Home / Romansa / I Love You, Mr. Devil! / 24. The Missing In Action

Share

24. The Missing In Action

Author: Black Aurora
last update Last Updated: 2025-04-17 00:47:51
Suara debur lautan lepas dengan ombaknya yang tenang membuat Amanda masih berdiri dan diam terpaku di bibir pintu.

Tatapannya tak lepas memandang hamparan cakrawala biru yang membentang luas seakan tak berujung itu.

Semalam ia masih berada di Milan, dan sama sekali tak terpikirkan olehnya kalau pagi ini Kairo telah membawanya ke tengah laut seperti ini!

Meskipun Amanda tak menampik jika pemandangan laut di pagi hari ini begitu indah dan menyegarkan, namun bukankah membawa seseorang tanpa persetujuan juga bisa dikategorikan sebagai penculikan??

"Ini dimana?" Tanya Amanda dengan suara lirih, sementara manik hijau cemerlangnya tak jua lepas menatap pemandangan laut di hadapannya.

Kairo tersenyum dan perlahan beranjak dari ranjang bergaya victorian itu, lalu meraih bath robe hitam yang tergeletak di lantai dan mengenakannya.

Langkahnya dengan tenang berjalan mendekati Amanda, dan berhenti tepat di belakang tubuh berlekuk indah yang masih terkesima memandang water scape di hadapan m
Black Aurora

ups. khilaf part 2. tayang 4 bab lagi ini yhaa 🫶🫶🫶

| 4
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Prita Anindya
mantap authorrr
goodnovel comment avatar
rifdanafisha
wadawwwww tambahhhh seruuuuuu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • I Love You, Mr. Devil!   25. The Lightning Strike

    Mungkin seharusnya Amanda merasa jengkel setengah mati dan menolak untuk makan, mengingat Kairo yang dengan kurang ajar sudah menculiknya. Bahkan lelaki itu juga mengambil kesempatan dalam kesempitan dari dirinya yang sedang tak sadar karena dipengaruhi obat terkutuk itu! Namun apa mau dikata... perut Amanda yang benar-benar keroncongan karena sangat kelaparan sudah tidak bisa lagi diajak kompromi, maka tanpa ragu wanita itu pun melahap hidangan lezat yang tersedia di meja bundar di dalam ruangan yang seperti resto mewah di dalam yacht ini.Amanda memang bukan jenis supermodel yang harus diet ketat demi menjaga penampilan, karena sejak dulu dia dikaruniai tubuh yang memang sempurna dan tidak gampang gemuk. Malah dulu ketika dia masih kecil, badannya kurus seperti triplek padahal makannya sangat lahap.Amanda mengunyah makanannya sembari memandangi lautan lepas yang membentang bagai permadani biru yang bertabur berlian berkilau ditimpa sinar mentari pagi. Bibir merah mudanya seketi

    Last Updated : 2025-04-18
  • I Love You, Mr. Devil!   26. The Innocent Prisoner

    "Signorina Amanda... apa Anda bisa mendengar saya?"Amanda mulai berusaha membuka kedua kelopak matanya meskipun masih terasa berat. Untuk sesaat nyeri terasa menusuk kepalanya, membuat wanita itu mengernyit dan berusaha untuk mengatur napas.Tampak olehnya seseorang yang berdiri di sampingnya, seorang wanita paruh baya berseragam restoran yang menatapnya lekat dengan ekspresi cemas.Amanda mengerjap dua kali. "Beatrice?" Ucapnya dengan suara yang lemah. Tenggorokannya terasa kering dan gatal sehingga membuatnya mendehem pelan hingga berkali-kali."Syukurlah Nona akhirnya sadar juga," tukas Beatrice dengan lega. "Apa Nona mau minum?" Tawarnya, yang dibalas dengan anggukan pelan Amanda."Mari saya bantu, Nona." Dengan cekatan, Beatrice membantu Amanda yang bergerak perlahan ingin duduk bersandar di headboard. Amanda meminum air putih dalam gelas yang disodorkan oleh Beatrice hingga tandas."Apa yang terjadi denganku?" Tanya Amanda setelah akhirnya ia kembali merebahkan diri di ranjan

