Share

Bab 125

Author: Rose_roshella
last update Last Updated: 2023-07-21 23:58:03
Malam semakin larut, Arsen yang saat itu sedang menunggu janji sang ayah, hanya bisa menahan kesal.

Beberapa kali dia harus mengintip di jendela demi untuk melihat kedatangan sang Ayah membawa Aneisha.

"Di mana ayah saat ini? Mengapa dia tidak segera datang ke sini?" tanya Arsen dengan nada kesalnya.

Beberapa saat kemudian, Tuan Chan datang menemui Arsen.

Saat mendengar suara pintu di buka, segera Arsen bangkit dari tidurnya sesaat sebelumnya dia membaringkan tubuhnya di atas bankarnya.

"Ayah, kau datang?" tanya Arsen dengab antusias.

Tuan Chan tersenyum tipis terlihat jelas jika saat ini dirinya sesang terlihat sedih.

"Ayah, di mana Aneisha?" tanya Arsen dengan melirik ke belakang.

Tuan Chan menghembuskan nafasnya dengan panjang, ia kemudian menatap wajah Arsen dengan tertunduk lesu.

Tuan Chan lalu menggeser kursinya ke belakang, lalu tak lama kemudian ia hempaskan bokongnya ke atas kursi tersebut.

Ia duduk dengan wajah tertekuk dan terlihat garis halus di wajahnya yang terlihat menun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 126

    Dalam ketidak sadarannya saat ini, Aneisha masih bisa mendengar hal yang memilukan tentang janin yang dikandungnya.Sekuat tenaga di berusaha bangkit dari alam bawah sadarnya, ia berusaha dengan sekuat tenaga untuk membuka kedua matanya, tapi entah mengapa kedua matanya masih saja terpejam dan tak sedikitpun menunjukkan respon meskipun saat ini dalam alam bawah sadarnya sudah bisa mendengar percakapan mereka."Ya Tuhan, mengapa ini terasa sangat berat? Kedua mataku masih saja terus terpejam, Tuan Zu, tolong bangunkan aku, buat diriku sadar, aku harus menolong anakku saat ini. Ya Tuhan, apakah aku akan kehilangan janin yang aku kandung?" monolog Aneisha dalam hatinya.Flashback OnAneisha ketakutan dalam gelapnya cahaya kamarnya yang tiba-tiba meredup.Aneisha mulai bingung dan ketakutan.Kedua manik matanya mulai waspada, entah apa yang dia lihat saat itu.Keanehan kian terasa ketika dia mendengar suara langkah kaki seseorang yang saat itu tengah menembus seisi ruangan kamarnya.Perla

    Last Updated : 2023-07-22
  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 127

    Tuan Zu tersenyum ketika melihat Aneisha sudah membuka kedua netranya.Ia tersenyum lalu mencium keningnya dengan lama. Manik mata Aneisha mulai menatap ke arahnya seolah menginginkan sebuah jawaban atas apa yang di alaminya."Aku sangat senang kau sudah sadar, Ana." Tuan Zu sangat senang ketika melihat Aneisha sudah mulai merespon apa yang dikatakannya meskipun saat ini dia tidak banyak bicara."Ada apa denganmu, Ana? Mengapa kau melakukan hal sebodoh itu? Apa kau tidak tau apa akibatnya dengan janin yang kau kandung itu?" Tuan Zu mengomeli Aneisha dengan menatap penuh kekesalan ke arahnya.Aneisha tertegun, ia berpikir sejenak tentang sosok lelaki yang saat itu dianggapnya sebagai orang suruhan Tuan Zu. Namun, melihat Tuan Zu yang begitu mencemaskan dirinya, diapun berpikir lain tentang Tuan Zu saat itu."Tidak mungkin jika Tuan Zu menyuruh seseorang untuk melakukan itu, dia begitu khawatir dan tak sedikitpun wajahnya menampakkan sesuatu yang mencurigakan," Aneisha membatin dalam h

