Hou Cun mengendalikan orang-orang untuk menyerang Bai Jia. Dia ingin melihat sampai mana Bai Jia bisa menahan diri untuk tidak membunuh mereka.
“Kau seorang iblis, Gui Tian, bukan tempatnya iblis memiliki hati yang lunak, apalagi berhati suci sampai bisa menjadi pemilik Pedang Surga.”Bai Jia mendengar semua perkataan Hou Cun tersebut, akan tetapi dia memilih untuk mengabaikannya. Saat ini Bai Jia sedang fokus bertarung sambil berusaha mencari cara mengalahkan ilmu pengambilan jiwa milik Hou Cun.Bai Jia ingat, di dalam kitab iblis dikatakan bahwa ilmu pengalihan jiwa hanya dapat dihentikan oleh kekuatan yang lebih besar dari milik si pengendali. Dengan kata lain, jika Bai Jia ingin menghentikan Hou Cun, maka dia harus memiliki ilmu yang lebih besar dari ilmu yang digunakan Hou Cun saat ini.Hanya saja, Hou Cun yang bisa mengendalikan tubuh orang lain berarti bahwa dia sudah menjadi iblis dengan kekuatan tingkat tinggi. Bai Jia tidak mungk“HAAA ...!”Kekuatan Iblis Bai Jia bangkit sepenuhnya. Amarah, dendam, dan hasrat mendalam untuk membunuh telah membangkitkan sisi iblis yang selama ini masih tertidur di dalam dirinya. “HA!”BOM!Bai Jia menyerang Hou Cun secara bertubi-tubi. Sementara Hou Cun, yang bisa ia lakukan saat ini hanyalah menghindari setiap serangan yang datang padanya. Hou Cun tahu kini kekuatannya tidak lebih besar dari Bai Jia, jadi akan percuma menyerang Bai Jia yang sekarang. Satu-satunya hal yang dapat Hou Cun lakukan untuk bisa mengalahkan Bai Jia ialah dengan menggunakan akal liciknya. Hou Cun kembali membangkitkan boneka-boneka iblisnya dan menjadikannya sebagai prajurit serta tameng untuk berlindung. Namun, dia lupa bahwa Bai Jia yang sekarang tidak akan lagi berbaik hati seperti sebelumnya. Bai Jia menebas habis siapapun yang menjadi penghalangnya. Dia sudah tidak peduli lagi pada kenyataan bahwa boneka-boneka Hou
Pasca kematian Hou Cun, dunia persilatan kembali berbenah. Para pendekar dari setiap perguruan mengadakan upacara pemakaman besar untuk menghormati para pendekar yang telah gugur. Tidak berbeda jauh, Diyu juga tengah mengadakan upaca penghormatan terakhir untuk para prajurit yang tewas dalam pertarungan antara Bai Jia dan Hou Cun sebelumnya.Tidak ada yang lebih baik, semuanya merasakan dampak buruk dari pertarungan tersebut. Namun, setidaknya sekarang semuanya telah berakhir. Bai Jia menjamin hal itu.~Dua hari setelahnya~ Bai Jia dan beberapa raja di dunia persilatan melakukan sebuah pertemuan tertutup di Wuxia. Bai Jia mendatangi Istana Wuxia tepat ketika tengah malam. Hal ini dilakukan untuk menghindari kekhawatiran dan ketegangan di kalangan para pendekar akibat kedatangannya.Angin dingin yang berhembus dan mematikan semua nyala obor di Istana Wuxia menjadi penanda kedatangan Bai Jia, Fei Yi, dan Dou Yin. Bulu kuduk para prajurit Istana Wuxia pun berdiri diterpa angin dingin t
“Raja!” Seseorang memanggil Bai Jia dari luar kamar. Namun, tidak ada balasan dari dalam sana.“Kenapa kau di sini?”—Fei Yi menghampiri orang tersebut.“Oh, Nona Fei Yi, Fang Xi memberi hormat!”“Hem!” sahut Fei Yi, “jawab pertanyaanku tadi! kenapa kau berdiri di depan kamar Raja?”“Bangsawan selatan ingin bertemu dengan raja, Nona, katanya ada hal penting yang ingin beliau sampaikan.”“Oh, begitu,” gumam Fei Yi, “ehm ... kalau begitu, ayo kita temui bangsawan selatan!” ajaknya pada Fang Xi.“Tapi, Nona ....”“Sudah, tidak apa, biar aku saja yang menemui beliau. Jangan ganggu Raja! Raja sudah cukup repot akhir-akhir ini, biarkan dia istirahat!”Fang Xi masih terdiam. Dia bingung apakah dia bisa seperti itu.“Kenapa kau masih diam saja? ayo!”Ajakan Fei Yi membuyarkan pikiran Fang Xi. Pada akhirnya dia tidak bisa menolak perintah putri keluarga Wen tersebut.
