Share

Bab 103

Wajah Hannan berubah sendu, kurasa wanita cantik itu sedang mengenang Zaid, putra sulung kami.

“Mau kah kamu membantu mempersiapkan acara pernikahanku dengan Sherin, Han? Hanya pernikahan sederhana, yang penting sah secara agama. Sherin tak mungkin mengurusnya sendiri, apalagi ibunya juga sedang dalam kondisi sakit.”

Hannan menghela napas.

“Baiklah, aku akan mambantumu.”

Aku tertawa miris, menertawakan diriku sendiri.

“Kenapa kamu tertawa?” tanya Sherin.

“Aku tak pernah menyangka akan meminta hal seperti ini padamu. Memintamu membantu pernikahanku, padahal dalam hatiku kamu masih ....” Aku tak meneruskan kalimatku. Khawatir jika Hannan kembali merasa kesal padaku. Hannan pun tak merespon kalimatku.

“Seandainya waktu bisa kuputar balik. Seandainya semua kejadian ini hanyalah mimpi burukku. Aku masih berharap terbangun dari mimpi buruk ini dan mendapatimu sedang berada di sisiku bersama anak-anak kita.”

“Jangan membahas masa lalu. Kamu sendiri yang memilih jalan ini, maka jalanilah semu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status