. Namun Lela bisa semudah itu masuk di dalam hatinya dan Baby Dam.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yesti Tan
tolong jgn posting 1 bab aj hehehe bacanya gak bisa puas penasaran terus .....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ibu Susu Anak Dosenku   34. Tuan Besar Raniero

    "Ya karena Dena boong tentang hubungan kami, kami gak pacaran. Dia udah ngejar saya dari dulu, tapi kami nggak mungkin bisa bersama karena selain sepupu. Saya sudah anggap dia sebagai adik saya sendiri, makanya kami nggak bisa menikah dengan kondisi kami masih saudara yang sangat dekat." Lela pun mengangguk, ia rasa sudah cukup ia mengetahui sampai di situ saja sebagai orang asing. Ia merasa tidak berhak bertanya banyak hal tentang masalah pribadi mereka. Jadi ia mengangguk dan memikirkan bagaimana agar ia bisa meminimalisir interaksi dengan Dena. "Em, baik Pak," jawabnya singkat. Lalu Bara teringat sesuatu, "Oh ya, untuk Bab terakhir silakan di selesaikan, jika ada pertanyaan bisa langsung kirim di email." "Baik Pak," jawab Lela. Lagi-lagi interaksi mereka sangat kering. Hal itu membuat Bara merasa semakin jauh darinya. Padahal ia ingin sekali bisa akrab dengan Lela, bicara santai dan saling tertawa tanpa ada tembok di antara mereka. Ia pun berangkat ke kantor seperti

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-18
  • Ibu Susu Anak Dosenku   35. Lela Demam

    Hendra menginap di mansion semalam, hingga paginya pulang ke Bogor karena ada rapat penting Sore harinya. Sosoknya juga sudah tidak sebugar dulu, ia butuh istirahat sebelum melakukan aktifitas ngantornya setelah perjalanan jauh. Meski sudah pergi, Hendra telah meninggalkan ganjalan dalam hati Bara tentang seseorang yang ia sukai. Di keluarga mereka, menikah tanpa cinta sudah biasa, tapi tidak dengan Bara yang menikah karena cinta. Sekarang pun ia tidak tau, apakah ia bisa keluar dari zona itu atau tidak. Apakah ia akan menerima perjodohan dari ayahnya dan melupakan perasaannya pada Lela? Saat ia memasuki kamar Baby Dam saat baru pulang kantor, ia melihat Lela sedang tertidur di sana. Namun posisinya terlihat tidak nyaman, sehingga ia berinisiatif untuk memindahkannya. Hingga saat ia menyentuh Lela, ia merasakan panas menjalar di tubuh lemah itu. "La! Bangun La!" Wajah Lela juga terlihat pucat, ia merasa panik sesaat dan membangunkan Lela. Namun, Lela hanya mengerang tanpa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Ibu Susu Anak Dosenku   36. Menghindar

    Benar apa kata Radit, ini adalah ketakutan Bara karena tak bisa bersama Lela. Ia bahkan sekarang memilih lembur dan tak pulang selama dua hari. Jujur saja, tidak melihat Lela dan putra tercintanya membuat ia bad mood. Bahkan emosinya jadi mudah terpancing, sampai membuat Dika kualahan menghadapinya. Sudah dua orang yang kena semprot pagi ini gara-gara kesalahan kecilnya. Dika pun rasanya ingin menangis, ia dicurhati dua karyawan itu ingin resign gara-gara Bara. Paahal dua karyawan itu adalah karyawan lama yang sangat penting bagi perusahaan. "Permisi, Pak, ini kopinya," ujar Dika masuk membawa kopi. Bara hanya berdehem tak menoleh padanya seolah tak berminat. Namun, bukannya langsung pergi Dika malah berdiri di depan mejanya seolah ragu ingin mengatakan sesuatu. "Ada apa lagi?" "Anu Pak... kalau boleh tau apakah Bapak sudah makan?" tanyanya. Bara mengeryit heran, "Ngapain tanya? Kayak biasalah, kamu gak perlu nanya lagi makan siang saya, beliin aja." Tuh kan, ditan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21
  • Ibu Susu Anak Dosenku   37. Gosip di Kantor

