Lato yang dipercayakan oleh Fujinma memilih jendral baru sangat menikmati pertarungan-pertarungan ini.'Boleh juga. Mereka tidak buruk. Nampaknya layak dijadikan Jendral baru,' gumam Lato. Ia pun menyeringai.Selanjutnya ada Leo Hua yang akan melawan Chuoxi.Mereka berdua sudah berdiri di atas arena."Mulai!" Wasit kembali berteriak.Siuw...!Boom, boom, boom!Leo Hua terbang ke udara dan menembakkan bola api hitamnya ke arah Chuoxi. Chuoxi menghindarinya. Tapi Chuoxi merasa ada yang aneh.Bola-bola api hitam milik Leo Hua ternyata mampu berbelok dan mengejar targetnya."Cih! Merepotkan saja!" ucap Chuoxi.Boom, boom, boom!Leo Hua tidak berhenti menyerang Chuoxi dengan bola api hitamnya itu.Sedangkan Chuoxi kerepotan menghindari ke sana kemari. Chuoxi belum menemukan kesempatan untuk menyerang balik.Siuw...!Boom!Chuoxi akhirnya terkena salah satu bola api hitam milik Leo Hua. Dan Chuoxi merasa ada yang aneh lagi dengan bola api hitam ini.'Sial! Kenapa rasanya menusuk sampai ke ul
Boom!Tubuh Leo Hua yang tadi berada di atas udara dengan sangat cepat meluncur dan menghantam lantai.Ternyata Chuoxi yang tiba-tiba berada di belakang Leo Hua menggunakan seluruh tenaga terakhirnya untuk memukul punggung Leo Hua. Chuoxi juga menggunakan kekuatan Kegelapan Iblis miliknya.Dan sebelum Chuoxi memukul punggung Leo Hua, ternyata tangan Chuoxi terlebih dahulu menusuk dada belakang Leo Hua dan meremas jantungnya.Tubuh Leo Hua yang terkapar di lantai akhirnya tidak bergerak lagi. Dia mati!"Pemenangnya Chuoxi!" teriak Wasit.Setelah wasit meneriakkan Chuoxi lah pemenangnya, tubuh Chuoxi yang masih mengambang di udara akhirnya melayang seperti layangan putus. Chuoxi tak sadarkan diri karena merasa kelelahan. Bahkan ia menggunakan sisa hidupnya untuk serangan yang terakhir tadi.Sisa tiga pertandingan lagi. Lato mengatakan pertandingan ditunda sebentar dan akan dilanjutkan pada malam harinya. Lato pergi ke ruangan Fujinma dan melaporkan hasil pertandingan sementara ini.***K
Ternyata, Xinchuan adalah adik seperguruan Nhini juga. Pantas saja ia bisa menggunakan teknik racun pelumpuh.Pertandingan seleksi masih berlanjut."Mulai...!" teriak Wasit kembali memimpin pertandingan."Nampaknya aku harus berhati-hati dengan orang ini," gumam Luo En.Kali ini yang menjadi lawan Luo En adalah Nhina. Nhina ini ternyata adik kandung Nhini. Dan keberingasannya juga memang terkenal. Tapi kemampuannya tidak sama dengan Nhini. Senjata yang Nhina gunakan untuk bertarung bukanlah cakar tajam seperti milik Nhini."Ada apa? Apa kau tertarik dengan tubuhku yang seksi ini? Hem?" tanya Nhina."Jangan bercanda. Hahahaha...! Kau memang seksi, tapi kau sangat mengerikan!" jawab Luo En.Siut...!Tiba-tiba Nhina menghilang dari pandangan Luo En.Bugh!Luo En memutarkan tubuhnya dan menangkis serangan Nhina.Siut...!Nhina kembali menghilang.'Ternyata benar. Kekuatannya memang mengerikan,' gumam Luo En. Tangannya terasa kebas ketika menangkis pukulan dari Nhina tadi.Bugh!Bugh!Bugh!
