Setelah mandi bersama yang benar-benar mandi, istrinya menolak keras berendam plus-plus dengannya karena sudah kelelahan.
Apa boleh buat, lebih baik Killian turuti dari pada sang istri ngambek dan berimbas pada jatah malamnya.
Akhirnya mereka pergi ke dapur untuk menyiapkan makan siang.
Killian ingin belajar memasak katanya.
"Sekali-sekali aku mau manjain kamu Darling" Mengedipkan matanya menggoda sambil memakai apron pink bermotif piglet si babi imut salah satu teman Winnie si Pooh.
Marcia tersipu. Wajahnya merona malu. Apalagi sang suami terlihat makin tampan saat memakai apron.
Gegas Marcia berbalik membelakangi Killian pura-pura menyibukkan diri dengan membuka pintu kulkas yang ada di belakangnya.
Killian terkekeh melihat istrinya malu-malu.
"Kak Lian kapan masuk kantor lagi? " Tanya Marcia mencari bahan pembicaraan sangking gugupnya.
Kentang terakhir yang sedang di pot
Sisa dua hari cuti di manfaatkan Killian dengan maksimal. Killian dan Marcia menjalani hari-hari sebagai pengantin baru yang bahagia di rumah baru mereka. Mereka berusaha saling mengerti dengan keinginan pasangannya dan kalau ada perbedaan pendapat, maka Killian akan mengajak istrinya berunding dan bertukar pikiran. Meskipun usia mereka terpaut 15 tahun, tetapi Marcia mampu mengimbangi kedewasaan Killian begitu pula sebaliknya dengan Killian. *** Kehamilan Marcia yang sudah masuk trimester kedua tidak mengalami kendala yang berarti. Marcia sejak awal kehamilan tidak mengalami ngidam ataupun pusing dan mual yang berat yang sampai mengganggu aktifitasnya. Hanya mual dan muntah ringan saja di dua minggu awal kehamilannya. Setelah itu, sang janin sepertinya sudah tau dan sangat pengertian dengan tidak membuat calon mamanya kerepotan. Marcia sedang mengulas lipstick tipis-tipis di depan kaca, kemudian mengusap gaun biru yang di kenakannya. Baby bumpnya sudah mulai terlih
'Hm, ini folder apa ya. Kok lain sendiri' Lucy mulai bertanya-tanya dalam hati ketika wanita itu menjelajah folder-folder laptop milik kekasihnya setelah urusannya selesai. Di bukanya folder itu yang seketika membuat Lucy sangat terkejut. "I-ini... " Lucy sungguh terkejut dengan kenyataan yang di ketahuinya secara tidak sengaja ini. Karena tidak mempercayai yang di lihatnya, Lucy membaca lagi dan memeriksa foto-foto seluruh dokumen di folder itu. “Ternyata aku tidak salah lihat” Lucy bergumam kecil. Gegas segera di simpannya file tersebut di ponselnya yang sudah menyala. “Untung aku bawa kabel.” Dengan tersenyum devil, di coloknya kabel USB itu dengan laptop yang ada dimeja. Keluar dari ruang kerja itu, Lucy kembali ke kamar sang pemilik rumah di lantai dua. Di lihatnya pria itu yang masih tertidur pulas setelah mendapatkan kepuasannya. Lucy tersenyum devil menatap pria itu. ”Nikmati dulu ketenanganmu sekarang sayang, sebentar lagi kita akan bermain” gumam wanita itu pela
-Flashback on- Beberapa bulan sebelumnya... Hinggar binggar musik berdentum memenuhi pendengaran Keenan yang sedang duduk di area bar meminum vodka pesanannya. Banyak pasangan sedang berdansa dengan enerjik di lantai dansa meliukkan tubuh mengikuti irama lagu yang menghentak membakar lantai dansa. "Satu lagi please" "Yakin? Kamu sudah minum banyak Nan" Tegur Juki sang bartender yang juga merupakan teman Keenan. "Ah berisik” Keenan menghiraukan peringatan sang bartender dan langsung mengambil botol vodka dari tangan Juki. "Heiii dude" Sang bartender kaget botol vodka di tangannya sudah berpindah tempat. Juki geleng-geleng kepala melihat langganannya ini minum-minum seperti orang kesetanan. "Okay, aku tidak akan melarangmu lagi. Kalau kamu mabuk dan pingsan itu bukan urusanku lagi man" Juki si bartender mengangkat kedua tangannya dengan sikap menyerah. Juki bekerja di club malam yang sering di datangi Keenan sejak pria itu di putuskan Marcia. Dia bekerja sebagai bartende