    "Banyak yang ngomongin ini loh, Pak." "Ngaco aja kamu! Dah sana pergi," usir Bara kesal. "Yeu... valid Pak, semua orang juga punya foto Lela yang gendong Dede Damien." Bara berpikir, semoga ini tak mengganggu Lela dan ia tak boleh tau. "Keep aja informasi ini buat kalian aja, jangan sampe Lela tau. Kalo sampe dia kepikiran, ini berpengaruh pada asi-nya." Dika tersenyum penuh arti, masih saja bosnya denial dengan perasaannya sendiri. Semua orang yang mengenal Bara dengan baik pasti tahu bahwa ia sedang jatuh cinta pada Lela. Dika yang secara tidak langsung ikut andil dalam rekrutmen Ibu susu waktu itu, tentu tahu perjalanan Lela untuk sampai diterima sebagai ibu Asi Baby Dam. Namun, ia sempat tidak tahu bagaimana perkembangan mereka berdua karena ia fokus di kantor. Akan tetapi fakta bahwa Bi Tati memberinya saran untuk mengirim Lela ke sana, akhirnya membuatnya tahu bahwa perkembangan hubungan mereka cukup baik. Meskipun dari sisi Lela ia terlihat pasif, sementara Bara ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21
  • Ibu Susu Anak Dosenku   38. Tak Jadi Menghindar

    Bara memutuskan untuk tidak menghindari Lela lagi, ia butuh istirahat juga. Ia tak ingin gila duluan sementara anaknya masih bayi. Ia pulang jam 17.00 WIB di hari ke-3 setelah Lela mengantarkan makan siang untuknya, tetapi setelah itu ia akan pergi ke Jerman untuk perjalanan bisnis.Ia sudah bicara pada Bi Hera untuk menyiapkan keperluannya untuk keberangkatannya besok.Ketika ia melangkah masuk ke dalam rumah, ia agak bingung karena merasakan kehadiran orang yang memperhatikannya. Hingga sebuah suara mengejutkannya. "Bara!" panggil seseorang. Ia menoleh dan mendapati Neneknya dari pihak ayahnya--Hendra. Ia terkejut, bagaimana neneknya ada di sana. "Nenek?" tanyanya. Wanita tua itu masih terlihat bugar, ia memiliki jarak usia sekitar 13 tahun dengan almarhum suaminya tetapi ia adalah istri keduanya. Ingat kan, bahwa nenek dan kakek kandungnya, dari pihak ibu atau ayahnya sama-sama bercerai dan menikah lagi? Intinya Nenek yang sekarang ada di hadapannya adalah nenek tirinya. Sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • Ibu Susu Anak Dosenku   39. Meninggalkan Lela Bersama Lampir

    Mereka pindah ke ruang keluarga, santai mengobrol ringan sebelum masuk ke pembicaraan utama. "Kamu gak penasaran kenapa kami ke sini?" tanya Yuni dengan nada sok asik. Bara tersenyum santai, "yang pasti gak lagi gabut kan, Nek?" tanyanya. "Haha! Kamu bisa aja," ujar Yuni tertawa garing. Eva hanya tersenyum saja melihat interaksi mereka yang mulutnya manis tapi ekspresinya jelas saling tidak suka. Bagaimana tidak, Bara adalah pewaris utama keluarga Crazy Rich Raniero, sementara anak kandung Yuni hanya diberi bisnis yang nilainya tidak ada seperempat dari bisnis utama keluarga Raniero. "Tentu saja kami ke sini karena Papi kamu cerita tentang calon istrimu, jadi kami penasaran ingin melihat." Bara menghela napas, sudah ia duga pasti akan dicepuin ayahnya sendiri. "So?" "Kami ingin kamu pikir-pikir lagi. Kamu adalah pewaris keluarga terpandang, setidaknya kamu harus memilih seseorang yang bisa membantumu meluaskan bisnis." Mendengar itu berkali-kali membuat Bara muak, entah ayah

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23
  • Ibu Susu Anak Dosenku   40. Kangen

    Sepeninggalan Bara, Lela melakukan aktivitasnya seperti biasa. Akan tetapi di siang harinya, saat ia akan pergi karena sudah izin ingin menemui temannya terkait diskusi Skripsi, Yuni menghentikannya. "Kamu kira dengan Bara memanjakan kamu, sekarang kamu aman sama saya?" tanyanya menyeringai. Ia duduk di kursi meja makan usai makan siang. "Maaf Nyonya Besar, saya sudah izin Pak Bara sebelum beliau pergi," balas Lela sopan. "Itu Bara, tidak dengan saya. Sekarang karena tidak ada Bara, yang harus kamu patuhi adalah saya. Ingat itu!" Lela hanya bisa mengangguk dan setuju dengan apapun yang diperintahkan Yuni. Wanita berusia 60 tahun itu yang masih terlihat cantik itu, menyuruhnya melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak ia kerjakan. Bahkan ia sampai membuat Baby Dam tantrum karena ia lama datang, sebab disuruh keluar beli sate. Tiada yang berani mengadu termasuk Bi Tati dan Eva, mereka hanya bisa menonton acara pembullyan itu. Saat Lela sedang menyusui Baby Dam, Bara men

