Valerie membuka pintu kamarnya, masih terlihat sama meski berdebu karena tidak pernah dibersihkan oleh pelayannya.
la pun duduk di tepi ranjang, memandang foto ibunya yang sedang tersenyum ke arahnya. Setelah ibunya, neneknya pun telah pergi. Kini dia sudah tidak memiliki siapa siapa, bahkan Noah yang berjanji akan selalu bersamanya. "Nona Valerie," panggil seorang pelayan. Valerie pun bergerak ke arah pintu dan melihat pelayan Ruth di depan kamarnya. Hanya satu, karena satunya lagi lebih memilih bersama dengan Ruth. "Ada apa?" tanya Valerie. "Saya... saya akan berada di pihak nona Valerie mulai sekarang," jawabnya. "Baiklah. Tapi aku harus mengetes kesungguhanmu." Mata pelayan itu membulat. Terkejut. "Kamu tau kan di mana Joana sekarang?" "Itu... sebenarnya... " Pelayan itu terlihat ragu dan ketakutan. Tapi akhirnya diaNoah datang ke tempat rahasianya, di mana Zack sudah mendapatkan orang yang telah membunuh calon banyinya. Zack dengan langkah yang dipercepat menghampiri Noah yang baru saja turun dari mobil. "Tuan Muda, Anda pasti tidak akan percaya siapa yang sudah melakukan hal keji itu pada Valerie," kata Zack dengan cemas. "Memangnya siapa?" pikir Noah yang melakukan perbuatan jahat itu adalah Jason. Lagi pula siapa lagi orang yang tega melakukan hal itu hanya demi untuk mencapai tujuannya sendiri. Zack menutup mulutnya, dia tidak menjawab pertanyaan Noah. Hal itu membuat lelaki itu makin tak sabar untuk melihat siapa dalang di balik Valerie yang keguguran malam itu. Noah membuka pintu ruang bawah tanah. Dia melihat sosok wanita berambut pendek sedang terikat tangannya dengan mulut dilakban oleh Zack. Awalnya Noah tak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini. la tahu bayangan wanita itu. Sangat familier
Sampai malam itu, Raya masih berada di ruang bawah tanah bersama dengan Noah dan Zack.Wanita itu masih belum mengatakan pada Noah siapa yang menyuruhnya hingga membuat Noah frustrasi."Zack, kalau dia belum mau mengatakan. Katakan pada CEO Gold Holding untuk memecat karyawan yang bernama Theo, jika tidak, maka kerjasama kali ini akan dibatalkan.""Baik Tuan Muda."Wajah Raya yang mendengar hal itu langsung panik. Sampai sejauh itu Noah melakukannya agar dia mau membuka mulutnya."Tunggu! Tunggu!" cegah Raya. "Baiklah, aku akan mengatakan kepadamu siapa yang sudah menyuruhku," kata Raya."Tapi berjanjilah jangan sentuh keluargaku."Noah memandang tajam Raya.Raya mengambil napasnya dalam dalam kemudian mengatakan pada Noah bahwa yang sudah menyuruhnya untuk menggugurkan kandungan Valerie adalah Jason.Noah tersenyum puas, dugaannya tidak pernah meleset. Firasatnya sejak bertemu dengan Jason memang tidak
Saat ini Raya benar benar dalam masalah. Dia mendapatkan kabar dari ayahnya bahwa dia dipecat dari perusahaan hari itu begitu tiba tiba.Pikiran Raya mengarah pada Noah yang sudah mengancamnya tadi malam. Dan rupanya, ancaman itu tidak main main.Sebenarnya siapa Noah? Mengapa dia memiliki pengaruh yang menakutkan?Ketika dia dalam keterpurukan. Valerie muncul dari ambang pintu kamarnya. Dia melihat Raya yang benar benar dalam kondisi yang berantakan."Valerie!" panggil Raya. la turun dari ranjang dengan bermaksud ingin mengadukan apa yang baru dialami oleh ayahnya saat ini.Valerie memandang Raya dengan kaku."Noah sudah memecat ayahku. Kamu tau? Dia melakukannya karena aku mengadu padamu!""Kamu pembohong, Ray. Kenapa kamu tega melakukan hal itu kepadaku?" tanya Valerie dengan nada yang datar."... Ya?" Raya tak mengerti apa maksud Valerie."Kamu yang sudah membunuh calon bayiku. Kamu bahkan memfitnah
"Ada apa?" tanya Noah yang sengaja berdiri untuk menutupi bayangan Valerie. Tapi sayangnya Wendy sudah melihat sekilas wajah wanita yang ada di dalam mobil."Kamu sudah mau pulang? Padahal belum ada dua jam kamu di sini," kata Wendy dengan manja. Bahkan ujung jarinya menyentuh dada Noah dengan lembut, membuat sentuhan yang menjijikkan.Noah melihat jari Wendy dengan dingin kemudian menyingkirkan tangan itu dari tubuhnya."Aku harus pergi, dan itu bukan urusanmu." Noah pun masuk lalu mengarahkan mobil Valerie keluar dari kelab malam, meninggalkan Wendy yang berdecak kesal karena sudah diabaikan oleh Noah."Awas saja kamu Noah, kamu pikir aku akan menyerah begitu saja?"Tapi tunggu dulu, mobil dan wanita tadi sepertinya aku pernah melihatnya. Tapi di mana ya? Kelihatannya wajahnya sangat familier."Mata Wendy membulat saat menyadari bahwa wanita yang ada di dalam mobil tadi adalah Valerie."Apa apaan wanita itu, dia menggo
