Share

#64. Kamala, Anak Kesayangan

Tiba di penghujung hari, akhirnya puncak gemintang yang pernah kucatat dalam sebuah kertas bukan lagi sebagai catatan, melainkan sebuah tindakan. Debar demi debar yang menurun, perlahan-lahan tak kurasakan lagi apa artinya bersemu dan malu. Segalanya telah berubah lebih kontras. Lika-liku perjuangan untuk menebas badai bersama. Jatuh dan bangun untuk selalu bergandengan. Atau halai-balai kehidupan yang rusak, berubah menjadi pulih. Di titik ini, aku lebih pantas berbahagia. Memandangi langit yang bersemu lebih ungu daripada biru.

Semalaman, Kamala, Jeanne, dan Bella totalitas menemani tidurku dengan dongeng-dongeng indah yang mereka bawa. Tentang puteri dan pangeran di sebuah kerajaan yang berbeda kasta. Jatuh cinta terhalang restu. Tentang perjuangan-perjuangan Romeo untuk mempersunting Juliet. Tentang pertemuan-pertemuan tak sengaja yang membuatnya malu-malu. Dan entah darimana sumber dongeng itu tercatat, aku tidak perduli dan semakin tertarik mendengar racauannya.

"Menurut lo, bah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status