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Ibu Susu Anak Dosenku   41. Dibully

    "Dia bukan siapa-siapa, hanya Ibu Asi untuk anakku," balas Bara seolah sedih dengan kenyataan itu. Akan tetapi Bella dan Aaric tau bahwa Bara merasa berat mengatakannya, artinya apa yang ia katakan tidak dari kejujuran. Bara memang pebisnis, pandai berakting dan bisa menguasai ekspresinya saat bertemu klien, tapi tidak jika ada di depan ibunya, ia akan menjadi Bara yang murni. Bella pun menggenggam tangan Bara, menatapnya penuh simpati. "Sayang, aku tau betapa beratnya ada di posisi kamu. Andai Mami bisa, ingin rasanya Mami membiarkanmu hidup dalam pelukan Mami. Namun fakta bahwa kamu pewaris tahta keluarga Raniero membuat Mami gak bisa berbuat apa-apa untukmu, bahkan terhadap orang yang kamu cintai." Bara mencoba menahan air matanya, ia mengangguk seraya berkata. "Aku paham itu, Mi. Mami gak perlu lakuin apapun, cukup biarkan aku cerita pas aku pingin didengar." "Tentu saja Sayang, apapun buat anak Mami," balas Bella tersenyum. Mereka pun lanjut makan, terakhir makan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25

Bab terbaru

  • Ibu Susu Anak Dosenku   Extra Part: Sakinah Bersama Lela

    Lela mengalihkan embicaraan agar Bara tidak fokus pada itu. "Aku ngantuk dan capek, tidur di kamar yuk! Katanya mau ngecas energi?" Ia langsung berdiri dan merentangkan tangan minta dipeluk. Bara pun tak membahas apa yang ia tanyakan tadi pada istrinya, dan segera menyambut pelukannya. Namun, sebelum itu ia meminta Bi Tati untuk memindahkan Damien ke kamarnya. Apartemen itu ada 1 kamar utama, dua kamar ukuran sedang untuk Baby Alesha juga Damien sendiri-sendiri, dan untuk pembantu satu kamar tapi dua ranjang, ukurannya juga luas. Bara dan Lela masuk kamar dengan bahagia, saking rindunya sampai melupakan anaknya. Untung mereka kaya dan ada yang bisa diperintah, kalau tidak, parah sih. ••• Paginya, Bara dan Lela ke rumah sakit untuk mengunjungi Hendra lagi. Kali ini mereka membawa serta anak-anak, karena ada Bara juga. Namun sebelum mereka masuk, mereka mendengar teriakan Eva. "Mas, padahal tinggal bilang dengan baik-baik kok, kenapa harus pake bahasa yang kasar?!" ke

  • Ibu Susu Anak Dosenku   200. Berakhir

    Sudah dua pekan Lela di Bandung, tiba-tiba Bara menelpon di jam kerjanya. Biasnaya ia akan mengambil waktu istirahat untuk telpon. "Kenapa sih?" tanya Lela pada suaminya di video call. Namun sepertinya Bara sedang di Mansion, terlihat backgrounnya kamar Damien. "Nih, Damien nangis pingin ketemu Mama katanya," ujar Bara. Kamera pun disorot ke Damien yang sedang menangis, ia terlihat sangat sedih. Lela jadi ketularan sedih dan langsung menghela napas. "Ya Allah Sayangku, kenapa nangis?" tanyanya lembut. "Pingin ikuuuuut," jawab Damien dengan isak tangisnya. Sementata itu Baby Alesha menyembul di balik hijab Lela, ia baru selesai menyusu dan melihat ke arah kamera. "Nih, diliatin Dedek Alesha. Masa Abang gak malu?" ujar Lela. Damien pun mengusap air matanya, ia memang anak yang cukup gengsian. Apalagi sejak Alesha lahir, Damien berperan menjadi kakak jagoan yang selalu melindungi adiknya. Bahkan setiap teman-teman Bara atau Lela datang menbawa anak-anak mereka, Damien

