Share

BAB 45 Abram Menjadi CEO Wira Campany

Alan, Zahira dan 0ma Sinta selesai menikmati makan, mereka berbincang ringan dan santai mengenai Wira Campany dan mengenai Abram.

“Alan, apa kamu pernah melihat lukisan seperti itu di kamar Abram?” tanya Sinta menunjuk lukisan yang tergantung di dinding, hal itu membuat Zahira menjadi cemas lagi, sambil membersihkan dapur, Zahira hanya mendengarkan perbincangan Oma Sinta dan Alan.

Alan terlihat mengamati lukian itu, lalu ia mengedikan bahu, tanda tidak tahu menahu tentang lukisan itu.

“Zahira mendapatkan lukisan itu dari teman kampungnya,” sahut Alan

“Mungkin saja, aku salah mengingatnya, tapi aku melihat lukisan itu tiga tahun yang lalu, saat kejadian yang buruk menimpa Abram,” kenang Sinta.

“Kejadian buruk? Memangnya kejadian apa? Oma, aku tak pernah mendengar ada kejadian buruk menimpa Kak Abram?” Alan tampak penasaran.

Sementara Zahira mendengarkan dengan jantung berdetak kencang, tiga tahun yang lalu, ia tahu persis kejadian apa yang menimpa Abram.

Sinta menarik napas panja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status