Keesokan harinya, Valerie terbangun dengan tenggorokkan yang terasa kering dan kepala pusing.Joana masuk dan membawakan minuman untuk Valerie."Nona, sarapan sudah siap, Anda mau makan di kamar atau ruang makan?""Di sini saja, meja makan terlalu besar untukku sendirian.""Baik Nona." Ketika Joana membalikkan tubuhnya, dia teringat hendak mengatakan sesuatu pada Valerie."Nona, tadi malam apa Anda tidak ingat apa yang terjadi?"Valerie berpikir sebentar kemudian menggeleng."Anda mabuk berat dan dibawa pulang oleh seseorang," jelas Joana."Siapa?""Noah. Tadi malam dia juga berada di kelab, tiba tiba menghampiri meja nona dan menggendong Nona sampai mobil,""Kamu serius, Joana?""Bahkan Noah juga yang membawa Anda ke kamar ini."Mata Valerie melebar sempurna."Lalu?""Noah pergi, dan bilang kepada saya untuk menjaga Anda. Saya minta agar dia bisa menjadi pen
Valerie keluar dari lift dengan langkah yang mantap, wajahnya terlihat serius. Dia berjalan menuju lobi dengan langkah cepat, tatapannya lurus ke depan.Saat melewati area lobi, matanya tak sengaja bertemu dengan Jason, membuat ekspresi Valerie berubah menjadi dingin.la tahu bahwa Jason telah menunggunya cukup lama di sana. Karena Valerie mendapatkan telepon dari resepsionis yang mengatakan bahwa Jason ingin menemuinya hari itu.Dia menghentikan langkah sejenak, menatap Jason dengan tatapan tajam yang menyiratkan kebencian yang mendalam.Valerie telah mengetahui bahwa lelaki yang berdiri di depan itu lah yang sudah memperalat Raya dan membuat sahabatnya itu berubah menjadi orang jahat."Valerie, aku ingin bicara denganmu," kata Jason."Tidak ada hal yang perlu kita bicarakan lagi." Valerie hendak melangkah. Tapi tiba tiba Jason berlutut di depan Valerie dan meminta ampun pada Valerie.Hingga membuat karyawan yang melewa
Malam hari di kediaman Ivanov, Noah cukup terkejut ketika melihat mobil asing ada di rumahnya.Ada acara apa malam ini? Apakah neneknya sedang mengadakan perjamuan makan malam?Zack menaikkan kedua bahunya saat Noah menatapnya dengan penuh tanya.Karena merasa tidak ada hubungannya dengan dirinya, Noah pun akhirnya masuk ke rumah dengan tenang.Akan tetapi, saat dia baru saja memegang gagang pintu, seorang perempuan setinggi bahunya tiba tiba memeluknya dari belakang."Akhirnya kamu sudah pulang!" ujarnya dengan penuh semangat.Noah melihat kedua lengan itu dengan kesal, ia tak tahu siapa wanita yang sudah sembarangan memeluk dirinya."Lepaskan," kata Noah.Tangan itu terlepas, wanita itu kemudian maju ke hadapan Noah menghalangi pintu."Kamu tidak merindukanku? Padahal sudah lama kita tidak bertemu. Lihat, aku sudah bukan gadis remaja lagi, aku sudah menjadi wanita. Kamu harus menikah denganku, Noah,"
Usai kepergian Maxim, Valerie kembali menunggu ayahnya. la memutuskan untuk masuk ke mobilnya karena cuaca malam itu semakin dingin. Dan ia tak tahu sampai kapan ayahnya akan kembali ke rumah. Saat menunggu ayahnya di dalam mobil. Valerie merasakan ponselnya bergetar, ia melihat nama Jason di layar gawainya. Valerie enggan mengangkat telepon dari Jason, karena hubungannya dengan lelaki itu sudah berakhir sebagai teman atau apapun itu. la pun akhirnya memutuskan mematikan ponselnya dan fokus menunggu ayahnya. Sementara itu, Maxim yang melihat mobil Hendrick di halaman rumahnya sudah tahu jika akan ada acara perjodohan malam ini. Namun entah mengapa ia yakin jika Noah akan menolaknya. Maxim sempat berpikir, apakah kakaknya itu tak normal? Mengapa dia tidak pernah menjalin hubungan dengan perempuan? Maxim masuk ke rumah, menyapa Hendrick dan Renata sebentar. Lalu sebelum kelupaan, d