    Last Updated : 2023-07-22
  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 128

    Pikiran Arsen mulai berkecamuk ketika mendengar apa yang dikatakan oleh ayahnya saat ini. Dalam hatinya ia bertanya-tanya, apakah Naima seperti yang dipikirkan oleh ayahnya?Arsen semakin gelisah, apalagi Naima adalah sosok wanita yang dianggapnya sebagai ibu keduanya setelah mama kandungnya berada di rumah sakit jiwa."Benarkah Naima seperti yang dikatakan oleh ayah Chan? Kenapa ayah Chan berpikir seperti itu?" gumam Arsen dalam hatinya.Tak lama setelah Tuan Chan mengobrol dengan Arsen, diapun memerintahkan pengawal untuk mempersiapkan kendaraan besinya menunggu di depan lobby rumah sakit."Arsen, bersiaplah sekarang! Kita akan pulang sebentar lagi," perintah Tuan Chan."Ayah, bisakah aku menjenguk Aneisha sebentar saja, Ayah?" pinta Arsen dengan wajah mengiba."Apa maksudmu? Dia masih dirawat, ada kakakmu Zuan, bagaimana kau bisa bertemu dengannya?" balas Tuan Chan menatap wajah Arsen."Ayah, aku hanya ingin menjenguk Aneisha karena kemanusiaan, tidak ada pikiranku untuk merebut An

    Last Updated : 2023-07-23
  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 129

    Arsen benar-benar terkejut saat mendengar apa yang dikatakan oleh ayahnya.Saat dia hendak memprotes Tuan Chan, dengan cepat Tuan Chan memberikan kode kepada Arsen agar dia tetap diam dan tak memprotes dirinya pada waktu itu."Jangan sekarang," tolak Tuan Zu kembali."Kenapa?" tanya Tuan Chan dengan tatapan penuh menelisik."Karena saat ini Aneisha sedang tidak boleh diganggu terlebih dahulu, dia masih sakit dan butuh waktu untuk memulihkan keadaannya," balas Tuan Zuan."Apa kondisinya saat ini memburuk?" tanya Tuan Chan dengan tatapan penuh menelisik.Tuan Zu lalu mendongak menatap wajah Tuan Chan yang saat ini sedang menatap wajahnya penuh selidik.Tuan Zu menarik dalam-dalam nafasnya lalu dia mengeluarkannya pelan-pelan."Aneisha mengalami kram hebat malam itu, perlahan-lahan dia merasakan darahnya keluar dari jalan lahirnya hingga membuatnya harus segera dilakukan tindakan operasi, saat itu dokter mengatakan jika Aneisha dalam keadaan kritis hingga dilakukan prngangkatan janin yan

    Last Updated : 2023-07-23
  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 130

    Tuan Chan langsung terkejut ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Tuan Zu, wajahnya mulai memerah dan tatapannya penuh dengan kemarahan."Ah sialan, kenapa kau begitu ceroboh, Zu. Kau akan kehilangan kedudukanmu jika kau tidak mendapatkan simpati dari pemimpin klan." Tuan Chan berkata dengan menarik baju Tuan Zuan.Tuan Zu menarik nafasnya dengan panjang, merasakan penyesalan dari apa yang dia lakukan."Dia memang bajingan, Ayah. Lebih baik kau menghukum Zuan, Ayah. Jangan biarkan dia terus menyiksa Aneisha, suruh dia menceraikan Aneisha!" sahut Arsen dengan nada marah."Diam kau! Dasar adik tiri bajingan!" umpat Tuan Zu dengan nada marah "Kau juga lebih bajingan dari aku!" umpat Arsen menimpali.Keduanya kini saling mengumpati hingga membuat Tuan Chan semakin marah dan akhirnya memutuskan untuk segera pergi dari sana, menghindari Tuan Zu sementara waktu."Diam kalian! Kenapa Saling mengumpati dan saling bertengkar? Kita ke sini untuk mengunjungi Aneisha, Arsen! Bukan untuk saling

