Share

HE KILLED MY MOM

Penulis: sugi ria
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-14 21:16:37

Suara benda jatuh menggema di seantero ruang makan. Tubuh Helga terjatuh karena dia gagal menubruk tubuh Emma, dan berakhir dengan dirinya tersungkur di lantai marmer yang keras. Wanita itu meringis, merasakan sakit pada lututnya. Namun tak seorang pun berniat menolong. Bahkan Imelda pun seolah acuh pada Helga. Sementara si biang kerok justru terbahak melihat keberhasilan aksinya.

Emma tampak puas memandang Helga yang sibuk mengumpat. Helga sungguh tak menyangka jika Emma adalah wanita bar-bar. Berbeda dengan Maria yang lemah lembut. “Rasakan kau!” Desis Emma penuh tawa. Helga sendiri bisa dipastikan kesal setengah mati. Berniat mengerjai Emma, justru dia yang dia kena padahnya.

“Awas kau!” Ancam Helga penuh emosi.

“Ada apa ini?” Tanya Vin yang turun bersama Enzo. Emma langsung tersenyum manis melihat Enzo. Bocah lelaki itu langsung duduk di sebelah Emma menggunakan kursi khusus.

“Tidak ada apa-apa?” Imelda menjawab manis. Perempuan itu masih sibuk dengan usahanya untuk mendapatk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   SARAN ANDREAS

    “Jangan membuat keributan di sini, Bung.” Xuan berjalan mendekat ke arah Emma dan seorang pria bermata abu-abu. Ilario del Munthe secara mengejutkan berani menunjukkan diri di hadapan banyak orang.Ilario langsung menoleh mendengar suara Xuan. Wajah Ilario berubah kesal. Terlebih ketika Xuan langsung berdiri di hadapan Emma, memberi jarak antara wanita itu dan Ilario.“Jangan ikut campur!” Ilario memperingatkan. Netra pria itu menyorot tajam pada Emma yang berada di balik punggung Xuan. Sama kesalnya dengan dirinya. Xuan sendiri tampak begitu tenang, tidak terintimidasi sama sekali dengan Ilario yang diikuti dua pria berbadan besar.“Tenangkan Enzo,” pinta Xuan pada Emma yang bergegas pergi. Ilario ingin menyusul tapi Xuan menghalangi.“Ini sekolah, Rio. Jangan membuat rusuh dan jangan membuat anak-anak itu ketakutan. Jika ingin bicara jangan di tempat ini.” Tatapan mata Xuan santai tapi penuh permohonan.“Sialnya kenapa kau bisa lolos hari itu! Harusnya kau mati!” geram Ilario.

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-15
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   TEST PACK

    Ilario menggebrak meja begitu sampai di ruangannya. Chen yang kebetulan ada di sana melihat Ilario dengan tatapan tidak percaya. Baru kali ini Ilario dibuat kacau oleh seorang wanita. Ya, Chen tahu kalau Ilario baru saja bertemu Emma.“Kenapa? Apa dia menolakmu?” Pertanyaan Chen setengah bercampur ledekan. Ilario mendengus geram mendengar ucapan Chen. Nafasnya masih memburu dengan mata memerah. Dia sungguh marah. Bayangan Emma yang tertawa kala bersama Xuan, meningkatkan rasa tidak sukanya pada pria yang satu rupa dengan Chen. Tiba-tiba saja Ilario mendekat ke arah Chen dengan cepat menoyor kepala sang asisten. “Apaan sih,” protes Chen yang merasa tidak berbuat salah pada sang atasan. Bukannya berhenti karena protes Chen, gerakan Ilario justru semakin cepat dan mengganggu.“Aku benci sama kamu!” lirih Ilario sambil menambah intensitas siksaannya pada Chen. Sang asisten jelas kaget, salah apa dia, sampai Ilario seperti tengah menghukumnya. Sekarang bertambah dengan cubitan keras ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-16
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   KISAH BRIANA

    Surya melempar satu dokumen tepat ke muka Dito. Pria itu gelagapan berusaha menangkap map yang ujung runcingnya hampir melukai wajahnya. Surya terlihat berang, marah luar biasa.“Apa sih, Pa?” Dito merasa tidak melakukan kesalahan. Semua yang diminta sang papa sudah dia lakukan, beres tanpa ada hambatan. Lalu kenapa sekarang Surya tampak murka padanya. “Kamu ini benar-benar goblok! Sekolah tinggi-tinggi tapi otaknya di dengkul! Oh salah, otakmu isinya cuma wanita-wanita yang tidak berguna,” sarkas Surya.Dito melotot mendengar makian ayahnya. “Jangan muter-muter, Pa. Katakan saja salah Dito apa?” Dito jelas tidak terima ketika dia dikatakan bodoh. Surya menggeram marah. Pria itu membuat kode untuk memeriksa dokumen yang sejak tadi di pegangnya. Dito melakukannya, membuka berkas yang dia kenal. Berkas pengalihan aset yang sudah bertanda tangan milik Briana. Apa yang salah? Bukankah tugasnya sudah dia laksanakan dengan baik.“Apa ada yang tidak beres? Ini kan jelas sudah diparaf

