Beranda / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 64. Cium Aku, Aleena Pandora

Share

Bab 64. Cium Aku, Aleena Pandora

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-11 15:28:24

Dua hari kemudian, Aleena sudah kembali bekerja setelah ia sembuh dari demamnya. Aleena juga beristirahat dari kerja sampingannya dan fokus pada mengajar di sekolah.

Pagi ini, Aleena dipanggil Madam Calister ke dalam ruangannya untuk membahas hal penting.

"Ms. Aleena, aku ingin mengajakmu untuk rapat ke luar kota besok pagi. Kita akan ke Harberg sekitar dua sampai tiga hari di sana untuk membahas ujian kesenian anak-anak kelas lima dan enam. Kira-kira, apa kau bersedia?" tanya Madam Calister.

Wanita berkulit gelap itu menatap Aleena penuh harap.

Sedangkan Aleena tampak berat ingin menyetujuinya. Gadis itu terdiam beberapa detik ia berpikir.

"Bagaimana, Ms. Aleena?" tanyanya lagi.

"Maaf, Madam. Bukannya saya menolak, tapi saya sedikit keberatan karena saya meninggalkan Papa saya yang sedang sakit. Dan saya juga …."

Aleena menggigit bibir bawahnya, ia hampir mengatakan kalau dirinya tidak tinggal bersama keluarganya. Melainkan ia tinggal bersama Keluarga Benedict.

Apapun yang terj
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Sitti Jusmani Fira Furqan
nagih bacanya
goodnovel comment avatar
Te Anastasia
update hari ini cuma 2 Bab ya, temen-temen. besok hari Senin baru aku update/unggah 3 bab... terima kasih ^^
goodnovel comment avatar
AMMAR HAZIQ BIN MOHAMED JA'AFAR Moe
alahai lambat bangat episod seterusnya......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 65. Sebuah Ciuman dan Penawaran

    Kepala Aleena terasa kosong saat mendengar permintaan Asher. Laki-laki ini, meminta Aleena menciumnya!?Aleena menggigit bibir bawahnya ragu-ragu, gadis itu bahkan tidak tahu bagaimana caranya berciuman. Karena selama ini, Asher lah yang selalu menciumnya lebih dulu. Asher menaikkan salah satu alisnya melihat ekspresi Aleena yang gugup. "Kenapa? Kau tidak mau?" tanyanya. "Ya sudah, kau tidak usah pergi ke manapun—""Tuan Asher …." Aleena menahan laki-laki yang hendak beranjak menjauhinya. Asher tertunduk menatap jemari lentik Aleena yang kini mencengkeram kemeja putihnya. Hal itu membuatnya tersenyum. Ia kembali menoleh pada Aleena tanpa mengatakan apapun. Wajah Aleena merona dan malu-malu ia mengangguk. "Sa-saya akan melakukannya," ucapnya lirih. Asher bersorak di dalam hati, tapi ekspresinya tidak menunjukkan apapun. Ia kembali mendekati Aleena dan berdiri di hadapannya menunggu. Gadis itu tetap diam dan melipat bibirnya menunjukkan ekspresi bingung. Hingga tiba-tiba Aleena b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 66. Tak Membiarkannya Pergi Seorang Diri

    Keesokan paginya, Aleena sudah bersiap untuk pergi. Gadis itu membawa sebuah tas berukuran sedikit lebih besar dari yang biasa ia pakai untuk membawa beberapa pakaiannya. Aleena melangkah keluar dari dalam paviliun ditemani Bibi Julien. "Hati-hati, Nona ... jangan melupakan jam makan dan Nona tidak boleh begadang," ujar wanita itu dengan tatapan penuh perhatian. Aleena tersenyum manis, perhatian Bibi Julien seperti perhatian seorang ibu yang selama ini ia rindukan. "Iya, Bi, jangan khawatir," jawab Aleena mengangguk. "Kalau begitu, aku berangkat dulu, Bi," pamitnya. "Iya, Nona." Aleena menuruni anak tangga teras paviliun. Gadis itu tampak bersemangat meskipun udara pagi ini terasa cukup dingin. Dengan langkahnya yang ringan, gadis itu menggosok kedua telapak tangannya.Tanpa sengaja, Aleena menoleh ke arah kediaman utama. Di sana ia melihat Asher dan Marsha keluar dari dalam rumah bersama-sama. "Mereka," ucap Aleena lirih tanpa sadar. Aleena meremas rok panjang yang ia pakai

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 67. Bolehkah Perasaan ini Berharap Lebih?

