Home / Pernikahan / Ibu Mertua Luar Biasa / Ikatan Batin Yang Kuat

Share

Ikatan Batin Yang Kuat

Author: Widya Yasmin
last update Last Updated: 2023-02-21 07:08:59

Miranda menyuguhkan secangkir kopi susu untuk Rudi, sementara Rudi terus menatap ke arah bagian tubuhnya yang menonjol.

"Aku itu sebenarnya nyesel, loh, nikah sama Ferdi," ucap Miranda sembari menyandarkan kepala di bahu Rudi.

"Ke..kenapa nyesel? Dia udah mapan, loh, hidup kamu sekarang sudah enak."

"Dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya sampai-sampai aku sering merasa kesepian."

"Andai saja dulu kamu menikah sama aku, ya. Aku gak mungkin membiarkan istri secantik kamu merasa kesepian. Tiap malam pasti aku dekap hangat."

"Iya, Rud, aku nyesel, padahal kamu sama Mas Ferdi masih gantengan kamu, terus kamu juga perhatian, pengertian, dan romantis."

Naluri kelelakian Rudi semakin meronta-ronta saat Miranda terus memuji sembari mengelus-elus wajahnya. Wajah Rudi semakin menegang saat Miranda mendekatkan dadanya, keduanya saling bertatapan, lalu Rudi langsung memiringkan wajahnya.

Namun, tiba-tiba aksi mereka terhenti saat ponsel Rudi berdering, betapa terkejutnya ia saat melihat satu panggilan video dari ibunya. Tanpa pikir panjang ia langsung menolak video call dari ibunya itu.

[Angkat video call dari ibu atau ibu tak akan lagi menganggapmu anak.] Rudi semakin panik saat membaca pesan dari ibunya.

[Rudi lagi di jalan, Bu.] Tangan Rudi tampak gemetaran saat membalas pesan dari ibunya.

"Kenapa, Rud? Mau dilanjut, gak?" tanya Miranda sembari menduduki tubuh Rudi.

"I..iya.." Rudi menjawab dengan wajah yang semakin menegang.

[Ibu tau kamu sekarang sedang bersama pelakor itu, kamu benar-benar sudah menyakiti hati ibu.] Rudi tampak terhenyak saat ibunya kembali mengirimkan pesan.

Gegas ia beranjak dari tempat duduknya hingga Miranda langsung terjengkang.

"Ya ampun, Sorry, Mir. Aku harus segera pulang."

"Ada apa?" tanya Miranda sembari meringis karena terjatuh ke lantai saat Rudi bangkit secara tiba-tiba.

"Ibuku punya indra keenam. Dia tahu apa yang sedang kita lakukan."

"Rud, aku akan meminta cerai pada Ferdi, aku ingin hidup sama kamu."

"Maaf, aku gak bisa melawan ibuku. Lagipula aku sangat mencintai Anisa, aku tak mungkin menceraikannya."

"Tapi, Rud, bukankah kamu bilang kalau aku jauh lebih menarik dari Anisa?"

"Iya, tapi maaf aku harus segera pulang!" ujar Rudi lalu bergegas pergi.

"Tunggu Rud!" teriak Miranda yang mencoba menghalangi kepergian Rudi.

Namun, Rudi tak mau durhaka pada ibunya, ia langsung berlari ke arah motornya lalu tancap gas. Saat di perjalanan, tiba-tiba Rudi berpapasan dengan sebuah mobil. Tiba-tiba mobil berhenti tepat di depan Rudi hingga membuatnya mengerem secara mendadak.

Jendela mobil itu terbuka setengah, lalu seorang lelaki mengeluarkan kepalanya.

"Hai Rud!" sapa lelaki itu hingga membuat Rudi terhenyak.

"Hai Fer!" Ia menyapa balik.

Lelaki itu menepikan mobilnya lalu keluar untuk menghampiri Rudi.

"Darimana Rud? Kok kayak dari arah rumah gue?"

"Hah, iyakah? Gue gak tau kalau lu tinggal di komplek ini. Tadi gue nyasar kesini."

"Nyasar gimana maksudnya?"

"Gue janjian sama klien katanya di komplek ini, eh ternyata gue salah alamat."

