Home / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 59. Wanita Licik yang Mulai Terabaikan

Share

Bab 59. Wanita Licik yang Mulai Terabaikan

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-01-09 09:12:38

Semenjak keributan beberapa hari yang lalu, hubungan Asher dan Marsha masih terasa sangat dingin. Mereka tampak jarang berbicara berdua seperti dulu lagi.

Tetapi, entah angin apa yang membuat Marsha tiba-tiba saja pagi ini menghampiri Asher yang tengah duduk memangku laptopnya di teras samping.

"Kau tidak ke kantor?" tanya wanita itu. "Beberapa hari ini aku memperhatikanmu, kau tidak pernah ke mana-mana." Marsha melirik Asher.

"Aku tidak suka keluyuran sepertimu," jawab Asher dingin.

Marsha tahu, kelihatannya Asher masih menyimpan rasa kesal padanya. Namun, ia yakin kalau rasa kesal itu tidak akan bertahan lama, sebentar lagi Asher pasti juga akan kembali seperti dulu lagi.

Karena Marsha tahu, seorang Asher Benedict tidak akan bisa hidup tanpa dirinya!

Marsha yang tengah menatap ke arah taman, tiba-tiba perhatiannya tersita pada sosok Aleena yang tampak terburu-buru pergi meninggalkan paviliun.

Rasa dongkol di hati Marsha masih terasa jelas saat ia melihat wajah Aleena, ingin se
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Fitry Madjid Fary
teori,berapa lama masa penyembuhan ayahnya Aleen
goodnovel comment avatar
Adilah Ismail
thor double update please
goodnovel comment avatar
Fauziyah
selalu di tunggu lanjutannya...... semangat Alena ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 60. Diamnya Memberi Perhatian

    Satu minggu kemudian ...Genap hari ketujuh Asher tidak bertemu dengan Aleena sama sekali. Ia merasa hari-harinya kacau saat gadis itu seperti hilang ditelan bumi.Asher sadar kalau Aleena menjauhinya, namun Asher tidak semudah itu membiarkan Aleena lebih lama mendiamkannya. Pagi ini pun Asher mendatangi paviliun pukul enam pagi. Namun, kedatangan Asher justru hanya disambut oleh Bibi Julien. "Tu-Tuan?" Wanita setengah baya itu terlihat terkejut. "Selamat pagi," sapanya. Asher terdiam, pandangannya tampak mencari-cari. Hingga perhatiannya tertuju pada tumpukan benang rajut di sofa ruang keluarga. Asher melangkah mendekati tumpukan gulungan benang besar berwarna-warni itu. "Di mana istriku?" tanya Asher tiba-tiba dengan nada dingin. "Apa dia belum bangun?" Bibi Julien terhening. Apakah dia tidak salah dengar? Siapa yang Tuannya maksud? Asher kembali menoleh menatap pembantunya yang berdiri membeku. "Aku bertanya padamu, di mana Aleena?" tanyanya lagi. "O-oh, Nona ... Nona suda

    Last Updated : 2025-01-09
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 61. Dia Adalah Gadisku

    Pukul setengah enam petang, Aleena baru saja keluar dan meninggalkan gedung sekolah lima belas menit yang lalu. Gadis itu kini duduk terdiam di dalam sebuah restoran. Aleena sedang memesan makanan yang akan ia bawakan untuk Papanya di rumah sakit. Aleena merasakan tubuhnya amat lelah, kedua matanya terasa berat. "Ya Tuhan, padahal aku belum menyelesaikan pekerjaanku yang satunya. Kenapa aku sudah lelah sekali?"Aleena melipat kedua tangannya di atas meja dan meletakkan kepalanya di sana sebentar. Kedua matanya mengerjap, merasakan rasa lelah yang luar biasa dan kali ini ia harus menunggu. Tanpa Aleena sadari, seorang laki-laki di dalam tempat yang sama kini tengah memandangnya dari jauh. Asher Benedict, laki-laki tampan berbalut tuxedo navy itu tak melepaskan tatapannya sama sekali. Setelah beberapa hari ini Asher tak melihat Aleena, kini ia memperhatikan gadis cantik itu yang terlihat sedang kelelahan. Pandangan Asher yang tak lepas, membuat salah satu temannya ikut menatapnya