    Last Updated : 2025-04-18
  • I Love You, Mr. Devil!   27. The Rescue Mission

    "KAIRO??"Rasa sakit di seluruh tubuhnya akibat penyiksaan tak manusiawi, membuat Max tidak terlalu yakin lagi dengan apa yang ia lihat. Mungkin saja beberapa kali pukulan di kepala yang ia terima membuat otaknya bermasalah, lalu memunculkan halusinasi. Karena bagaimana bisa dari semua orang yang berkemungkinan datang untuk menyelamatkannya, ternyata Kairo-lah yang sekarang berada di sini serta berdiri di hadapannya?Max masih terdiam mematung tak percaya menatap Kairo. Sebenarnya lelaki ini siapa? Tak mungkin kalau dia HANYA seorang CEO perusahaan game biasa jika bisa menembus penjagaan penjara ini!Kairo mendengus dengan wajah datar, sembari mengenakan kembali topengnya setelah memperlihatkan wajahnya kepada Max."Sayang sekali kamu masih hidup," ucap pedas lelaki bernetra awan badai kelabu yang kini telah bertopeng itu. Ada secercah nada mengejek sekaligus kesal di dalam suaranya. Meskipun Kairo memang berniat untuk menyelamatkan Max demi Amanda, namun sisi iblis di dalam diri

    Last Updated : 2025-04-19
  • I Love You, Mr. Devil!   28. The Most Beautiful Green-Eyed Woman

    Amanda mengerjap dua kali melihat pistol revolver yang ditodongkan ke kepalanya. Ini benar-benar di luar dugaan. Entah siapa Captain Henry ini sebenarnya, apakah dia sungguh-sungguh seorang kapten atau hanya sedang menyamar karena berniat jahat? Lalu siapa dalang di balik ini semua? Ya ampun. Benar-benar membingungkan. "Cepat berdiri dan angkat kedua tanganmu!" Sentak Henry tak sabar sembari mengacungkan revolvernya di kepala Amanda. "Jangan membuatku bosan karena menunggu, Nona!"Salah besar jika mengira Amanda akan ketakutan karena ancaman pistol itu. Didikan dari organisasi The Golden Badges yang ia terima cukup membuatnya tenang dan selalu berpikir jernih meskipun di bawah tekanan dan ancaman musuh, hal itu dimaksudkan agar celah untuk jalan keluar pun bisa didapatkan."Oke, Captain. Aku akan berdiri," ujar Amanda dengan senyum tipis serta tak lupa untuk mengangkat kedua tangannya ke atas. Dengan sengaja, ia pun perlahan membusungkan kedua asetnya hingga bukit bulat itu seke

    Last Updated : 2025-04-19
  • I Love You, Mr. Devil!   29. The Weird And Unexplained Feeling

    “MAX?!”Tatapan coklat itu pun sontak terangkat, dan tertuju pada seraut wajah cantik berponi lurus dengan rambut panjang dikuncir kuda yang sedang berdiri kaku di samping pintu."AMANDA??"Raungan dan isak tangis pun keluar dari bibir merah muda tanpa pewarna itu, ketika tubuh Amanda menubruk pelan tubuh Max yang sedang duduk diam di atas ranjang.Max masih terdiam terpaku, tak membalas pelukan erat Amanda yang melingkari pinggangnya. Ia bingung, tak tahu bagaimana harus bersikap kepada Amanda.Sejujurnya hatinya sangat terluka ketika mengetahui bahwa kekasih cantiknya ini telah berselingkuh dengan Kairo, lelaki brengsek yang sialannya juga adalah orang yang telah membebaskan dirinya dari penjara sekaligus menyelamatkan hidupnya. Namun aroma rambut Amanda yang seharum bunga membuat Max terusik. Lelaki itu pun menunduk, menatap ubun-ubun kepala Amanda yang rebah di dadanya. Wanita itu terus terisak pelan, seketika membuat benteng pertahanan Max pun runtuh.Kedua tangan yang sebelumny