  • Ibu Susu Anak Dosenku   199. Yang Pasti-pasti Aja

    Lela tersenyum masuk ruangan rawat inap Hendra bersama suaminya. Bahkan sedari tadi, Bara terus merangkulnya sampai susah masuk di pintu masuk karena Bara yang besar. "Assalamualaikum, Papi, Mama!" sapa Lela pada mertuanya. Eva pun tersenyum dan langsung berdiri. Lihatlah, ia anggun sekali seperti Ratu Inggris yang penuh etiket. Pakaiannya juga sangat sopan meski tidak berhijab, ia sangat rapih dan berkelas. "Waalaikumsalam, Sayang." "Gimana kabarnya, Papi sekarang?" tanya Bara. "Loh katanya Bara mau balik ke Jakarta?" tanya Eva setelah menyalami dan memeluk Lela. "Iya, ini abis dari sini langsung balik ke Jakarta." Eva mengangguk-angguk, "Papi kamu udah mulai membaik, tinggal pemulihan. Tapi Mama mau Papi kamu dirawat dulu sampai bisa jalan," ujarnya. "Takut banget kalo ada apa-apa nanti, masalahnya kan Nyonya Yun... eh Mami lagi sakit juga, abis tenggelam di kolam waktu di Bali." Lela terkejut, "Loh terus gimana sekarang?" "Udah baik katanya. Dia kayaknya mau

  • Ibu Susu Anak Dosenku   198. Membereskan yang Tersisa

    Hendra terkena stroke dan dirawat di rumah sakit di Bandung. Maka, dalam keadaan itu Bara datang mengunjungi ayahnya dan melihat ayahnya tidak bisa bicara dengan baik. Sayangnya, Bara tidak bisa menjaga ayahnya karena harus bekerja. Kakak-kakaknya juga tak bisa datang karena sudah sibuk dengan pekerjaan dan keluarga mereka di luar negeri. Melihat situasi itu, Lela minta izin pada Bara untuk ikut merawat Ayah mertuanya dan tinggal di sekitar rumah sakit. Awalnya Bara tidak mengizinkannya karena ia khawatir pada Lela yang masih harus bersama dengan Baby Alesha. Akan tetapi, Lela berhasil meyakinkan suaminya dan meyakinkannya bahwa itu adalah baktinya yang harus ia sampaikan kepada mertuanya. Ia berkata pada Bara. "Mas, selama ini aku nggak 100% nyalahin sikap Papi sama aku. Sikapnya itu sangat wajar, karena dia hanyalah orang tua. Umumnya orang tua ya selalu ingin yang terbaik untuk anaknya dan aku mungkin gak masuk pada kriteria dia waktu itu. Wajar buat dia untuk berkomentar

  • Ibu Susu Anak Dosenku   197. Mengunjungi Greg

    Hal yang Lela khawatirkan adalah fakta bahwa ayahnya sudah keluar dari penjara saat ia pulang ke Jakarta. "Kenapa, Sayang?" tanya Bara lembut. "Aku pingin kamu lakuin satu hal." "Apa itu?" tanya Bara khawatir dengan sorot mata istrinya yang penuh ketakutan. "Itu..." Lela berat mengatakannya. "Lindungi Ibu dan adik-adikku. Tolong ya..." Bara berpikir sejenak, "Itu pasti, tapi kenapa?" "Bapakku udah keluar dari penjara, setidaknya tepat kita sampai di Jakarta." Bara terkejut, itu benar. Ayah mertuanya yang kriminal itu harusnya akan keluar dalam hitungan hari. "Aku akan kirim orang untuk melindungi mereka, kamu jangan khawatir. Kalo bisa, aku akan pindahkan mereka. Oke?" "Atau... Biarin ibu dan adik-adik tinggal sebentar di mansion, sebelum kita pindahkan mereka ke tempat lain." Bara pun merasa itu ide yang bagus. "Boleh. Akan aku urus semuanya." "Makasih, Mas." "Apapun buat kamu, Sayang." Lela pun lega mendengarnya, bagaimanapun ayahnya belum tentu jera sete

  • Ibu Susu Anak Dosenku   196. Keguguran

    Bara selesai menggarap urusan di Jepang lebih cepat dari biasanya, ia sudah menyerahkan kasus yang ia alami kemarin pada teman-temannya yang lain. Tentu saja itu dengan bayaran yang sepadan. Namun sebelum Bara dan timnya benar-benar menangkap Dinda, Dinda sendiri sudah menyerah duluan. Mudah untuk ditebak sih, karena Dinda memang tidak punya backing yang kuat. Ia melakukan drama itu dengan model nekat, tanpa berpikir panjang. Dan yang lebih parahnya lagi, muncul berita bahwa Dinda keguguran gara-gara stress. Blenda sendiri yang memberitahu Bara dan teman-temannya. Itu karena Dinda pergi ke kliniknya dan diurus di sana, tempat yang dulu juga tempat kerja Dinda. Di situlah Dinda seolah menerima karmanya lebih cepat dari yang orang kira. Pada akhirnya, Dinda harus menerima semua bantuan yang dilakukan oleh Blenda padanya. Padahal Blenda hanya brrsikap profesional sebagai seorang dokter. Sementara netizen yang heboh pun langsung kecewa, karena ternyata dramanya tidak seru.

