Share

BAB 43 TELAK!

Dan benar saja, keesokan harinya Lea menggerutu. Dia tak bisa naik sepeda. Padahal dia sedang senang-senangnya naik kendaraan roda dua tanpa mesin itu.

Dia menatap hampa sepeda hitamnya dengan bibir manyun.

"Apa kubilang. Makanya jaga diri," ledek Zio meski wajahnya lempeng seperti jalan tol.

Suasana rumah masih pagi, Zio baru kembali dari joging. Lea sengaja ingin berangkat pagi, dia sedang tidak ingin bertemu Inez dan Nancy. Selain itu dia juga sedang menunggu supplier bunga langganannya akan datang lebih pagi dari biasanya. Agni dan Puspa baru akan datang agak siang, mereka memutuskan pindah hari.

"Ayo!"

Ha? Lea melongo ketika Zio tanpa ragu naik sepedanya.

"Apa?"

"Aku antar."

What? Lea tidak salah dengar? Zio mau mengantarnya.

"Gak! Remuk nanti sepedaku. Lihat kamu sebesar itu."

Zio melirik sepeda Lea, agaknya benar. Benda itu tidak akan kuat menampung bobot mereka berdua. Zio masuk ke garasi, lalu mengambil satu motor matic. Setelah memakai helm dan masker, Zio melirik penuh ko
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status