    Last Updated : 2025-01-10
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 62. Gadisku yang Keras Kepala

    Aleena menunggu Asher di luar restoran. Gadis itu merutuki dirinya, merasa malu karena ia selalu membuat kekacauan di manapun ia berada. Tetapi, untunglah ada Asher yang selalu menolongnya. Laki-laki tampan itu kini tampak berjalan keluar dari restoran dan melangkah ke arahnya. "Cepat masuk," ajak Asher membuka pintu mobilnya.Aleena segera masuk ke dalam mobil dan menunggu Asher duduk di bangku kemudi. Helaan napas panjang terdengar dari bibir Asher, laki-laki itu menoleh dan menatapnya dengan tatapan dingin. "Kau memang sangat ceroboh, Aleena," ucap Asher diikuti decakan dari bibirnya. "Ma-maaf," lirih Aleena tertunduk. Ia masih menyembunyikan wajahnya dari Asher. Hatinya masih diliputi perasaan sedih yang tidak bisa Aleena jelaskan dengan kata-kata. Jemari tangannya meremas kotak makanan yang ada di pangkuannya. Lagi-lagi, Aleena gagal menjauhi Asher. Laki-laki ini selalu muncul di mana Aleena mengalami kesulitan, bahkan menjauhinya terasa sangat sulit. Asher melirik kotak

    Last Updated : 2025-01-10
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 63. Tuanku yang Posesif

    Usai makan malam berdua dengan Aleena di restoran mewah, Asher mengajak gadis itu untuk pulang bersamanya. Sepanjang perjalanan menuju rumah, Aleena tampak diam dan wajahnya sayu menahan kantuk. Sesekali Asher melirik gadis di sampingnya tersebut. "Kau mengantuk?" tanyanya. Aleena sedikit tersentak dan gadis itu menggeleng. "Ti-tidak, Tuan." Jawabannya membuat Asher tersenyum tipis dalam diam. Laki-laki itu sengaja tidak lagi menyahuti lagi ucapan Aleena. Tiba-tiba, dalam hitungan detik buku-buku yang dipeluk oleh Aleena pun terjatuh dan gadis itu memejamkan kedua matanya tertidur. Lengkungan yang terbentuk indah di bibir Asher. Ia ingin selalu tertawa melihat tingkah gadis itu. "Belum genap lima menit dia bilang tidak mengantuk, tapi sudah terlelap saja," ucapnya. "Dasar, Aleena …." Beberapa menit perjalanan menuju rumah, Asher membiarkan Aleena tertidur. Ia tidak membangunkannya atau mengusiknya sedikitpun karena Asher tahu kalau Aleena sangat-sangat lelah. Sampai akhirnya

    Last Updated : 2025-01-11
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 64. Cium Aku, Aleena Pandora

    Dua hari kemudian, Aleena sudah kembali bekerja setelah ia sembuh dari demamnya. Aleena juga beristirahat dari kerja sampingannya dan fokus pada mengajar di sekolah. Pagi ini, Aleena dipanggil Madam Calister ke dalam ruangannya untuk membahas hal penting. "Ms. Aleena, aku ingin mengajakmu untuk rapat ke luar kota besok pagi. Kita akan ke Harberg sekitar dua sampai tiga hari di sana untuk membahas ujian kesenian anak-anak kelas lima dan enam. Kira-kira, apa kau bersedia?" tanya Madam Calister. Wanita berkulit gelap itu menatap Aleena penuh harap. Sedangkan Aleena tampak berat ingin menyetujuinya. Gadis itu terdiam beberapa detik ia berpikir."Bagaimana, Ms. Aleena?" tanyanya lagi. "Maaf, Madam. Bukannya saya menolak, tapi saya sedikit keberatan karena saya meninggalkan Papa saya yang sedang sakit. Dan saya juga …."Aleena menggigit bibir bawahnya, ia hampir mengatakan kalau dirinya tidak tinggal bersama keluarganya. Melainkan ia tinggal bersama Keluarga Benedict. Apapun yang terj