"Mampir dulu, yuk! Udah lama kita gak ngobrol bareng."

"Sorry banget, tapi gue harus segera cabut."

"Oh, oke, deh."

Setelah itu Rudi segera bergegas pergi dengan dada yang semakin bergemuruh. Ia menarik napas lega karena tadi mengikuti hati nuraninya untuk menuruti ucapan ibunya, andai saja ia tadi melanjutkan aksinya dengan Miranda, mungkin sekarang dia sudah bonyok bahkan masuk penjara.

Saat di perjalanan, tiba-tiba ia melihat seorang wanita berpakaian terbuka tengah berjalan sendirian.

"Hai cantik!" sapanya sembari memelankan laju motornya.

Wanita itu menoleh ke arah Rudi. Namun, seketika Rudi langsung terhenyak saat melihat sosok tersebut yang ternyata wanita berjakun.

"Hai juga, Bang, mau ngasih tumpangan?" tanyanya dengan nada manja dan suara sengau.

Tanpa pikir panjang Rudi langsung tancap gas dan melaju dengan kecepatan tinggi, hingga tiba-tiba motornya hilang kendali lalu menabrak pohon. Rudi melompat dari motor lalu terjebur ke kubangan air berwarna hitam pekat berbau busuk.

Beberapa orang yang berada di tempat kejadian langsung menolong Rudi.

"Kagak kenapa-kenapa, Bang? Ya Allah, ngapain malam-malam mandi air got?" Mereka menolong Rudi sembari menahan tawa.

Sementara Rudi tak banyak bicara karena menahan malu. Setelah mengucapkan terimakasih, ia segera bergegas pulang.

"Loh, apa yang terjadi?" tanya Anisa saat melihat suaminya yang basah kuyup dan berbau got.

"Tadi aku jatuh ke got," ujar Rudi sembari bergegas menuju kamar mandi.

Saat tengah mencuci pakaiannya tiba-tiba ia teringat ucapan ibunya yang mengatakan bahwa suami tukang selingkuh itu akan selalu sial. Ia menghela napas dan menyesal karena tak mendengarkan nasihat ibunya. Namun, tiba-tiba bayangan wajah Miranda kembali mengganggu pikirannya.

"Mas Rudi lagi nyuci? Biar aku aja, Mas," ucap Anisa.

"Gak apa-apa biar aku aja." Rudi menyahut.

"Mas, mandinya pakai air panas, ini aku lagi masakin," ucap Anisa.

Tiba-tiba Rudi termenung dengan sikap istrinya yang begitu baik, padahal ia selalu bersikap kasar padanya. Beberapa saat kemudian setelah selesai mencuci pakaian dan mandi air hangat, Rudi bergegas menuju kamar lalu meraih pakaian yang sudah disiapkan istrinya.

"Kamu gak apa-apa, Mas? Ada yang luka, gak?" tanya Anisa.

"Ada sih memar-memar dikit, tapi gak apa-apa lah."

"Mau aku pijitin, gak?"

"Gak perlu, kamu tidur aja," ujar Rudi.

Setelah itu keduanya langsung terlelap.

Keesokan harinya pagi-pagi sekali Rudi telah mandi dan berpakaian rapi.

"Mau kemana kamu, Mas? Hari ini kan libur."

"Ada urusan bentar," jawab Rudi.

Sebenarnya Anisa sedih melihat sikap Rudi yang kini kurang perhatian padanya, padahal sebelum melahirkan, Rudi sangat manis dan sangat perhatian. Sementara itu Rudi bergegas menuju rumah temannya. Setibanya di sebuah rumah, Rudi langsung menekan bell, rumah itu milik Faridz teman sekantor Rudi.

"Mas Rudi ya? Silahkan masuk, Mas Faridz sedang nyuci piring," ucap seorang wanita berparas cantik.

Rudi langsung mengernyitkan dahi mendengar ucapan wanita itu, ia tak menyangka kalau temannya ternyata tipe suami takut istri.

"Hai Rud!" ucap seorang lelaki yang mengenakan kaus sedikit basah karena baru selesai mencuci piring.

