Beranda / Pernikahan / Ibu Susu Anak Dosenku / 32. Pasangan Selevel Bara

Share

32. Pasangan Selevel Bara

Penulis: Blue Rose
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Oh ya? Tapi dia baru bercerai," balas Lela bingung.

Namun ia juga merasa agak aneh, mengapa orang itu bercerita padanya tentang hal-hal yang harusnya tidak dibahas dengan orang asing sepertinya.

"Ya makanya karena udah cerai jadinya dijodohin lagi, tapi aku lagi bujug Kakek sih biar ngijinin aku nikah sama Kak Bara. Aku udah lama ngejar dia, tapi gak boleh hanya karena sepupu. Padahal kami bukan sepupu dari Ayah, kalo dalam agama Islam boleh kan?"

Lela mengangguk saja, ia tak tau harus bagaimana menjelaskannya. Masalahnya bukan hanya tentang hukum agama tapi tentang culture juga.

"Aku juga bersedia kalau harus mualaf, bahkan nama modelku Dena, aslinya Diana."

Lela tidak tau kenapa gadis itu langsung cerita semuanya, meskipun itu fakta, Lela tidak terbiasa dengan gaya bahasanya yang frontal.

Lalu ia membicarakan hal pribadi pada orang asing, apa tidak takut kalau apa yang ia katakan akan tersebar?

"Oh ya, salam kenal aku Diana atau Dena Auriel Yanuar, sepupunya Kak Bara s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ibu Susu Anak Dosenku   33. Aku Lebih Cantik dari Dia

    "Lela?" tanya Dena dengan tatapan kecewa. "Iya, jadi berhenti ngejar aku." Dena merasakan air matanya mulai keluar, selama ini ia menunggu Bara untuk lepas dari kekasih-kekasihnya, lalu istrinya tapi setelah menikah ia harus menerima kenyataan pahit itu lagi. Ditolak oleh Bara, orang yang ia cinta untuk kesekian kalinya. "Kenapa Kak Bara gak bisa liat aku sebagai perempuan yang mencintai, Kak Bara? Kenapa?!" tangisnya mulai histeris. Kalau sudah begini Bara tidak bisa melakukan apapun selain membiarkannya menangis. "Aku lebih baik dari dia, aku lebih cantik, aku lebih kaya, aku punya level yang sama dengan Kak Bara! Tapi kenapa dia bisa, dan aku gak bisa dapetin hati Kak Bara?! Kenapa?!" Andai ia bisa jujur, ia juga tidak tahu kenapa Lela dengan mudah masuk ke dalam hatinya yang sudah berusaha ia kunci. Mengapa semudah itu Lela meraih kepercayaannya, mengambil empatinya yang biasanya ia tutup dengan rapat. Namun Lela bisa semudah itu masuk di dalam hatinya dan Baby Dam.

  • Ibu Susu Anak Dosenku   34. Tuan Besar Raniero

    "Ya karena Dena boong tentang hubungan kami, kami gak pacaran. Dia udah ngejar saya dari dulu, tapi kami nggak mungkin bisa bersama karena selain sepupu. Saya sudah anggap dia sebagai adik saya sendiri, makanya kami nggak bisa menikah dengan kondisi kami masih saudara yang sangat dekat." Lela pun mengangguk, ia rasa sudah cukup ia mengetahui sampai di situ saja sebagai orang asing. Ia merasa tidak berhak bertanya banyak hal tentang masalah pribadi mereka. Jadi ia mengangguk dan memikirkan bagaimana agar ia bisa meminimalisir interaksi dengan Dena. "Em, baik Pak," jawabnya singkat. Lalu Bara teringat sesuatu, "Oh ya, untuk Bab terakhir silakan di selesaikan, jika ada pertanyaan bisa langsung kirim di email." "Baik Pak," jawab Lela. Lagi-lagi interaksi mereka sangat kering. Hal itu membuat Bara merasa semakin jauh darinya. Padahal ia ingin sekali bisa akrab dengan Lela, bicara santai dan saling tertawa tanpa ada tembok di antara mereka. Ia pun berangkat ke kantor seperti