    Last Updated : 2025-01-11
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 65. Sebuah Ciuman dan Penawaran

    Kepala Aleena terasa kosong saat mendengar permintaan Asher. Laki-laki ini, meminta Aleena menciumnya!?Aleena menggigit bibir bawahnya ragu-ragu, gadis itu bahkan tidak tahu bagaimana caranya berciuman. Karena selama ini, Asher lah yang selalu menciumnya lebih dulu. Asher menaikkan salah satu alisnya melihat ekspresi Aleena yang gugup. "Kenapa? Kau tidak mau?" tanyanya. "Ya sudah, kau tidak usah pergi ke manapun—""Tuan Asher …." Aleena menahan laki-laki yang hendak beranjak menjauhinya. Asher tertunduk menatap jemari lentik Aleena yang kini mencengkeram kemeja putihnya. Hal itu membuatnya tersenyum. Ia kembali menoleh pada Aleena tanpa mengatakan apapun. Wajah Aleena merona dan malu-malu ia mengangguk. "Sa-saya akan melakukannya," ucapnya lirih. Asher bersorak di dalam hati, tapi ekspresinya tidak menunjukkan apapun. Ia kembali mendekati Aleena dan berdiri di hadapannya menunggu. Gadis itu tetap diam dan melipat bibirnya menunjukkan ekspresi bingung. Hingga tiba-tiba Aleena b

    Last Updated : 2025-01-12
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 66. Tak Membiarkannya Pergi Seorang Diri

    Keesokan paginya, Aleena sudah bersiap untuk pergi. Gadis itu membawa sebuah tas berukuran sedikit lebih besar dari yang biasa ia pakai untuk membawa beberapa pakaiannya. Aleena melangkah keluar dari dalam paviliun ditemani Bibi Julien. "Hati-hati, Nona ... jangan melupakan jam makan dan Nona tidak boleh begadang," ujar wanita itu dengan tatapan penuh perhatian. Aleena tersenyum manis, perhatian Bibi Julien seperti perhatian seorang ibu yang selama ini ia rindukan. "Iya, Bi, jangan khawatir," jawab Aleena mengangguk. "Kalau begitu, aku berangkat dulu, Bi," pamitnya. "Iya, Nona." Aleena menuruni anak tangga teras paviliun. Gadis itu tampak bersemangat meskipun udara pagi ini terasa cukup dingin. Dengan langkahnya yang ringan, gadis itu menggosok kedua telapak tangannya.Tanpa sengaja, Aleena menoleh ke arah kediaman utama. Di sana ia melihat Asher dan Marsha keluar dari dalam rumah bersama-sama. "Mereka," ucap Aleena lirih tanpa sadar. Aleena meremas rok panjang yang ia pakai

    Last Updated : 2025-01-12
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 67. Bolehkah Perasaan ini Berharap Lebih?

    Aleena telah sampai di halte yang berada di dekat gedung sekolah. Di sana, ada Samuel dan juga Madam Calister. Wanita berkulit gelap berambut ikal itu tersenyum manis pada Aleena dan melambaikan tangannya dengan wajah ceria. "Selamat pagi," sapa Aleena pada mereka. "Pagi juga, Ms. Aleena," balas Madam Calister. "Kau tampak cantik sekali pagi ini," ujarnya. Aleena tersenyum dan tersipu. "Terima kasih, Madam." Di belakang Madam Calister, ada Samuel dan seorang laki-laki yang tampak sedang berbincang. Aleena memperhatikan mereka berdua dengan pandangan bertanya-tanya. "Madam, kenapa ada Samuel juga?" tanya Aleena. "Oh, ya ... Mr. Samuel akan ikut dengan kita untuk rapat kali ini," jawabnya. "Oh iya, Ms. Aleena, kalau kita ke Harberg menggunakan kereta, kita tidak bisa berhenti untuk membeli perlengkapan bila ada yang diperlukan. Maka dari itu aku mengajak suamiku. Nanti Ms. Aleena bisa satu mobil dengan Mr. Samuel, bagaimana?" Alena hanya mengangguk patuh. "Iya, Madam. Tidak masa

