Share

Bab 107

"Aku pikir kamu benar-benar akan pergi," ucap Rafa memandangi Eva dari balik komputernya.

Gadis itu tidak mendengar ucapan Rafa. Sebab, ia lebih sibuk bermain bersama Arumi. Suara tawa Eva dan Arumi saling beradu di telinga Rafa. Suatu momen yang ingin Rafa rasakan selamanya. Jika dia bisa.

"Tepuk-tepuk tangan, bersuka-suka. Tangan di kepala, tangan di pinggang ...." Eva bernyanyi sambil memeragakan menggunakan tangan Arumi.

Bayi itu sesekali tertawa lepas ketika Eva dengan sengaja menggesekkan hidungnya di pipi Arumi atau menggelitik ringan pinggang Arumi.

"Aaaaa ..." Arumi menjulurkan tangannya hendak meraih bola plastik yang ada di kolong meja.

"Mama ambilin ya. Sebentar." Eva meletakkan Arumi di karpet lalu mengambil bola. Tanpa sepengetahuan Eva, Arumi dengan cepat membalik dirinya menjadi tengkurap. Eva tertawa melihatnya.

"Udah jago ya sekarang," puji Eva menowel ujung hidung Arumi.

Sejak Arumi bisa menyebut mama meski terbata-bata, Eva membiasakan diri menyebut dirinya mam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status