Siuw...!Tep!"Mau lari ke mana kau?" ucap Yuzong.Yuzong dengan cepat berada di depan iblis itu.Slash!Crash...!Tanpa ragu Yuzong menebaskan pedangnya pada iblis itu. Seketika kepala iblis itu pun menggelinding di atas tanah!Yizi juga tidak menyisakan satu iblis pun yang tersisa. Semuanya dihabisi tanpa ampun.Setelah selesai membasmi pasukan iblis itu, mereka kebetulan melihat ada banyak harta yang telah dikumpulkan pasukan iblis."Bagaimana dengan ini?" tanya Yizi."Kita bawa saja. Nanti biarkan Guru yang memikirkannya," jawab Yuzong.Kemudian Yizi menembakkan energi sihirnya ke udara untuk memberi sinyal pada Roh Penjaga bahwa mereka telah selesai membasmi pasukan iblis."Kalian cepat juga, hehe. Kalian hebat," ucap Roh Penjaga."Sebenarnya kami ini lemah kok. Hanya saja, yang kami lawan memang sekedar para pasukan iblis yang lemah. Tapi, bagi warga biasa tentu saja akan sulit melawan mereka," ucap Yizi."Kalau begitu, ayo kita kembali. Dan lihatlah, ada barang bawaan. Apa kau b
Ketika tubuh Limdong terpental, tangan kanan Limdong ternyata membeku. Sedangkan Lingling, tangan kanannya terkena luka bakar.Berulang kali mereka melakukannya, berulang kali juga mereka merasakan kegagalan!Karena berkali-kali menghasilkan ledakan, akhirnya ledakan itu terdengar oleh yang lainnya dan menarik perhatian teman-teman Limdong."Sebenarnya suara ribut apa itu?" tanya Lee."Mau siapa lagi? Pasti Limdong dan Lingling kan?" jawab Aying."Aku penasaran dengan apa yang dilakukan mereka berdua. Bagaimana kalau kita lihat?" tanya Lee."Hem..., boleh juga. Aku juga sudah merasa lelah dengan latihan kita ini. Akhirnya kita juga menemukan kebuntuan, huft!" ujar Aying.Aying dan Lee berjalan menuju arah di mana Limdong dan Lingling berlatih.Ketika sampai di sana, ternyata Lee dan Aying malah melihat Yizi dan Yuzong."Loh, kok kalian ada di sini? Bukankah kalian...?" ujar Lee."Kami sudah selesai kok. Kami hanya penasaran dengan suara ledakan-ledakan tadi. Ternyata itu ulah mereka be
Esok harinya, giliran Aying dan Lee yang akan pergi ke dunia luar untuk melawan pasukan iblis.Lingling dan Limdong kembali berlatih. Begitu juga dengan Yizi dan Yuzong. Ternyata, walaupun mereka berlatih metode latihan yang sama, namun pelatihan yang mereka dapatkan berbeda-beda. Buktinya saja, Limdong dan Lingling harus ada adegan berhubungan badan jika ingin menyempurnakan penggabungan kekuatan. Sedangkan Lee dan Aying, mereka tidak ada cara seperti itu."Apa kalian siap?" tanya Samchong."Siap, Guru!" jawab Lee dan Aying serempak."Aku sudah mendapatkan lokasinya," ujar Roh Penjaga bagian timur."Baiklah, serahkan padaku," sahut Roh Penjaga bagian barat.Tring...!Beberapa detik kemudian Lee dan Aying berhasil dibawa ke dunia luar oleh Roh Penjaga bagian barat."Apakah di sini tempatnya?" tanya Lee."Benar. Lihatlah ke arah sana. Ada desa kecil di sana. Dan desa itu nampaknya sudah dikuasai oleh pasukan iblis. Kalian harus cepat membereskannya sebelum seluruh warga di desa itu semu
Lee menambah kecepatannya dan kemudian langsung maju tepat berada di belakang Iblis yang akan mengayunkan senjatanya kepada Gadis itu.Slash!Untungnya, Lee lah yang mengayunkan pedangnya ke leher Iblis itu terlebih dahulu. Telat beberapa detik saja bisa dipastikan Gadis itu akan mati!"Kau sudah aman," ucap Lee. Kemudian Lee berjongkok di hadapan Gadis itu.Gadis itu pun membuka kedua matanya ketika mendengar suara manusia."Te-terima kasih, Tuan. Terima kasih!" ucap Gadis itu. Air matanya berlinang. Ia sudah merasa sangat ketakutan."Sudah tugasku untuk menolong kalian. Oh iya, namaku Lee," ucap Lee yang sambil mengulurkan tangannya."A-aku..., namaku Mia," jawab Gadis itu. Mia pun menyambut uluran tangan Lee dan berdiri."Baiklah Mia, apakah ada warga desa lainnya yang selamat?" tanya Lee.Mia hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan."Jadi begitu. Maafkan kami karena datang terlambat," ucap Lee. Lee kemudian membungkukkan badannya."E-anu..., tidak, ini bukan salahmu Tuan Lee. I-