    Last Updated : 2025-01-13

Latest chapter

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 359. S2. Theo sang Pembuat Onar

    Keesokan harinya, Arabelle pergi ke sekolah bersama dengan sang Ayah. Saat Jordan ikut keluar dari dalam mobil, semua anak-anak di sana menatapnya dengan tatapan terkejut. Jelas saja, sejak dulu Arabelle sering dipanggil anak pungut, karena saat masih sekolah dasar, Arabelle dengan bangga bercerita kalau dia diangkat anak oleh Ayahnya dari panti asuhan. Tapi ternyata, teman-temannya memandang Arabelle dari sisi yang buruk. "Ayah ... Ayah tidak usah mengantar Ara sampai ke dalam sana," ujar Arabelle menatap sang Ayah yang menjadi bahan tatapan semua temannya. "Kenapa? Malu diantarkan Ayah?" tanya Jordan sambil melepaskan kacamata hitamnya dan merapikan tuxedo hitam yang dia pakai. "Tidak. Arabelle tidak malu, Arabelle justru senang sekali Ayah mengantarkan Arabelle. Tapi..." Gadis itu mengecilkan suaranya dan ia memperhatikan sekitar. Jordan tahu apa yang dikhawatirkan oleh Arabelle. Sejak kecil, Arabelle selalu pergi bersekolah dengan bus sekolah. Lalu saat naik kelas menengah pe

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 358. S2. Kemarahan Seorang Jordan

    Arabelle membuat semua orang panik di rumahnya. Gadis itu pergi bersama Theo tanpa sepengetahuan siapapun. Hingga malam ini Jordan sangat panik setelah ia pulang dan mendapati anaknya tidak ada di rumah. Sejak tadi, Jordan mondar-mandir di teras rumahnya. "Tidak mungkin Arabelle pergi ke mana-mana tanpa berpamitan!" seru Jordan kini berusaha menghubungi ponsel Arabelle. "Tapi Arabelle memang tidak bilang apa-apa pada Mama dan Papa, Jordan. Tadi setelah makan malam Mama memintanya untuk ke kamar," ujar Hani cemas. Jordan diam, tidak biasanya Arabelle seperti ini. Bahkan bila ia pergi, Arabelle pasti akan mengirimkan pesan pada Jordan dan menyertakan alamatnya juga. "Ke mana kau, Nak?" gerutu Jordan. Bagaimana ia tidak panik, kini sudah pukul dua belas malam. "Mungkin anak itu pergi bersenang-senang, Kak. Anakmu itu sudah dikasih hati malah tidak tahu diri!" sahut Janice. "Heem, benar. Masih untung ada yang kasihan padanya. Tapi Arabelle tidak punya terima kasih sama sekali! Mir

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 357. S2. Kehidupan Pahit Arabelle

    Arabelle keluar dari dalam rumah malam ini tanpa ada yang tahu. Arabelle berlari keluar gerbang sembari memeluk jaketnya dan gadis itu menunggu Theo sambil duduk di sebuah tepian trotoar di jalan perumahan. Gadis itu menundukkan kepalanya dan menangis mengingat ucapan Tantenya yang begitu menyakitinya. Arabelle selama ini tidak pernah bercerita pada Ayahnya perkara ini, bahkan Nenek dan Kakeknya juga bungkam pada sang Ayah karena tidak mau keluarga pecah dan terjadi keributan pada anak-anaknya. "Mungkin Tante Kaila benar, aku harus hidup mandiri," gumam Arabelle di sela tangisannya. "Tapi ke mana? Aku tidak punya siapa-siapa lagi selain Ayah yang sayang padaku." Arabelle mengusap air matanya dan ia teringat masa-masa kecilnya di panti asuhan pun juga sangat tidak mudah. Semakin sedih, Arabelle semakin larut kesedihannya. Hingga tak lama kemudian, sebuah motor berhenti di depan Arabelle. Tentu saja, dia adalah Theo. Theo melepaskan helm yang ia pakai dan bergegas turun dari atas

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 356. S2. Seorang Anak Angkat, Bukan Benalu!

