IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU59. Penjelasan Aya (Bagian A)“Hallooo ….” Mas Putra melambaikan tangannya dengan semangat.Aku menatap jauh ke belakangnya, dan Alhamdulillah … aku tidak menemukan keberadaan Mas Bobby di sana. Anak Bi Masyitah itu berjalan santai, dan memiringkan tubuhnya sedikit saat melewati rombongan keluarga Mas Farhan.“Takut rabies,” katanya sambil tertawa kecil.Keluarga Mas Farhan langsung mendelik, dan menatap Mas Putra dengan tajam. Tapi yang ditatap hanya bersikap masa bodoh dan melah melambai ke arahku, tidak, lebih tepatnya di belakangku.“Hai guys, Putra di sini ….” katanya ceria, dia tersenyum tampan.“Wah, Mas!” ser Arca tiba-tiba. “Mereka histeris dengan kedatanganmu, dan menanyakan nomor wa mu,” lanjutnya sambil menatap layar ponselnya.“Hahahaha ….” Mas Putra malah tertawa dengan cuek dan mengibaskan tangannya santai. “Kamu nggak kenapa-kenapa, Dek?” tanyanya sambil berbisik.“Aku baik-baik aja, kok,” sahutku sambil ter
60. Penjelasan Aya (Bagian B)“Dan kamu Maura! Jangan bangga karena sudah berhasil merebut suamiku. Jika aku saja yang yang diikat dengan perjanjian suci di hadapan Allah, bisa dia selingkuhi. Bagaimana pula denganmu, yang hasil mencuri dan juga berzina?” tanyaku mengejek.“CUKUP DEK! KAMU KETERLALUAN!” bentak Mas Farhan tiba-tiba.“EH, SANTAI DONG! JANGAN NYOLOT LO, HAN!” balas Mas Putra tak kalah keras.Semua orang di sana langsung terdiam dan menatap Mas Putra dengan seribu pandangan yang berbeda, dia memang friendly dan juga ceria, tapi kalau marah … jangan ditanya. Mas Putra sangat mengerikan, melebihi Mas Bobby bahkan. Aku menghela nafas dengan sangat dalam, dan kemudian menatap Mas Farhan yang juga tengah menatapku.“Keterlaluan? Di mana letak keterlaluannya?” tanyaku santai.“Kamu berubah! Harta merubah perangaimu, Dek! Harta membutakan mata hatimu,” katanya dengan nada kecewa, hampir aku tertawa karenanya.“Harta? Harta kamu yang tidak seberapa ini?” tanyaku sambil menahan t
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU61. Rencana ingin rujuk! (Bagian A) POV FARHANA—Apa? Apa yang baru saja dikatakan oleh Aya? Dia baru saja mendapatkan warisan saat Nenek meninggal kemarin? Tanah? Sawah? Perhiasan?Kenapa aku bisa tidak mengetahui hal ini? Apa selama ini banyak hal yang masih Aya rahasiakan? Dan apa katanya tadi? Katanya gajiku tidak mampu mencukupi kebutuhan keluargaku? Gajiku? Gajiku yang puluhan juta itu?Tidak mungkin! Aya pasti berbohong! Ya! Dia pasti berbohong, dia ingin aku terkesan dan menyesal karena sudah menceraikannya. Dan dia juga pasti berbohong karena mengatakan kalau uangnya lah yang menutupi kebutuhan rumah tangga dan keluargaku!Karena secara logika, rasanya tidak mungkin gajiku yang amat banyak itu habis sia-sia dan menguap begitu saja. Berapa lah jika hanya untuk kebutuhan rumah, dan juga biaya kuliah Tasya?Toh adikku itu juga tidak neko-neko, tasnya, bajunya, sepatunya, harganya hanya berkisar di angka jutaan atau
62. Rencana ingin rujuk! (Bagian B)Hanya saja, Aya yang keras kepala tidak mau diduakan. Dia tidak bisa menerima Maura sebagai madunya, dan kemudian ego Maura juga tidak terima dihina oleh Aya. Karena kedua hal itulah, akhirnya aku terpaksa harus menceraikan Sayaka.Kalau tidak, aku yakin kalau aku akan menjadi lelaki paling bahagia di dunia ini karena memiliki dua istri seperti Maura dan juga Sayaka. Dan aku bertekad, agar Aya mau kembali rujuk bagaimanapun caranya.Selain karena aku juga masih mencintainya, dan dia juga mencintaiku, aku juga tidak ingin hidup tanpa hartaku. Semuanya akan sesuai rencanaku, aku akan membujuk Aya untuk mau rujuk denganku, dan hidup bahagia bersama Maura dan juga anak kami nanti.Sayaka adalah wanita yang patuh, dan aku yakin dia akan mempertimbangkan permintaan ku nanti. Aku sangat yakin itu.“Wah, urat malu kamu sudah putus ya, Ra? Lupa? Semua harta calon suamimu itu sudah jatuh ke tangan Aya!” sahut Ardca dengan lantang. “Lalu? Yang mana yang kau se
