108. TASYA KETAHUAN (Bagian B)Maura tidak mau mencari masalah dengan wanita alpha seperti Mira, dia hidup enak di sini, Mira tidak perhitungan dan juga baik. Secara keseluruhan, Maura menyukai Tante dari calon suaminya itu."Dek! Sebenarnya apa yang terjadi? Bilang sama, Mas! Kamu kenapa?" Farhan berjongkok di samping Tasya, dia menyentuh bahu gadis itu dan kemudian tersentak kaget saat melihat wajah Tasya dari dekat.Dia bisa melihat ada bekas kemerahan samar di sana, seperti bekas pukulan. Farhan yakin, sebelum dia sampai di sini pasti sudah terjadi sesuatu.Tasya tidak menjawab, dia hanya menggeleng pelan dan kemudian menyembunyikan wajahnya dengan membenamkan dia kedua lututnya yang dia tekuk.Tasya terlihat luar biasa kacau, dia berkali-kali tersedak dengan tangisannya sendiri."Jika kau tidak mau mengatakannya, maka aku akan mengatakannya pada Mama dan juga Mas-mu. Biar mereka tahu bagaimana kelakuanmu yang sebenarnya!" ujar Mira tiba-tiba, sukses membuat Tasya memekik histeris
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU109. TAMPARAN FARHAN (Kedatangan Rama) (Bagian A)Mira menyeringai sinis, dia tidak mengindahkan tangisan dari kakak kandungnya itu. Dia tahu, pasti sakit rasnaya mengetahui kalau putri yang dijaga sedemikian rupa ternyata adalah penipu ulung yang sangat mengerikan.Mira lah yang pertama kali merasakan itu, bukan sekali dua kali dia berusaha mengabaikan kesalahan Tasya. Dia menganggap apa semuanya hanya kesalahpahaman semata.Dia juga tidak tahu siapa yang mengiriminya foto-foto ini, yang Mira ingat adalah dua bulan yang lalu dia mendapatkan kiriman foto pertama. Di mana ada Tasya dan juga Rama di dalam mobil sambil berpelukan dengan mesra.Mira mengabaikannya, dan menganggap kalau itu hanya kiriman foto iseng untuk menghancurkan keluarga mereka. Bisa saja si penguntit mengambil foto dari angel yang bagus sehingga menghasilkan foto yang berhasil membuat salah paham.Mana mungkin suami dan juga keponakannya bermain api di be
110. TAMPARAN FARHAN (Kedatangan Rama) (Bagian B)"Tidak! Tidak! Tidak!" Tasya dengan cepat menangkap tangan Farhan yang terulur ke arah Maura, dia menggeleng panik dengan air mata yang semakin deras bercucuran dari wajahnya yang cantik."Tidak, Mas! Tidaaaaakkkk!" bentak Tasya dengan kuat.Farhan melihat Tasya dengan kening berkerut, melihat mama mereka histeris begitu dan juga Maura yang terlihat shock jelas membuat Farhan amat penasaran dengan isi foto yang baru saja mereka lihat.Apa yang sebenarnya objek di dalam foto-foto itu? Farhan tidak bisa menjangkaunya sendiri, apalagi dengan keberadaan Tasya yang ada di pelukannya."Nggak apa-apa, Dek. Mas cuma mau lihat foto yang dikasih Tante aja, kok," ujar Farhan menenangkan, dan kembali memeluk Tasya sambil mengelus rambutnya dengan penuh kasih sayang.Namun dengan isyarat matanya, Farhan memerintahkan Maura untuk memberikan selembar foto yang ada di meja pada dirinya. Maura dengan sigap memberikan foto itu, walau bagaimanapun Far