Tampak dua orang anak lelaki yang terus mengikutinya sembari memegangi ujung bajunya.

"Papaaa, jadi kapan kita ke time zone?" rengek seorang anak yang tampaknya berusia sekitar 5 tahunan.

"Dedek juga mau ikut." Anak yang tampaknya berusia 3 tahun langsung ikut merengek lalu duduk di pangkuan Faridz.

"Lagi sibuk kayaknya?" tanya Rudi yang mulai merasa tak enak.

"Enggak juga, gue kalau lagi libur emang gini. Bantu-bantu kerjaan istri dan ngajak main anak-anak," sahut Faridz.

"Mas, aku berangkat dulu, ya," ujar istrinya yang tampak sudah rapi lalu mencium tangan suaminya.

"Iya, hati-hati, Sayang."

Rudi mengernyitkan dahi saat istri Faridz pergi begitu saja tanpa membawa kedua anaknya.

"Istri lo mau kemana?" tanya Rudi.

"Ke salon."

"Loh, terus anak-anak lo?"

"Ya gue yang jagain."

Dahi Rudi kembali mengkerut mendengar ucapan Faridz, konsep berumah tangga yang dilakukan Faridz sama sekali tak sesuai yang diajarkan ayahnya.

"Sebenarnya kedatangan gue kemari buat curhat, gue mau minta pendapat lo," ujar Rudi.

"Jagoan papa main dulu sebentar, ya. Nanti kalau papa sudah selesai kita ke time zone." Faridz membujuk kedua anaknya yang sejak tadi terus bergelayut di tangannya.

Kedua anak lelaki itu mengangguk lalu bergegas meninggalkan papanya.

"Boleh, apa yang mau lo ceritain dan apa yang mau lo tanyain?" tanya Faridz

Bersambung

Related chapters

  • Ibu Mertua Luar Biasa   Nasihat Faridz

    "Jadi apa yang mau lo ceritain?" tanya Faridz."Akhir-akhir ini istri gue terlihat gak menarik. Dia jarang dandan dan selalu dasteran. Tiap ketemu pasti dia beraroma minyak telon.""Sebenarnya ada banyak alasan mengapa istri lo seperti itu.""Maksud lo?""Dia kan baru aja ngelahirin, dia pasti sibuk ngurus bayinya. Ngomong-ngomong lo punya pembantu atau lo suka bantuin kerjaan istri lo gak?""Gue gak punya pembantu, bantuin istri kadang-kadang kalau lagi mood," jawab Rudi."Gue waktu istri gue baru melahirkan belum mampu membayar pembantu, jadi gue dan nyokap gue yang ngurus dia. Selama dua minggu dia benar-benar gak boleh mengerjakan apapun kecuali mengurus bayinya.""Wah, yang bener?""Iya, udah dibantu aja istri gue masih suka nangis, katanya dia kesulitan menyusui, terus kesulitan ngurus bayi kami, malah dia juga sempet demam karena tiap malam begadang, padahal gue dan nyokap sering gantian ngurus bayi kami."Rudi terhenyak mendengar penuturan Faridz, karena ia membiarkan istrinya

    Last Updated : 2023-02-21
  • Ibu Mertua Luar Biasa   Ketangguhan Bu Aminah

    Ketika Rudi tengah mencuci pakaian, Bu Aminah kembali ke kamar untuk menanyakan dimana letak warung sayur, karena di dapur tak ada bahan makanan sama sekali. Bu Aminah terhenyak saat melihat menantunya terus menangis."Sebenarnya kamu kenapa terus menangis seperti itu?" tanya Bu Aminah."Aku cuma sakit kepala, Bu.""Bohong!"Anisa tak bisa lagi membohongi ibu mertuanya, ia langsung memberikan ponselnya pada Bu Aminah. Wanita berusia 50 tahun itu langsung terhenyak saat melihat chat dari Miranda.[Anisa, kamu harus tahu bahwa Rudi sudah bosan denganmu, kamu itu kucel, gak menarik lagi. Aku akan bercerai dengan Ferdi lalu menikah dengan Rudi.][Asal kamu tahu, ibunya Rudi sudah setuju dengan pernikahan kami, mereka itu cuma pura-pura baik padamu karena kasihan soalnya kamu kan yatim piatu.][Aku sarankan kamu kabur aja, kasihan Rudi yang pura-pura mencintaimu karena kasihan. Bahkan Tante Aminah juga bilang kalau dia sudah bosan pura-pura suka sama kamu, soalnya dia gak mau menyakiti yat