  • Ibu Susu Anak Dosenku   35. Lela Demam

    Hendra menginap di mansion semalam, hingga paginya pulang ke Bogor karena ada rapat penting Sore harinya. Sosoknya juga sudah tidak sebugar dulu, ia butuh istirahat sebelum melakukan aktifitas ngantornya setelah perjalanan jauh. Meski sudah pergi, Hendra telah meninggalkan ganjalan dalam hati Bara tentang seseorang yang ia sukai. Di keluarga mereka, menikah tanpa cinta sudah biasa, tapi tidak dengan Bara yang menikah karena cinta. Sekarang pun ia tidak tau, apakah ia bisa keluar dari zona itu atau tidak. Apakah ia akan menerima perjodohan dari ayahnya dan melupakan perasaannya pada Lela? Saat ia memasuki kamar Baby Dam saat baru pulang kantor, ia melihat Lela sedang tertidur di sana. Namun posisinya terlihat tidak nyaman, sehingga ia berinisiatif untuk memindahkannya. Hingga saat ia menyentuh Lela, ia merasakan panas menjalar di tubuh lemah itu. "La! Bangun La!" Wajah Lela juga terlihat pucat, ia merasa panik sesaat dan membangunkan Lela. Namun, Lela hanya mengerang tanpa

  • Ibu Susu Anak Dosenku   36. Menghindar

    Benar apa kata Radit, ini adalah ketakutan Bara karena tak bisa bersama Lela. Ia bahkan sekarang memilih lembur dan tak pulang selama dua hari. Jujur saja, tidak melihat Lela dan putra tercintanya membuat ia bad mood. Bahkan emosinya jadi mudah terpancing, sampai membuat Dika kualahan menghadapinya. Sudah dua orang yang kena semprot pagi ini gara-gara kesalahan kecilnya. Dika pun rasanya ingin menangis, ia dicurhati dua karyawan itu ingin resign gara-gara Bara. Paahal dua karyawan itu adalah karyawan lama yang sangat penting bagi perusahaan. "Permisi, Pak, ini kopinya," ujar Dika masuk membawa kopi. Bara hanya berdehem tak menoleh padanya seolah tak berminat. Namun, bukannya langsung pergi Dika malah berdiri di depan mejanya seolah ragu ingin mengatakan sesuatu. "Ada apa lagi?" "Anu Pak... kalau boleh tau apakah Bapak sudah makan?" tanyanya. Bara mengeryit heran, "Ngapain tanya? Kayak biasalah, kamu gak perlu nanya lagi makan siang saya, beliin aja." Tuh kan, ditan

  • Ibu Susu Anak Dosenku   37. Gosip di Kantor

    "Banyak yang ngomongin ini loh, Pak." "Ngaco aja kamu! Dah sana pergi," usir Bara kesal. "Yeu... valid Pak, semua orang juga punya foto Lela yang gendong Dede Damien." Bara berpikir, semoga ini tak mengganggu Lela dan ia tak boleh tau. "Keep aja informasi ini buat kalian aja, jangan sampe Lela tau. Kalo sampe dia kepikiran, ini berpengaruh pada asi-nya." Dika tersenyum penuh arti, masih saja bosnya denial dengan perasaannya sendiri. Semua orang yang mengenal Bara dengan baik pasti tahu bahwa ia sedang jatuh cinta pada Lela. Dika yang secara tidak langsung ikut andil dalam rekrutmen Ibu susu waktu itu, tentu tahu perjalanan Lela untuk sampai diterima sebagai ibu Asi Baby Dam. Namun, ia sempat tidak tahu bagaimana perkembangan mereka berdua karena ia fokus di kantor. Akan tetapi fakta bahwa Bi Tati memberinya saran untuk mengirim Lela ke sana, akhirnya membuatnya tahu bahwa perkembangan hubungan mereka cukup baik. Meskipun dari sisi Lela ia terlihat pasif, sementara Bara ya

