58. Viral (Bagian B)Hidup hanya dengan mengandalkan sokongan dana dari Tante Mira dan juga gaji Mas Farhan, jika dia mau hidup enak tentu saja dia membutuhkan uangku dan juga harta keluargaku yang tidak pernah mereka ketahui.Enak saja mau meminta harta yang sudah aku dapatkan, dia tidak tahu saja kalau itu kompensasi atas pengkhianatan keponakannya padaku. Sialan!Benci padaku, dan ingin menyingkirkanku. Tapi dia malah mau meminta harta bendaku, enak saja! Nehi nehi dendi lah!Silahkan pinta pada Maura sana, coba dilihat apa dia bisa seperti aku yang sanggup menghidupi keluarga toxic seperti mereka.“Kurang ajar kamu! Manusia tidak punya otak! Kamu pasti sudah mengguna-gunai Farhan, kan? Sehingga dia begitu patuh padamu, dasar licik!” tuduhnya padaku.Astaghfirullah! Aku mengelus dadaku saat mendengar tuduhannya, mengguna-gunai? Aku memakai dukun begitu? Tidak masuk akal!“Tan, Mas Farhan itu memang cinta mati padaku. Makanya dia mau-mau saja saat aku ajukan syarat untuk membuat sur
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU59. Penjelasan Aya (Bagian A)“Hallooo ….” Mas Putra melambaikan tangannya dengan semangat.Aku menatap jauh ke belakangnya, dan Alhamdulillah … aku tidak menemukan keberadaan Mas Bobby di sana. Anak Bi Masyitah itu berjalan santai, dan memiringkan tubuhnya sedikit saat melewati rombongan keluarga Mas Farhan.“Takut rabies,” katanya sambil tertawa kecil.Keluarga Mas Farhan langsung mendelik, dan menatap Mas Putra dengan tajam. Tapi yang ditatap hanya bersikap masa bodoh dan melah melambai ke arahku, tidak, lebih tepatnya di belakangku.“Hai guys, Putra di sini ….” katanya ceria, dia tersenyum tampan.“Wah, Mas!” ser Arca tiba-tiba. “Mereka histeris dengan kedatanganmu, dan menanyakan nomor wa mu,” lanjutnya sambil menatap layar ponselnya.“Hahahaha ….” Mas Putra malah tertawa dengan cuek dan mengibaskan tangannya santai. “Kamu nggak kenapa-kenapa, Dek?” tanyanya sambil berbisik.“Aku baik-baik aja, kok,” sahutku sambil ter
60. Penjelasan Aya (Bagian B)“Dan kamu Maura! Jangan bangga karena sudah berhasil merebut suamiku. Jika aku saja yang yang diikat dengan perjanjian suci di hadapan Allah, bisa dia selingkuhi. Bagaimana pula denganmu, yang hasil mencuri dan juga berzina?” tanyaku mengejek.“CUKUP DEK! KAMU KETERLALUAN!” bentak Mas Farhan tiba-tiba.“EH, SANTAI DONG! JANGAN NYOLOT LO, HAN!” balas Mas Putra tak kalah keras.Semua orang di sana langsung terdiam dan menatap Mas Putra dengan seribu pandangan yang berbeda, dia memang friendly dan juga ceria, tapi kalau marah … jangan ditanya. Mas Putra sangat mengerikan, melebihi Mas Bobby bahkan. Aku menghela nafas dengan sangat dalam, dan kemudian menatap Mas Farhan yang juga tengah menatapku.“Keterlaluan? Di mana letak keterlaluannya?” tanyaku santai.“Kamu berubah! Harta merubah perangaimu, Dek! Harta membutakan mata hatimu,” katanya dengan nada kecewa, hampir aku tertawa karenanya.“Harta? Harta kamu yang tidak seberapa ini?” tanyaku sambil menahan t
