Share

BAB DUA

Author: Ilaina
last update Last Updated: 2023-12-07 22:11:00

Kini aku di depan rumah sahabatku. Karena aku tidak tahu harus pergi kemana lagi. Mungkin hanya Lili dan Sarah yang bisa menolongku sekarang.

Aku memencet bel dengan tangan bergetar. Karena di luar cuacanya sangat dingin lalu di tambah dengan perasaanku yang hancur. Itu menambah semakin tersiksanya aku.

Wajah yang pertama kali kulihat sekarang adalah Lili. Dia sahabatku saat di sekolah SMA. Gadis dengan rambut keriting itu memelukku. Dia mengatakan jika sangat merindukan aku. Lalu dia melepas pelukannya dan melihat wajahku dengan kasihan.

"Ya Tuhan! Apa yang terjadi denganmu? Apa kau menangis semalaman? Matamu tampak sangat sedih,"

Aku hanya bisa mengangguk mendengar kalimat yang terucap dari mulut Lili.

"Ya Tuhan, cepat masuklah Selena," kata Lili menarik pergelangan tanganku dengan cepat.

Sarah kini keluar dari kamarnya dan dia juga sangat kaget melihat kedatanganku. Tentu dia kaget karena seakan aku adalah gelandangan. Aku membawa tas besar dan wajahku juga sangat kusut.

"Ceritakan kepada kami berdua apa yang terjadi?" Sarah memegang kedua pergelangan tanganku.

Aku semakin menangis sesegukan. Mengingat betapa jahatnya Cody.

"Apa kau tersakiti karena Cody? Apa dia meminta putus denganmu?" tanya Lili sangat penasaran.

Aku mengangguk tiga kali dan kini aku mulai berbicara. Aku berusaha mengontrol emosiku.

"Aku sangat kacau sekarang. Hidupku benar benar seperti sampah. Aku di pecat dari pekerjaanku. Cody juga tiba tiba memutuskan hubungan denganku. Dia pergi membawa uang dan kalung emas milikku. Bahkan dia meminjam uang atas nama aku. Sekarang aku yang harus membayar semuanya. Kalian tahu berapa jumlahnya? Lima ratus ribu dollar!" Ucapku dengan mata membelalak. Aku menghela nafas dengan berat.

"Dasar! Cody gila! Aku berjanji akan menonjoknya jika aku bertemu dengan Cody!" teriak Sarah dengan mengepalkan kedua tangannya.

"Sebaiknya kau bekerja di tempatku saja!" ucap Lili dengan antusias.

Aku terdiam sejenak. Pekerjaan Lili di sebuah hotel. Ia menjadi tukang bersih bersih hotel. Itu artinya harus membersihkan setiap kamar yang kotor di hotel.

"Baiklah mungkin itu tidak terlalu buruk. Aku akan mencobanya," ucapku dengan menganggukkan kepala.

Untuk sementara aku tinggal di rumah Lili dan Sarah. Hanya mereka yang saat ini bisa membantu aku.

Beberapa hari setelahnya aku sudah siap untuk bekerja di hotel. Lili mengajariku banyak hal tentang pekerjaan sebagai tukang bersih-bersih.

"Lili, sebenarnya aku gugup sekali bekerja di hotel semewah ini. Karena semua tamu yang ada di hotel ini adalah orang orang penting. Aku takut akan membuat kecerobohan," ucapku dengan lirih.

"Kau tenang saja. Jika sudah terbiasa kau pasti bisa melewati semuanya dengan baik. Sekarang giliranmu membersihkan kamar nomer 311,"

Kini aku mendorong peralatan bersih bersih ku. Ada lap dan segalam macem alat kebersihan. Aku melihat pintu kamar itu dan ternyata tidak terkunci. Ya, mungkin tamu itu lupa mengunci pintu setelah keluar kamar.

Aku berjalan dengan santai dan tiba tiba saja aku melihat sepasang kekasih sedang ada dalam satu selimut di atas tempat tidur.