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-17
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   KEPANIKAN XUAN

    Emma berjalan mondar mandir di kamarnya, dua hari sejak dia melakukan test pack di hadapan Xuan. Pria itu tentu terkejut, tapi yang lebih mengejutkan adalah reaksi Xuan yang seolah tidak kaget dengan keadaan Emma.“Aku harus apa?” gumam Emma penuh kebingungan. Wanita itu menatap hampa pada langit malam yang bertabur bintang dengan bulan bersinar terang. Sangat indah, tapi semua keindahan itu berbanding terbalik dengan suasana hati Emma. Wanita itu bimbang akan nasibnya. Sebenarnya di banding rasa bingung dan cemas yang memenuhi hati Emma, ada berkas kemarahan dalam hati Emma. Amarahnya tertuju pada Ilario, siapa lagi. Pria yang sejak dulu dicap brengsek oleh Emma, kini nyatanya menambahkan torehan kebencian dalam diri Emma. Ilario-lah penyebab semua kesusahan yang Emma rasakan kini.Emma menoleh ke arah pintu saat terdengar ketukan dan tak lama pintu di buka. “Boleh aku masuk?” Xuan bertanya sopan. Satu anggukan menjadi jawaban. Di tangan pria tersebut ada sebuah paperbag. Tanpa k

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-18
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   MATI KAU!

    “Apa yang terjadi dengannya?” Xuan bertanya panik pada Andreas yang selesai memeriksa Emma. Andreas sedang bicara melalui ponselnya, tapi kecemasan Xuan membuat lelaki itu tak sabar untuk bertanya.Melihat kepanikan Xuan, Andreas memicingkan mata. Pria berpakaian kasual itu menaruh curiga pada Xuan. “Bukannya kau tahu apa yang terjadi padanya.” Sebuah kalimat bernada tuduhan Andreas layangkan pada Xuan. Xuan tampak tidak mengerti ke mana arah pembicaraan Andreas.“Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya. Enzo hanya bilang kalau Emma beli obat sakit kepala lalu meminumnya. Waktu aku ke sini dia sudah pingsan,” jelas Xuan.“Tapi kau tahu kan kalau dia hamil,” todong Andreas cepat. Bola mata Xuan melebar, tebakan Andreas tepat sasaran. Melihat reaksi Xuan, Andreas yakin kalau ucapannya benar. Xuan tahu mengenai kehamilan Emma.“Apa kau juga tahu kalau yang diminum Emma adalah obat penggugur kandungan,” beritahu Andreas. Kali ini rasa syok menyerang Xuan. “Kau tidak bohong kan?” teg

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   SANGAT TIDAK MUNGKIN

    “Aku merindukanmu, Maria.” Kalimat itu terucap dari bibir Vin, tiap malam. Vin akan berdiri di depan foto pernikahannya lalu menuangkan wine favoritnya. Hal itu dia lakukan setelah memeriksa Enzo. Memastikan sang putra sudah tidur dalam kamarnya. Wine adalah teman yang cocok untuk menemani kegalauan dan kerinduan tak berujung pada sang istri. Rindu yang tidak akan pernah bertemu obatnya. Rindu yang tak bertepi. Rasa cinta Vin pada Maria masih terlalu besar, hingga pria itu terkadang sampai merasakan sesak. Dia tahu, tak seharusnya dia berkubang terlalu lama dari rasa kehilangan yang nyaris melumpuhkan hidupnya. Vin sadar dia seharusnya mulai berdamai dan bernegosiasi dengan kata move on. Tapi bagaimana caranya. Jika Vin sendiri lebih suka menikmati cinta tak bertuan miliknya.“Aku harus bagaimana?” lirih Vin, menatap penuh cinta pada potret Maria yang tersenyum sangat cantik dalam pelukannya.“Katakan, aku harus bagaimana? Jika kamu ingin aku pergi, berikan aku jalan. Tuntun aku