    Last Updated : 2023-07-24
  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 131

    Aneisha mulai gelisah, dirinya di penuhi dengan keraguan ketika ia harus memutuskan untuk segera pergi dari kehidupan Tuan Zu.Saat Aneisha tiba-tiba mendengar ada seseorang yang membuka knop pintu kamarnya, ia segera berbaring ke atas ranjangnya dan berpura-pura tertidur di sana.CeklekSaat itu Tuan Zu mulai masuk ke dalam kamar Aneisha, ia melihat Aneisha sedang tertidur di atas bankarnya.Ia lalu mendekati tubuh Aneisha dan segera duduk di samping bankarnya. Ia menatap lekat wajah Aneisha yang saat itu sedang menutup kedua matanya.Ia meraih tangan Aneisha lalu mencium punggung tangan Aneisha dengan mesra."Ana, maafkan aku." Ucap Tuan Zuan dengan mengelus lembut rambut Aneisha."Maafkan aku karena sudah membuatmu kehilangan bayimu," kata Tuan Zu dengan nada penuh penyesalan.Aneisha yang saat itu sedang berpura-pura tertidur, cukup jelas mendengarkan Tuan Zu sedang mengutarkan uneg-unegnya.Aneisha hanya terdiam saja dan terus berpura-pura tertidur di sana."Aku sangat menyesal A

    Last Updated : 2023-07-25
  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 132

    Naima menatap tak percaya, kali ini rasanya tubuhnya mulai tak bertumpu, kakinya mulai lemas dan membuat Naima mulai beringsut ke belakang untuk menghirup dalam-dalam oksigen yang terasa habis di paru-parunya.Kedua pelupuk mata Naima kini sudah mulai berembun, wajahnya tampak sedang menampakkan kesedihan yang luar biasa mendengar kabar buruk ini.Sementara itu Arsen yang melirik ke arah Naima, mulai sedikit bimbang untuk menilai Naima yang kini terlihat benar-benar sangat sedih setelah mendapatkan berita keguguran Aneisha."Kenapa ada ekspresi kesedihan di mata Naima? Bukankah seharusnya dia saat ini senang mendengar kabar buruk ini? Kenapa Naima mulai menangis?" gumam Arsen sendiri.Tuan Chan yang saat itu mendengar gumaman Arsen, langsung mendekati Arsen dan mengacaukan pikiran Arsen."Kau Jangan terpancing dengan sikap bualan Naima, ia hanya berpura-pura saja, aku yakin jika saat ini Naima pasti tersenyum penuh kemenangan," ujar Tuan Chan mencoba untuk memasuki pikiran putranya.A

    Last Updated : 2023-07-26
  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 133

    Arsen tiba-tiba menyahuti ucapan Tuan Zu, entah sejak kapan dirinya berada di sana.Sejak ayahnya memutuskan untuk membawanya pergi dari rumah Tuan Zu, Arsen tak pernah lagi mengunjungi rumah Tuan Zu. Namun, ketika dia ke rumah sakit untuk mengunjungi Aneisha, dirinyapun harus menerima kenyataan pahit ketika salah seorang suster mengatakan jika Aneisha sudah pulang ke rumahnya, dengan terpaksa Arsen harus ke rumah Tuan Zu untuk menjenguk Aneisha."Arsen," Aneisha menoleh ke arah wajah Arsen di belakangnya.Arsen sekilas menarik kedua bibirnya dan mengulas senyumannya."Apa kabarmu, Aneisha?" Arsen mendekat ke arah Aneisha dan sekilas mencium pipinya.Tuan Zu menatap geram, ia mulai mengepalkan kedua tangannya ketika melihat Arsen dengan sengaja mencium pipi di depannya."Tak bisakah kau lebih hormat lagi kepadaku dan kakak iparmu, Arsen?" Tuan Zu berkata dengan nada esmosi.Arsen tersenyum simpul tak peduli, dengan santainya dia duduk di dekat Aneisha. Ketiga istri Tuan Zuan tanpak ter