"Maaf, maafkan saya. Saya benar benar tidak tahu ada orang di kamar ini," seruku dengan cepat dan segera melangkah keluar tapi tiba tiba saja pria itu berteriak kencang.

"Hei! Wanita bodoh! Sini kau!" Seru pria itu dan aku terpaksa harus menghentikkan langkah.

Aku berbalik dengan pelan. Kulihat wajah pria itu tampak marah.

"Kemari kau!" Perintahnya dengan tegas. Sementara kulihat wanita yang ada di sampingnya melihatku seperti sampah.

"Jika kau tidak ingin di pecat. Jangan sampai kau mengatakan kejadian ini pada siapapun. Kau mengerti?"

"Baik saya mengerti Tuan," ucapku dengan menunduk. Karena aku benar benar takut sekali. Lagi pula aku akan bercerita kepada siapa. Aku bahkan tidak mengenal pria di depanku ini.

"Keluar sekarang juga!" ucap pria itu dengan tegas.

Kini aku segera saja pergi dari kamar itu dan menutup pintu dengan rapat. Bola mataku melihat ke atas sambil menarik nafas berat berjalan di lorong yang panjang.

"Ya Tuhan, kenapa aku bisa ceroboh sekali. Sebenarnya pria itu juga salah. Kenapa dia tidak mengunci pintunya? Dasar pria gila. Ah sudahlah. Aku tidak perlu memikirkan pria itu. Aku berharap tidak akan bertemu dengan pria itu lagi," ucapku dengan penuh harap di dalam hati.

Related chapters

  • ISTRI TUJUH MILIAR UNTUK TUAN MUDA   BAB TIGA

    aku melihat kartu nama ini dengan kedua mata membulat. Aku tidak yakin pria itu adalah seorang CEO. Dia masih terlihat muda. mungkin saja dia membutuhkan seorang pekerja bersih bersih di kantornya. Apakah aku harus pergi ke kantornya? "Jangan banyak berfikir Selena. Kau cepat saja pergi ke kantornya pagi ini juga," ucap Lili dengan serius. "Sebenarnya aku juga bingung harus bekerja dimana lagi. Setelah dipecat di hotel ," ucapku dengan putus asa. "Itu semua gara gara Cody. Dia memang sudah gila. Kau terpancing emosi dan terjadi keributan di hotel. Hingga membuatmu di pecat," ucap Lili dengan kesal. "Aku rasa Christian adalah pria yang baik. Buktinya dia mau untuk mengantarmu ke rumah sakit. Dia juga sangat baik sekali memberikan kartu namanya. Mungkin dia kasihan denganmu Selena," ucap Lili melihatku dengan wajah kasihan. "Ya ampun, sungguh malang sekali nasibku ini. Baiklah aku akan bersiap bersiap sekarang juga untuk menuju ke kantor Cristian," ucapku lalu ber

    Last Updated : 2023-12-07
  • ISTRI TUJUH MILIAR UNTUK TUAN MUDA   BAB EMPAT

    "A-apa? Menikah denganmu? Apa itu sebuah perkerjaan?" Aku tidak bisa menahan tawa.Pria yang kini duduk di depanku lalu tiba tiba berdiri dan mendekat ke jendela kaca. Pemandangan kota terlihat jelas di bawah sana."Kau sangat membutuhkan uang 'kan? Maka menikahlah denganku," ucap Cristian dengan melipat kedua tangannya di dada.Kini Aku berdiri mendekatnya. Tepat berada di samping tubuhnya yang seakan menjulang tinggi."Tapi itu tidak mungkin terjadi. Aku bahkan tidak pernah memikirkan hal tentang pernikahan," ucapku dengan kesal.Cristian membalikkan badan. Dia menatapku dengan serius. Kedua matanya terlihat begitu dalam menatapku."Apa kau yakin bisa membayar hutang sebanyak lima ratus ribu dollar jika kau tidak menikah denganku?" tanya pria itu dengan memiringkan wajahnya. Dia benar benar sombong sekali.Tiba tiba saja pintu terbuka. Terlihat perempuan berambut panjang terurai. Wajahnya di rias dengan make up yang begitu menawan.Tiba tiba saja tangan Cristian memegang lengan atas