    Aleena telah sampai di halte yang berada di dekat gedung sekolah. Di sana, ada Samuel dan juga Madam Calister. Wanita berkulit gelap berambut ikal itu tersenyum manis pada Aleena dan melambaikan tangannya dengan wajah ceria. "Selamat pagi," sapa Aleena pada mereka. "Pagi juga, Ms. Aleena," balas Madam Calister. "Kau tampak cantik sekali pagi ini," ujarnya. Aleena tersenyum dan tersipu. "Terima kasih, Madam." Di belakang Madam Calister, ada Samuel dan seorang laki-laki yang tampak sedang berbincang. Aleena memperhatikan mereka berdua dengan pandangan bertanya-tanya. "Madam, kenapa ada Samuel juga?" tanya Aleena. "Oh, ya ... Mr. Samuel akan ikut dengan kita untuk rapat kali ini," jawabnya. "Oh iya, Ms. Aleena, kalau kita ke Harberg menggunakan kereta, kita tidak bisa berhenti untuk membeli perlengkapan bila ada yang diperlukan. Maka dari itu aku mengajak suamiku. Nanti Ms. Aleena bisa satu mobil dengan Mr. Samuel, bagaimana?" Alena hanya mengangguk patuh. "Iya, Madam. Tidak masa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 68. Menjagamu dari Jauh

    Keesokan harinya, acara pertemuan penting perwakilan beberapa guru dari beberapa sekolah, digelar di sebuah rumah makan mewah di kota Harberg. Aleena dan Samuel datang menjadi rekan sekaligus asisten untuk Madam Calister dalam rapat yang digelar sejak tiga jam yang lalu. Sepanjang rapat dimulai hingga kini sudah berakhir, Aleena tampak pucat dan lemas. 'Apa yang terjadi dengan tubuhku?' batinnya sembari memeluk beberapa berkas dan menuruni tangga menuju lantai satu. Aleena tertunduk memegangi keningnya dan sesekali menarik napas panjang-panjang. Tubuhnya terasa lemas dan kedua matanya mengantuk berat, kepalanya juga pening dan membuatnya ingin memejamkan mata. "Al, kau baik-baik saja?" tanya Samuel, laki-laki itu menatapnya lekat. Aleena mengangguk. "Aku tidak apa-apa," jawabnya. Samuel meraih berkas di tangannya Aleena dan meletakkan satu telapak tangannya di pucuk kepala Aleena, menatapnya dari jarak sangat dekat. "Wajahmu sangat pucat, apa kau tidak cukup tidur semalam, hm

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 69. Kehangatan Hatiku Karenamu

    Hari sudah malam di kota Harberg. Malam musim dingin pertama, Aleena memutuskan untuk pergi jalan-jalan untuk menikmati pemandangan kota yang sangat indah. Gadis itu berjalan sendirian memakai balutan baju hangat dan memakai kembali syal dan sarung tangan milik Asher. "Aku harus memberikan oleh-oleh untuk Papa. Sepulang dari sini, aku akan bercerita pada Papa tentang keindahan kota ini," gumam Aleena tersenyum penuh antusias. Usai membeli sebuah makanan, gadis itu berjalan masuk ke dalam toko-toko yang berada di tepian jalan. Aleena pun kini tengah memilih-milih sweater rajut dari kain wol yang tampak sangat bagus-bagus di toko tersebut. Gadis itu tersenyum sembari mengambil sebuah sweater berwarna abu-abu. "Aku akan membelikan ini untuk Papa," gumamnya. "Papa pasti senang." Saat Aleena hendak pergi, gadis itu melihat sweater pria yang sama dengan warna navy yang terpajang di manekin. Aleena membayangkan seseorang yang tengah memakai sweater itu. "Kalau aku membelikannya, apak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 70. Pelukan yang Hangat