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   SALAM CINTA

    Agam mengemudikan mobilnya seperti orang gila ketika Briana menghubunginya perihal dia dan Kartika yang diserang orang yang tidak mereka kenal. Motifnya apa, dua gadis itu juga tidak tahu.Tapi begitu sampai ke klinik pusat perbelanjaan tersebut, Agam melihat Dito yang tengah menolong Kartika untuk pindah ke sofa yang lebih nyaman.“Kamu datang?” Suara Briana menyapa. Agam tersenyum, melihat Briana yang sepertinya menjaga jarak dengan Dito. Sementara di depan sana, terlihat Kartika yang manyun karena ulah Briana.“Sorry-lah. Kalau dia gak disibukin, nanti dia mepet aku terus,” bisik Briana pada Kartika yang terus mempertahankan sikap sok marahnya.“Dan aku yang jadi tumbal. Yang benar saja,” protes Kartika ketika Dito diminta keluar dengan alasan Agam yang seorang dokter ingin memeriksa Kartika.Kartika semakin cemberut, dia enggan disentuh oleh Dito, yang kata Kartika bekas banyak perempuan. Hiii, gadis itu bergidik ngeri. Tingkah Kartika membuat Agam mengulum senyumnya.“Entar

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   BELAHAN JIWA

    Vin memicingkan mata melihat Emma yang tampak pucat. Makan pagi hari itu, sikap pria itu tampak biasa. Setelah semalam nyaris meledakkan kepala Helga dengan Glock yang sebelumnya melukai Baron.Helga sendiri tampak kesal melihat Vin. Bukannya tergoda, dia malah hampir kehilangan nyawa. Sial sekali dia malam tadi. Berharap nikmat justru teror yang Helga dapat.Vin sendiri, setelah berhasil membuat Helga lari tunggang langgang dari kamarnya dengan wajah ketakutan, lelaki itu langsung keluar menuju balkon kamarnya. Ada hal yang mengusik pikirannya, setelah kejadian tadi. Dia ingin menemukan sosok gadis yang mengenakan cincin Maria. Karena itulah siang ini dia ke kantor untuk menyelesaikan semua pekerjaannya. Sebelum dia akan terbang ke kota Xuan. Dia melimpahkan semua tanggung jawab pada Miguel. “Kamu yakin? Atau sekedar penasaran?” Andreas adalah orang yang dihubungi oleh Vin selanjutnya, untuk memberitahukan rencananya. Selain Miguel yang lebih dulu tahu mengenai hal itu.“Yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22

Bab terbaru

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   AKHIR SEKALIGUS PERMULAAN

    “Ibu mengaku salah untuk urusan Helga di masa lalu. Ibu buta, sungguh tidak bisa membedakan baik dan buruk saat itu. Tapi sekarang, Ibu akan menerima semua keputusan Vin termasuk soal pasangan hidup. Ibu akan mendukungnya. Maafkan Ibu, Ibu sungguh ingin memperbaiki kesalahan Ibu. Jadi tolong beri Ibu kesempatan.” Briana menghela nafas, penjelasan dari Imelda cukup dia mengerti. Wanita itu tentu paham konsep tiap manusia pernah melakukan kesalahan. Akan terasa tidak adil jika kesempatan untuk berubah jadi lebih baik tidak diberikan. Briana sendiri memang tak terlalu memikirkan soal Helga, sebab Vin memang tidak pernah memberikan celah sedikit pun untuk Helga masuk dalam hidupnya. Oke, semua masalah sudah clear. Imelda akan membuktikan kalau dia menerima Briana sebagai pilihan Vin serta menantunya. “Kenapa Boy?” Briana bertanya ketika melihat sang putra tengah menatap foto sang mama yang tengah memeluknya, ada Vin juga di sana. Potret keluarga bahagia nan sempurna. Cemburukah Briana?

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   DEEP TALK

    “Wait, wait, tunggu. Amore mio ada apa?” Vin mencegat Briana yang melewatinya begitu saja setelah makan malam usai. Lelaki itu menghadang di pintu kamarnya. Sejak pulang tadi wajah Briana sudah menunjukkan ekspresi tidak sedap.Briana tahu, kalau kejengkelannya seharusnya tidak ditujukan untuk sang suami. Hanya saja dia tidak bisa menyembunyikan apa pun dari Vin, hingga ketika dia berhadapan dengan Vin, rasa itu otomatis keluar begitu saja.“Maaf, aku gak marah sama kamu,” ujar Briana terus terang.“Lalu? Coba deh bicara yang benar. Aku gak masalah kamu mau marah atau bagaimana ke aku. Yang aku minta jangan pernah menutupi apa pun dari aku. Aku ingin tahu.” Vin memegang dua bahu Briana, meyakinkan wanita itu.Ohh beginikah rasanya menikah dengan duda yang sudah expert soal pernikahan. Sikap terbuka Vin dan seluruh pengertian lelaki itu membuat Briana meleleh meski sedang marah. Act of service-nya memang lain ya duda yang satu ini.Begitulah Vin, lelaki itu bahkan tak segan mengaj