Lingling memegang wajah Limdong dan menatapnya sambil tersenyum. Limdong pun seperti terhipnotis. Jantungnya berdebar kencang. Tubuh Limdong pun tak mampu bergerak. Seperti ada sengatan listrik yang menyengat sekujur tubuhnya."Limdong..., perasaan yang kau miliki itu sama. Aku juga merasakan hal yang sama denganmu. Kalau begitu, aku memutuskan kita akan melakukannya!" ucap Lingling."Ta-tapi..., Lingling. A-aku , ak-""Sest...!" Lingling menekan bibir Limdong dengan jari telunjuknya."Tidak Lingling. Sebenarnya..., aku..., sekarang...," ucap Limdong."Kau mau melakukannya sekarang? Kalau begitu...," jawab Lingling. Wajahnya semakin memerah."Iya Lingling. Aku lapar! Jadi aku mau makan sekarang." ucap Limdong.Wajah merah Lingling yang semula merah karena malu, kini berubah menjadi merah karena marah!"Limdong...!" Lingling teriak ke atas langit.Limdong menutup kedua telinganya karena teriakan Lingling itu sangat memekikkan telinga!***Pada malam harinya, setelah selesai makan malam
Esok harinya, mereka melakukan seperti yang sudah direncanakan.Limdong dan Lingling terlihat sangat bersemangat hari ini. Mereka juga sebenarnya sudah rindu dengan dunia di luar hutan terlarang. Dan yang membuat mereka bertambah semangat lagi adalah menumpas prajurit pasukan iblis. Dendam mereka terhadap pasukan iblis sangatlah mendalam!Sedangkan Mia, ia sudah bersiap dan menunggu Samchong untuk menjalani latihan bela diri. Samchong akan melihat apakah Mia memiliki bakat atau tidak. Jadi, Samchong akan melatih dasar-dasarnya saja terlebih dahulu. Dan Samchong sebenarnya berharap kalau Mia memiliki bakat dalam bela diri. Karena semakin banyak murid yang kuat, akan lebih baik. Tujuan Samchong adalah mengalahkan Raja Iblis."Baiklah Mia. Mulai hari ini kau akan aku ajarkan ilmu bela diri. Tapi ingat, jika kau merasa tidak sanggup lagi, jangan memaksakan diri. Lakukan saja sesuai kemampuanmu. Karena efeknya akan menjadi buruk jika diri kita memaksakan dalam bela diri," ucap Samchong."Ba
Akhirnya Limdong langsung maju dan menyerang kedua Iblis yang memimpin pasukan iblis ituSlash...!Tring, tring, tring...!Tapi ternyata dua Iblis itu lumayan kuat. Mereka berhasil menangkis tebasan pedang milik Limdong menggunakan senjata gadai mereka."Roar...! Ternyata ada yang belum mati! Kau datang menghantarkan nyawa ya? Hahaha...!" ujar salah satu Iblis itu."Hehehe..., oh iya, sebelum kita lanjutkan, bolehkah aku bertanya sesuatu? Apakah kalian memiliki batu kekuatan?" tanya Limdong.Kedua Iblis itu kemudian saling pandang dan tertawa."Hahahaha...! Kenapa? Apa kau akan langsung menyerah kalau tahu kami memiliki batu kekuatan? Hahaha...! Memang benar, kami memiliki batu kekuatan. Jadi, menyerah saja. Atau..., kau mau menjadi bawahan kami? Hem?" jawab Iblis itu."Wah...! Bagus! Kalau begitu, aku akan mendapatkan kekuatan tambahan, hehe," ucap Limdong.Siuw...!Bugh!Bugh!Bugh!Tanpa ragu Limdong memukul kedua lawannya itu. Kedua Iblis itu sempat mundur beberapa langkah saat men
Limdong akhirnya mulai bosan dan akan mengakhiri pertarungannya dengan kedua Iblis ini."Sudah cukup main-mainnya. Aku akan membantu Lingling memberantas anak buah kalian," ucap Limdong.Bugh!Bugh!Bugh!Limdong memukul bagian dada salah satu Iblis itu. Tubuh Iblis itu pun terpental puluhan meter dan langsung mengeluarkan darah segar dari mulutnya.Tidak berhenti dengan itu saja, Limdong kemudian bergerak dengan cepatnya dan mematahkan kaki Iblis itu.Krak!Krak!"Argh...!" teriak Iblis itu.Kemudian tubuh Limdong mulai berubah. Bola matanya menjadi berwarna merah terang. Limdong melompat ke udara dan membuka mulutnya. Limdong akhirnya menembakkan bola api merahnya ke arah tubuh salah satu Iblis itu yang sudah tidak berdaya lagi.Siuw...!Boom...!Terdengar suara ledakan cukup keras.Tubuh Iblis itu ternyata berlubang di bagian dadanya."Gawat!" gumam Limdong.Hampir saja Limdong melenyapkan tubuh Iblis itu tanpa sisa. Padahal Limdong ingin mengambil batu kekuatan milik Iblis itu. Unt