    Keesokan paginya, mual yang dialami oleh Aleena semakin parah. Gadis itu bahkan tidak bisa makan sedikitpun, hingga tubuhnya lemas dan wajahnya lebih pucat dari kemarin. Madam Calister yang kini menghampiri Aleena di kamar hotelnya setelah Aleena menghubunginya beberapa menit yang lalu. "Ya ampun, Ms. Aleena, kau sangat pucat seperti ini. Tubuhmu juga panas." Madam Calister menyentuh pipi Aleena dengan telapak tangannya. "Sepertinya kau demam karena cuaca di sini sangat dingin." Gadis itu mengangguk, sebelum ia mendongak menatap Madam Calister. "Maafkan saya, Madam. Sepertinya saya tidak bisa menemani Madam hari ini," ujar Aleena memegang tangan wanita itu. "Tidak apa-apa. Masih ada Mr. Samuel yang nanti bisa menjadi asistenku di rapat hari ini," ujar Madam Calister menatap khawatir. "Ms. Aleena lebih baik pulang kembali ke Murniche dan beristirahat." Aleena menganggukkan kepalanya, gadis itu bahkan masih lemas setelah mual-mual beberapa menit yang lalu. Di sana juga ada Samuel

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 71. Meminta Sesuatu Padamu

    Aleena masih membeku saat Asher memeluknya, namun rasa terenyuh memenuhi dada Aleena hingga gadis itu mengangkat tangannya membalas pelukan Asher. "Apa yang terjadi denganmu?" tanya Asher menundukkan kepalanya. Entah kenapa lidah Aleena terasa kelu, hingga ia hanya bisa menggelengkan kepalanya dan perlahan melepaskan pelukannya pada Asher. Aleena bingung kenapa laki-laki ini bisa ada di sini, begitu datang langsung memeluknya dengan wajah khawatir seperti ini. "Tuan kenapa di sini?" tanya Aleena mendongak menatapnya. "Urusan pekerjaan," ujar Asher berkilah. Aleena pun tertunduk dan meremas bagian belakang mantel yang Asher pakai saat kepalanya terasa pening. "Ayo, pulang bersamaku," ajak Asher merangkulnya. "Tuan, saya bisa pulang sendiri—""Jangan menolakku, Aleena!" tegas Asher dengan nada menekan. Mau tidak mau, Aleena pun patuh. Asher meraih tas yang Aleena bawa dan merangkul gadis itu mengajaknya masuk ke dalam mobil. Selama beberapa menit mereka hening. Aleena duduk se

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 72. Marsha, Aku Sudah Jengah Denganmu!

    Setelah menemani sebentar Aleena di paviliun, Asher pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Laki-laki itu berjalan diikuti Jordan di belakangnya. Asher membuka pintu, tapi langkahnya langsung terhenti di tempat. "Apa-apaan ini?" ucapnya dengan nada menggeram. Asher dan Jordan tampak terkejut melihat isi rumah yang berantakan. Di ruang tamu tampak beberapa botol minuman dan juga piring-piring bekas makanan yang kini masih dirapikan oleh para pelayan. "Tu-Tuan …." Para pelayan itu terlihat kaget dengan kedatangannya. "Kenapa rumah bisa kacau seperti ini?" tanya Asher menatap tajam dua wanita itu. "I-itu, Tuan. Tadi Nyonya mengajak semua teman-temannya party di sini. Ka-kami akan segera membersihkannya—""Tidak perlu!" seru Asher menyela. "Tuan ...." Jordan menatap Asher dengan tatapan tak percaya. Para pelayan pun tidak ada yang berkutik. Dengan rahang mengeras, ia menoleh dan menatap dua pelayan itu. "Biarkan semua botol-botol itu di sana, sampai Nyonya kalian kembali!" tekan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14