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU61. Rencana ingin rujuk! (Bagian A) POV FARHANA—Apa? Apa yang baru saja dikatakan oleh Aya? Dia baru saja mendapatkan warisan saat Nenek meninggal kemarin? Tanah? Sawah? Perhiasan?Kenapa aku bisa tidak mengetahui hal ini? Apa selama ini banyak hal yang masih Aya rahasiakan? Dan apa katanya tadi? Katanya gajiku tidak mampu mencukupi kebutuhan keluargaku? Gajiku? Gajiku yang puluhan juta itu?Tidak mungkin! Aya pasti berbohong! Ya! Dia pasti berbohong, dia ingin aku terkesan dan menyesal karena sudah menceraikannya. Dan dia juga pasti berbohong karena mengatakan kalau uangnya lah yang menutupi kebutuhan rumah tangga dan keluargaku!Karena secara logika, rasanya tidak mungkin gajiku yang amat banyak itu habis sia-sia dan menguap begitu saja. Berapa lah jika hanya untuk kebutuhan rumah, dan juga biaya kuliah Tasya?Toh adikku itu juga tidak neko-neko, tasnya, bajunya, sepatunya, harganya hanya berkisar di angka jutaan atau
62. Rencana ingin rujuk! (Bagian B)Hanya saja, Aya yang keras kepala tidak mau diduakan. Dia tidak bisa menerima Maura sebagai madunya, dan kemudian ego Maura juga tidak terima dihina oleh Aya. Karena kedua hal itulah, akhirnya aku terpaksa harus menceraikan Sayaka.Kalau tidak, aku yakin kalau aku akan menjadi lelaki paling bahagia di dunia ini karena memiliki dua istri seperti Maura dan juga Sayaka. Dan aku bertekad, agar Aya mau kembali rujuk bagaimanapun caranya.Selain karena aku juga masih mencintainya, dan dia juga mencintaiku, aku juga tidak ingin hidup tanpa hartaku. Semuanya akan sesuai rencanaku, aku akan membujuk Aya untuk mau rujuk denganku, dan hidup bahagia bersama Maura dan juga anak kami nanti.Sayaka adalah wanita yang patuh, dan aku yakin dia akan mempertimbangkan permintaan ku nanti. Aku sangat yakin itu.“Wah, urat malu kamu sudah putus ya, Ra? Lupa? Semua harta calon suamimu itu sudah jatuh ke tangan Aya!” sahut Ardca dengan lantang. “Lalu? Yang mana yang kau se
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU63. Harus ikut peraturanku!(Bagian A)POV AUTHORBRAK!Mira menggebrak dashboard mobil dengan sangat kuat, nafasnya memburu dengan sangat cepat. Emosi yang dari tadi di pendamnya seolah ditumpahkannya semua saat ini, semua orang yang ada di dalam mobil langsung terdiam dengan keringat dingin yang mengalir di pelipis masing-masing.“Kau terlalu ceroboh, Tari!” kata Mira dengan geram.“A—Aku, aku hanya ….”“Hanya apa? Hah?” tanya Mira dengan ketus.Dia lalu menoleh ke belakang dan melihat Tari dengan sangat tajam, Farhan yang merasa suasana di dalam mobil ini semakin tidak kondusif pun lantas memberhentikan mobilnya di bahu jalan yang sepi.“Mir, sudah … jangan bertengkar,” kata Arni mengingatkan.“Jangan bertengkar? Hah?” sahut Mira emosi. “Aku bahkan ingin membunuh kalian semua saat ini, asal kalian tahu saja!” kata Mira lagi.Glek!Farhan dan juga yang lain sontak menelan ludah karena mendengar ucapan yang Mira lontarkan,
64. Harus ikut peraturanku! (Bagian B)Farhan langsung mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya yang sudah berkeringat, dia lalu memindai wajah Maura dan menanyakan hal yang memang mengganjal bagi semua orang.“Kenapa kamu nggak ngasih tahu kami, sih, Ra?” tanya Farhan dengan nada putus asa.Dia putus asa saat memikirkan kalau Sayaka akan menjadi janda yang kaya raya, sangat berbeda dengannya yang malah hidup blangsak. Kehilangan istri, kehilangan harta, kehilangan jabatan, dan yang jelas kehilangan muka di depan khalayak ramai akibat video tadi.Sialan! Farhan memukul stir mobil dengan kuat.“Aku takut kalau Mas bakalan ninggalin aku, karena Aya mendapatkan warisan yang banyak,” ujar Maura dengan amat lirih.Lagi dan lagi Farhan langsung mengusap wajahnya, kali ini lebih kasar, sehingga siapapun bisa melihat kalau dia memang tengah frustasi saat ini.“Dasar bodoh!” Kali ini Tari ikut mencerca keputusan yang diambil oleh Maura, begitu ceroboh dan juga bodoh. Rasa cemburu dan