Killian tersadar di sofa ruang tamu di rumahnya. Pakaiannya masih sama seperti saat dia meeting dengan rekan bisnisnya di restoran hotel kemarin. Meskipun sudah acak-acakan. Masih merasa pusing, Killian perlahan bangun dan melihat sekeliling mencari istrinya. Saat di rasakannya tubuhnya sudah menyesuaikan diri, Killian bangkit dari sofa dan berjalan keliling seluruh rumah mencari Marcia. "Darling! Kamu dimana?! " Killian memanggil-manggil Marcia. Saat masuk ke kamar utama, di lihatnya ponsel Marcia tergeletak di atas nakas dalam keadaan tanpa daya. Killian bergegas memgambil ponsel itu dan menyalakannya.Begitu ponsel itu menyala, Killian mengecek applikasi pesan dan mengecek pesan terakhir istrinya. Di lihatnya pesannya masuk pukul dua siang setelah meeting dan sudah di baca sang istri.Dan terdapat pesan balasan Marcia kalau dirinya ingin jalan-jalan ke mall tapi masih belum di baca oleh Killian. Karena ulah seseorang yang ingin mencelakainya.Killian ingat, saat itu dia mera
Hati Marcia begitu hancur saat melihat foto-foto yang di berikan Keenan barusan. Baru saja Marcia mulai mempercayai Killian, berusaha mengatasi traumanya terhadap pria itu namun apa yang Marcia dapat?Penghianatan !Marcia ingin marah, berteriak dan menangis sejadi-jadinya. Andaikan semudah itu.Marcia tetap diam menatap foto-foto suaminya dengan wanita lain. Wanita yang di ketahuinya sebagai sekretarisnya di kantor. Anna Bellatrix.Marcia tidak pernah memikirkan affair suaminya selama ini.Dia bahkan tidak pernah memiliki pikiran suaminya akan bosan padanya secepat ini. Padahal mereka baru menikah beberapa bulan.Setetes air mata menetes lagi ke foto tersebut. Di ambilnya foto itu dan dirematnya sampai berbentuk bola. Kemudian Marcia menatap Keenan yang sedang memandanginya, mengamati reaksi kekasih hatinya.Ada nyeri yang terasa di hati Keenan saat melihat gadis tersayangnya menangis karena merasa terkhianati oleh pria lain.Sedikit banyak Keenan sudah tau kalau hati Marcia sudah be
Wajah cantik di hadapannya sudah memerah, napas wanita itu mulai tersendat, tangan nya mulai memukul-mukul tangan Keenan yang masih mencekiknya.Di tengah napasnya yang sudah mulai putus-putus, Anna berusaha melepaskan cekikan Keenan di lehernya meskipun dia harus mencakar-cakar tangan besar yang begitu kuat mencengkram leher jenjangnya.“Ugh, Kee..nan” Lirih Anna terputus-putus dengan susah payahTangannya berusaha memukul-mukul lengan yang masih mencengkram lehernya, wajah cantiknya yang sensual sudah berubah warna dari merah menjadi biru keunguanDan dengan usaha terakhirnya dengan sekuat tenaga Anna menancapkan kuku-kuku tajamnya ke lengan besar itu membuat Keenan mengernyit karena merasakan nyeri di tangannya.“AHH SHIT!” Teriak Keenan sambil menghempaskan leher Anna Seketika tubuh Anna terpelanting mundur dan menabrak kursi di belakangnya. Napas wanita itu terengah berusaha menghirup oksigen banyak-banyak karena hampir tidak bisa bernapas.Wajahnya yang semula hampir berwarna u