    Last Updated : 2025-04-19
  • I Love You, Mr. Devil!   30. The Guilty Baby

    Dengan langkah pelan, Amanda yang digandeng oleh Max pun berjalan menuju Gedung Konsulat Jendral Indonesia. Ia tak mau menoleh ke belakang, dimana mobil Kairo bersama dua orang bawahannya masih berada, menunggunya hingga benar-benar memasuki area gedung yang cukup aman. Walaupun sesungguhnya ingin sekali ia memutar kepala hanya untuk menatap wajah tampan itu sekali lagi. Karena setelah ini, Amanda tidak yakin akan bisa bertemu kembali dengan lelaki yang memiliki netra bagai awan badai kelabu itu lagi, meskipun Kairo berjanji akan mendapatkan cara untuk bertemu dengannya. Sekuat tenaga Amanda pun menahan isakan tangis yang membuat tenggorokannya terasa tercekat dan sakit. Ini aneh, dan juga bodoh. Tak seharusnya Amanda menangis, kan? Untuk apa dan mengapa dia menangis? Apa karena berpisah dengan Kairo?? Gilaa!!!! Seharusnya ia malah bersyukur telah lepas dari lelaki yang menyekapnya di dalam yacht, dan membuatnya hampir mati di tangan kapten Henry dan para sniper! Am

    Last Updated : 2025-04-20
  • I Love You, Mr. Devil!   31. The Biological Mother

    Amanda keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang masih setengah basah. Wanita itu hanya mengenakan jubah putih dan handuk yang membungkus rambutnya membentuk turban di atas kepala.Amanda tersenyum dengan menghela napas pelan, melihat Max yang masih terlelap pulas di ranjang. Dia pasti kelelahan, dengan semua luka di tubuhnya itu serta permainan panasnya tadi bersama Amanda. Lelaki memang kalau sudah terbakar gairah benar-benar tidak mempedulikan apa pun. Tadi saja Amanda sampai ketakutan jika jahitan pada luka Max akan terlepas, namun si penderitanya sendiri seakan tak peduli dan terus saja bergerak dengan liar menyetubuhinya.Amanda lalu bergerak mendekati Max, dan diam-diam memeriksa semua lukanya dengan teliti dan hati-hati. 'Syukurlah, tak ada luka jahitan yang terbuka,' desahnya dalam hati dengan perasaan yang sangat lega.Kaki jenjang itu pun melangkah dari ranjang menuju meja rias. Amanda memutuskan untuk mengeringkan rambutnya yang panjang hanya menggunakan handuk saja,

    Last Updated : 2025-04-20
  • I Love You, Mr. Devil!   32. The Offering

    Amanda sedang asik berkutat di dapur untuk memasak makan siang sambil menonton televisi, sementara Max sedang menerima telepon penting. Kedutaan benar-benar memfasilitasi warganya yang berada di rumah perlindungan saksi dengan suplai bahan makanan mentah, karena mereka tidak diperkenankan untuk memesan makanan jadi dengan alasan faktor keamanan dan keselamatan. Biasanya Amanda memasak berdua bersama Max, karena jujur saja lelaki itu jauh lebih piawai memasak dibandingkan Amanda. Namun sejak setengah jam yang lalu, Max mendapatkan telepon dari Kedutaan Amerika, sehingga Amanda berinisiatif untuk memasak sendirian karena sebentar lagi masuk jam makan siang. Karena kemampuannya yang terbatas, Amanda pun hanya memasak makanan simpel : macaroni and cheese, brokoli rebus, serta apricot granola. Ketika makanan sudah siap, ia pun merapikan meja dan menaruh semuanya di sana. Amanda melirik Max yang masih sibuk bertelepon di ruang tamu, lalu ia pun memutuskan untuk menunggu kekasihnya itu