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU111. RAMA MENYANGKAL (Dia dijebak Tasya) (Bagian A)Mira berdecak sebal saat Rama tidak menanggapi ucapannya dan malah hanya berdiri mematung di ambang pintu sana seperti orang tolol yang menjijikkan, lelaki yang sudah menemaninya membangun rumah tangga bersama selama beberapa tahun ini seolah tengah kehilangan jiwanya.Rama belum bisa mencerna dengan apa yang terjadi di sini, wajah Mira memang terlihat ramah dan juga menyenangkan, tetapi di ujung sana ada Tasya yang menangis tersedu dan melemparkan pandangan memohon padanya. Rama tahu dan dia bisa menebaknya, kalau Mira sudah mengetahui semuanya. Mira sudah mengetahui rahasia kotor dirinya dan juga keponakan tersayang istrinya itu, sialan! Rama menggigil kedinginan.Rasa dingin yang menakutkan iu merayap dengan amat lambat dari telapak kakinya menuju belakang kepalanya sehingga bulu kuduknya meremang, seolah menikmati rasa ketakutan yang Rama pancarkan.“Sini, Mas! Kok, b
112. RAMA MENYANGKAL (Dia dijebak Tasya) (Bagian B)Namun matanya langsung melirik Tasya, memperingatkan gadis itu dalam diam agar tidak mengucapkan hal-hal yang tidak perlu dikatakan. Dan di dalam hati Rama merapalkan berbagai do’a agar bisa terhindar dari Mira saat ini, apapun boleh, asal sidang mendadak ini tidak terjadi.“Sya!” panggil Mira tanpa melihat Tasya sama sekali. “Y—ya, Tan!” sahut Tasya susah payah. “Jawab pertanyaan Tante dengan sebaik-baiknya, berpikirlah sebelum menjawab karena jawabanmu akan menentukan hidupmu selanjutnya!” ujar Mira lagi.Tasya menelan ludah lalu mengangguk mengerti, “baiklah!” sahutnya.“Apa hubunganmu dengan Rama?” tanya Mira santai.Semua orang di sana menahan nafas, Rama menggigil ketakutan, Farhan dan Arni menunggu kebenaran dengan tidak sabar. Begitu juga dengan Mira, walau dia sudah tahu tapi dia tetap membutuhkan pengakuan dari kedua tersangka, dia membutuhkan kejujuran dari mulut mereka sendiri.Rama memberikan isyarat, dia menggeleng pe
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU113. PENGUSIRAN PARA BENALU (Bagian A)“MAS!” Tasya memekik ngeri, dia menutup mulutnya menggunakan kedua telapak tangannya dengan dramatis.Setali tiga uang dengan Tasya, Mira, dan juga Arni serta Maura ikut memekik. Mereka tidak pernah melihat sisi Farhan yang menakutkan seperti ini, lelaki itu tampak puas setelah memberikan satu buah pukulan ke wajah Rama.Bibirnya menyunggingkan seringai menakutkan dan juga matanya ikut menampilkan tatapan sinis nan tajam, dia berjalan mendekati Rama yang tadi jatuh terjengkang dan menarik kerah lelaki yang masih berstatus sebagai Om nya itu dengan kuat.“Jangan berani-berani kau menghina adikku!” ujar Farhan dengan nada mengancam di telinga Rama. “Dasar sampah! Manusia tidak tahu diri!” bisiknya lagi dengan gigi yang bergemeretak.Namun reaksi yang Rama berikan cukup membuat Farhan dan juga yang lainnya terbengong sesaat, mereka sama sekali tidak mengira kalau Rama akan terkekeh dengan
114. PENGUSIRAN PARA BENALU (Bagian B)Matanya berkeliling dan menelisik wajah-wajah orang yang ada di sana satu persatu, dimulai dari wajah Arni yang kelihatan sangat terpukul, wajah Tasya yang sembab oleh air mata, wajah Farhan yang masih memancarkan amarah, wajah Maura yang masa bodoh, dan terakhir pandangannya jatuh pada wajah Rama yang berhasil mencuri hatinya beberapa tahun yang lalu.Raut wajah lelaki itu terlihat memohon pengampunan dan juga mengharapkan belas kasihan, tapi Mira hanya menatapnya dengan datar. Tidak menunjukkan ekspresi yang berarti, jadi orang-orang di sana tidak bisa memastikan apa yang ada di dalam pikiran wanita cantik itu.“Aku tidak bisa mentolerir perbuatan kalian!” Mira memulai, kakinya menyilang dengan anggun menunjukkan kalau dialah yang berkuasa di sini. “Dan aku tidak mau menampung kalian lagi di sini! Silahkan kemasi semua pakaian kalian!” ujar Mira lagi.“A—Apa? Kamu mau ngusir kami, Dek?” tanya Arni dengan nada gamang.Dia menatap Mira dengan pan