    Last Updated : 2023-12-07
  • ISTRI TUJUH MILIAR UNTUK TUAN MUDA   BAB LIMA

    "Apa? kau sudah mendapatkan pekerjaan baru? Syukurlah. Aku sangat senang mendengarnya," seru perempuan berambut keriting itu. "Iya aku juga sangat senang sekali. Aku juga sangat berterimakasih kepada kalian berdua karena telah menampung aku di rumah ini. Sayang sekali aku harus pergi dari rumah ini. Aku pasti akan sangat merindukan kalian berdua," ucapku dengan wajah sedih. "Kami berdua akan mengunjungi tempat kau bekerja jika kau merindukan kami. Benar kan lili?" tanya Sarah dengan antusias. "Oh maaf tidak bisa. Ya sepertinya tidak bisa. Karena aku bekerja di kantor Cristian. Aku takut itu akan menganggu. Aku berjanji akan menemui kalian jika aku mempunyai waktu luang," ucapku tersenyum lebar. "Oh jadi kau bekerja di kantor Cristian? Ya tidak mengapa meski kau di sana sebagai tukang bersih bersih kantor. Itu tidak buruk bukan?" Kata Sarah. "Ya itu tidak buruk sama sekali. Justru aku sangat bahagia sekali. Karena gajinya cukup menjanjikan," jelasku dengan berbohong . Aku terpak

    Last Updated : 2023-12-07
  • ISTRI TUJUH MILIAR UNTUK TUAN MUDA   BAB ENAM

    "Kau harus hati hati dengan pria seperti Cristian. Karena dia itu hobi memainkan perempuan. Dia sudah banyak sekali berkencan dengan perempuan tapi akhirnya di tinggalkan begitu saja," kata pria kulit sawo matang itu dengan melirik Cristian."Sial! Pergi dari sini cepatlah!" cristian mendorong lengan laki laki itu dengan keras. Aku rasa laki laki itu adalah adik Cristian."Oke baiklah, tapi aku butuh uang. Kau harus mentransfernya. Jika tidak, aku akan tetap tinggal disini," kata laki laki itu dengan wajah menyebalkan."Pergi dari sini, Lucas. Aku akan mengirimu uang malam ini juga!" kata Cristian dengan tegas."Baiklah Cristian," katanya dengan segera pergi."hati hati gadis manis!" Seru laki laki itu dengan keras meninggalkan aku dan Cristian.Melihat itu aku hanya diam saja. Karena aku sudah tahu bahwa Cristian adalah pria yang suka sekali mempermainkan wanita. Itu sudah aku duga dari awal."Kau tidur di kamar itu!" Cristian menunjuk ke arah kiri."Cepat sana! Istirahat dengan nyen

    Last Updated : 2023-12-07
  • ISTRI TUJUH MILIAR UNTUK TUAN MUDA   BAB SATU

    Mungkin menurut orang-orang, ini adalah tempat yang paling menyenangkan. Tapi tidak bagiku. Bar yang paling disukai di new York ini sangatlah ramai. Hiruk pikuk orang -orang dan bau alkohol sangat terasa. Perjudian geng motor serta bau rokok membuatku ingin sekali berteriak. Sialnya hari ini ada salah satu karyawan yang tidak bisa hadir. Itu menjadikan aku semakin sibuk. Sebenarnya hari ini aku terpaksa bekerja shift malam. Karena harus membayar sewa rumah. Bulan ini aku yang harus membayarnya. Karena pacarku sudah memenuhi kebutuhan makan harianku. Ya, kami berdua tinggal bersama sudah satu tahun. "Hai gadis cantik! Lihatlah meja nomer 8! Saya meminta root beer Texas lima gelas! Kenapa Tidak ada satupun!" suara keras itu membuatku kesal. Aku segera menuju ke meja itu sambil membawakan apa yang mereka minta. Sialnya aku terlalu cepat melangkah hingga menabrak seorang geng motor. Gelas pecah di lantai. Itu sangat kacau sekali. Pandangan pria geng motor itu seperti