  • Ibu Susu Anak Dosenku   38. Tak Jadi Menghindar

    Bara memutuskan untuk tidak menghindari Lela lagi, ia butuh istirahat juga. Ia tak ingin gila duluan sementara anaknya masih bayi. Ia pulang jam 17.00 WIB di hari ke-3 setelah Lela mengantarkan makan siang untuknya, tetapi setelah itu ia akan pergi ke Jerman untuk perjalanan bisnis.Ia sudah bicara pada Bi Hera untuk menyiapkan keperluannya untuk keberangkatannya besok.Ketika ia melangkah masuk ke dalam rumah, ia agak bingung karena merasakan kehadiran orang yang memperhatikannya. Hingga sebuah suara mengejutkannya. "Bara!" panggil seseorang. Ia menoleh dan mendapati Neneknya dari pihak ayahnya--Hendra. Ia terkejut, bagaimana neneknya ada di sana. "Nenek?" tanyanya. Wanita tua itu masih terlihat bugar, ia memiliki jarak usia sekitar 13 tahun dengan almarhum suaminya tetapi ia adalah istri keduanya. Ingat kan, bahwa nenek dan kakek kandungnya, dari pihak ibu atau ayahnya sama-sama bercerai dan menikah lagi? Intinya Nenek yang sekarang ada di hadapannya adalah nenek tirinya. Sa

  • Ibu Susu Anak Dosenku   39. Meninggalkan Lela Bersama Lampir

    Mereka pindah ke ruang keluarga, santai mengobrol ringan sebelum masuk ke pembicaraan utama. "Kamu gak penasaran kenapa kami ke sini?" tanya Yuni dengan nada sok asik. Bara tersenyum santai, "yang pasti gak lagi gabut kan, Nek?" tanyanya. "Haha! Kamu bisa aja," ujar Yuni tertawa garing. Eva hanya tersenyum saja melihat interaksi mereka yang mulutnya manis tapi ekspresinya jelas saling tidak suka. Bagaimana tidak, Bara adalah pewaris utama keluarga Crazy Rich Raniero, sementara anak kandung Yuni hanya diberi bisnis yang nilainya tidak ada seperempat dari bisnis utama keluarga Raniero. "Tentu saja kami ke sini karena Papi kamu cerita tentang calon istrimu, jadi kami penasaran ingin melihat." Bara menghela napas, sudah ia duga pasti akan dicepuin ayahnya sendiri. "So?" "Kami ingin kamu pikir-pikir lagi. Kamu adalah pewaris keluarga terpandang, setidaknya kamu harus memilih seseorang yang bisa membantumu meluaskan bisnis." Mendengar itu berkali-kali membuat Bara muak, entah ayah

  • Ibu Susu Anak Dosenku   40. Kangen

    Sepeninggalan Bara, Lela melakukan aktivitasnya seperti biasa. Akan tetapi di siang harinya, saat ia akan pergi karena sudah izin ingin menemui temannya terkait diskusi Skripsi, Yuni menghentikannya. "Kamu kira dengan Bara memanjakan kamu, sekarang kamu aman sama saya?" tanyanya menyeringai. Ia duduk di kursi meja makan usai makan siang. "Maaf Nyonya Besar, saya sudah izin Pak Bara sebelum beliau pergi," balas Lela sopan. "Itu Bara, tidak dengan saya. Sekarang karena tidak ada Bara, yang harus kamu patuhi adalah saya. Ingat itu!" Lela hanya bisa mengangguk dan setuju dengan apapun yang diperintahkan Yuni. Wanita berusia 60 tahun itu yang masih terlihat cantik itu, menyuruhnya melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak ia kerjakan. Bahkan ia sampai membuat Baby Dam tantrum karena ia lama datang, sebab disuruh keluar beli sate. Tiada yang berani mengadu termasuk Bi Tati dan Eva, mereka hanya bisa menonton acara pembullyan itu. Saat Lela sedang menyusui Baby Dam, Bara men