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU115. BEBAN DAN JUGA HASUTAN (Bagian A)“Aku tidak mau tau ya, pokoknya pekerjaan rumah semuanya kalian yang tanggung! Kamu juga harus segera mencari pekerjaan baru, Mas! Jangan hanya enak-enakan ongkang-ongkang kaki di rumah ini!” ujar Maura dengan sewot.Saat ini Farhan dan keluarganya memang sudah berada di rumahnya, tentunya secara terpaksa setelah Mira mengusir mereka beberapa jam yang lalu. Tante dari Farhan itu benar-benar tanpa keraguan dan juga dengan mantap melempar mereka semua ke jalanan, maka mau tak mau Maura harus menampung mereka sekeluarga sekarang.Sedangkan Rama entah pergi ke mana, laki-laki itu lebih miris sebenarnya karena dia benar-benar keluar dari rumah Mira hanya dengan baju di badan dan juga beberapa potong pakaiannya yang berada di dalam tas kecil kusam. Mira benar-benar membuang Rama dan mengembalikan lelaki itu ke tempatnya semula.“Nggak bisa gitu dong, Mbak! Aku juga harus kuliah, aku sibuk!”
Assalamualaikum, hai guys. Terimakasih banyak karena kalian udah baca cerita aku, dan berhubung Sayaka sudah tamat, aku harap kalian mau membaca cerita aku yang lain.1. PILIH KASIH (Membungkam mertua dan ipar secara elegan)Ana harus berjuang untuk menegakkan keadilan bagi suaminya, dilengkapi dengan mertua yang pilih kasih, dan ipar yang julid. 2. Menantu Tegas, Ipar Panas, Mertua LemasPerjuangan Ellena di tengah keluarga toxic suaminya.3. KUBELI KESOMBONGAN, GUNDIK SUAMIKU (BARU)Keysa yang seorang dosen, harus menelan pil pahit, saat seorang pebisnis muda yang bernama Risa Andromeda mengaku sebagai selingkuhan suaminya yang seorang Abdi negara dan juga keturunan keraton.Terimakasih semuanya, semoga Allah semakin melimpahkan rezeki dan juga kesehatan untuk kita semua...Bye.. ❤️❤️Aksara Ocean.. ❤️🥰
152. ENDING (Dendam dan Permulaan!) (Bagian C)Wak Lukman dan Paklek Jamal langsung berpandangan, dengan kening yang mengernyit Paklek Jamal beralih menatap Arga. Ayah dari Mas Putra serta Mas Bobby itu kemudian mengangguk kecil."Apakah Nak Arga tahu kalau Aya adalah seorang janda?" tanyanya dengan lembut.Arga langsung mengangguk, "saya tahu, Paklek!" sahutnya dengan mantap."Apakah Nak Arga juga tahu kalau Aya sedang mengandung?" tanya Paklek Jamal lagi.Arga kembali mengangguk, "saya tahu, Paklek!" Lenganku disenggol oleh Arca dan dia tersenyum kecil, "teruslah bahagia setelah ini, Ya!" bisiknya padaku. Aku langsung mengangguk dengan mantap."Baiklah, yang paling penting adalah hal itu. Nak Arga tahu kalau Aya adalah seorang janda dan dia juga tengah mengandung. Jadi tidak akan ada penyesalan di lain hari, karena Nak Arga dari awal sudah tahu kalau akan menikahi janda yang mempunyai anak!" Paklek Jamal tersenyum kecil."Sayaka adalah anak perempuan satu-satunya di keluarga ini, k