    Last Updated : 2023-02-21
  • Ibu Mertua Luar Biasa   Chat Dari Miranda

    "Sudahlah, Nis, kamu percaya saja sama Rudi, semoga saja dia sudah berubah," ucap Bu Aminah.Anisa mengangguk lalu kembali beristirahat karena kepalanya terasa semakin sakit."Kening kamu masih panas, kamu harus banyak istirahat." Bu Aminah memegangi kening Anisa."Maafkan Nisa ya, Bu, karena sudah merepotkan Ibu.""Gak apa-apa, asalkan kamu menuruti semua ucapan ibu, itu saja sudah cukup."Dalam hatinya, Anisa bertekad untuk segera sembuh, ia benar-benar tak tega melihat ibu mertuanya kerepotan mengurus bayinya juga mengerjakan semua tugasnya. Sementara itu Rudi tengah berada di perjalanan. Tiba-tiba motornya mogok, Rudi lalu melayangkan pandangan untuk mencari bengkel terdekat."Mungkin semua ini gara-gara aku berbohong pada istri juga ibuku," gerutunya sembari mendorong motornya.Tiba-tiba dua orang lelaki bertubuh tinggi besar menghadangnya dan berniat untuk membegalnya. Di tempat yang berbeda, Bu Aminah tiba-tiba merasa panik dan terus memikirkan Rudi, sementara menantu dan cucun

    Last Updated : 2023-02-21
  • Ibu Mertua Luar Biasa   Pahlawan Para Menantu

    "Kembalikan ponsel Rudi, Bu." Lelaki yang hanya mengenakan handuk itu memelas."Berisik! Cepetan masuk terus ganti pakaian, biar gak telat!" bentak Bu Aminah sembari membulatkan matanya.Rudi tak berani lagi menjawab lalu bergegas masuk ke kamar. Sementara Bu Aminah akhirnya bisa membuka kunci layar ponsel Rudi dengan memasukan tanda lahir putranya itu. Bu Aminah langsung terhenyak saat membuka pesan dari Miranda, wanita gatal itu rupanya mengirimkan foto dirinya yang hanya mengenakan lingerie."Ada apa, Bu? Kok kayak kaget gitu?" tanya Anisa."Itu temennya si Rudi, ngirim video bok*p," ujar Bu Aminah sembari menghapus foto-foto Miranda, bahkan ia juga langsung memblockir nomornya.Dirinya sengaja merahasiakan semua itu karena tak mau menantunya semakin tertekan lalu kembali sakit. "Siapa, Bu? Mas Faridz?" Anisa kembali bertanya."Bukan, entah siapa namanya tadi.""Sinikan ponselku." Rudi yang telah berpakaian rapi langsung merebut kembali ponselnya."Ayo cepetan antar ibu pulang!" B

    Last Updated : 2023-02-21
  • Ibu Mertua Luar Biasa   Rencana Jahat Miranda

    Miranda terhenyak saat dua orang preman itu mendekatinya, dilayangkan pandangan ke seluruh taman, tak ada siapapun disana. Miranda memang mencari taman yang sepi untuk menenangkan diri. Namun, ia tak menyangka kalau dirinya akan bertemu dengan dua lelaki berkepala botak bertubuh tinggi besar itu."Ayo sayang, ikut abang!" ucap mereka sembari menatap Miranda dengan penuh napsu."Memangnya kalian tidak tahu saya?" Miranda mencoba untuk tenang dan mendapatkan sebuah ide jahat."Memangnya kamu siapa, Cantik?""Saya cuma saran aja, nih, daripada kalian berbuat macam-macam sama saya, kalian akan masuk penjara meski kalian kabur ke lubang semut sekalipun, karena suami saya seorang mafia."Dua orang preman itu langsung terdiam dan saling bertatapan."Kami sedang galau karena dipecat dari pekerjaan, makanya kami harus menikmati lo untuk menghilangkan kegalauan kami hahahahahaha..." Mereka tertawa sembari menatap Miranda dengan tatapan tajam bagaikan dua ekor singa yang hendak memangsa buruanny