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU65. Dua Perselingkuhan (Bagian A)POV AUTHORBRAK!Pintu rumah terbuka dengan keras akibat gebrakan tangan Tari, wanita itu terlihat tengah memendam amarah yang sangat besar.Dia berjalan masuk dengan kaki yang menghentak, wajahnya memerah dan nafasnya ikut memburu dengan dada yang naik turun.Dia mendudukkan dirinya di sofa, setelahnya beberapa langkah kaki terdengar ikut memasuki rumah. Maura, Mira, Arni, dan yang terakhir Farhan. Mereka semua langsung duduk di sofa, namun terlihat jelas kalau mereka semua tengah memiliki beban pikiran sendiri."Aku tidak mau!" Lagi-lagi Tari kembali mengucapkan hal yang sama sejak lima belas menit yang lalu, dia sudah memberikan penolakan akan rencana Mira secara berulang-ulang.Dia tidak mau menikah, semua orang sudah tahu hal itu dari dulu. Dan kenapa pula dia harus menikah? Tari merasa, Mira tidak berhak mengaturnya dengan sebegini kejam."Kau harus mau!" kata Mira dengan santai.Dia
Assalamualaikum, hai guys. Terimakasih banyak karena kalian udah baca cerita aku, dan berhubung Sayaka sudah tamat, aku harap kalian mau membaca cerita aku yang lain.1. PILIH KASIH (Membungkam mertua dan ipar secara elegan)Ana harus berjuang untuk menegakkan keadilan bagi suaminya, dilengkapi dengan mertua yang pilih kasih, dan ipar yang julid. 2. Menantu Tegas, Ipar Panas, Mertua LemasPerjuangan Ellena di tengah keluarga toxic suaminya.3. KUBELI KESOMBONGAN, GUNDIK SUAMIKU (BARU)Keysa yang seorang dosen, harus menelan pil pahit, saat seorang pebisnis muda yang bernama Risa Andromeda mengaku sebagai selingkuhan suaminya yang seorang Abdi negara dan juga keturunan keraton.Terimakasih semuanya, semoga Allah semakin melimpahkan rezeki dan juga kesehatan untuk kita semua...Bye.. ❤️❤️Aksara Ocean.. ❤️🥰
152. ENDING (Dendam dan Permulaan!) (Bagian C)Wak Lukman dan Paklek Jamal langsung berpandangan, dengan kening yang mengernyit Paklek Jamal beralih menatap Arga. Ayah dari Mas Putra serta Mas Bobby itu kemudian mengangguk kecil."Apakah Nak Arga tahu kalau Aya adalah seorang janda?" tanyanya dengan lembut.Arga langsung mengangguk, "saya tahu, Paklek!" sahutnya dengan mantap."Apakah Nak Arga juga tahu kalau Aya sedang mengandung?" tanya Paklek Jamal lagi.Arga kembali mengangguk, "saya tahu, Paklek!" Lenganku disenggol oleh Arca dan dia tersenyum kecil, "teruslah bahagia setelah ini, Ya!" bisiknya padaku. Aku langsung mengangguk dengan mantap."Baiklah, yang paling penting adalah hal itu. Nak Arga tahu kalau Aya adalah seorang janda dan dia juga tengah mengandung. Jadi tidak akan ada penyesalan di lain hari, karena Nak Arga dari awal sudah tahu kalau akan menikahi janda yang mempunyai anak!" Paklek Jamal tersenyum kecil."Sayaka adalah anak perempuan satu-satunya di keluarga ini, k