“Raja!” pangil Fei Yi.Lamunan Bai Jia buyar. “Ah, maaf!”“Raja baik-baik saja?” tanya Fei Yi berbisik.“Aku baik-baik saja, aku hanya sedang memikirkan sesuatu,” jawab Bai Jia yang juga ikut berbisik.“Raja, jika Raja mau, kita bisa menunda pertemuan ini.”“Tidak-tidak, aku tidak bisa berbuat demikian. Aku baik-baik saja, kita lanjutkan saja.”Bai Jia berusaha fokus pada pertemuan tersebut, di mana saat ini dia bersama para orang penting Diyu sedang membahas tentang persiapan menuju penutupan Diyu.Setelah kejadian semalam di hutan bambu, sebenarnya sekarang Bai Jia jadi sedikit ragu pada keputusannya. Dia ragu apakah tetap harus melakukan perjanjian dengan langit untuk memisahkan Diyu dari dunia luar. Pemisahan dunia mungkin akan menjauhkan dunia persilatan dari ancaman para keturunan iblis Diyu. Namun, dia khawatir jika nanti mungkin akan ada ancaman besar yang justru datang dari dunia persi
Fei Yi secara bergantian menatap Bai Jia yang masih duduk bersila dengan cahaya menguar dari tubuhnya dan langit di luar sana. “Masih belum ada tanda-tanda apapun, aku harap semuanya berjalan baik.”Sementara itu, Bai Jia yang saat ini berada di alam para Dewa tengah bertarung dengan beberapa dewa penjaga istana langit. “Iblis sepertimu tidak seharusnya berada di sini.”Bai Jia tidak peduli, jika ia tidak bisa bertemu dengan kaisar langit secara baik-baik maka ia akan memaksa sampai mereka bisa bertemu bagaimanapun caranya. Pertarungan itu akhirnya berlangsung cukup lama, sampai akhirnya ....“Hentikan!” Suara misterius terdengar oleh Bai Jia dan para dewa penjaga. Pertarungan mereka terhenti karena para dewa yang mematuhi perintah suara misterius tersebut.“Biarkan dia masuk!”Para dewa penjaga khawatir jika Bai Jia akan membuat kekacauan di istana langit seperti yang dulu pernah dilakukan leluhurnya. Namun, mereka tidak bisa membantah perintah itu, sehingga mau tidak mau mereka me
Pasca terpisahnya Diyu dari dunia persilatan, Rouku kembali membangun Perguruan Lotus Putih. Yue Er yang kehilangan ingatannya dan hanya dapat berbaring di tempat tidur membuat Rouku mengambil alih jabatan ketua perguruan.Di bawah kepemimpinan Rouku, Lotus Putih bangkit kembali menjadi perguruan yang cukup berbeda dari sebelumnya. Jika Lotus Putih dulunya dikenal sebagai perguruan tertua yang mengedepankan kerendahan hati dan kedamaian, kini Lotus Putih telah berubah menjadi perguruan bela diri yang keras dan penuh rivalitas.Siapapun yang lemah tidak akan bisa bertahan di sana. Mereka-mereka yang lemah hanya akan berakhir diinjak dan dibuang. Hanya mereka yang mampu bertahan dalam rivalitas itu yang akan lulus menjadi pendekar perguruan Lotus Putih.Satu tahun berlalu dan cukup banyak yang telah berubah. Waktu satu tahun ini sudah cukup bagi Rouku untuk menguatkan pondasi dan menata ulang Lotus Putih. Kini, Lotus putih menjadi perguruan yang tidak bisa diremehkan lagi.“Hiya!”“Ha .
~Satu tahun lalu, ketika Hou Cun melarikan diri dari Diyu~Hou Cun melintasi hutan bambu wilayah barat Shengren. Dia berniat singgah sebentar dan bersembunyi di sana untuk memulihkan luka dalamnya. Tidak disangka, ketika di sana Hou Cun justru menemukan hal yang cukup membuatnya tertarik. Dia tidak sengaja mendengar Rouku berteriak di depan makam para leluhur Lotus Putih. Pemuda itu memaki para leluhurnya dan juga para pendekar dunia persilatan. Dia kecewa leluhurnya tidak bisa menjadikan Lotus Putih besar dan para muridnya sebagai orang-orang hebat yang mampu bertahan dari para iblis.Dari apa yang diteriakkan oleh Rouku, Hou Cun bisa menangkap bahwa saat ini Rouku tengah marah dan kecewa perguruannya diremehkan. Dia juga kesal karena mereka menghina Yue Er sebagai ketua yang tidak bisa diandalkan. “Aku juga ingin Lotus Putih diperhitungkan di dunia persilatan bukan sebagai perguruan tertua melainkan sebagai perguruan terbesar dan terhebat,”—suara Rouku mulai pelan, dia menunduk s
“Kapan kau akan menepati janjimu, Rouku?”—suara tanpa wujud mengisi ruang rahasia milik Rouku.“Bersabarlah, iblis sialan! kau pikir saat ini aku sedang apa, ha?”“Yang kulihat, kau hanya melakukan sesuatu yang akan menguntungkanmu saja.”“Cih! kau lupa bahwa untuk membangkitkan raja iblis ke dunia ini aku harus menyiapkan singgasananya? caramu melakukan penyerangan ke berbagai kerajaan tidak akan bisa kutiru, aku tidak mampu melakukannya. Satu-satunya yang bisa kulakukan hanyalah dengan cara seperti ini, aku tidak bisa membiarkan orang tahu bahwa aku pengikut iblis.”“Hah! menyebalkan. Awas saja jika kau ingkar janji! aku bisa dengan sekejap mengambil semua yang kau miliki, termasuk nyawa perempuan keturunan Tao itu.”WUSH ...!Angin berhembus di ruangan tertutup itu. Lalu, tidak lama setelahnya sesuatu yang panas kembali menyengat punggung Rouku dan membuatnya mengernyit kesakitan.Selain merebut Yue Er dari dewa maut, isi perjanjian darah antara Hou Cun dan Rouku ialah membantu Hou