    Last Updated : 2023-02-22
  • Ibu Mertua Luar Biasa   Kepergok

    Rudi dan Miranda tampak terhenyak saat melihat kedatangan Ferdi. Tubuh keduanya bergetar hebat membayangkan hal buruk yang akan terjadi. "Kalian sedang apa disana?"tanya Ferdi yang langsung turun dari mobilnya saat melihat istrinya yang berlumuran got."Tadi Miranda nyaris dibegal, terus gue tolongin, tapi sialnya kami malah dijorokin ke got oleh pembegal itu." Rudi mencoba membohongi Ferdi."Kok motor lo gak ikut dibegal juga? Padahal lumayan loh itu motor sport keluaran terbaru," ujar Ferdi sembari menunjuk motornya yang tergeletak begitu saja di tepi got."Iya, tadi keburu ada warga yang mengejar mereka.""Oh, gue kira lu lagi bonceng Miranda lalu terperosok ke got." Wajah Miranda dan Rudi langsung menegang."Hahahahha gue cuma becanda," lanjut Ferdi dengan wajah santai hingga membuat Rudi dan Miranda menghela napas lega."Ya, tapi kalau lo ketahuan ngedeketin istri gue sih gak apa-apa, paling gue langsung ambil istri lo."Rudi langsung terhenyak mendengar ucapan Ferdi, ia teringat

    Last Updated : 2023-02-22
  • Ibu Mertua Luar Biasa   Diselamatkan Ferdi

    "Hai Cantik, mau kemana, nih?" tanya dua orang lelaki suruhan Miranda."Kalian mau ngapain?" Anisa mulai panik saat melihat dia lelaki berambut gondrong itu."Ayo ikut kami!" Mereka langsung menarik tangan Anisa dengan paksa.Anisa mencoba untuk melawan dan mencoba untuk menendang salah satu dari mereka, tetapi mereka dengan sigap menangkap kakinya hingga Anisa jatuh terjengkang."Toloooooong!" teriaknya sembari melayangkan pandangan ke semua arah.Tak ada siapapun disana kecuali mobil yang lalu lalang, tapi tak ada satu mobil pun yang mau berhenti untuk menolongnya."Ayo!" ucap dua lelaki itu sembari menyeret tubuh Anisa.Tiba-tiba sebuah mobil melaju ke arah mereka, lalu seorang lelaki berpakaian serba hitam turun dan menghajar dua preman itu hingga babak belur.Bugh! Bugh! Lelaki itu terus memukuli dan menendang dua lelaki berbadan kekar itu dengan brutal padahal keduanya sudah terkulai lemas babak belur bahkan mengucurkan darah dari hidung."Mas Ferdi, sudahlah, mereka bisa mati!"

    Last Updated : 2023-02-23
  • Ibu Mertua Luar Biasa   Persaingan Menantu

    "Tunggu sebentar." Bu Aminah melepaskan genggaman Maura lalu bergegas mendekati Anisa."Nisa, ibu pamit dulu, ya.""Selamat ulangtahun, Bu, maaf karena aku melupakan hari ulang tahun Ibu." Anisa memegangi tangan ibu mertuanya seolah tak rela jika wanita yang sangat disayanginya itu pergi bersama Abang ipar juga istrinya."Giliran butuhnya aja inget, pas hari ulangtahun mertua sendiri gak inget," celetuk Maura dengan wajah sinis."Eh, gak boleh gitu, ah!" Rendi menggenggam tangannya dengan erat seolah tak setuju jika istrinya menyinggung perasaan adik iparnya."Gak apa-apa, Nis, ibu sendiri malah lupa kalau hari ini hari ulang tahun ibu." Bu Aminah terus berusaha menghibur Anisa yang mulai merasa insecure di depan Maura."Nisa, kamu mau ikut kami jalan-jalan?" tanya Rendi ramah."Gak usah, Mas, makasih.""Kalau gitu kami pamit, ya, makasih loh udah jagain Ibu, soalnya Ibu kelihatan sayang banget sama kamu, pasti kamu sangat memperlakukan Ibu dengan baik." Anisa hanya tersenyum malu, p