    Last Updated : 2023-07-26

Latest chapter

  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 157 Tamat

    Beberapa menit kemudian, Tuan Zu langsung terbangun dan bergegas melepaskan pakaian dan juga rompi anti peluru yang sudah dipakai sebelumnya. Ia dengan cepat membuang rompi anti peluru itu di sisi kanannya.Sekilas dia tampak shock tatkala jantungnya terhenti beberapa saat ketika peluru itu mengenai dadanya, beruntung saat itu dia memakai rompi anti peluru.Ia bergegas berdiri dan terkejut ketika melihat ayahnya kini sudah terbaring terkapar di sana. Tuan Zuan lalu marah kepada anak buahnya karena sedah melukai ayah kandungnya.Mereka tampak hanya terdiam saja. Tuan Zuan mendekat ke arahnya lalu dengan cepat memangku kepala ayahnya yang kini sudah terlihat mulai memucat."Panggilkan ambulance!" Teriak Tuan Zu.Anak buah Tuan Zu dengan cepat menelpon ambulance untuk segera datang ke TKP."Ayah, maafkan anak buahku, bertahanlah Ayah," ucap Tuan Zu seraya memegangi telapak tangan Tuan Chan yang semakin dingin."Maafkan aku, Nak. Aku sudah membuat kesalahan terbesar, aku bahkan membuat pu

  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   BAB 156 Menuju Tamat

    Waktu berjalan begitu cepat, Tuan Zu akhirnya sudah bisa pulang, meskipun begitu kondisinya masih sangat lemah.Selama dia dirawat di rumah sakit, perhatian Aneisha semakin dia rasakan, ia lebih dekat dengan Aneisha dan perlahan-lahan Aneisha akhirnya mau menerima kehadiran dirinya. Sungguh ini adalah suatu kebahagiaan tersendiri."Kebahagiaan semakin dekat, Ana. Namun, aku harus menyelesaikan semuanya agar tak ada seseorang yang berniat untuk menyakiti dirimu." Tuan Zuan berkata dengan nada penuh kelembutan."Kau akan melakukan apa? Aku sangat mengkhawatirkan dirimu, Tuan," ucap Aneisha dengan wajah cemasnya."Aku baru mendapatkan sebuah kabar berita buruk dari anak buahku. Mereka sudah mendapatkan siapa dalang penyerangan atas dirimu," jawab Tuan Zu dengan mengeratkan kedua rahangnya dengan keras."Apa? Anak buahmu sudah tau siapa yang menjadi otak penyerangan di rumahku waktu itu?" "Iya, awalnya aku sangat terkejut mendengar anak buahku mengatakan nama itu. Namun, saat mereka membe

  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 155 Menuju Tamat

    Beberapa waktu kemudian, akhirnya dokter berhasil mengeluarkan peluru yang bersarang di tubuh Tuan Zu, meskipun saat itu dilakukan tindakan operasi terlebih dahulu.Hati Aneisha mulai meluluh, tentu saja ini karena pengorbanan yang dilakukan oleh Tuan Zu kepada dirinya.Sementara itu, anak buah Tuan Zu bergerak untuk mencari tau siapa dalang dari semua itu. Ketika Aneisha mencurigai Xavier sebagai dalang semua ini, dengan cepat anak buah Tuan Zu akhirnya menyidiki tentang keterlibatan Tuan Xavier pada penyerangan malam itu. Namun, hasilnya nihil, Xavier ternyata tak terbukti dalam penyerangan ini. "Tuan Zuan, syukurlah saat ini kau baik-baik saja," tutur Aneisha ketika Tuan Zuan kini mulai tersadar.Tuan Zuan langsung tersenyum, dia tidak ingin jika Aneisha terlalu khawatir dengan dirinya."Aku baik-baik saja, kau tidak usah khawatir," balas Tuan Zu dengan tersenyum."Terima kasih karena kau sudah menolongku, aku tidak tau lagi jika kau tidak ada di sana untuk menolongku," ucap Aneish