  • Ibu Susu Anak Dosenku   195. Dinda Menggali Kuburnya

    Awalnya Bara dan teman-temannya memang ingin diam saja, ketika Dinda membuat drama di media sosial dan viral. Namun, itu berubah ketika Dena memberitahu mereka kalau sebenarnya Dinda juga menyewa buzzer untuk terus membuat opini bahwa semua kejadian itu mengarah pada Greg, yang terzolimi oleh Bara dan Lela.Sementara itu, fans garis keras dari Greg mulai mengopinikan dan mendukung pernyataan-pernyataan yang mengarah pada Bara dan Lela itu. Bahkan sampai ada yang memberikan statement bahwa Bara adalah mafia yang melatarbelakangi semua terjadinya kasus lain yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Bara. Hal itu juga menjadi semakin parah dan mempengaruhi bisnis Bara. Sehingga Hendra ikut nimbrung dengan mengomeli anaknya karena kasus ini, membuat bisnis mereka menurun.Maka Bara pun tidak bisa berdiam diri. Ia kemudian memberikan keterangan di media sosialnya beruba video yang sangat tegas pada siapapun yang membuat konten drama itu. "Selamat Pagi, semuanya! Saya sedang berada d

  • Ibu Susu Anak Dosenku   194. Kencangkan Sabuk

    "Aku udah bilang sama Blenda, tapi aku gak nyngka kalo sejauh itu pemikiran dia." "Gimana?" tanya Lela. Bara menghela napas, "Dia malah dukung aku buat cerita ke yang lain." Lela terkejut, "Hah, serius?!" Bara mengangguk, lalu berkata kalau ia akan melakukan janji temu dengan teman-temannya. Ia tak ingin kesalahpahaman ini terus berlanjut, bahkan memperngaruhi bisnisnya. Ia pun membuat janji dengan teman-temannya karena perbedaan tempat dan banyak yang harus mereka kerjakan jadi sulit untuk menemukan waktu yang tepat. Alhasil, mereka memutuskan untuk video call. Namun mereka juga sudah dibriefing oleh Bara untuk tidak merecord semua yang mereka bicarakan hari itu. Bara percaya pada teman-temannya bahwa mereka bukan tipe teman-teman yang suka Cepu, apalagi ini tentang Greg yang menjadi alasan mereka video call malam ini. "Jadi, gue cuma mau bilang. Gue harap kalian jaga rahasia kita. Kemarin kalian nyalahin gue tentang Greg, tapi gak ada yang bener-bener tahu apa yang seb

  • Ibu Susu Anak Dosenku   193. Blenda Tidak Bodoh

    "Hallo, Nda." "Hallo, Bar. Kenapa?" "Gue mau minta pendapat lo, tentang temen-temen gue sama Greg. Masalahnya, gue sekarang jadi dimusuhin sama circle gue gegara kasus suami lo. Gimana nih?" "Mau lo apa?" tanya Blenda santai. "Ya gue mau cerita ke mereka." "Cerita aja," jawab Blenda santai. "Loh?" "Iya, cerita aja biar lo gak disalahin sama mereka." "Lo gak papa?" tanya Bara memastikan. "Ya nggak papa, emang gue kenapa? Gue kan sengaja bioin dia sengsara sekalian karena udah mengkhianati kepercayaan gue. Gue udah bilang sama lu kan, kalau gua juga pengen dia ngerasain hancur, sehancur-hancurnya. Terus apa masalahnya?" "Gue kira lu gak terima kalo gue cerita ke mereka." "Serius, gue gak masalah." "Gue justru terbantu dengan itu. Lo cerita ke mereka, sehingga temen-temen lo pada berpihak ke lo. Setelah itu Greg bener-bener ditinggal sama semua teman-temannya, terus enggak ada tempat bersandar, endingnya? Dia bakal balik ke gue, mohon-mohon dan itu tujuan gue." B

DMCA.com Protection Status