    Last Updated : 2023-12-07

Latest chapter

  • ISTRI TUJUH MILIAR UNTUK TUAN MUDA   BAB ENAM

    "Kau harus hati hati dengan pria seperti Cristian. Karena dia itu hobi memainkan perempuan. Dia sudah banyak sekali berkencan dengan perempuan tapi akhirnya di tinggalkan begitu saja," kata pria kulit sawo matang itu dengan melirik Cristian."Sial! Pergi dari sini cepatlah!" cristian mendorong lengan laki laki itu dengan keras. Aku rasa laki laki itu adalah adik Cristian."Oke baiklah, tapi aku butuh uang. Kau harus mentransfernya. Jika tidak, aku akan tetap tinggal disini," kata laki laki itu dengan wajah menyebalkan."Pergi dari sini, Lucas. Aku akan mengirimu uang malam ini juga!" kata Cristian dengan tegas."Baiklah Cristian," katanya dengan segera pergi."hati hati gadis manis!" Seru laki laki itu dengan keras meninggalkan aku dan Cristian.Melihat itu aku hanya diam saja. Karena aku sudah tahu bahwa Cristian adalah pria yang suka sekali mempermainkan wanita. Itu sudah aku duga dari awal."Kau tidur di kamar itu!" Cristian menunjuk ke arah kiri."Cepat sana! Istirahat dengan nyen

  • ISTRI TUJUH MILIAR UNTUK TUAN MUDA   BAB LIMA

    "Apa? kau sudah mendapatkan pekerjaan baru? Syukurlah. Aku sangat senang mendengarnya," seru perempuan berambut keriting itu. "Iya aku juga sangat senang sekali. Aku juga sangat berterimakasih kepada kalian berdua karena telah menampung aku di rumah ini. Sayang sekali aku harus pergi dari rumah ini. Aku pasti akan sangat merindukan kalian berdua," ucapku dengan wajah sedih. "Kami berdua akan mengunjungi tempat kau bekerja jika kau merindukan kami. Benar kan lili?" tanya Sarah dengan antusias. "Oh maaf tidak bisa. Ya sepertinya tidak bisa. Karena aku bekerja di kantor Cristian. Aku takut itu akan menganggu. Aku berjanji akan menemui kalian jika aku mempunyai waktu luang," ucapku tersenyum lebar. "Oh jadi kau bekerja di kantor Cristian? Ya tidak mengapa meski kau di sana sebagai tukang bersih bersih kantor. Itu tidak buruk bukan?" Kata Sarah. "Ya itu tidak buruk sama sekali. Justru aku sangat bahagia sekali. Karena gajinya cukup menjanjikan," jelasku dengan berbohong . Aku terpak

  • ISTRI TUJUH MILIAR UNTUK TUAN MUDA   BAB EMPAT

    "A-apa? Menikah denganmu? Apa itu sebuah perkerjaan?" Aku tidak bisa menahan tawa.Pria yang kini duduk di depanku lalu tiba tiba berdiri dan mendekat ke jendela kaca. Pemandangan kota terlihat jelas di bawah sana."Kau sangat membutuhkan uang 'kan? Maka menikahlah denganku," ucap Cristian dengan melipat kedua tangannya di dada.Kini Aku berdiri mendekatnya. Tepat berada di samping tubuhnya yang seakan menjulang tinggi."Tapi itu tidak mungkin terjadi. Aku bahkan tidak pernah memikirkan hal tentang pernikahan," ucapku dengan kesal.Cristian membalikkan badan. Dia menatapku dengan serius. Kedua matanya terlihat begitu dalam menatapku."Apa kau yakin bisa membayar hutang sebanyak lima ratus ribu dollar jika kau tidak menikah denganku?" tanya pria itu dengan memiringkan wajahnya. Dia benar benar sombong sekali.Tiba tiba saja pintu terbuka. Terlihat perempuan berambut panjang terurai. Wajahnya di rias dengan make up yang begitu menawan.Tiba tiba saja tangan Cristian memegang lengan atas