151. ENDING (Dendam dan Permulaan!) (Bagian B)"Bagaimana? Kalian bebas memilih!" tanya Mira sekali lagi. "Tapi ingat! Aku hanya sekali memberikan penawaran, kau harus bangkit, Han! Buktikan pada Sayaka dan juga orang-orang yang sudah merendahkanmu kalau kau juga bisa kembali berada di puncak!" katanya santai.Mata Farhan membola, dia tiba-tiba saja bersemangat. Memikirkan kalau Sayaka, Arga, dan yang lainnya saat ini tengah mengolok-oloknya, membuat Farhan diselimuti amarah.Jika saja Sayaka tidak mengusirnya tadi maka kejadian ini tidak akan terjadi. Mantan istrinya itu benar-benar wanita jahat!"Dan bukankah kalian bilang, Maura berselingkuh? Tidak adakah keinginanmu untuk balas dendam?" tanya Mira lagi. "Laki-laki itu harus dihancurkan, bukankah dia mengambil istrimu?" Lanjutnya sambil mengulum senyum.Gejolak di mata Farhan semakin menggebu, dia menatap Arni dengan pandangan mantap."Aku akan ke Singapura, dan kembali saat sudah berada di puncak!" katanya dengan tegas. "Mama teta
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU150. ENDING (Dendam dan Permulaan!) (Bagian A)~Aksara Ocean~"Bantu kami, Dek! Kakak mohon!" Arni memohon pada Mira, sedangkan wanita yang berstatus sebagai adik tengahnya itu hanya menatap tapi belum mau menanggapi. Dia hanya diam dan mengamati."Tante, aku mohon bantu kami. Hanya Tante lah yang kami punya sekarang ini!" Farhan ikut memohon.Potongan kejadian yang terjadi beberapa saat lalu kembali masuk ke dalam memorinya, dan dia kembali bergidik ngeri membayangkan Maura yang terkapar bersimbah darah, teriakan orang-orang yang ketakutan, dan Tasya yang ditangkap polisi.Farhan dan Arni tidak pernah membayangkan kalau Tasya akan digiring ke kantor polisi segera, mereka kira semuanya akan baik-baik saja dan bisa kabur entah ke mana. Tapi terlambat, karena ternyata di cafe itu ada beberapa polisi yang tengah meminum kopi. Dan mereka segera mengamankan Tasya dan di giting langsung ke kantor, semua orang di sana menjadi sa
149. KECELAKAAN DAN LAMARAN (Bagian C)Aku hanya tersenyum dengan manis dan menanggapi ucapan mereka dengan santai. Kekehan kecil aku berikan saat Mama Arga memelukku dari samping dan bersandar di bahuku.“Mama nggak pernah punya anak perempuan, Arga itu nggak ada manis-manisnya, Ya. Mama harap anak kamu nanti perempuan, ya,” katanya dengan lembut sambil mengusap perutku dengan sayang. “Mama pengen cucu perempuan!” katanya lagi.Ya Allah, aku cukup terharu mendengarnya, beliau menyayangiku dan akan menyayangi anakku juga. Apakah saat ini aku boleh berteriak kesenangan? Memiliki keluarga yang baik dan menyayangiku seperti saat ini adalah impianku dari dulu.“Iya, Papa juga pengen cucu perempuan. Baru anak kedua kalian nanti laki-laki,” kata tuan Widjaja sambil tersenyum singkat. “Tapi sebenarnya apapun yang Allah kasih, kami tetap akan bahagia. Di rumah ini akan ada tawa anak kecil lagi,” katanya dengan lembut.Ya Allah, mereka benar-benar menghargaiku, dan aku sangat bahagia. Demi All
148. KECELAKAAN DAN LAMARAN (Bagian B)“Loh, kok nyolot sih, Mbak? Ini fakta, kami ngeliat langsung kalau Mbak selingkuh!” sahut Tasya dengan santai, adikku itu benar-benar hebat. “Kedok aja mengusir kami, ternyata mau nutupin perselingkuhan kalian, ya? Wah! Wah! Aku nggak nyangka!” ujarnya lagi.“Eh, apa maksud kamu? Jangan fitnah, ya!” seru Maura tidak terima.Aku langsung bergegas mencekal lengannya dan melihat dia dari atas ke bawah, Maura benar-benar sudah berubah. Dia bahkan tidak terlihat takut sedikitpun saat ini, dan malah santai. Padahal dia saat ini tengah ketahuan berselingkuh!“Kamu benar-benar keterlaluan, Ra! Kamu mengkhianati pernikahan kita padahal kita baru saja menikah!” ujarku menahan geram. “Dasar wanita murahan!” kataku dengan ketus.“Hei, Bung! Bukankah itu terlalu kasar?” Lelaki bernama Anton itu ikut campur, dia langsung berdiri di sebelah Maura dan menatapku dengan tajam.“Nggak usah ikut campur kamu, dasar pasangan pezina!” cecarku padanya. “MAS!” Maura mem
