IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU107. TASYA KETAHUAN (Bagian A)Farhan langsung bergegas masuk meninggalkan Arni dan juga Maura di luar sana, bahkan langkah kakinya sekarang bisa dikatakan hampir seperti orang yang berlari. Dia sangat mengenali suara tangisan itu, itu suara tangisan Tasya! Tidak salah lagi.Itu suara adiknya, dan kenapa bisa adik kesayangannya menangis? Farhan semakin melajukan langkahnya secepat yang dia bisa, mencoba sampai lebih cepat agar dia bisa segera mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.Dan Farhan langsung terbelalak kaget sesaat setelah melihat pemandangan di depan sana, dia melihat Tasya yang terduduk di lantai sambil berurai air mata, wanita cantik itu menangis tersedu-sedu seperti sedang mengharap pengampunan.Pengampunan untuk apa? Farhan bertanya-tanya di dalam hati.Makanya Farhan memutuskan untuk segera mendekat, derap langkah kakinya yang menghentak membuat Mira dan juga Tasya menoleh ke sumber suara."Apa yang terjadi?
108. TASYA KETAHUAN (Bagian B)Maura tidak mau mencari masalah dengan wanita alpha seperti Mira, dia hidup enak di sini, Mira tidak perhitungan dan juga baik. Secara keseluruhan, Maura menyukai Tante dari calon suaminya itu."Dek! Sebenarnya apa yang terjadi? Bilang sama, Mas! Kamu kenapa?" Farhan berjongkok di samping Tasya, dia menyentuh bahu gadis itu dan kemudian tersentak kaget saat melihat wajah Tasya dari dekat.Dia bisa melihat ada bekas kemerahan samar di sana, seperti bekas pukulan. Farhan yakin, sebelum dia sampai di sini pasti sudah terjadi sesuatu.Tasya tidak menjawab, dia hanya menggeleng pelan dan kemudian menyembunyikan wajahnya dengan membenamkan dia kedua lututnya yang dia tekuk.Tasya terlihat luar biasa kacau, dia berkali-kali tersedak dengan tangisannya sendiri."Jika kau tidak mau mengatakannya, maka aku akan mengatakannya pada Mama dan juga Mas-mu. Biar mereka tahu bagaimana kelakuanmu yang sebenarnya!" ujar Mira tiba-tiba, sukses membuat Tasya memekik histeris
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU109. TAMPARAN FARHAN (Kedatangan Rama) (Bagian A)Mira menyeringai sinis, dia tidak mengindahkan tangisan dari kakak kandungnya itu. Dia tahu, pasti sakit rasnaya mengetahui kalau putri yang dijaga sedemikian rupa ternyata adalah penipu ulung yang sangat mengerikan.Mira lah yang pertama kali merasakan itu, bukan sekali dua kali dia berusaha mengabaikan kesalahan Tasya. Dia menganggap apa semuanya hanya kesalahpahaman semata.Dia juga tidak tahu siapa yang mengiriminya foto-foto ini, yang Mira ingat adalah dua bulan yang lalu dia mendapatkan kiriman foto pertama. Di mana ada Tasya dan juga Rama di dalam mobil sambil berpelukan dengan mesra.Mira mengabaikannya, dan menganggap kalau itu hanya kiriman foto iseng untuk menghancurkan keluarga mereka. Bisa saja si penguntit mengambil foto dari angel yang bagus sehingga menghasilkan foto yang berhasil membuat salah paham.Mana mungkin suami dan juga keponakannya bermain api di be
110. TAMPARAN FARHAN (Kedatangan Rama) (Bagian B)"Tidak! Tidak! Tidak!" Tasya dengan cepat menangkap tangan Farhan yang terulur ke arah Maura, dia menggeleng panik dengan air mata yang semakin deras bercucuran dari wajahnya yang cantik."Tidak, Mas! Tidaaaaakkkk!" bentak Tasya dengan kuat.Farhan melihat Tasya dengan kening berkerut, melihat mama mereka histeris begitu dan juga Maura yang terlihat shock jelas membuat Farhan amat penasaran dengan isi foto yang baru saja mereka lihat.Apa yang sebenarnya objek di dalam foto-foto itu? Farhan tidak bisa menjangkaunya sendiri, apalagi dengan keberadaan Tasya yang ada di pelukannya."Nggak apa-apa, Dek. Mas cuma mau lihat foto yang dikasih Tante aja, kok," ujar Farhan menenangkan, dan kembali memeluk Tasya sambil mengelus rambutnya dengan penuh kasih sayang.Namun dengan isyarat matanya, Farhan memerintahkan Maura untuk memberikan selembar foto yang ada di meja pada dirinya. Maura dengan sigap memberikan foto itu, walau bagaimanapun Far