  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 154

    Malam pun tiba, Tuan Zu yang kala itu tidak berada di rumah Aneisha membuat sang pelaku segera memulai aksinya, tanpa dia sadari bahwa sebenarnya Tuan Zu masih berada di sekitar rumah Aneisha untuk mengawasi keadaan sekita di sana.Saat malam sudah semakin larut, tiba-tiba Tuan Zu dikejutkan dengan langkah kaki seseorang yang saat itu terlihat sedang mengendap-endap masuk melewati pekarangan belakang rumah Aneisha.Kala itu, pengawal Tuan Zu yang sedang mengawasi di sisi pekarangan rumah Aneisha melihat seseorang yang mencurigakan masuk ke dalam rumahnya."Tetap awasi dari segala sisi rumahnya, aku akan segera masuk ke sana." Setelah Tuan Zu memberikan perintah kepada pengawalnya, segera Tuan Zu menuju ke dalam rumah Aneisha.Mengejutkan, ketika dia di dalam rumah Aneisha dia tidak menemukan seseorang di sana."Sialan, kemana perginya orang itu?" gumam Tuan Zu berdecak kesal.Tak ingin dirinya kecolongan, segera dia mencari orang itu di segala penjuru ruangan yang ada di dalam rumah

  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 153

    Tuan Zuan dan Aneisha terkejut ketika mendengar suara Zhian Lee tiba-tiba terdengar diantara pembicaraan mereka berdua.Keduanya tampak saling melempar pandangannya. Tuan Zuan mendekat ke arah anak kecil yang saat ini sedang menunggu jawaban kedua orang dewasa yang ada di depannya penuh harap.Tuan Zuan lalu berjongkok dan mensejajarkan tubuhnya dengan Zhian Lee yang saat ini sedang menatap dirinya penuh bahagia."Apa paman adalah ayahku? Kau ayahku?" Zhian Lee bertanya penuh dengan wajah penuh harap."Apa kau mau jika aku menjadi ayahmu?" tanya Tuan Zu kepada Zhian Lee.Zhian Lee menganggukkan kepalanya, wajahnya menggambarkan kebahagiaan ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Tuan Zu."Iya, aku sangat bahagia andai kau menjadi ayahku. Ayah Xavier sudah meninggalkan mommy dan aku, aku tidak lagi memiliki seorang ayah seperti teman-temanku, hiks," Zhian Lee berceloteh tentang kesedihan yang dia rasakan.Tuan Zuan terkejut mendengar celotehan putranya, nampak kesedihan yang dirasakan

  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 152

    Bulan berganti bulan, tak terasa kini perut Aneisha mulai membesar seiring dengan usia bulannya.Zhian tampak bahagia ketika mengetahui jika dia akan memiliki seorang adik tanpa mengerti situasi yang dihadapi oleh Mommynya."Mommy, kapan adikku akan keluar?" Tanya Zhian menatap wajah Aneisha dengan wajah gembira."Kurang empat bulan lagi, adikmu akan lahir, sayangilah dia," jawab Aneisha dengan tersenyum ke arahnya.Zhian Lee menganggukkan kepalanya. Dia mencium perut Aneisha dengan penuh kasih sayang."Aku akan memberitahukan kepada paman, jika aku akan memiliki seorang adik, tapi kapan aku bisa bertemu dengan paman Zu lagi?" batin Zhian Lee dalam hati.Setelah mereka mengobrol bersama, Zhian berpamitan kepada Aneisha untuk jalan-jalan ke area taman rumahnya.Zhian tampak murung dan selalu menatap pagar rumahnya, ia berharap saat ini Zuan akan datang menemui dirinya. Sudah hampir empat bulan Zhian Lee tak melihat batang hidungnya, bahkan Zuan tidak pernah menelepon dirinya lewat Aneis