    Last Updated : 2023-02-23

Latest chapter

  • Ibu Mertua Luar Biasa   Ending

    Sri mengetuk pintu kamar Ferdi setelah yakin semua orang telah meluncur jauh meninggalkan rumah itu."Iya, Sri, ada apa?" tanya Ferdi sembari membuka pintu kamarnya.Tiba-tiba Ferdi terbelalak saat melihat Sri yang hanya mengenakan lingerie, bahkan ia juga membawa flogger dan borgol milik Ferdi yang dulu ia gunakan untuk menyiksa Miranda."Kenapa semua barang itu ada padamu? Bukankah dulu aku telah menyuruhmu untuk membuangnya?""Den Ferdi pasti sudah lama tidak main game, aku mau kok memenuhi fantasi Den Ferdi," ujarnya sembari membusungkan dada dan berpose menantang.Seketika Ferdi langsung meremas kepalanya sendiri yang tiba-tiba terasa sakit, bayangan saat dirinya mencari kepuasan terhadap Miranda dengan cara menyiksanya kembali muncul."Sri! Sebenarnya apa yang kamu lakukan," ucapnya dengan gigi yang menggemeretak, sementara api emosi membuncah dalam dada."Aku tahu kok, Den Ferdi gak berani melampiaskan fantasi liar Den Ferdi sama Non Anisa, karena Den Ferdi gak bisa melihat ora

  • Ibu Mertua Luar Biasa   Sri Ulat Bulu

    Bab 39"Buka pintunya, Nett!" Rudi menggedor pintu rumah kontrakannya, sementara Netti langsung tidur dan tak memperdulikan teriakan suaminya."Netttti!" Rudi terus berteriak hingga tenggorokannya sakit."Nettti! Aku mau ke toilet, aduh gak kuat!" Rudi terus menggedor pintu sembari berteriak memanggil nama Netti, tapi istrinya itu sudah merasa muak untuk melihat wajah suaminya. Seandainya ia masih memiliki orangtua, ia pasti sudah kabur ke rumah orangtuanya."Gak dibukain pintu, ya, Mas?" tanya ibu-ibu yang tak sengaja lewat."Iya, Bu, istri saya baperan.""Istrinya yang baperan atau Mas Rudinya yang jelalatan?"Mendengar itu wajah Rudi seketika memerah karena malu, gegas ia menuju motornya lalu tancap gas menuju rumah orangtuanya."Ngapain kamu kesini?" tanya Bu Aminah saat melihat kedatangan putranya yang tampak lesu."Netti gak bukain aku pintu, Bu.""Loh, kenapa? Pasti kamu bikin ulah lagi?""Sebenarnya aku ketahuan selingkuh.""Astaghfirullah, Rud, kamu kok gak ada kapoknya." Bu

  • Ibu Mertua Luar Biasa   Netti Menendang Kaki Rudi

    #38"Ngapain sih, Sri? Akhir-akhir ini kamu kok kayak cacing kepanasan gitu!" bentak Ferdi dengan wajah masam."Saya sudah menganggap Den Ferdi seperti saudara saya sendiri, apalagi kedua orangtua Den Ferdi sangat baik sama saya.""Ya sudah kalau gitu, tapi jujur saja saya gak nyaman saat kamu memegang-megang pundak saya.""Saya minta maaf, Den, kalau gitu silahkan diminum kopinya."Ferdi langsung meraih secangkir kopi yang Sri buat, lalu menyeruputnya. "Ngapain kamu masih berdiri disana! Cepetan masuk!" bentaknya dengan wajah masam.Namun, tiba-tiba Ferdi menguap dan merasa sangat mengantuk, hingga tiba-tiba ia terkulai lemas di sofa. Senyum Sri langsung mengembang, lalu ia langsung mendekati Ferdi."Bangun, Den," bisiknya sembari menggoyangkan pinggang Ferdi.Namun, Ferdi tak juga bangun. Lalu Sri menaruh sebelah tangan Ferdi di lehernya dan berniat untuk memapahnya."Ngapain kamu?" tanya Anisa yang keluar dari kamarnya karena berniat mengambil air."Itu, Non, Den Ferdi tiba-tiba p