151. ENDING (Dendam dan Permulaan!) (Bagian B)"Bagaimana? Kalian bebas memilih!" tanya Mira sekali lagi. "Tapi ingat! Aku hanya sekali memberikan penawaran, kau harus bangkit, Han! Buktikan pada Sayaka dan juga orang-orang yang sudah merendahkanmu kalau kau juga bisa kembali berada di puncak!" katanya santai.Mata Farhan membola, dia tiba-tiba saja bersemangat. Memikirkan kalau Sayaka, Arga, dan yang lainnya saat ini tengah mengolok-oloknya, membuat Farhan diselimuti amarah.Jika saja Sayaka tidak mengusirnya tadi maka kejadian ini tidak akan terjadi. Mantan istrinya itu benar-benar wanita jahat!"Dan bukankah kalian bilang, Maura berselingkuh? Tidak adakah keinginanmu untuk balas dendam?" tanya Mira lagi. "Laki-laki itu harus dihancurkan, bukankah dia mengambil istrimu?" Lanjutnya sambil mengulum senyum.Gejolak di mata Farhan semakin menggebu, dia menatap Arni dengan pandangan mantap."Aku akan ke Singapura, dan kembali saat sudah berada di puncak!" katanya dengan tegas. "Mama teta
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU150. ENDING (Dendam dan Permulaan!) (Bagian A)~Aksara Ocean~"Bantu kami, Dek! Kakak mohon!" Arni memohon pada Mira, sedangkan wanita yang berstatus sebagai adik tengahnya itu hanya menatap tapi belum mau menanggapi. Dia hanya diam dan mengamati."Tante, aku mohon bantu kami. Hanya Tante lah yang kami punya sekarang ini!" Farhan ikut memohon.Potongan kejadian yang terjadi beberapa saat lalu kembali masuk ke dalam memorinya, dan dia kembali bergidik ngeri membayangkan Maura yang terkapar bersimbah darah, teriakan orang-orang yang ketakutan, dan Tasya yang ditangkap polisi.Farhan dan Arni tidak pernah membayangkan kalau Tasya akan digiring ke kantor polisi segera, mereka kira semuanya akan baik-baik saja dan bisa kabur entah ke mana. Tapi terlambat, karena ternyata di cafe itu ada beberapa polisi yang tengah meminum kopi. Dan mereka segera mengamankan Tasya dan di giting langsung ke kantor, semua orang di sana menjadi sa
149. KECELAKAAN DAN LAMARAN (Bagian C)Aku hanya tersenyum dengan manis dan menanggapi ucapan mereka dengan santai. Kekehan kecil aku berikan saat Mama Arga memelukku dari samping dan bersandar di bahuku.“Mama nggak pernah punya anak perempuan, Arga itu nggak ada manis-manisnya, Ya. Mama harap anak kamu nanti perempuan, ya,” katanya dengan lembut sambil mengusap perutku dengan sayang. “Mama pengen cucu perempuan!” katanya lagi.Ya Allah, aku cukup terharu mendengarnya, beliau menyayangiku dan akan menyayangi anakku juga. Apakah saat ini aku boleh berteriak kesenangan? Memiliki keluarga yang baik dan menyayangiku seperti saat ini adalah impianku dari dulu.“Iya, Papa juga pengen cucu perempuan. Baru anak kedua kalian nanti laki-laki,” kata tuan Widjaja sambil tersenyum singkat. “Tapi sebenarnya apapun yang Allah kasih, kami tetap akan bahagia. Di rumah ini akan ada tawa anak kecil lagi,” katanya dengan lembut.Ya Allah, mereka benar-benar menghargaiku, dan aku sangat bahagia. Demi All
148. KECELAKAAN DAN LAMARAN (Bagian B)“Loh, kok nyolot sih, Mbak? Ini fakta, kami ngeliat langsung kalau Mbak selingkuh!” sahut Tasya dengan santai, adikku itu benar-benar hebat. “Kedok aja mengusir kami, ternyata mau nutupin perselingkuhan kalian, ya? Wah! Wah! Aku nggak nyangka!” ujarnya lagi.“Eh, apa maksud kamu? Jangan fitnah, ya!” seru Maura tidak terima.Aku langsung bergegas mencekal lengannya dan melihat dia dari atas ke bawah, Maura benar-benar sudah berubah. Dia bahkan tidak terlihat takut sedikitpun saat ini, dan malah santai. Padahal dia saat ini tengah ketahuan berselingkuh!“Kamu benar-benar keterlaluan, Ra! Kamu mengkhianati pernikahan kita padahal kita baru saja menikah!” ujarku menahan geram. “Dasar wanita murahan!” kataku dengan ketus.“Hei, Bung! Bukankah itu terlalu kasar?” Lelaki bernama Anton itu ikut campur, dia langsung berdiri di sebelah Maura dan menatapku dengan tajam.“Nggak usah ikut campur kamu, dasar pasangan pezina!” cecarku padanya. “MAS!” Maura mem