    Last Updated : 2025-04-20

Latest chapter

  • I Love You, Mr. Devil!   53. The Man Who Took Her Away

    "Keluar kau, pengecut! Hadapi aku!" Bentak balik Kairo yang kini terlihat sangat gusar. "Aku memintamu menjaga Amanda, bukan mengurung dan menjauhkannya dariku, brengsek!!" Desing suara peluru yang dimuntahkan senjata pun kembali terdengar. Kairo sepertinya sudah benar-benar geram dan gelap mata, hingga tanpa henti terus menembaki mobil mewah Max sebagai sasarannya, yang kini terlihat hancur mengenaskan. "Kairo!" Amanda berteriak memanggil kekasihnya, ketika melihat lelaki itu sepertinya sangat murka kepada Max. Amanda sebenarnya juga kesal dengan lelaki itu, namun ia tak ingin Kairo sampai menyakiti Max. "Berhenti! Kamu bisa mengenai Max!" teriak gadis itu lagi. Seketika Kairo pun menghentikan tembakannya, bagai anjing yang menuruti perintah tuannya. Sambil berdecih, ia menatap Amanda tanpa senyum. "Aku memang berharap salah satu peluru mengenainya, Sayang. Dia sudah benar-benar keterlaluan!" "Kairo, come on! Bukankah aku sudah menepati janji? Akulah yang merawat dan menj

  • I Love You, Mr. Devil!   52. The Opponent

    Max mendorong perlahan kursi roda Amanda keluar dari ruangan VVIP menuju ke arah lift. Sepanjang perjalanan sejak mereka keluar dari kamar rawat, beberapa orang lelaki berjas hitam terlihat siaga dan berjaga.Max yang kini telah kembali resmi menjabat sebagai Pemimpin The Golden Badges cabang Milan, meminta pengawalan khusus untuk Amanda mengingat wanita itulah yang menghilangkan nyawa Ivonne Jessica Russel, pemimpin mafia Cielo Nostra. Keselamatan Amanda pun terancam, karena akan selalu ada kemungkinan para anggota mafia itu yang akan balas dendam kepadanya.Sesampainya di taman rumah sakit, Amanda memejamkan mata dan menghirup udara bebas dalam-dalam, membiarkan angin meniup lembut helai-helai rambut coklatnya.Aneka warna bunga yang bermekaran di taman pun seketika menjadi mood booster bagi Amanda.Seulas senyum kecil terlukis di bibirnya ketika mengamati bunga Peony merah rose dan kuning terang yang cantik."Kamu suka Peony?" Tanya Max ketika melihat tatapan tak putus Amanda ke

  • I Love You, Mr. Devil!   51. The Life After The Storm

    Saat Amanda kembali membuka kedua matanya, pertama kali yang ia sadari bahwa dirinya tengah berada di tempat yang tidak ia kenal. Apa dia masih berada di pantai aneh itu?Sepertinya tidak... karena untuk kali ini semuanya terasa begitu nyata, sangat berbeda dengan sebelumnya.Aroma khas rumah sakit menguar dan terhendus di hidung Amanda, membuatnya yakin kalau dirinya sedang terbaring di atas brankar."Amanda, kamu sudah sadar?"Suara seorang lelaki menyapanya lembut, membuat kepala bersurai coklat itu pun menoleh untuk melihatnya."Max??" Amanda mengernyit dan bertanya dengan suara yang serak. Dengan susah payah, ia pun menelan ludah untuk membasahi tenggorokannya yang terasa kering. "Aku... dimana?" Max berjalan mendekatinya sambil tersenyum. "Kamu di rumah sakit. Sudah seminggu kamu mengalami koma, Amanda. Dan baru lima jam yang lalu akhirnya kondisi semua alat vitalmu mulai membaik sebelum kamu pun mulai sadar."Lelaki itu menuangkan air dari teko kaca ke dalam gelas, lalu memb