“Kau cukup tunggu instruksi dariku dan urusan Marcia kau tidak perlu ikut campur apa aku kurang jelas mengatakannya padamu “ Jawab Keenan lugas. Suaranya yang berat dan dalam membuat bulu kuduk Anna meremang seketika. Apalagi dalam jarak sedekat ini.Daya tarik seksual Keenan memang tidak bisa di anggap remeh. Meskipun masih muda tapi Keenan memiliki kharisma sebagai badboy yang banyak di sukai wanita. Membuat Anna menelan ludahnya karena dia sudah basah di bawah sana hanya karena mendengar suara Keenan.‘Shit, kenapa cowok ini sexy banget sih bikin turn on aja’ Batin Anna kesalAnna tergagap karena gugup. Wanita itu berdeham “Pokoknya aku mau kau bawa kekasihmu itu jauh-jauh dari Killian”“Rencanaku sebentar lagi terwujud Keenan, aku tidak mau kekasihmu itu merusaknya. Dari laporan orang bayaranku Killian sedang mengerahkan orang-orangnya mencari Marcia. Kau tau sendiri pengaruh Killian bagaimana. Dia akan
Bu Nana kebingungan. Dia hanya tau nama wanita muda itu Marcia dan wanita itu sama sekali tidak membawa identitas diri, dompet ataupun ponsel.Perlahan, Bu Nana memasuki IGD dan kebetulan Marcia masih sadar meskipun masih pucat. Dokter sedang mengajukan beberapa pertanyaan kepadanya. Setelahnya, Dokter menjelaskan keadaan Marcia kepadanya.“Bu Marcia mengalami kontraksi palsu Bu. Sebaiknya di rawat dulu semalam di sini untuk memantau keadaannya. Kelelahan yang berlebihan bisa menjadi salah satu penyebabnya. Putri ibu harus perbanyak istirahat dan makan makanan bergizi ya. Jangan terlalu stress dan lelah” Anjuran dokter tersebut kepada Bu Nana.“Baik dokter” Dokter mengangguk sebentar kemudian keluar dari ruang IGDMarcia tersenyum lemah saat pandangannya bertemu dengan Bu Nana. “Maaf merepotkan Bu”“Tidak apa-apa Nak. Istirahatlah kau membutuhkannya.”“Bagaimana kalau aku menghubungi suam
Killian sampai rumah jam sepuluh malam. Rumah sudah sepi karena semua pelayan sudah masuk ke kamar masing-masing.Dengan perlahan Killian membuka pintu kamar dan mendapati Marcia yang tertidur sambil memeluk Kieran yang tidur di sampingnya.Kedua hartanya yang paling berharga. Killian sangat terharu melihat impiannya terwujud di depan matanya dan sedang terlelap dengan nyenyak saat ini.Berusaha tidak menimbulkan suara, Killian melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Dia harus mandi sampai bersih apalagi tadi darah si supir sempat muncrat ke bajunya.Selesai membersihkan diri, Killian berjalan ke walk in closetnya dan mengenakan piyamanya di sana kemudian berjalan ke tempat tidur dan mengecup pelan kening Marcia dan Kieran lalu merebahkan dirinya di samping sang istri.Killian lalu tidur dan melepas lelah sambil memeluk belahan jiwanya sampai pagi menyapa.&n
Supir itu terkesiap “Ja-jangan tolong!” Supir itu memohon dengan gemetar.Tapi Killian sudah kepalang murka. Dalam sekali tebas darah segar langsung mengucur di dada supir truck tersebut. Teriakan kesakitannya terdengar sangat menyakitkan memenuhi ruangan suram itu.“AAAAAKKKKKKHHH SAKITT!!!” Teriak supir itu.“Cih!” Kesal Killian membersihkan cipratan darah yang mengotori tangannya. Kemudian Killian tersenyum kejam menatap datar supir itu.Ketika tangannya akan menyayat tubuh di depannya lagi, supir tersebut langsung berteriak “Jangan saya mohon! Saya akan katakan semuanya tapi tolong ! Tolong” Teriak supir itu sambil menangis meratapi luka sayatan di dadanya yang cukup dalam itu.Mendengar perkataan supir itu Killian mendengus. Kemudian menghela napas dalam lalu menatap Agung di sampingnya.Agung yang mengerti kode dari Killian langsung menarik supir itu ag