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   PERANGKAP

    “Siapa dia?” bisik Briana bertanya pada sang adik yang memindai penampilan seorang perempuan berambut pirang di hadapannya.“Coba Kakak tebak?” Jeff justru bertanya balik pada Briana. Giliran Briana yang memberikan atensinya pada si wanita. Cantik sih, langsing, dan errr seksi.“Salah satu teman tidurmu?” Briana kembali bertanya dengan raut wajah sedikit jijik pada Jeff. Sang adik langsung merengut mendapati ekspresi wajah Briana seperti itu padanya.“Kan aku sudah bilang mau berhenti dan mau berteman sama sabun saja.” Meringis, Jeff mendapat balasan kontan dari bibirnya yang lemes. Cubitan Briana mendarat di pinggang Jeff.Sementara wanita yang berdiri di depan kakak beradik itu mengepalkan tangan karena geram, merasa diabaikan oleh Jeff dan Briana. “Sialan! Aku dikacangin!” maki sang wanita dalam hati.“Jadi benar dia pacar barumu?” tanya si perempuan.“Emm, gimana ya? Emang kamu pantas jadi pacarku Kak?” Briana mendelik sama dengan si tamu tak diundang. Kak? Jeff memanggil wa

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   DASAR PENGGANGGU

    Vin berusaha menetralkan hatinya, menenangkan degup jantungnya. Kala Imelda melangkah masuk ke ruang kerjanya. Menuruti kata hati. Vin akhirnya meluangkan waktu untuk bicara pada sang ibu. Hari ini setelah dia pulang dari kantor.Meninggalkan Briana dan Enzo di ruang keluarga, bercanda bersama Emma yang kebetulan mampir setelah cek up kandungan seusai melalui perjalanan panjang Jakarta-Milan.Sementara Ilario tengah berkoordinasi dengan Miguel dan Chen di ruang meeting mini di lantai dua. “Jadi apa yang ingin kamu bicarakan dengan Ibu?” Imelda membuka percakapan. Dua hari ini interaksinya dengan Briana cukup baik. Dua orang itu sama-sama menyesuaikan diri satu sama lain. Tak menampik kemungkinan mereka akan hidup berdampingan untuk waktu yang lama, karena itu adaptasi diperlukan.“Ini soal sikap Ibu pada Briana. Apa Ibu sungguh-sungguh dengan semua ini? Maksudku, Ibu berubah. Apa ini hanya pura-pura atau bagaimana?” ujar Vin terus terang.Imelda menatap sang putra, sedikit gusar

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   ALEJANDRO MORAIMAS

    “Jadi bisa kita bicara sekarang?” Briana menatap Vin yang mulai memejamkan. Keduanya masih tanpa busana setelah melalui sesi panas perdana mereka di Milan. Di kamar yang seketika membuat Briana serasa dejavu.Dejavu rasa bukan penglihatan. Dia sungguh pernah merasa di sini, di tempat ini. Meski semua perabot dan interior berganti baru. Sampai dengan cat dinding pun Vin memerintahkan untuk dicat ulang.Vibes-nya terasa sekali. Dia dan Vin pernah bercinta di kamar ini sebelumnya. Mungkin benar apa yang Vin katakan, jika dirinya berada di raga Maria selama hampir dua bulan.“Bicara apa?” Netranya terpejam, tapi tangannya merayap ke mana-mana. “Vin,” Briana mencubit dada bidang telanjang sang suami karena tangannya terus saja nakal bergerak ke sana sini. Vin mengaduh lebay, lantas menyudahi aksinya menggoda sang istri. Memeluk posesif pinggang ramping Briana. Membawanya merapat ke tubuhnya.“Jangan nempel-nempel.” Briana menerapkan jaga jarak yang sepertinya tak ada gunanya jika V

