Share

Bagian 88

"Eva, jangan diam aja. Boleh nggak?" tegur Rafa yang membuat Eva tersadar.

"Hah? Minta cium? Nggak bolehlah." Eva menyilangkan tangan di depan wajahnya. "Enak saja minta cium."

"Aku suami kamu loh, Eva. Harusnya aku udah ambil hak cium kamu sejak dulu." Rafa mengerutkan bibirnya.

Eva mendengus. "Jadi, Pak Rafa menagih haknya? Kalau gitu saya minta cerai!" ancam Eva.

"Eh, kok gitu? Nggak boleh ngomong cerai-cerai," sanggah Rafa dengan gelengan kepala.

"Makanya, jangan aneh-aneh. Aku pergi kalau Pak Rafa buat saya nggak nyaman. Pak Rafa udah aku bilangin, jangan berharap banyak. Saya memang ingin mencoba hubungan ini, tapi bukan berarti saya akan melakukan hal di luar batas dengan Pak Rafa." Eva mengatakan itu dengan santai.

"Kamu keren, Eva," ucap Rafa tiba-tiba.

Alis Eva semakin mengerut. "Maksud Pak Rafa?" tanya Eva.

"Bukan apa-apa. Aku hanya bilang kamu perempuan yang luar biasa keren," puji Rafa kemudian bangkit. Dia semakin yakin bahwa Eva adalah gadis yang baik, terjaga dan tegas.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status