Sejak mengetahui Marcia sedang kritis di rumah sakit dan mengetahui tentang kekejaman papanya, Keenan belum bertemu lagi dengan sang papa. Dia hanya kembali ke rumah sang mama dan di penghujung hari setelah pulang dari kantor, Keenan akan pulang ke apartemennya.Meskipun Amira selalu menelponnya yang tidak pernah di angkat oleh Keenan karena Keenan mengetahui Soraya, ibunya Amira juga ikut andil dalam mencelakai Marcia meskipun tidak secara langsung.Keenan sangat muak dengan ibu dan anak itu yang selalu membayangi hidupnya. Mereka berdua tidak ubahnya lintah yang terus menempel dan menghabiskan harta papanya.Tidak cukupkah mereka menghancurkan keluarganya, membuat papa dan mamamya bercerai dan membuatnya hidup tanpa kasih sayang yang utuh dari papanya. Meskipun Keenan tumbuh besar dalam pengasuhan kedua orangtuanya di tempat terpisah. Mengingat itu Keenan menjadi kesal.Alhasil yang Keenan lakukan
Pemandangan indah penuh bunga dan rumput musim semi menyapa Marcia yang tiba-tiba menginjakkan kakinya di padang indah itu.Sejauh mata memandang hanya ada hamparan rumput hijau dan bunga-bunga berbagai warna dengan aromanya yang harum. Marcia sangat menyukai bunga dan musim semi. Karena itulah dia sangat suka padang ini dalam sekali lihat.“Wah....Yuhuuuu...” Teriak Marcia dengan penuh semangat merentangkan kedua tangannya dan berlari berputar-putar menjelajahi padang bunga itu.“Cantik banget tempat ini”Kemudian Marcia menarik napas dalam sambil memejamkan mata dan menghembuskannya. Menikmati suasana sekitarnya yang sunyi dan udaranya yang segar dengan senyuman tidak henti menghiasi wajah cantiknya.“Aku ingin tunjukin tempat ini ke Kak Lian. Eh, tapi kok Kak Lian dari tadi ‘gak ada ya” Gumam Marcia baru sadar kalau sejak tadi dia sendirian.Kemudian Marci
Sepasang suami istri itu berlarian dengan panik di lorong rumah sakit. Keduanya mendapat kabar dari Agung kalau putra-putri mereka mendapat kecelakaan dan sekarang Marcia sedang di operasi untuk mengeluarkan bayinya.Thomas berjalan secepat mungkin ke arah ruang operasi dan menemukan Killian yang sedang tertunduk lesu.Kemeja dan celana panjangnya terdapat banyak noda darah.‘Apa Killian terluka?’ Batin Thomas cemas.“Lian!” Ellena sang ibu memanggil putranya dan segera memeluk sang putra saat di lihatnya putranya sedang tidak baik-baik saja.Killian langsung memeluk ibunya dan menangis tersedu di sana. Dia sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Segala resah, cemas, takut dan khawatir istri dan bayinya kenapa- kenapa campur aduk menjadi satu.Thomas yang melihat putranya sedang butuh dukungan langsung memeluk istri dan anaknya deng