Bab terbaru

  • Ibu Susu Anak Dosenku   184. Pria Ter-hot

    "Haha! Kau pasti bercanda!" balas Bara kemudian menyesap kopinya. Melihat reaksi itu Juri terkekeh, "Hehe... aku serius." Bara sampai susah menelan kopinya, tetapi ia harus tetap santai. "Tapi kamu pacar sahabatku," ujar Bara mengingatkan. "I know, tapi cinta tak memandang siapa orangnya kan?" Bara menyeringai, "Lalu kenapa kau tidak naksir saja pada Kevin, kalau kau bilang cinta tak memandang siapa orangnya?" Kevin adalah teman Bara juga ia berpostur gemuk dan hobi makan berat. Kalau sekarang mungkin seperti mukbang, ia makan apapun dengan jumlah yang sangat banyak. Orang-orang seperti Juri menurut Bara menyebalkan. Jujurlah kalau cinta juga tentang persepsi. Kalau Juri bilang ia jatuh cinta padanya tanpa memandang siapa orangnya, harusnya ia bisa menyukai yang lain. Itu kata-kata yang dangkal. Jika benar Juri tak memandang siapa orangnya, maka Kevin tidak masalah baginya. Namun, Juri terus membully Kevin di masa lalu. Itu yang membuat Bara makin sebal padanya. "K

  • Ibu Susu Anak Dosenku   183. Masa Lalu

    "Minder kenapa? Lagian kan ada Papa sama Mama yang bisa ngatur semuanya." "Ya udah sih orang udah lewat." "Bisa aja kan kalo Bara mau, kenapa kalian gak ninggalin pasangan masing-masing?" "Mom! Please, Bara udah bahagia sama pasangannya," kecam Blenda. "Maksudnya si perempuan kampungan itu?" Blenda menghela napas, ia tak suka dengan sikap ibunya yang suka merendahkan orang itu. Maklum, ia anak orang kaya dari lahir dan menikah dengan ayahnya yang merupakan salah satu penguasa di negeri ini. "Gak usah marahlah, Mami kan cuma mau kamu menyelesaikan semuanya dengan jelas. Ceraikan saja Greg yang tidak tahu diri itu." Blenda menghela napas, "Akan aku pikirkan." ••• Bara baru selesai dengan pekerjaannya siang itu, kemudian memilih untuk istirahat. Ia sudah melewatkan satu jam waktu istirahat.Rasanya sangat lelah sekali karena harus membereskan semua kekacauan itu dan memulai dari awal. Ia benar-benar kelhilangan banyak pekerja, kepercayaan klien dan semua yang terkait de

  • Ibu Susu Anak Dosenku   182. Tak Menyangka

    "Seperti yang kamu denger kemarin, sedang diproses." Lela pun terkejut, "Apa gak ada keringanan?" Bara menoleh pada istrinya sambil mengancingkan jasnya. "Kita bicarain setelah aku balik dari Amerika ya." Setelah itu Bara menyeret kopernya, menciun dan memeluk istrinya sejenak sebelum benar-benar pergi. Kemudian, Lela menidurkan Baby Alesha sebelum akhirnya menyusul suaminya ke lantai dasar untuk mengantarnya pergi. "Kamu buru-buru banget ya," ujar Lela menahan tangan Bara yang akan masuk ke mobil. Bara pun berbalik dan menoleh melihat istrinya yang terlihat sedang tidak ingin ditinggal. Wajahnya cemberut dengan tatapan sedih, sepertinya ia masih kepikiran apa yang menimpanya. "Sayangku, aku harus cepet sampai di sana karena ini darurat banget. Aku usahain untuk selesain secepatnya ya." Lela mengangguk dan melepaskan pegangan tangannya pada lengan sama suami. Melihat itu, Bara pun menarik Lela ke dalam pelukannya lagi dan mencium kepalanya. "Udah ya, Sayang. Aku