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU147. KECELAKAAN DAN LAMARAN (Bagian A)~Aksara Ocean~"Dia siapa?" tanya aku dengan cepat.Gigiku mengatup dengan rapat menahan amarah yang siap memuncak, melihat istriku sendiri Tengah berada di pelukan lelaki lain membuat aku benar-benar muntab.Dan yang lebih parahnya Maura terlihat menikmati pelukan itu setelahnya mereka melakukan cipika-cipiki dengan sangat akrab. Aku sangat membenci bagaimana laki-laki itu terlihat menatap Maura dengan tatapan kekaguman."Dia adalah Mas Anton, Mas!" jawab Tasya dengan nada histeris."Anton? Anton siapa?" tanyaku cepat."Temennya Mbak Maura, kami ketemu sama dia waktu aku dan Mbak Maura pulang tengah malam waktu itu." sahut Tasya pelan. "Dan kemarin Mbak Maura juga keceplosan kalau Mas Anton itu adalah orang yang mengejar cintanya dari dulu!" Lanjutnya lagi.Aku lantas mencengkram bahu Tasya dengan kedua tanganku hingga dia meringis kesakitan, namun aku tidak peduli kepanikan yang aku
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKUBAB 68MAMA ARGA~Aksara Ocean~“Lama amat, sih?” ujar Mas Putra sambil cemberut.Aku hanya tertawa dan mengedipkan mataku padanya, dan dia langsung mencebikkan bibirnya dengan sinis. Hanya lima belas menit, dan dia sudah mengatakan lama. Hmm, laki-laki memang tidak punya stok sabar yang melimpah.Aku melirik sekilas pada makanan yang sudah terhidang di meja, dan Alhamdulillah, masih aman. Makanan milikku tidak berkurang satu potong pun, ternyata Mas Putra menepati janjinya untuk tidak menyentuh makanan yang aku pesan.Makanya aku memberikan senyuman manis untuknya dan mengacungkan kedua jempolku, mengapresiasi dirinya yang sudah bisa menjaga tangan dan mulutnya agar tidak mencomot makananku.“Maaf ya, Mas. Di toilet tadi ngantri,” kataku memberikan penjelasan. “Ngantri, ngantri, ngantri apa? Emangnya di toilet jualan minyak goreng?” tanyanya sewot.Aku langsung tergelak, akan sangat lucu jika ada penjualan minyak goreng d
146. SIAPA LAKI-LAKI ITU? (Bagian C)"Keliatan, kok. Ngapain dia ke sini? Jauh amat dari rumahnya," ujar Mama setelahnya, dia duduk kembali dan menyesap es cendolnya melalui sedotan. "Udah ngusir kita, dia malah enak-enak kongkow di cafe," ujar Mama dengan ketus."Nah, bener ini! Kadang-kadang aku sampai jeran loh, Mas. Nasib Mas buruk banget, dapat istri dua-duanya nggak genah!" sahut Tasya menyetujui Mama. "Yang ketiga ini, cari yang baik dan nggak pelit sama keluarga, Mas." Tasya memberi wejangan lagi."Mbak Aya nggak pelit!" kataku membela diri."Tapi dia pembangkang! Masak suami mau nikah lagi, dia nggak ngizinin!" balasnya masuk akal. "Cari yang penurut dan juga baik!" katanya dengan penuh penekanan."Cerewet amat kamu, Sya! Lagian siapa yang mau cari istri lagi, sih? Mas sama Mbak Maura masih sah, sebagai suami istri!" kataku sambil menggeleng pelan."Udah diusir gini, Mas masih mau sama dia?" tanya Tasya dengan nada mengejek. "Masak nggak punya harga diri, Mas!" Lanjutnya peda