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   HARI PERTAMA

    Briana menatap rumah dengan tangga marmer putih membentang di hadapannya. Menuntunnya menuju sepasang pintu kembar yang megah, sudah terbuka untuk dirinya. Vin tak membayangkan apapun, tapi dirinya cukup terkejut melihat kehadiran Imelda di depan pintu, menyambut mereka.Satu persatu tangga dinaiki, hingga mereka tiba di gerbang rumah Vin. Dengan seorang wanita menatap hangat pada keduanya. Dalam rentang waktu selama ditinggal Vin dan Enzo, Imelda mulai menyadari akan sikapnya yang keliru selama ini.Hingga ketika waktunya tiba, Imelda bertekad untuk mengubah perilaku. Menjadi ibu dan nenek yang baik untuk anak dan cucunya. “Benvenuto a Milano, genero mio,” ucap Imelda. (Selamat datang di Milan, menantuku.)Vin cukup terkejut mendengar ucapan sang ibu, mengingat di masa lalu, sang ibu begitu memusuhi Maria. “Ini ibuku, Imelda Arturo.” Vin terpaksa mengenalkan Imelda. Toh dia tidak bisa memungkiri kalau Imelda memang wanita yang sudah melahirkannya. Briana menampilkan raut wajah b

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   CASA CELESTE

    “Hai, Vi. Namamu Via kan?” Via mengerutkan dahi ketika melihat seorang anak lelaki berjalan mendekatinya. Mereka ada di taman belakang sekolah Via. Via sendiri tengah bermain di sana sembari menunggu sang ayah menjemput. “Kakak yang hari itu ada di pernikahan Miss Ana kan?” Via menjawab sambil memicingkan mata. Si anak lelaki mengangguk, mengulurkan tangan lalu menyebutkan namanya, “Maher.”“Kak Maher ngapain di sini? Gak sekolah?” Via memicing melihat pakaian rapi Maher.“Aku ambil libur. Mau anter Enzo ke bandara.” Gerakan Via seketika berhenti. Bandara? Enzo pulang hari ini? Gadis kecil itu seketika menunduk, matanya berkaca-kaca.“Mau ikut? Nanti aku bisa bilang pada Kakek Martin untuk bawa kamu. Kita masih nungguin Kak Jeff yang lagi bujukin Kak Ai,” ajak Maher. Entah kenapa dia begitu lancang mengatakan hal itu.Enzo sudah mewanti-wanti Maher untuk tidak bicara pada Via soal kepulangannya. Namun Maher berpikir kalau ini sangat tidak adil untuk Via. Apa salahnya cuma mengat

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   MELUPAKANMU

    Briana terbangun dengan tubuh sakit. Rasanya pegal di semua bagian. “Astaga, duda gila,” gumam Briana. Dia meringis ketika mengubah posisi tidurnya. Pokoknya dia mau tidur seharian ini, bodo amat sama urusan lain.“Sudah bangun?” Vin bertanya dari arah pintu. Baru masuk sambil membawa nampan berisi makanan. Beuhh, aura duda baru buka puasa memang lain. Vin tampak segar dengan wajah glowing, secerah mentari pagi.Briana menaikkan selimutnya, sadar kalau dia belum berpakaian. “Sakit tidak?” Vin bertanya, sambil duduk di samping Briana.“Menurutmu?” Briana balik tanya. Senyum Vin melebar. “Sorry, agak lepas kendali,” cengir Vin tanpa dosa. Ha? Agak dia bilang. Kalau yang semalam Vin mengatakan agak lepas kendali, lalu yang betulan lepas kendali seperti apa.“Kalau semalam mode setengah lalu yang model full seperti apa?” ledek Briana.“Ya, bisa saja satu jam nonstop bisa lebih.” What? Briana melotot mendengar jawaban Vin. Semalam saja dia perlu rehat, mengambil jeda setidaknya seti

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   MALAM PEMBUKAAN

    Briana baru keluar dari kamar Enzo memeriksa sang putra yang ia khawatirkan akan tidur sekasur dengan Via. Briana menghela nafasnya lega, luar biasa. Enzo tidur di sofa dengan Via tidur di kasur.“Good night, Boy.” Briana mencium kening Enzo setelah mengambil selimut tambahan, memakaikannya di tubuh sang putra. Sama dengan Via, dia juga mengucapkan selamat malam, sembari mencium pipi anak asuhnya. Cukup sedih karena dalam beberapa hari dia akan meninggalkan negeri ini. Mengikuti langkah Vin yang sudah resmi jadi suaminya.“He, masih bertengkar saja.” Briana memergoki Ilario dan Emma yang masih berdebat. Padahal hari sudah malam. Ilario dan yang lain baru saja pulang dari misi. “Dia minta ayam geprek, di mana mau cari,” keluh Ilario.“Tidak mau nyari ya sudah. Masih ada Xuan ....”“Xuan terluka jangan diganggu dulu.” Emma menoleh, ini berita baru untuknya sebab dia baru saja bangun, gegara obat bius sialan yang sang suami berikan.“Geprekkan saja ayam goreng yang tadi. Kasih sam

DMCA.com Protection Status