    Hari sudah hampir gelap, Theo baru saja sampai di rumahnya. Kepulangannya disambut oleh kedua adiknya yang sedang menunggu di teras depan rumah. "Kak! Kak Theo, kenapa baru pulang? Katanya mau ngajarin Leo main basket!" pekik Leo cemberut. Theo terkekeh menatapnya. "Kakak harus mengantarkan teman Kakak dulu, Leo. Nanti malam saja, oke?" "Kak Arabelle mana?" tanya Lea mendongak menatap sang Kakak sambil memegang sebungkus roti di tangannya. Theo memeluk kedua lututnya di hadapan Lea. Ia tersenyum lembut pada adik kecilnya. "Kakak tidak mengantarkan Kak Arabelle, Cantik..." "Terus, siapa? Kakak tidak berteman lagi sama Kak Arabelle?" tanya Lea terus menerus. Theo menarik napasnya pelan. Ia tahu kalau Lea sangat menyukai Arabelle karena hanya dengan Arabelle bisa diajak bermain ini dan itu. "Jangan khawatir, nanti malam Kakak akan jemput Kak Arabelle." Theo mengelus pucuk kepala Lea. "Janji, Kak?" Anak perempuan itu mengacungkan kelingkingnya. "Janji, Sayang..." Barulah Lea be

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 355. S2. Kau Tidak Sendirian, Arabelle

    Hari pertama masuk sekolah kali ini sangat seru meskipun Arabelle sempat sakit. Bahkan saat Arabelle ditunjuk untuk melakukan tugas ini dan itu, Theo selalu melarang rekan-rekannya. Theo menjaga Hauri dengan baik. Sampai kini pukul tiga sore, sekolah pun sudah bubar, anak-anak diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. "Kau pulang dengan siapa?" tanya Theo berjalan di belakang Arabelle. "Sendiri, Kak. Aku bisa naik bus," jawab gadis itu membalikkan badannya menatap Theo. "Pulang bersamaku saja," ujarnya. Arabelle mengangguk patuh. Mereka berdua berjalan ke arah parkiran depan. Di sana, berdiri seorang gadis cantik yang tampak tersenyum pada Theo. "Jadi pulang denganku, kan?" tanya Velicia—teman sekelas Theo. Theo menoleh pada Arabelle. "Aku harus mengantarkan adikku pulang," ujar Theo. "Dia tidak enak badan." Arabelle mengerjapkan kedua matanya ditatap oleh Velicia. Sebelum gadis itu cemberut kesal padanya. "Padahal kita sudah membuat rencana untuk pulang bersama. Tapi kau

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 354. S2. Jangan Marah Lagi Padaku

    Hari ini menjadi hari pertama Arabelle menginjakkan kakinya di sekolah menengah atas. Sudah satu bulan hubungannya dan Theo kacau. Theo bahkan tidak pernah mengirimkan pesan, mengunjungi, ataupun berbicara dengan Arabelle lagi. Awalnya Arabelle merasa sangat sedih, namun seiring berjalannya waktu, Ayahnya meminta Arabelle untuk fokus pada sekolahnya saja. Seperti pagi ini, Arabelle sudah berada di sekolah barunya bersama dua sahabat setianya. "Akhirnya, kita bisa bersama lagi di sini sekarang!" pekik Vivian memeluk Arabelle dan Diego. "Heem. Meskipun kita tidak satu kelas," sahut Diego. "Yang tidak satu kelas itu hanya kau! Kita berdua mengambil kelas yang sama," sahut Vivian merangkul Arabelle. "Sudah, tidak apa-apa. Yang terpenting sekarang kita masih bersama-sama di satu sekolah," sahut Arabelle. "Iya, betul! Ayo kita sekarang harus mencari kelas baru kita," ujar Vivian menarik lengan Arabelle. Mereka bertiga berpencar, Diego mencari kelasnya di lorong kedua, sedangkan Ar

