Share

BAB 40 Cara Licik Abram

Zahira kembali ke kamar perawatan, kini Zahira duduk di sofa, menatap lukisan yang masih terbungkus rapi.

“Suster, tinggalkan aku sendiri,” suruh Zahira.

“Baik, Nyonya.”

Zahira membuka kertas pembungkus lukisan, sebuah lukisan bunga teratai warna putih terlihat, ia bernapas lega, karena ia pikir Abram, memberikan lukisan gambarnya, tapi perasaan was-was masih menggantung di wajahnya, ia tak bisa seratus persen percaya pada Abram. Bisa saja pria itu masih menyimpam gambarnya, dan suatu saat seperti bom waktu yang siap meledak.

Sementara itu, Abram, telah kembali ke kantor Wira Campany, sesampainya, di sana, Alan menunggunya dengan wajah dinginnya.

“Untuk apa kamu menemui Zahira?” tanyanya dengan tangan dimasukan ke saku, dan menatap serius Abram.

“Zahira, ingin membeli lukisanku, tapi aku tidak manjualnya, jadi aku berikan sebuah lukisan sebagai hadiah untuknya,” jawab Abram, dengan tenang.

“Zahira ingin lukisanmu,” gumam Alan, lalu ia mengingat, jika Zahira pernah mengagumi lukisan ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status