  • I Love You, Mr. Devil!   50. The Place Between Heaven And Earth

    Kedua kelopak mata itu pun mulai terpisah secara perlahan, saat wanita itu merasakan air membasahi bagian bawah tubuhnya yang rebah di atas pasir empuk yang lembab.Tunggu dulu.Pasir??Serta-merta netra hijau zamrud itu pun membelalak lebar, tatkala baru menyadari dimanakah dirinya kini berada.Dengan gamang, wanita itu pun beranjak duduk. Pertama-tama sekali ia memandangi kedua tangan dan membolak-balikkan telapaknya dengan heran.Hei, jadi dia... tidak meninggal??Lalu ia pun mengalihkan wajah untuk mengamati sekitarnya. Manik bening itu pun membola menatap lautan lepas di sampingnya, dengan mentari yang bersinar cerah serta awan biru sebagai cakrawalanya.Ia benar-benar tidak ingat bagaimana bisa ia berada di pantai yang indah ini, dan tertidur di atas pasirnya.Apa yang terjadi?Suara tawa dan pekikan riang memutus lamunan wanita itu, membuatnya menoleh dan mencari sumber suara yang membuat jantungnya berdebar penuh antisipasi. Bukankah tawa itu terdengar familier?? Ia pun men

  • I Love You, Mr. Devil!   49. The Apologize

    Amanda di waktu ia masih kecil, sesungguhnya tidak pernah terlalu berharap banyak.Ia hanya ingin Mommy sesekali menyapanya di pagi hari saat sarapan. Atau bertanya bagaimana harinya. Atau paling tidak sesekali mengantarnya ke sekolah.Hanya itu.Tapi Mommy... tak pernah peduli padanya. Bahkan Mommy sering menatapnya seperti menatap seekor hama atau hewan pengganggu. Dingin, dan tanpa kasih sayang sama sekali.Lalu ketika dua puluh satu tahun kemudian ia bertemu kembali dengan wanita ini, Amanda mengira bahwa Mommy-nya telah berubah. Sikapnya terlihat hangat dan perhatian, tidak dingin lagi kepada Amanda. Amanda bahkan tak terlalu peduli dengan status wanita itu sebagai pemimpin Cielo Nostra. Ia hanya menginginkan untuk berada di samping wanita yang telah melahirkannya ke dunia. Ia ingin bersama Mommy, untuk membalas tahun-tahun yang tidak ia lewati bersamanya.Tapi apa yang terjadi?Mommy... wanita yang sangat ia rindukan dalam hidupnya... telah meracuninya dengan suntikan beris

  • I Love You, Mr. Devil!   48. The Poisonous Injection

    Ivonne terdiam. Matanya nyalang menatap Max dengan sorot menusuk, geram karena lelaki itu telah berani berkhianat. Oh, bukan berarti hal ini tidak diantisipasi oleh wanita yang masih terlihat memukau di usianya yang telah matang tersebut, hanya saja sebenarnya Ivonne lumayan berharap banyak pada Max. Cih, sepertinya pria itu pun masih mencintai putrinya bahkan setelah Amanda jelas-jelas mengkhianatinya! Sangat menjijikkan. Ivonne menyapu seluruh ruangan yang dipenuhi mayat bergelimpangan dan percikan darah dimana-mana, akibat Max yang menembaki tubuh pengawalnya tanpa ampun. Secercah senyum sinis pun seketika terbit di bibir berperona merah menyala itu. "Maximilian Webster...," desahnya lirih sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. Ivonne lalu memangku dagu dengan kedua tangan yang bertumpu di atas meja. "Apa kamu sadar bahwa tindakan heroikmu ini hanya akan berbuah sia-sia?" Sinisnya dengan tatapan tajam yang terhunus kepada Max. "Kalian berdua saja tidak akan bisa mengal