Bab terbaru

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 261. Malamku Terasa Hangat Karenamu

    "Papa kenapa pulang? Kenapa tidak bobo di sini sama Theo dan Mama? Papa mau ke mana?" Theo mencekal erat bagian belakang mantel hitam yang Asher pakai saat ini. Asher menatap si kecil yang ragu-ragu, seperti antara ikut pulang Papanya, atau tinggal di sini dengan Mamanya malam ini. "Papa harus pulang, Sayang. Ini sudah malam. Mama harus istirahat, Nak," ujar Asher beralih menggendong Theo. "Katanya mau di sini saja sama Mama," ujar Aleena menatap cemberut putri kecilnya. "Mama kesepian kalau tidak ada Theo." "Emmm ... Theo maunya Paa bobo di sini juga," rengek anak itu memeluk leher Asher erat dan meletakkan kepalanya di pundak. Aleena mengusap punggung Theo dan menatapnya dengan tatapan sayang. Tentu saja, Aleena tidak ingin anaknya pulang dengan Asher. Ia ingin Theo tetap di sini bersamanya. Asher memperhatikannya wajah sedih Aleena. Laki-laki itu pun tersenyum tipis. "Theo hanya sedang mengantuk. Jangan khawatir, setelah di tidur, nanti tidurkan di dalam, ya," ujar Asher.

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 260. Sayang, Bersabarlah Sedikit Lagi

    Rumah Liam yang biasanya sepi, sore ini menjadi sangat ramai sejak adanya Theo. Cucu laki-lakinya yang sangat ceria dan menggemaskan. Liam meminta Ronald mengajak Theo ke toko mainan dan mengambil mainan apa saja yang Theo mau.Dan kini, Theo tengah bermain di ruang tengah ditemani oleh Aleena, sambil meminum susu cokelat kesukaannya di dalam botol miliknya yang Asher bawakan kemarin. "Kalau minum susu tidak boleh sambil lari-larian, Sayang. Sini tidur di sini, Nak," bujuk Aleena, ia mengambil sebuah bantal dan meletakkan di pangkuannya. Anak itu berbaring di pangkuan Aleena sambil minum susu. "Mama, Theo mau bobo sini, boleh?" pintanya."Tentu saja boleh. Nanti tidur berdua dengan Mama ya, Sayang..." Aleena menunduk dan mengecup kening Theo. "Iya. Biarkan saja Papa sendirian. Siapa suruh Papa nakal sama Mama," serunya heboh. "Theo di sini menjaga Mama, menjaga Kakek," ujar anak itu. "Iya Sayang. Anak Mama memang pintar." Aleena mengusap rambut Theo dengan lembut. "Ayo, habiskan

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 259. Aleena Tetaplah Mamanya Theo yang Sesungguhnya

    Aleena sudah diizinkan pulang pagi ini. Ia dijemput oleh Papanya yang datang bersama seseorang. Tapi, kedatangan seorang laki-laki tampan bersama dengan Liam sungguh mengganggu ketenangan Asher. Dia adalah Christofer, yang ikut datang ke sana. Aleena kaget melihat Papanya datang bersama Christofer. "Loh ... Papa kenapa datang dengan Chris? Di mana Ronald?" tanya Aleena. "Ronald sedang ada urusan, jadi Papa meminta bantuan Chris," jawab Liam, ia melirik Asher yang berada di sana. "Papa tidak akan membiarkan dia mengantarkanmu. Yang ada nanti dia akan datang terus setiap hari." "Papa..." Aleena menatap lekat sang Papa. Aleena kembali menatap Christofer. "Maaf ya, Chris, kalau aku merepotkanmu." "Tidak masalah, Al," jawab Christofer, sambil tersenyum dan mengusap pucuk kepala Aleena. "Sudah, ayo kita pulang," ajak Liam merangkul Aleena. Mereka pun bergegas keluar dari dalam ruangan itu. Theo juga tampak sangat antusias berjalan digandeng oleh Aleena. Mereka bertiga berjalan di