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU147. KECELAKAAN DAN LAMARAN (Bagian A)~Aksara Ocean~"Dia siapa?" tanya aku dengan cepat.Gigiku mengatup dengan rapat menahan amarah yang siap memuncak, melihat istriku sendiri Tengah berada di pelukan lelaki lain membuat aku benar-benar muntab.Dan yang lebih parahnya Maura terlihat menikmati pelukan itu setelahnya mereka melakukan cipika-cipiki dengan sangat akrab. Aku sangat membenci bagaimana laki-laki itu terlihat menatap Maura dengan tatapan kekaguman."Dia adalah Mas Anton, Mas!" jawab Tasya dengan nada histeris."Anton? Anton siapa?" tanyaku cepat."Temennya Mbak Maura, kami ketemu sama dia waktu aku dan Mbak Maura pulang tengah malam waktu itu." sahut Tasya pelan. "Dan kemarin Mbak Maura juga keceplosan kalau Mas Anton itu adalah orang yang mengejar cintanya dari dulu!" Lanjutnya lagi.Aku lantas mencengkram bahu Tasya dengan kedua tanganku hingga dia meringis kesakitan, namun aku tidak peduli kepanikan yang aku
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKUBAB 68MAMA ARGA~Aksara Ocean~“Lama amat, sih?” ujar Mas Putra sambil cemberut.Aku hanya tertawa dan mengedipkan mataku padanya, dan dia langsung mencebikkan bibirnya dengan sinis. Hanya lima belas menit, dan dia sudah mengatakan lama. Hmm, laki-laki memang tidak punya stok sabar yang melimpah.Aku melirik sekilas pada makanan yang sudah terhidang di meja, dan Alhamdulillah, masih aman. Makanan milikku tidak berkurang satu potong pun, ternyata Mas Putra menepati janjinya untuk tidak menyentuh makanan yang aku pesan.Makanya aku memberikan senyuman manis untuknya dan mengacungkan kedua jempolku, mengapresiasi dirinya yang sudah bisa menjaga tangan dan mulutnya agar tidak mencomot makananku.“Maaf ya, Mas. Di toilet tadi ngantri,” kataku memberikan penjelasan. “Ngantri, ngantri, ngantri apa? Emangnya di toilet jualan minyak goreng?” tanyanya sewot.Aku langsung tergelak, akan sangat lucu jika ada penjualan minyak goreng d
146. SIAPA LAKI-LAKI ITU? (Bagian C)"Keliatan, kok. Ngapain dia ke sini? Jauh amat dari rumahnya," ujar Mama setelahnya, dia duduk kembali dan menyesap es cendolnya melalui sedotan. "Udah ngusir kita, dia malah enak-enak kongkow di cafe," ujar Mama dengan ketus."Nah, bener ini! Kadang-kadang aku sampai jeran loh, Mas. Nasib Mas buruk banget, dapat istri dua-duanya nggak genah!" sahut Tasya menyetujui Mama. "Yang ketiga ini, cari yang baik dan nggak pelit sama keluarga, Mas." Tasya memberi wejangan lagi."Mbak Aya nggak pelit!" kataku membela diri."Tapi dia pembangkang! Masak suami mau nikah lagi, dia nggak ngizinin!" balasnya masuk akal. "Cari yang penurut dan juga baik!" katanya dengan penuh penekanan."Cerewet amat kamu, Sya! Lagian siapa yang mau cari istri lagi, sih? Mas sama Mbak Maura masih sah, sebagai suami istri!" kataku sambil menggeleng pelan."Udah diusir gini, Mas masih mau sama dia?" tanya Tasya dengan nada mengejek. "Masak nggak punya harga diri, Mas!" Lanjutnya peda