Share

MALAM PANJANG

Hatiku membuncah bahagia kala itu

Namun, hanya sejenak saja

Kerena kau balur dengan rasa kecewa

Ah, ternyata cinta begitu menyakitkan

***

Detak jarum jam mendominasi kamar ini, tatapan mata kami saling terkunci. Iris mata berwarna coklat madu itu, seolah-olah menyeretku hingga ke dasar jurang terdalam. Butuh beberapa jenak sampai akhrinya aku dapat menetralkan gemuruh di dalam dada. Meskipun tidak terlalu tegang, tapi cukup untuk menguasai diri.

"Tapi keluarga kita nggak ada yang menginap malam ini." Aku mencoba mencari alasan, meskipun tahu jawabannya apa.

Bang Habib tertawa lepas. Dua kali sudah aku melihat dia seperti ini. Sangat tampan.

"Apa harus menunggu keluarga menginap, baru kamu mau tidur di sini?" Aneh sekali dia bertanya seperti itu. Bukankah dia yang membuat peraturan? Mengapa sekarang mendadak amnesia?

Lagian, aku masih takut berada di kamar ini. Bayang-bayang 'pemerkosaan" itu masih terekam jelas diingatan. Apa bisa aku kategorikan seperti itu? Sementara dia adalah sua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fithriah Arrahman
Baca 3 bab malam ini. Sukses terus, ya, Thor!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status