  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 151

    Waktu cepat berlalu, setelah putranya sudah mulai membaik, Aneisha segera berpamitan kembali."Maaf, aku harus pulang. Terima kasih karena kau Sudah menolong putraku," pamit Aneisha."Kau tidak perlu berterima kasih kepadaku, ini semua kewajibanku sebagai seorang ayah. Ana, tak bisakah kau tinggal bersama denganku lagi? Kita akan bangun rumah tangga kita dari awal lagi," bujuk Tuan Zu menatap wajah Aneisha penuh harap.Aneisha memalingkan wajahnya, entah mengapa dirinya saat ini tak belum bisa melihat ketulusan Tuan Zu kepada dirinya."Tidak, aku tidak bisa tinggal di sini bersamamu, aku sudah menikah dengan Xavier," tolak Aneisha dengan tegas.Tuan Zu lalu menarik tangannya dan mendekatkan tubuhnya dengan tubuhnya hingga mengikis jarak diantara mereka."Tapi kau tidak mencintai Xavier, kau hanya mencintaiku, Ana," tutur Zuan menatap penuh wajah Aneisha."Apa maksudmu? Dari mana kau berpikir seperti itu? Dia lebih baik dirimu, Zuan," balas Aneisha menatap sinis wajah Tuan Zu.Tuan Zu

  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 150

    Jantung Tuan Zu langsung mencelos ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Zhian Lee.Wajahnya mulai gugup dan entah dia harus menjawab apa saat ini.Ketika dia sedang asyik mengobrol dengan putranya, tiba-tiba Tuan Zu dikejutkan dengan suara teriakan Aneisha yang saat itu tengah memanggil Zhian Lee.Saat ia melihat Zhian Lee bersama dengan Tuan Zu, dengan cepat Aneisha menarik putranya ke belakang."Jangan dekati putraku!" Ucap Aneisha dengan nada marah.Tuan Zu hanya menatap nyalang wajah Aneisha. Namun, tatapannya ini tidak bisa mengintimidasi Aneisha."Ana, maafkan aku, kami hanya mengobrol sebentar tadi," ucap Tuan Zu dengan nada rendah.Zhian Lee yang tak terima mamanya memarahi Zuan, dia pun melayangkan protes kepada Aneisha."Mommy, kenapa Mommy memarahi Paman? Paman tidak jahat, Mommy yang jahat," celoteh Zhian Lee lalu segera pergi.Bagaikan ditusuk pisau berkali-kali, Aneisha tampak sedih ketika sang putra kini sedang marah kepada dirinya, segera dia berlari mencari putrany

  • ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA   Bab 149

    Baru sekian lama, akhirnya Xavier mengakui perasaannya. Di mulai cemburu kepada Aneisha.Sejak saat itu, Aneisha menghindari Tuan Zu ketika ada pertemuan.***Waktu belalu begitu cepat, sudah sebulan ini Aneisha mencari tau keberadaan Naima. Namun, kabar memilukan yang dia dapatkan. Naima telah meninggal dunia karena ditusuk oleh beberapa orang saat dia pulang ke rumahnya.Sedangkan Lim, tak ada kabarnya setelah dia diasingkan Tuan Zu ke kota lain. Desas-desusnya dia kini menjadi seorang gembel.Arsen, yang kini memiliki kekasih besar bernama Evelyn yang tak lain adalah adik dari Xavier. Hubungan mereka akhirnya merenggang ketika Arsen mengetahui hubungan Evelyn dengan kakak tirinya saat itu. Arsen marah dan memutuskan Evelyn ketika memergoki Evelyn menghubungi Tuan Zu.Sementara itu, Tuan Zu yang akhirnya mengetahui jika Lilian dibalik kepergian Aneisha dan mengkambing hitamkan banyak orang, membuat Tuan Zu sangat marah dan akhirnya memutuskan untuk menceraikan dirinya."Tak ku sangk

DMCA.com Protection Status