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU63. Harus ikut peraturanku!(Bagian A)POV AUTHORBRAK!Mira menggebrak dashboard mobil dengan sangat kuat, nafasnya memburu dengan sangat cepat. Emosi yang dari tadi di pendamnya seolah ditumpahkannya semua saat ini, semua orang yang ada di dalam mobil langsung terdiam dengan keringat dingin yang mengalir di pelipis masing-masing.“Kau terlalu ceroboh, Tari!” kata Mira dengan geram.“A—Aku, aku hanya ….”“Hanya apa? Hah?” tanya Mira dengan ketus.Dia lalu menoleh ke belakang dan melihat Tari dengan sangat tajam, Farhan yang merasa suasana di dalam mobil ini semakin tidak kondusif pun lantas memberhentikan mobilnya di bahu jalan yang sepi.“Mir, sudah … jangan bertengkar,” kata Arni mengingatkan.“Jangan bertengkar? Hah?” sahut Mira emosi. “Aku bahkan ingin membunuh kalian semua saat ini, asal kalian tahu saja!” kata Mira lagi.Glek!Farhan dan juga yang lain sontak menelan ludah karena mendengar ucapan yang Mira lontarkan,
64. Harus ikut peraturanku! (Bagian B)Farhan langsung mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya yang sudah berkeringat, dia lalu memindai wajah Maura dan menanyakan hal yang memang mengganjal bagi semua orang.“Kenapa kamu nggak ngasih tahu kami, sih, Ra?” tanya Farhan dengan nada putus asa.Dia putus asa saat memikirkan kalau Sayaka akan menjadi janda yang kaya raya, sangat berbeda dengannya yang malah hidup blangsak. Kehilangan istri, kehilangan harta, kehilangan jabatan, dan yang jelas kehilangan muka di depan khalayak ramai akibat video tadi.Sialan! Farhan memukul stir mobil dengan kuat.“Aku takut kalau Mas bakalan ninggalin aku, karena Aya mendapatkan warisan yang banyak,” ujar Maura dengan amat lirih.Lagi dan lagi Farhan langsung mengusap wajahnya, kali ini lebih kasar, sehingga siapapun bisa melihat kalau dia memang tengah frustasi saat ini.“Dasar bodoh!” Kali ini Tari ikut mencerca keputusan yang diambil oleh Maura, begitu ceroboh dan juga bodoh. Rasa cemburu dan
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU65. Dua Perselingkuhan (Bagian A)POV AUTHORBRAK!Pintu rumah terbuka dengan keras akibat gebrakan tangan Tari, wanita itu terlihat tengah memendam amarah yang sangat besar.Dia berjalan masuk dengan kaki yang menghentak, wajahnya memerah dan nafasnya ikut memburu dengan dada yang naik turun.Dia mendudukkan dirinya di sofa, setelahnya beberapa langkah kaki terdengar ikut memasuki rumah. Maura, Mira, Arni, dan yang terakhir Farhan. Mereka semua langsung duduk di sofa, namun terlihat jelas kalau mereka semua tengah memiliki beban pikiran sendiri."Aku tidak mau!" Lagi-lagi Tari kembali mengucapkan hal yang sama sejak lima belas menit yang lalu, dia sudah memberikan penolakan akan rencana Mira secara berulang-ulang.Dia tidak mau menikah, semua orang sudah tahu hal itu dari dulu. Dan kenapa pula dia harus menikah? Tari merasa, Mira tidak berhak mengaturnya dengan sebegini kejam."Kau harus mau!" kata Mira dengan santai.Dia
66. Dua Perselingkuhan (Bagian B)"Hmm?" gumam Mira, namun nadanya bertanya sehingga Arni bertekad untuk melanjutkan ucapannya.Bagaimanapun juga dia memang harus membicarakan ini, entah saat ini, besok, ataupun lusa, semuanya akan tetap sama."Soal Tasya, gi—gimana kalau …." Suara Arni tertahan di tenggorokan saat melihat Mira yang mendongak dari ponselnya, dan menatap dia dengan tajam."Lanjutkan!" titah Mira dengan tegas.Wanita itu terlihat ingin mendengar kata-kata selanjutnya yang akan diucapkan oleh kakaknya itu, walau Mira bisa menebak sebenarnya ke arah mana pembicaraan ini selanjutnya akan berlabuh."Gimana kalau dia tetap di sini? Kamu tahu, kan? Dia nggak pernah pergi sendirian, apalagi harus tinggal jauh dari aku," kata Arni hati-hati."Lalu?" tanya Mira santai."Ya, itu tadi," kata Arni ragu."Apa?" tanya Mira lagi."Aku harap, Tasya tetap di sini saja," kata Arni lembut. "Hmmm," gumam Mira sambil berpikir. "Tidak bisa!" katanya ketus.Arni langsung menelan ludahnya den