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 258. Karena Aku, Masih Mencintaimu, Aleena

    Asher berjalan di lorong rumah sakit sore ini. Laki-laki itu membawa buket bunga Peony. Ia juga membelikan makanan kesukaan Aleena dan Theo. Namun, saat Asher melangkah di lorong menuju ruangan rawat Aleena, ia melihat seorang laki-laki tampan berbalut tuxedo navy keluar dari dalam sana. Langkah Asher pun terhenti, bahkan kini ia berpapasan dengan laki-laki itu dan mereka saling melirik dalam diam dan dingin. "Siapa laki-laki itu?" gumam Asher. Ia memutar sedikit tubuhnya dan menoleh ke belakang menatap laki-laki yang kini bergegas pergi. "Apa mungkin selama ini ... Aleena memiliki kekasih?" tanyanya entah pada siapa. Kedua tangan Asher terkepal seketika. "Wanita itu...." Segera Asher bergegas menuju kamar rawat inap Aleena. Ia membuka pintu dan melihat Aleena tengah bersama Theo, putra kecilnya itu tampak asik memakan sebuah donat cokelat. "Papa...!" Theo bersorak gembira melihat kedatangan Asher. "Halo, Sayang," Asher mengusap pucuk kepala si kecil. "Papa, lihat ... barusa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 257. Christofer, Laki-laki yang Selalu Melindungiku

    Siang ini, Liam datang ke rumah sakit menjenguk putrinya, karena semalam ia tidak sempat menemani Aleena. Seperti biasa, Liam sangat perhatian dan sayang pada putri semata wayangnya. Liam senang melihat Aleena tengah bersama Theo. "Pa ... Papa datang dengan siapa?" tanya Aleena pada sang Papa. "Dengan Ronald, Nak," jawab Liam sebelum ia melirik Theo dan tersenyum. "Theo tidak ikut pulang dengan Asher?" "Tidak, Pa. Dia ingin di sini menemaniku," jawab Aleena memeluk Theo yang masih tertidur.Liam tersenyum hangat, menahan wajah Theo memang seperti menatap Aleena dan Asher. Anak itu memiliki perpaduan wajah pas pada kedua orang tuanya. "Kepalamu masih pusing, Nak?" tanya Liam mengulurkan tangannya mengusap kepala Aleena. "Iya, Pa. Kadang pusing, kadang juga tidak." Aleena mengusap keningnya yang terlilit perban. "Tetapi, Aleena sudah merasa baikan." "Syukurlah kalau begitu." Pintu ruangan itu pun terbuka, tampak Ronald datang membawa paper bag dan meletakkannya di atas meja. "T

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 256. Pintu Hatiku, Tertutup Untukmu

    Malam ini Aleena bisa merasakan tidur memeluk Theo. Meskipun Asher menemani di sampingnya. Sejujurnya, Aleena tidak bisa tidur meskipun kepalanya sangat pusing. Di sisi lain, Asher juga tidak tidur. Laki-laki itu diam-diam seperti tengah memikirkan sesuatu yang begitu berat. Hingga tanpa sengaja, Asher menatap pada Aleena yang menatapnya. Laki-laki itu tersenyum mengulurkan telapak tangannya mengusap pucuk kepala Aleena dengan lembut hingga membuat sang empu cemberut kesal padanya. "Cepat tidur, Aleena," ujarnya membujuk. "Aku tidak mengantuk. Kau sendiri, cepat istirahat. Atau mungkin kalau kau ingin pulang, segeralah pulang. Aku akan di sini dengan Theo," seru Aleena menarik selimutnya. "Aku akan tetap di sini menemani kalian," jawab Asher."Awas saja kalau sampai istrimu itu datang ke sini marah-marah padaku seperti dulu!" kecam Aleena. "Aku tidak akan memaafkanmu, Asher!" Asher terkekeh mendengar apa yang Aleena ucapkan. Ternyata, setelah lima tahun mereka terpisah, Aleena