Akhirnya pertandingan seleksi yang terakhir tiba. Di pertandingan terakhir ini ada Haxan yang akan melawan Bi Huang.Kedua peserta sudah bersiap dan berada di atas arena pertandingan."Mulai...!" teriak Wasit.Kali ini sorakan para penonton mencapai puncaknya. Sorakan-sorakan itu terdengar sangat antusias melihat pertarungan antara Haxan melawan Bi Huang karena ini adalah pertandingan terakhir hari ini.Crash...!Tring, tring, tring...!Mereka berdua saling menyerang dan menebaskan pedang masing-masing guna melukai lawannya.Pedang yang digunakan Haxan mampu mengeluarkan kejutan listrik ketika ditebaskan. Sedangkan pedang milik Bi Huang juga tidak kalah hebatnya. Ada api hitam pekat yang bersinar di bilah pedang miliknya.Kalau diperhatikan, kecepatan dan kekuatan mereka berdua nampak seimbang."Boleh juga kau," ucap Haxan.Tring, tring, tring!"Ini baru pemanasan. Ayo keluarkan kekuatanmu yang sebenarnya, Haxan," ucap Bi Huang."Hahahaha...! Kau sangat bersemangat ternyata. Kalau begi
Di dalam inti hutan terlarang, Limdong kembali mengejutkan teman-teman dan juga gurunya. Karena Limdong berhasil menguasai kekuatan baru dari batu kekuatan yang ia dapatkan kemarin. Martis berhasil menguasai teknik ilusi. Martis juga sempat mengujinya dan menunjukkan pada teman-temannya.***Keesokan harinya, Roh Penjaga masih belum menemukan hawa keberadaan pasukan iblis. Limdong dan yang lainnya akhirnya memutuskan kembali berlatih."Lingling, ada yang ingin aku bicarakan padamu. Ini penting. Ini..., em..., tentang kelanjutan latihan berpasangan kita," ucap Limdong."Aku juga memang ingin membicarakannya padamu, Limdong. Kalau begitu ayo kita bicarakan ini," jawab Lingling.Lingling dan Limdong pergi ke tempat Limdong biasa berlatih. Dari kejauhan, ternyata Mia terus memperhatikan mereka berdua."Hey, kau cemburu ya? Hahahaha...!" ucap Aying.Aying tiba-tiba menepuk bahu Mia."Ti-tidak, tidak! Bukan begitu," jawab Mia gugup."Sudahlah, kau harus fokus dulu dengan latihanmu. Kalau kau
Lingling dan Limdong terkejut karena melihat semua teman-temannya belum ada yang tidur."Ka-kalian..., kenapa belum ada yang tidur? Bukankah ini sudah larut malam?" tanya Limdong."Limdong! Seharusnya kami yang bertanya apa yang kalian lakukan dari pagi sampai tengah malam begini baru saja kembali? Dan lagi, penghalang macam apa yang tadi siang itu? Bahkan Guru saja tidak bisa mengganggunya sedikitpun," ucap Aying."Pe-penghalang? Penghalang apa? Aku tidak mengerti yang kau katakan, Aying," jawab Limdong jujur. Memang dia dan Lingling tadi siang melakukan hal itu semua tanpa sadar. Tubuh mereka bergerak dengan sendirinya."I-itu benar. Penghalang apa maksudmu?" ucap Lingling."Sudahlah. Ayo kita semua istirahat saja. Aku hanya khawatir dengan kalian berdua. Ternyata kalian baik-baik saja. Mungkin penghalang kuat itu muncul dengan sendirinya ketika kalian berdua latihan tadi," ucap Samchong. Akhirnya Samchong angkat bicara."Huft, kalau begitu baiklah. Lingling, besok kau harus menceri
Di wilayah Raja Iblis, pertandingan seleksi akhirnya selesai. Yang menjadi Jendral nomor satu ternyata adalah Nhini.Lato akhirnya diperintahkan oleh Fujinma agar menyuruh para Jendral barunya menyerang manusia.Akhirnya pasukan iblis kembali menyebar. Tapi kali ini bukanlah pasukan biasa. Melainkan ada seorang Jendral yang akan kembali memimpin pasukan iblis menyerang para manusia.'Aku harus buktikan pada Raja! Walaupun aku hanya Jendral kesepuluh, aku akan berusaha membuatnya mengakui kekuatanku!' gumam Kaisun.Kaisun memimpin pasukannya menuju sebuah kota yang penduduknya padat.Perjalanan yang ditempuh Kaisun ternyata memakan waktu satu hari satu malam.***Tak mau menunggu waktu lama, Kaisun memberikan perintah pada anak buahnya untuk langsung menyerang kota."Habisi semuanya! Dan rampas apapun yang bisa kita manfaatkan. Terutama makanan!" teriak Kaisun."Hoya...!" teriak pasukannya bergemuruh.Sedangkan di dalam inti hutan terlarang, mereka semua sedang berkumpul. Roh Penjaga ba
Yizi berusaha mengalihkan perhatian Kaisun dari Yuzong. Nampaknya serangan Kaisun tadi memiliki dampak cukup besar.Blar, blar, blar...!Bam, bam, bam!Boom, boom, boom!Yizi dan Kaisun saling balas serangan. Kaisun menembakkan bola api hitamnya dan Yizi menyemburkan kekuatan api miliknya.Suara ledakan terdengar sangat keras."Boleh juga kalian. Ternyata kalian tidak selemah yang aku kira. Hahahaha...!" ucap Kaisun.Boom, boom, boom!Kaisun menembaki Yizi dengan bola api hitamnya lagi. Kali ini, bola-bola api hitam itu kekuatannya dua kali lipat dari sebelumnya.Yizi bergerak ke sana kemari guna menghindari serangan Kaisun. Baru kali ini Yizi melawan Iblis yang sekuat Kaisun. Jadi Yizi agak kewalahan.Slur..., slur, slur...!Ternyata Yuzong kembali membantu Yizi menggunakan kekuatan tumbuhan miliknya. Ada banyak sekali akar pohon yang keluar dari tanah dan bergerak menuju tubuh Kaisun.Boom!Kaisun menembakkan bola api hitamnya ke arah akar-akar pohon itu.Blar...!Yizi menyerang Kai