  • I Love You, Mr. Devil!   47. The Help

    "Apa yang kamu lakukan, Ivonne?" Max mengernyit heran menatap wanita yang kini sedang menunduk di atas tubuh Kairo yang telah tergeletak diam tak bergerak di atas lantai. Wanita itu pun menoleh, lalu tersenyum lebar kepada Max. "Tidak ada. Aku hanya ingin merasakan tubuhnya. Kamu tidak akan cemburu, kan?" Godanya sambil mengedipkan mata. Max pun berdecih. "Apa yang bisa dirasakan? Dia kan pingsan!" Dengusnya. Ivonne tertawa kecil, jemarinya sedari tadi tak lepas mengelus abs Kairo yang membuatnya terpesona. "Oh, dia akan bangun, tenang saja. Apalagi jika sudah merasakan kenikmatan yang akan kuberi," tukasnya dengan yakin. Tiba-tiba pintu ruangan itu pun terbuka dari luar, dan masuklah seseorang yang langsung memberikan hormat kepada Ivonne. "Maaf kalau mengganggu, Madam. Tapi Nona Amanda lolos dan melarikan diri dari kamarnya! Beberapa orang saat ini sedang mengejarnya," lapor lelaki itu dengan wajah menunduk takut. "APA?!" Perubahan air muka Ivonne pun membuat lelaki itu s

  • I Love You, Mr. Devil!   46. The Two Hearts

    'Ibumu adalah pemimpin Cielo Nostra, Amanda. Dan jika nanti saatnya tiba, pilihlah Ivonne... agar Kairo tidak dibunuh.'Seketika Amanda teringat kembali dengan perkataan Max yang sempat lelaki itu bisikkan di telinganya, sebelum ia dibawa ke tengah lapangan berumput ini.Saat itu Amanda sama sekali tidak mengerti dengan maksud Max, dan hanya mendengkus serta menjauhkan wajahnya sembari memicing kesal.Refleks, Amanda pun melirik ke kiri dan kanan untuk mencari keberadaan Max. Berusaha mencari informasi apakah ini yang tadi dimaksud olehnya, namun lelaki itu sepertinya tak terlihat dimana pun. Sial!! Bagaimana ini? Siapa yang harus ia pilih?!Jika ingin jujur, Amanda tidak ingin memilih karena baik Mom dan Kairo merupakan pilihan hatinya.Meskipun mereka berdua sama-sama berada di jalan kegelapan, sama-sama menjadi pemimpin mafia yang selama ini justru berusaha diberantas oleh The Golden Badges tempat dimana Amanda bekerja.'Betapa anehnya jalan hidupku,' batin Amanda sambil meringis

  • I Love You, Mr. Devil!   45. The Blood Is Thicker Than The Water

    Ivonne terlihat sangat gusar mendengar laporan dari anak buahnya bahwa Black Wolf datang menyerang. Belum saatnya Kairo menemukan markas Cielo Nostra! Ia belum selesai membujuk Amanda dan membuat putrinya itu mau menuruti kemauannya tanpa paksaan.Dan kenapa pula pasukan garis depannya yang telah sangat terlatih itu bisa dengan mudahnya ditembus oleh Black Wolf yang notabene hanya gembong mafia kemarin sore dibandingkan Cielo Nostra?!Dengan air muka memerah menahan amarah yang meletup-letup di dadanya, tanpa sadar Ivonne pun menghempaskan tangannya yang tadi menggenggam tangan putrinya. Perubahan sikapnya yang tiba-tiba itu pun cukup membuat Amanda terkesiap dan terkejut.Melihat adanya kesempatan Amanda yang kini telah dilepaskan, Max pun menarik wanita itu agar menjauh dari Ivonne. Lelaki itu sebenarnya bermaksud untuk melindungi Amanda, hanya saja wanita bersurai coklat itu sepertinya salah kira."Jauhkan tanganmu dariku!" Sentaknya kesal seraya menepis tangan Max yang tadi me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status