“Marcia adalah putri dari wanita yang aku cintai sepenuh hati. Sejak dulu. Bahkan sampai saat ini” Angga berkata dengan lugas.Menatap Lucy langsung ke dalam matanya.Mendengar pengakuan Angga entah kenapa hati Lucy serasa tercubit. Bertahun-tahun bersama Angga rupanya tidak pernah membuat pria itu jatuh cinta padanya ternyata.Lucy kira selama ini Angga mencintainya karena itulah dia bercerai dengan istrinya, tidak pernah menikah lagi dan selalu mencarinya jika butuh untuk di puaskan. Ternyata kisahnya bukan seperti yang selama ini di pikirkannya.‘Brengsek!’ Maki Lucy dalam hati. Tatapan matanya menajam menatap Angga yang duduk di hadapannya. Tapi dia masih berusaha tenang.“Wanita yang kau cintai itu maksudnya Misato Kellgaren?” Tanya Lucy“Misato Minamoto. Itu namanya sebelum menikah dengan Andrew Kellgaren si pembully itu!” Kata Angga. Matanya berkilat p
“Sabar ya nak. Sebentar lagi kita sampai ke rumah sakit. Kita akan segera bertemu sayang. Tenang-tenang dulu ya di dalam perut mama” Bisik Killian berulang-ulang ke perut Marcia sambil tidak henti mengelus perut sang istri.Sesekali Killian mengecup kening Marcia yang sudah tidak sadarkan diri. Jantungnya bertalu-talu. Takut dirinya sudah terlambat menyelamatkan istrinya.***Sepuluh menit kemudian mereka berhasil mencapai rumah sakit terdekat di daerah pinggiran kota. Killian langsung menggendong Marcia yang sudah tidak sadarkan diri keluar dari mobil dan berteriak ke arah petugas kesehatan yang sudah membawa brangkar agar segera menyelamatkan istrinya.Wajah Killian sangat pucat, panik menguasai pikirannya yang biasanya selalu tenang meskipun dalam keadaan terjepit. Ketakutan sangat kentara di wajahnya yang tampan.“Tolong selamatkan istri saya!” Teriak Killian sambil membaringkan Marcia di atas brankar.Dokter dan perawat segera membawa Marcia ke ruang IGD dan mulai melakukan pemer
Dengan senyum kemenangan, Lucy berkata “Aku tau apa yang kau lakukan Angga” Bisiknya pelan.Tidak ingin terpancing oleh wanita paruh baya di hadapannya ini, Angga berusaha bersikap santai. Kemudian dia duduk di sofa single di depan Lucy sambil menyilangkan kaki dan memantik cerutu.Seketika asap cerutu berkualitas tinggi membubung tinggi keluar dari bibir Angga. Kemudian sambil duduk santai dan menyenderkan punggungnya pria paruh baya itu menatap Lucy dengan tajam.“Apa maksudmu Lucy” Tanya Angga pura-pura tidak tahu.Lucy tersenyum sinis. “Aku sudah melihat isi laptopmu. Dan tau apa yang sudah kau lakukan bertahun lalu” Kata Lucy terus terang.Dia malas tarik ulur. Lucy sudah tarik ulur dengan Angga belasan tahun dan sudah muak melakukannya. Kalau dapat hasil sih tidak masalah tapi yang ada malah capek melayani lelaki tua ini!“Tidak ku sangka kalau kau dan Misato saling mengenal” Kata Lucy sekilas otaknya langsung traveling ke beberapa tahun silam saat Angga terlihat bahagia di hari
“Darling kamu udah siap ?” Tanya KillianMarcia yang sedang di ruang walk-in closet kamar mereka mulai memakai gaunnya. Malam ini ada pesta ulang tahun perusahaan Phoenix Corporation. Marcia sebagai istri sang CEO tentu saja harus hadir.Killian berjalan menghampiri sang istri yang sedang mengenakan gaun malamnya. Gaun malam yang sangat indah hasil dari rancangan seorang designer terkenal langganan keluarga Tjahyadinata.Sebuah gaun malam warna biru navy yang simple namun sangat anggun dan elegant jika di pakai oleh istrinya. Sewarna dengan mata indahnya yang selalu membuat Killian serasa tenggelam di lautan dalam jika memandangnya.Gaun itu bermodel long sleeve berbahan satin yang lembut dengan belahan dada v-neck yang tidak terlalu rendah tapi masih sopan dan garis pinggang yang menegaskan lekuk tubuh sang istri yang sedang mengandung 8 bulan. Tidak berlebihan aksesoris, payet ataupun ornamen lainn