Share

Bab 45

Aneisha tak memiliki pilihan lain selain harus melepaskan celana dalamnya sendiri.

Meskipun Tuan Zu sudah beberapa kali melihat tubuh polosnya, Aneisha masih saja tetap malu jika harus bertelanj*ng bul*t di depannya saat ini.

"Kau jangan pernah merasa malu di depanku Ana," ucap Tuan Zu kepada Aneisha.

Aneisha tampak memalingkan wajahnya karena masih saja tetap malu di depannya.

Perlahan-lahan Tuan Zu mulai menghadap tubuh Aneisha yang polos itu menghadap tembok.

Tuan Zu lalu menarik lengan bajunya sampai ke atas sikut. Ia melihat bekas luka yang saat ini terlihat sedikit mengering di punggungnya.

Perlahan-lahan dia sirami tubuh pitihnya yang tak mulus itu dengan pancuran air shower.

Aneisha tampak menggelinjang, ketika air itu mulai membasahi tubuhnya.

Tuan Zu kemudian memegang luka Aneisha dengan satu jarinya dengan perlahan-lahan.

"Ehssss ....," desis Aneisha dengan menggenggam erat telapak tangannya.

"Apa ini sakit?" tanya Tuan Zu dengan berbisik di telinganya.

Aneisha mengangguk d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status