  • ISTRI TUJUH MILIAR UNTUK TUAN MUDA   BAB TIGA

    aku melihat kartu nama ini dengan kedua mata membulat. Aku tidak yakin pria itu adalah seorang CEO. Dia masih terlihat muda. mungkin saja dia membutuhkan seorang pekerja bersih bersih di kantornya. Apakah aku harus pergi ke kantornya? "Jangan banyak berfikir Selena. Kau cepat saja pergi ke kantornya pagi ini juga," ucap Lili dengan serius. "Sebenarnya aku juga bingung harus bekerja dimana lagi. Setelah dipecat di hotel ," ucapku dengan putus asa. "Itu semua gara gara Cody. Dia memang sudah gila. Kau terpancing emosi dan terjadi keributan di hotel. Hingga membuatmu di pecat," ucap Lili dengan kesal. "Aku rasa Christian adalah pria yang baik. Buktinya dia mau untuk mengantarmu ke rumah sakit. Dia juga sangat baik sekali memberikan kartu namanya. Mungkin dia kasihan denganmu Selena," ucap Lili melihatku dengan wajah kasihan. "Ya ampun, sungguh malang sekali nasibku ini. Baiklah aku akan bersiap bersiap sekarang juga untuk menuju ke kantor Cristian," ucapku lalu ber

  • ISTRI TUJUH MILIAR UNTUK TUAN MUDA   BAB DUA

    Kini aku di depan rumah sahabatku. Karena aku tidak tahu harus pergi kemana lagi. Mungkin hanya Lili dan Sarah yang bisa menolongku sekarang. Aku memencet bel dengan tangan bergetar. Karena di luar cuacanya sangat dingin lalu di tambah dengan perasaanku yang hancur. Itu menambah semakin tersiksanya aku. Wajah yang pertama kali kulihat sekarang adalah Lili. Dia sahabatku saat di sekolah SMA. Gadis dengan rambut keriting itu memelukku. Dia mengatakan jika sangat merindukan aku. Lalu dia melepas pelukannya dan melihat wajahku dengan kasihan. "Ya Tuhan! Apa yang terjadi denganmu? Apa kau menangis semalaman? Matamu tampak sangat sedih," Aku hanya bisa mengangguk mendengar kalimat yang terucap dari mulut Lili. "Ya Tuhan, cepat masuklah Selena," kata Lili menarik pergelangan tanganku dengan cepat. Sarah kini keluar dari kamarnya dan dia juga sangat kaget melihat kedatanganku. Tentu dia kaget karena seakan aku adalah gelandangan. Aku membawa tas besar dan wajahku juga sangat kusut.

  • ISTRI TUJUH MILIAR UNTUK TUAN MUDA   BAB SATU

    Mungkin menurut orang-orang, ini adalah tempat yang paling menyenangkan. Tapi tidak bagiku. Bar yang paling disukai di new York ini sangatlah ramai. Hiruk pikuk orang -orang dan bau alkohol sangat terasa. Perjudian geng motor serta bau rokok membuatku ingin sekali berteriak. Sialnya hari ini ada salah satu karyawan yang tidak bisa hadir. Itu menjadikan aku semakin sibuk. Sebenarnya hari ini aku terpaksa bekerja shift malam. Karena harus membayar sewa rumah. Bulan ini aku yang harus membayarnya. Karena pacarku sudah memenuhi kebutuhan makan harianku. Ya, kami berdua tinggal bersama sudah satu tahun. "Hai gadis cantik! Lihatlah meja nomer 8! Saya meminta root beer Texas lima gelas! Kenapa Tidak ada satupun!" suara keras itu membuatku kesal. Aku segera menuju ke meja itu sambil membawakan apa yang mereka minta. Sialnya aku terlalu cepat melangkah hingga menabrak seorang geng motor. Gelas pecah di lantai. Itu sangat kacau sekali. Pandangan pria geng motor itu seperti

DMCA.com Protection Status