  • Ibu Mertua Luar Biasa   Rudi Tak Juga Jera

    Bab 37"Jenn, apa kamu sudah berkeluarga?" tanya Rudi pada karyawati baru di tempat kerjanya saat mereka tengah makan siang."Jujur saja saya janda, Pak.""Wanita secantik kamu, bagaimana bisa jadi janda?" Rudi mulai mengeluarkan gombalan mautnya."Suami saya itu anak mami, dia gak punya pendirian, dia selalu mendengarkan ucapan ibunya yang toxic, sementara ibunya seolah merasa tersaingi dengan kehadiran saya.""Kamu belum kenal sama ibu saya. Ibu saya itu mertua idaman para menantu, dia itu selalu memperlakukan semua menantunya dengan penuh kasih sayang.""Wah, beruntung banget istri Pak Rudi.""Tapi sebaik-baiknya ibu saya, istri saya malah lebih memilih cowok kaya hingga akhirnya sekarang saya menduda.""Oh, jadi Pak Rudi duda?""Iya, Jenn, makanya saya mau fokus dengan pekerjaan saya. Semoga saja saya terpilih dalam menjadi manager.""Semoga saja Pak Rudi bisa mengalahkan Bu Yuri dan terpilih jadi manager.""Iya, Aamiin."Sejak saat itu Rudi dan Jenny dekat, bahkan Rudi sering men

  • Ibu Mertua Luar Biasa   Rudi Berulah Lagi

    Bab 36"Cepetan ganti pakaian atau saya pecat kamu!" bentak Ferdi."Maaf, Den, tadi saya salah ambil seragam, sepertinya ini seragam waktu saya pertama kali bekerja di rumah ini," ujarnya sembari duduk di samping Ferdi lalu memijat lembut bahunya."Jangan kurang ajar, kamu, mau saya pecat?!""Badan Den Ferdi pasti masih sakit-sakit setelah dicambuk oleh Miranda, mau saya pijitin? Pijatan saya enak, loh.""Hentikan, Sri!" Ferdi mendorong tubuh Sri hingga terjengkang ke lantai."Saya bekerja sama Den Ferdi sudah sangat lama, jadi saya sudah menganggap Den Ferdi seperti saudara sendiri." Ia tertunduk dengan mata berkaca-kaca."Ya sudah kalau begitu maafkan saya, sekarang kamu boleh keluar."Setelah itu Sri bergegas keluar dengan wajah kecewa.Sementara itu Anisa dan Bu Elina telah kembali."Makasih ya, Mih, udah nganter aku ke dokter.""Iya, Sayang, sama-sama."Tiba-tiba Anisa terhenyak saat melihat Sri yang baru keluar dari kamarnya dengan mengenakan pakaian sangat ketat, terlebih Sri l

  • Ibu Mertua Luar Biasa   Kegatalan Sri

    Bab 35"Mas, bangun!" Netti menggoyang-goyangkan tubuh Rudi."I...ya, Nett, ada apa? Mau tambah?" tanya Rudi sembari mengucek kedua matanya."Mas tadi mengigau memanggil-manggil nama Anisa padahal ini malam pertama kita," ujar Netti dengan wajah ditekuk."Tadi aku bermimpi Anisa dan Ferdi dikejar penjahat, aku udah gak cinta lagi sama Anisa, aku cuma khawatir sebatas kakak atau teman, apalagi dia ibu dari anakku.""Oh, gitu, kita berdoa aja semoga Anisa dan keluarganya dilindungi oleh Allah.""Aamiin." Rudi menyahut lalu kembali melingkarkan tangannya di pinggang ramping Netti.Setelah itu Netti kembali membaringkan tubuhnya di samping Rudi.Beberapa jam kemudian, Rudi mengigau dan kembali menyebut nama Anisa."Nisa... Nisa...!" teriaknya sembari tersentak dan membuka mata secara spontan, ia kembali terhenyak karena sejak tadi Netti memperhatikannya."Aku harap kamu bisa melupakan masa lalu kamu!""Maafkan mas ya Nett." Rudi memelas sembari menggenggam jemari Netti."Sudahlah, aku mau