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 255. Kasih Sayang Seorang Mama Kepada Anaknya

    Dengan adanya Asher di sana, Aleena merasa tidak nyaman sama sekali. Meskipun ia dulunya pernah mencintai laki-laki ini dengan sepenuh hati, namun rasanya Aleena tidak ingin mengulangi cinta itu lagi. Tetapi, setidaknya Aleena bersyukur karena ada Theo yang selalu mengajak Aleena berbincang dan manja padanya. "Mama, kepala Mama masih sakit, ya?" tanya anak itu sambil duduk di samping Aleena. "Iya, Sayang. Mama pusing," jawab Aleena sambil mengusap pipi Theo. "Emmm ... kalau Mama sudah sembuh, nanti pulang ke rumah Papa ya, Ma. Theo maunya tinggal sama Mama, bukan sama Mama itu," serunya sambil berbaring dan memeluk Aleena.Mama itu? Siapa? Aleena bertanya-tanya dalam diamnya. Berarti Asher mempunyai istri lagi, apakah tetap Marsha? Atau wanita lain lagi? Entah kenapa, dalam relung hatinya yang terdalam, ada rasa kecewa yang ingin coba Aleena abaikan saat ini. Sekalipun laki-laki itu memiliki istri atau bagaimanapun, menyendiri sekalipun, Aleena tidak peduli. "Mama..." Theo mema

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   254. Sayang, Berikan Aku Kesempatan, Sekali Lagi

    Setelah dipindah kamar perawatan, Liam mengajak Theo masuk ke dalam sana. Namun, Liam tidak mengizinkan Asher, laki-laki tua itu benar-benar mati rasa pada seorang Asher Benedict, bukan hanya dia saja, tapi pada keluarganya juga. Kini, Liam menggendong Theo dan mengajaknya mendekati Aleena yang terbaring di atas ranjang rumah sakit. "Mama..." Theo memanggilnya pelan. Anak itu mengerjapkan kedua matanya dan mencekal lengan Aleena dengan kedua tangan mungilnya. "Mama, kenapa tidak bangun-bangun, Kek?" tanyanya sambil mendongak menatap sang Kakek. "Iya Nak, Mama akan bangun nanti. Theo tunggu Mama bangun, ya, Sayang," ujar Liam. Theo mengangguk. "Iya, Kakek." Liam duduk memangku Theo, laki-laki itu diam menatap Aleena yang kini terbaring lemah tak berdaya dengan bantuan oksigen dan keningnya yang dililit perban. Rasa sedih menjalar dalam hati Liam. Mengingat bagaimana putrinya sejak dulu sangat berharap ingin bertemu dengan putranya, tetapi kenapa saat Theo sudah berada di sini,

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 253. Kemarahan Liam Pada Asher

    Tatapan penuh kebencian yang ditunjukkan oleh Liam membuat Asher semakin merasa bersalah. Apalagi Liam membentaknya tepat di hadapan Theo yang memeluk Liam. "Kau belum puas menyakiti anakku, hah?! Belum cukup kau membuat anakku tersiksa karenamu, Asher Benedict!" Liam melontarkan perkataan itu lagi dengan nada geram pada Asher. Asher tertunduk merasa bersalah. Namun, sebisa dan sebaik mungkin Asher akan tetap berusaha mendekati Aleena dan Papanya. "Maafkan saya, Tuan Liam," ucapnya lirih dan tulus. "Kedatangan saya Lamberg karena saya ingin mencari Aleena dan mempertemukan kembali dengan Theo," ujar Asher. Asher menatap putranya dalam gendongan Liam. Anak itu biasanya menolak digendong oleh orang yang tidak ia kenali sebelumnya tapi sekarang dia tampak diam dan manja dalam gendongan sang Kakek. "Meskipun seribu alasan baik kau katakan, Theo tetaplah anak dari Aleena," ujar Liam. "Kau itu pengecut, Asher Benedict! Kau berjanji padaku untuk menjaga putriku, tapi apa?! Putriku kemb

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status