Share

ANGGINI

Rima, alias Kuntilanak Merah marah kepada gadis tumbal. Dirinya sudah merasa baik tetapi masih diragukan.

"Aku minta maaf, Kakak," kata gadis itu sambil menunduk.

"Sudahlah, wahai, aku dan Cempaka akan kembali sebelum matahari terbit, aku titipkan mereka kepadamu, wahai Rima," kata Anjani.

"Baiklah, Kakak, aku jaga mereka," kata Kuntilanak Merah. Ia melesat ke atas pohon, duduk sambil uncang kaki, mencari mangsa, siapa tahu ada orang lewat.

Gadis tumbal tadi, duduk dekat Cantaka. Mereka menunggu pagi hari tiba. Gadis itu tidak dapat memejamkan matanya sedikit pun, karena masih merasa shock dengan kejadian-kejadian hari ini.

Anjani dan Cempaka melesat berlari ke arah bulan terbenam. Harus sampai secepatnya sebelum matahari bersinar, kalau tidak Cempaka bisa kena masalah.

Wangi bunga tiba-tiba tercium santer. Anjani dan Cempaka menghentikan larinya sejenak. Ingin tahu dari mana datangnya sumber wewangian tersebut. Di depan mata sesosok b

Siti Auliya

Boleh dong Teteh nanya, Iprit tamat di 100 bab atau lebih, misalkan 150, yuuu vote yuu

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status