  • Ibu Susu Anak Dosenku   181. Lela OVT-in Anak

    Lela menghela nafas melihat bagaimana media membicarakan tentangnya dan Bara. Terutama membahas soal dirinya yang pernah melakukan induksi laktasi. Banyak yang mengkritik mereka karena melakukan tindakam ilegal dan melanggar norma. Akan tetapi lewat perjanjian itu pula banyak pakar hukum yang bilang kalau itu tidak melanggar hukum. Ia sekarang pun sedang menyusui putrinya, dan teringat saat dulu menyusui Demian yang sekarang sudah mulai belajar dengan guru yang diundang ke Mansion. Terkait Damien, sebenarnya Bara sempat berpikir untuk tidak membiarkan Demian sekolah di sekolah biasa. Bara ingin Demian homeschooling saja. Lela jelas tidak setuju, karena jika itu terjadi, bisa saja Demien tidak bahagia. Artinya Lela akan setuju untuk membiarkan Demien homeschooling jika Demien yang menginginkannya, tidak ada paksaan dari mereka berdua sebagai orang tua. Lalu syaratnya, harus homeschooling yang tetap keluar rumah. Lela tidak ingin Demien tumbuh menjadi Tuan Muda yang tidak berbaur

  • Ibu Susu Anak Dosenku   180. Konferensi Pers 2

    Semua orang pun langsung terkejut dan mulai riuh dengan banyak obrolan di dalam sana. Sorotan cahaya kamera semakin menggila membuat Lela sampai harus memejamkan mata karena tidak kuat dengan silaunya yang dihasilkan dari kamera-kamera itu. Lalu Bara segera memberinya kacamata hitam untuk melindunginya. Ia benar-benar suami yang act of service. Lela dan Bara melakukan konferensi tidak membawa anak-anak, karena posisi itu tidak aman sehingga anak-anak harus dititipkan di rumah. Setelah itu, Bara pun bersuara lagi memecah keributan yang ada di sana. "Oke kita balik lagi! Sebenarnya agak aneh kalau kalian terkejut dengan fakta ini, karena sudah diungkapkan, dan sudah ada bukti. Rasanya apa yang kalian ragukan dari bukti itu karena tidak berasal dari saya langsung kan? Maka saya konfirmasi bahwa itu benar." Bara terus memberikan menarik ulur penjelasannya agar para wartawan berpikir kritis dan tidak asal menulis berita dan bertanya lagi. Namun, tentu saja itulah pekerjaan mer

  • Ibu Susu Anak Dosenku   179. Konferensi Pers 1

    "Untuk apa kalian tau?" tanya Bara balik. Sebenarnya ia main-main saja, tapi Bara akan menjelaskannya seperti kesepakatannya dengan sang istri sebelumnya. Orang yang ditanya malah bingung, sehingga Bara terkekeh melihatnya. Sebelum bicara lagi, Bara menatap mata para wartawan di sana. "Ya kalau kalian bingung menjawabnya, saya gak mau jawab. Kenapa?" Ia menjeda lagi, melihat istrinya yang duduk tenang dan terus bermain-main dengan pikiran mereka. "Ya harusnya kalian juga berpikir dong, kenapa kalian harus tahu, lalu apa sih yang membuat kalian harus tahu? Kenapa kami harus memberitahu kalian tentang apa yang tidak kami beritahu kepada kalian?" Diam lagi. Semua diam tanpa berani menjawab. "Nah hal seperti itu harusnya kalian dalami dulu sebelum bertanya. Pertanyaan kalian harus ada basisnya. Kalian tuh harus jelas membutuhkan informasi itu. Kalo cuma fomo atau viral, itu jadi hoax karena informasinya gak guna buat kalian. Lah iya, kenapa kalian harus tau? Kalau hanya ka