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 353. S2. Kabar Bahagia dari Arabelle untuk Ayah

    Keesokan harinya, Arabelle pergi ke sekolah seperti biasa. Di kelas sembilan sangat heboh pagi ini dengan pengumuman kelulusan. Arabelle bersama dengan Vivian, mereka berdua bergegas menuju ke papan mading yang terpasang di depan. Kedua gadis itu buru-buru melihat pengumuman kelulusan tersebut. "Arabelle ... aku tidak sabar! Aaaa ... kalau aku tidak lulus, bisa-bisa dimarahi habis-habisan aku oleh Daddy!" seru Vivian. "Kau pasti lulus, Vian. Kita kan sudah berjanji untuk melanjutkan si sekolah yang sama," ujar Arabelle pada sahabatnya itu. Vivian mengangguk antusias. "Ya! Ayo, cepat kita lihat!" Di depan papan mading kini dibanjiri anak kelas sembilan dari beberapa kelas. Arabelle dan Vivian kesulitan melihatnya. Namun, Vivian yang tingginya melebihi Arabelle dia bisa melihat ada namanya di sana hingga gadis itu tiba-tiba menjerit kehebohan. "Aaaaa....! Arabelle! Aku lulus, namaku ada di nomor dua belas, nomor sembilan ada Diego, wahh ... Keren!" Ya Tuhan ... aaaa senang

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 352. S2. Kasih Sayang Seorang Ayah pada Anaknya

    Kedatangan Harvey di tempat kerja Arabelle membuat gadis itu kaget. Arabelle sendiri juga tidak tahu dari mana Harvey tahu Arabelle bekerja di sini. Harvey langsung melangkah mendekati Arabelle saat itu. Arabelle memperhatikan ke arah Erica yang kini menganggukkan kepala padanya memberikan izin pada Arabelle untuk berbincang dengan Harvey. "Kak Harvey kenapa ada di sini?" tanya Arabelle. "Aku ingin meminta maaf padamu," ucap Harvey menatap kasihan pada Arabelle. Apalagi saat ia menatap kedua mata Arabelle yang sembab. Arabelle menggeleng kecil. "Tidak apa-apa, Kak. Ini bukan salah Kakak." "Aku akan menemui Theo besok pagi. Aku tahu, pasti sangat berat bagimu bertengkar dengan Theo," ujar Harvey. Mendengar hal itu, Arabelle ingin menangis kembali. Namun, gadis itu berusaha untuk menguatkan dirinya dan tidak menangis lagi. Harvey yang dikenal buruk di mata Theo, namun dia tidak seburuk itu bagi Arabelle. Harvey sosok yang perhatian dan baik, tetapi entah apa yang membuat T

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 351. S2. Kemarahan Theo dan Tangisan Arabelle

    Arabelle sudah kembali bersekolah hari ini. Gadis itu pulang lebih awalkarena ujian di sekolahnya sudah selesai dan tinggal menunggu pengumuman kelulusannya. Pukul satu siang, Arabelle mendatangi sekolah Theo. Namun, ia tidak untuk menemui Theo, melainkan untuk mengembalikan Hoodie milik Harvey. Gadis berambut lurus berponi itu berdiri di depan gerbang utama. Ia memperhatikan ke arah lapangan basket, setahu Arabelle hari ini Theo tidak ada jadwal basket, kemungkinan besar Theo tidak ada di sekolahnya saat ini. Hingga Arabelle bisa datang dan menemui Harvey. "Mencari siapa?" tanya seorang murid perempuan yang mendekati Arabelle. "Kak Harvey, Kak," jawab Arabelle. "Emm, kau siapanya Harvey?" tanya gadis berambut cokelat sepundak itu, bersama dua temannya. Arabelle tampak ragu menatap mereka was-was, ia meremas Hoodie hitam di pelukannya. "A-aku hanya—""Arabelle...!" Suara bariton tegas itu terdengar memanggilnya. Arabelle menatap sosok Harvey yang kini berlari kecil ke arahnya.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status