  • Ibu Mertua Luar Biasa   Rencana Miranda Gagal

    Bab 34Berkat bantuan Sri, Jatmiko dan komplotannya juga Miranda menyelinap masuk ke rumah itu dengan mengenakan penutup wajah, karena mereka tahu banyak CCTV disana.Setibanya di sebuah kamar, ia langsung membekap mulut Anisa dan Ferdi dengan obat bius lalu meringkusnya setelah itu membawa keduanya ke ruang tengah."Bangun!" bentak Miranda sembari menyiramkan air ke wajah Ferdi dan Anisa hingga keduanya kembali ke alam sadar.Ferdi langsung terhenyak saat melihat Miranda yang tengah memegangi cambuk bersama Jatmiko juga dua lelaki bertubuh tinggi besar."Apa yang kalian inginkan?" tanya Ferdi dengan wajah geram.Sementara Anisa tampak tercengang saat melihat Sri berada diantara mereka."Ayo kita melakukan permainan yang biasa kita mainkan," ujar Miranda sembari menghantamkan cambuk ke tubuh Ferdi yang telanjang dada."Aaaaaaaargh!" Ferdi mengerang hingga membuat Anisa berteriak histeris."Hentikan Mir!" teriak Anisa."Ini belum sebanding dengan apa yang dia lakukan padaku!" bentak Mi

  • Ibu Mertua Luar Biasa   Siasat Miranda

    Anisa tampak bercucuran air mata, ia sangat kecewa karena ternyata suaminya memiliki kelainan. Ia juga khawatir memiliki nasib seperti Miranda yang menjadi budak nafsu Ferdi. Gegas ia masukan pakaiannya ke dalam koper, ia berniat untuk kabur dari rumah itu."Non Anisa!" Sri mengetuk pintu.Anisa segera membuka pintu kamarnya sembari mengusap air mata."Non mau kemana?""Saya mau pergi dari rumah ini.""Sebenarnya saya takut nanti Den Ferdi akan marah jika Non Anisa pergi, tapi saya juga merasa kasihan kalau wanita sebaik Non Anisa mengalami nasib seperti Non Miranda.""Separah apa penyiksaan yang dilakukan Ferdi pada Miranda?""Tapi Non Anisa janji ya jangan bawa-bawa saya.""Oke, saya janji.""Non Miranda wajah dan badannya sampai dupenuhi lebam, ya namanya juga dicambuk dan disundut rokok, saya sering disuruh mengompres lukanya makanya saya tahu semuanya.""Disundut rokok?" Anisa bergidik ngeri saat membayangkannya."Iya, sebenernya saya benci sama Non Miranda karena sudah merebut M

  • Ibu Mertua Luar Biasa   Salah Paham

    "Sayang, Bintang sudah tidur?" tanya Ferdi saat Anisa menyusui bayinya yang berusia 6 bulan."Belum, sabar, ya." Anisa tersenyum sembari melirik suaminya yang sejak tadi terus meremas jemarinya.Beberapa saat kemudian Bintang berhenti menyusu, tapi matanya tak juga terpejam, ia malah menatap Ferdi lalu sesekali tersenyum."Sini, Bintang Ferdinan, biar papa gendong," ujarnya sembari memangku bayi menggemaskan itu."Main ganti nama sembarangan." Anisa mencebik lalu tertawa."Ganti aja namanya jadi Bintang Ferdinand, gak usah Bintang Prayoga, soalnya sekarang dia anakku," ucap Ferdi sembari menimangnya dengan lembut sehingga Bintang seketika memejamkan matanya."Tidur loh dia, Mas, apa Mas terbiasa menimang bayi? Soalnya dia tampak sangat nyaman berada di pangkuan Mas?" tanya Anisa lirih."Ini yang pertama kalinya." Ferdi menyahut dengan lirih lalu menidurkan Bintang yang telah terlelap ke tempat tidur bayi yang terletak tidak jauh di tempat tidur mereka. Setelah itu keduanya duduk di te

DMCA.com Protection Status