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU111. RAMA MENYANGKAL (Dia dijebak Tasya) (Bagian A)Mira berdecak sebal saat Rama tidak menanggapi ucapannya dan malah hanya berdiri mematung di ambang pintu sana seperti orang tolol yang menjijikkan, lelaki yang sudah menemaninya membangun rumah tangga bersama selama beberapa tahun ini seolah tengah kehilangan jiwanya.Rama belum bisa mencerna dengan apa yang terjadi di sini, wajah Mira memang terlihat ramah dan juga menyenangkan, tetapi di ujung sana ada Tasya yang menangis tersedu dan melemparkan pandangan memohon padanya. Rama tahu dan dia bisa menebaknya, kalau Mira sudah mengetahui semuanya. Mira sudah mengetahui rahasia kotor dirinya dan juga keponakan tersayang istrinya itu, sialan! Rama menggigil kedinginan.Rasa dingin yang menakutkan iu merayap dengan amat lambat dari telapak kakinya menuju belakang kepalanya sehingga bulu kuduknya meremang, seolah menikmati rasa ketakutan yang Rama pancarkan.“Sini, Mas! Kok, b
112. RAMA MENYANGKAL (Dia dijebak Tasya) (Bagian B)Namun matanya langsung melirik Tasya, memperingatkan gadis itu dalam diam agar tidak mengucapkan hal-hal yang tidak perlu dikatakan. Dan di dalam hati Rama merapalkan berbagai do’a agar bisa terhindar dari Mira saat ini, apapun boleh, asal sidang mendadak ini tidak terjadi.“Sya!” panggil Mira tanpa melihat Tasya sama sekali. “Y—ya, Tan!” sahut Tasya susah payah. “Jawab pertanyaan Tante dengan sebaik-baiknya, berpikirlah sebelum menjawab karena jawabanmu akan menentukan hidupmu selanjutnya!” ujar Mira lagi.Tasya menelan ludah lalu mengangguk mengerti, “baiklah!” sahutnya.“Apa hubunganmu dengan Rama?” tanya Mira santai.Semua orang di sana menahan nafas, Rama menggigil ketakutan, Farhan dan Arni menunggu kebenaran dengan tidak sabar. Begitu juga dengan Mira, walau dia sudah tahu tapi dia tetap membutuhkan pengakuan dari kedua tersangka, dia membutuhkan kejujuran dari mulut mereka sendiri.Rama memberikan isyarat, dia menggeleng pe
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU113. PENGUSIRAN PARA BENALU (Bagian A)“MAS!” Tasya memekik ngeri, dia menutup mulutnya menggunakan kedua telapak tangannya dengan dramatis.Setali tiga uang dengan Tasya, Mira, dan juga Arni serta Maura ikut memekik. Mereka tidak pernah melihat sisi Farhan yang menakutkan seperti ini, lelaki itu tampak puas setelah memberikan satu buah pukulan ke wajah Rama.Bibirnya menyunggingkan seringai menakutkan dan juga matanya ikut menampilkan tatapan sinis nan tajam, dia berjalan mendekati Rama yang tadi jatuh terjengkang dan menarik kerah lelaki yang masih berstatus sebagai Om nya itu dengan kuat.“Jangan berani-berani kau menghina adikku!” ujar Farhan dengan nada mengancam di telinga Rama. “Dasar sampah! Manusia tidak tahu diri!” bisiknya lagi dengan gigi yang bergemeretak.Namun reaksi yang Rama berikan cukup membuat Farhan dan juga yang lainnya terbengong sesaat, mereka sama sekali tidak mengira kalau Rama akan terkekeh dengan
114. PENGUSIRAN PARA BENALU (Bagian B)Matanya berkeliling dan menelisik wajah-wajah orang yang ada di sana satu persatu, dimulai dari wajah Arni yang kelihatan sangat terpukul, wajah Tasya yang sembab oleh air mata, wajah Farhan yang masih memancarkan amarah, wajah Maura yang masa bodoh, dan terakhir pandangannya jatuh pada wajah Rama yang berhasil mencuri hatinya beberapa tahun yang lalu.Raut wajah lelaki itu terlihat memohon pengampunan dan juga mengharapkan belas kasihan, tapi Mira hanya menatapnya dengan datar. Tidak menunjukkan ekspresi yang berarti, jadi orang-orang di sana tidak bisa memastikan apa yang ada di dalam pikiran wanita cantik itu.“Aku tidak bisa mentolerir perbuatan kalian!” Mira memulai, kakinya menyilang dengan anggun menunjukkan kalau dialah yang berkuasa di sini. “Dan aku tidak mau menampung kalian lagi di sini! Silahkan kemasi semua pakaian kalian!” ujar Mira lagi.“A—Apa? Kamu mau ngusir kami, Dek?” tanya Arni dengan nada gamang.Dia menatap Mira dengan pan