Share

Chapter 17 - 'Menembak' Tepat di Hati

Beberapa kali Ilyas melirik sebelahnya, tapi pandangan wanita itu mengarah ke jendela.

Tidak tahu akan bagaimana reaksi Ema, pria itu memutuskan melemparkan pancingan.

"Maaf aku jemput kamu tadi. Soalnya kalian seperti sedang bertengkar di sana."

Perkataan itu berhasil membuat Ema berpaling dan menatapnya. Wanita itu tampak tersenyum.

"Tidak pak. Saya justru berterima kasih bapak datang jemput saya tadi."

Lega dengan reaksi wanita itu, Ilyas sedikit memelankan mobilnya.

"Kamu mau pulang sekarang?"

Raut Ema terlihat cerah. Sama sekali tidak ada jejak keruh seperti yang dilihatnya sebelumnya.

"Ke supermarket pak. Saya kan sudah janji mau masak buat bapak."

"Kamu yakin, Em? Aku ga apa-apa kalau kamu mau langsung pulang."

Tampak wanita itu mengeluarkan kertas dengan tulisan cakar ayam di tangannya.

"Saya sudah me-list bahannya. Kecuali bapak sudah ada acara lain hari ini."

Menata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status