  • Ibu Susu Anak Dosenku   178. Bujugin Istri

    "Sayang...." panggil Bara dengan manja. Lela terus memunggunginya di tempat tidur karena masih kesal dengan betapa jahatnya Greg dan betapa pasifnya Bara merespon hal itu. Padahal ia selalu melihat Bara yang galak pada karyawannya dan selalu tegas, tapi terhadap sahabat-sahabatnya ia bisa bersikap lemah lembut. "Say, kok masih marah sama aku sih? Aku udah minta maaf dan aku akan coba untuk beri dia sanksi, biar nggak kebiasaan," bujug Bara. "Itu kan yang kamu omongin, tapi faktanya kamu nggak ngelakuin itu. Kamu terlalu lembek sama Dokter Greg hanya karena persahabatan yang baik. Tapi kan kamu biasanya selalu ngikutin prinsip. Masa kamu gak tega sama dia?" Bara menghela napas, istrinya mulai melakukan konfrontasi. "Masalahnya aku juga terbatas sama keinginan dari Blenda. Dia nggak pengen aku ngungkapin permasalahan dalam rumah tangga mereka." "Ya tapi kamu dirugikan. Ini bukan hanya tentang Blenda, tapi kan kamu juga butuh keadilan. Kontrak yang harusnya dia tanda tangani seb

  • Ibu Susu Anak Dosenku   177. Ngedrop

    "Maaf... aku udah janji sama Blenda, kalau aku nggak akan membongkar hal itu." Lela merasa tidak adil, tapi bagaimana lagi semuanya sudah terjadi dan Blenda meminta agar mereka tidak buka mulut. Saat memikirkan itu, tiba-tiba. Bruk! Bara tergeletak di atas soda dengan lemas. "Mas!" Lela langsung berusaha menaikkan Bara ke atas kasur. Bara masih setengah sadar sehingga Lela tidak benar-benar mengangkat Bara sepenuunya. Ia kemudian menghubungi dokter keluarga Raniero yang lain. Sembari menunggu dokter datang, Lela pun mencoba untuk mengompres Bara dan memijit pelan-pelan badannya, agar ia lebih rileks. Namun, Bara masih mendengar suara Lela yang terus mengoceh karena sangat mengkhawatirkan suaminya. "Aku cuma butuh istirahat, Sayang. kamu nggak usah khawatir." Lela mendelik menatap suaminya, tidak setuju. "Hanya butuh istirahat apanya?! Kamu udah ngedrop banget! Kamu udah kecapean dari kemarin-kemarin. Kenapa sih, kamu susah banget kalau diajak istirahat? Kamu selalu p

  • Ibu Susu Anak Dosenku   176. Dendam Greg dan Dinda

    Bara meminta istrinya untuk tenang, sementara itu ia akan mengurus semuanya. Meski disuruh tenang di rumah, Lela tentu tak bisa melakukannya. Bagaimanapun ia perduli dengan suaminya yang sedang terkena musibah. Lagian apa-apaan Dinda dan Greg itu? Keduanya sudah diberi ruang untuk intropeksi, tapi malah mengabaikannya dan membuat perkara. Lela fokus kembali dengan anak-anaknya, menemani mereka dan menghabiskan waktu dengan mereka, sehingga masalah yang tadi pagi ia ketahui tidak lagi mengganggunya karena terlalu asik dengan anak-anaknya. Namun malam harinya, ketika Arum yang menemaninya mengurus anak-anaknya. Seperti biasa Bi Tati mulai mengabaikan beberapa tugasnya. Akan tetapi Lela masih saja mempertahankannya, ia belum mengatakan semua itu pada Bara karena takut Bara tak percaya juga. Di kamar Damien saat Damien dan Alesha tidur. Harusnya tidur siang, karena terlalu asyik bermain sore hari setelah mandi mereka berdua ketiduran. Apalagi Baby Alesha sedang lucu-lucunya. Arum

DMCA.com Protection Status